Anda di halaman 1dari 3

1.

A
2. D
3. C
4. B
5. B
6. D
7. E
8. A
9. E
10. D
11. B
12. B
13. A
14. E
15. A
16. D
17. B
18. C
19. D
20. A
21. D
22. C
23. A
24. E
25. B
26. C
27. B
28. B
29. A
30. A
31. A
32. 11
33. B
34. D
35. D
36. A
37. E
38. C
39. C
40. A

1. Pada tahun 1948, terjadi sebuah pemberontakan yang dilakukan oleh partai PKI di Madiun.
Salah satu penyebab terjadinya pemberontakan tersebut adalah diterapkannya kebijakan
Rekonstruksi dan Rasionalisasi atau Rera yang dilakukan oleh Perdana Menteri Moh. Hatta
pada 1948. Kebijakan Rera dilakukan dengan cara menyederhanakan jumlah angkatan
perang dalam rangka untuk mengurangi beban ekonomi negara.

Dalam pelaksanaannya, penyederhanaan jumlah angkatan perang membuat banyak tentara


simpatisan PKI yang dikeluarkan dari angkatan perang. Hal itu kemudian membuat Musso
sebagai pimpinan PKI merasa kecewa terhadap pemerintah Hatta dan berujung pada gerakan
pemberontakan PKI di Madiun pada tahun 1948.

Dengan demikian, kebijakan yang diambil oleh pemerintahan PM Hatta yang melahirkan
perlawanan dari PKI Madiun 1948 adalah kebijakan Rera.

2. Aneka pemberontakan yang terjadi di wilayah Indonesia merupakan ancaman integrasi


bangsa yang berasal dari dalam negeri. Hal ini terjadi setelah kemerdekaan yang diakibatkan
karena faktor ketidakpuasan rakyat terhadap berbagai macam kebijakan pemerintah.

Hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang pernah terjadi di Indonesia pada periode 1948-
1965, yakni.

. Jangan memaksakan kehendak dalam berdemokrasi. Banyak kasus perpecahan dan bentrokan
massa terjadi hanya karena beda partai.

. Berlapang dada dan saling menjaga toleransi adalah cara terbaik. Golongan agamis maupun
komunis tidak akan saling bunuh jika tidak ada yang menyuruh kelompoknya membantai yang
lain

Persatuan negara dimulai dengan kepercayaan dengan pemerintah.

. Tidak berebut pengaruh dalam masyarakat.

Hubungan antara pemerintah-rakyat harus terjalin dengan jelas.

Dengan demikian, hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang pernah terjadi di Indonesia
pada periode 1948-1965 adalah kita selaku rakyat indonesia hendaklah mempercayai
kepemerintahan dan tidak memaksakan kehendak hawa nafsu pendapat sendiri, negara akan
lebih siap dalam mengatasi segala konflik politik yang akan terjadi di masa mendatang untuk
mempertahankan keutuhan negara, mempererat rasa cinta akan bangsa dan mempersatukan
seluruh kebedaan dalam naungan negara.

3. Peristiwa Gerakan 30 September atau yang sering disebut dengan G30S/PKI 1965 yang sudah
terjadi di Indonesia menimbulkan banyak dampak negatif bagi kehidupan sosial dan juga
polemik pada masyarakat Indonesia, seperti yang kita ketahui bahwa Gerakan 30 September
atau G30S/PKI 1965 ingin melakukan kudeta terhadap Pemerintahan Indonesia serta
merubah ideologi negara Indonesia, yaitu Pancasila dengan paham komunis. Dampak sosial
politik yang dirasakan bangsa Indonesia dengan adanya G30S/PKI 1965 antara lain kondisi
politik Indonesia yang semakin tidak stabil dikarenakan muncul pertentangan didalam
lembaga tinggi negara, sikap pemerintah yang belum bisa untuk mengambil keputusan untuk
dapat membubarkan PKI, munculnya aksi demonstrasi yang dilakukan secara besar-besaran
untuk menuntut agar PKI beserta ormas-ormasnya dibubarkan. Atau yang sering dikenal
dengan istilah Tritura atau sering disebut juga Tiga Tuntutan Rakyat.undefined Dampak yang
dirasakan dengan adanya G30S/PKI 1965 antara lain memudarnya wibawa Presiden
Soekarno di mata masyarakat, renggangnya hubungan antara pemerintah Indonesia dengan
Cina, PKI sebagai kekuatan politik telah hancur karena tidak mendapat kepercayaan lagi di
masyarakat. Dengan demikian, pernyataan yang tidak termasuk dalam dampak sosial politik
pasca peristiwa G30S/PKI adalah peta politik beralih ke Angkatan Darat, karena Angkatan
Darat sendiri merupakan salah satu kekuatan politik yang mendominasi sebelum dan setelah
terjadinya peristiwa G30S/PKI.
4. Sistem Demokrasi Liberal dipilih oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu upaya untuk
menarik simpati internasional, terutama dari negara-negara pemenang Perang Dunia II, agar
mau mendukung perjuangan bangsa Indonesia selanjutnya.
5. Kabinet Zaken adalah suatu kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan
bukan representasi dari suatu partai politik tertentu

Anda mungkin juga menyukai