Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN STRATEGI

(Perumusan Strategi: Analisis Situasi dan Strategi Bisnis)

Dosen Pengampu: Dr. Salma Saleh, S.E., M.Si

Disusun oleh:

Waode Anis Fitriah Salsabilah G2D123049

Syamsul Bahru G2D123063

Eko Aminul Aqsha G2D123046

ILMU MANAJEMEN
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
RESUME
BAB 6
PERUMUSAN STRATEGI: ANALISIS SITUASI
DAN STRATEGI BISNIS

A. Definisi Perumusan Strategi


Perumusan strategi sering adalah proses merancang rencana dan tindakan untuk mencapai
tujuan jangka panjang suatu perusahaan. Ini melibatkan analisis situasi dan pengembangan
strategi perusahaan. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai hal-hal yang termasuk dalam
perumusan strategi:
1. Analisis Situasi
a. Definisi Analisis Situasi
Analisis situasi adalah suatu proses pemahaman menyeluruh tentang kondisi atau konteks
tertentu untuk mengidentifikasi peluang eksternal dan kekuatan internal sambil mengatasi
ancaman eksternal dan kelemahan internal. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa faktor
internal dan eksternal harus dipertimbangkan dalam analisis situasi karena kedua hal tersebut
dapat menentukan kinerja perusahaan.
b. Model Analisis Situasi
Model yang paling populer untuk menganalisis situasi adalah Analisis SWOT. Analisis
SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan
(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam
suatu perusahaan.
1. Kekuatan
Kekuatan dalam analisis SWOT menggambarkan keunggulan perusahaan yang meliputi
sumber daya atau kapabilitas yang dapat dikendalikan oleh perusahaan atau yang tersedia
bagi suatu perusahaan, yang membuat relatif lebih unggul dibanding dengan pesaing
perusahaan lainnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya.
2. Kelemahan
Kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau
kapabilitas suatu perusahaan, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
secara efektif.

2
3. Peluang
Peluang mengacu pada faktor eksternal menguntungkan yang dapat memberikan keunggulan
kompetitif bagi perusahaan.
4. Ancaman
Ancaman mengacu pada faktor-faktor yang berpotensi merugikan perusahaan. Ancaman
adalah kekuatan eksternal yang dapat mempengaruhi keberhasilan perusahaan atau dapat
dikatakan sebagai penghalang bagi perusahaan dalam mencapai posisi yang diinginkan.

Singkatnya, analisis SWOT memandu untuk mengidentifikasi positif dan negatif di


dalam perusahaan, yang meliputi kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses) dan di luar
perusahaan, yang meliputi lingkungan eksternal perusahaan, yaitu peluang (opportunities), dan
ancaman (threats). Jadi, analisis ini merupakan analisis dari kekuatan dan kelemahan dari suatu
perusahaan serta peluang dan ancaman di lingkungan eksternal perusahaan.

c. Strategi Alternatif dengan Menggunakan Matriks TOWS


Matriks TOWS merupakan cara lain untuk mengaplikasikan SWOT. Matriks TOWS
menggambarkan bagaimana faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang dihadapi suatu
perusahaan tertentu dapat disesuaikan dengan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) yang
dimiliki oleh perusahaan seperti gambar dibawah ini:

3
Matriks TOWS memiliki empat strategi yang biasa digunakan perusahaan dalam melihat
peluang dan menanggulangi kemungkinan ancaman yang datang. Berikut empat strategi TOWS:
1. Strength/Opportunity (SO)
Strategi SO dihasilkan dengan memikirkan cara-cara yang dilakukan perusahaan untuk dapat
menggunakan kekuatannya untuk memanfaatkan peluang.
2. Strength/Threat (ST)
Strategi ST dihasilkan dengan mempertimbangkan kekuatan perusahaan sebagai cara untuk
menghindari ancaman.
3. Weakness/Opportunity (WO)
Strategi WO dihasilkan dengan mengatasi segala kelemahan yang dimiliki dan mengambil
keuntungan dari peluang yang ada.
4. Weakness/Threat (WT)
Strategi WT dihasilkan dengan mengurangi kelemahan untuk menghindari ancaman.

2. Strategi Bisnis
Strategi bisnis berfokus pada peningkatan posisi peningkatan posisi kompetitif suatu
perusahaan atau bisnis produk atau layanan dalam industri atau segmen pasar tertentu di mana
perusahaan atau unit bisnis melayani. Strategi bisnis ini dapat bersifat kompetitif (berjuang
melawan semua pesaing untuk mendapatkan keuntungan) dan atau kooperatif (bekerja sama
dengan satu atau lebih perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dibandingkan dengan pesaing
lainnya.
1. Strategi Kompetitif
Michael A. Porter menjelaskan beberapa jenis strategi kompetitif, yaitu: Cost Leadership,
Differentiation, Innovation, and Growth. Cost Leadership (Strategi Biaya yang Rendah)
menekankan pada upaya memproduksi produk standar dengan biaya per unit yang sangat rendah.
Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah
terpengaruh oleh pergeseran harga atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.
Differentiation (Strategi Pembeda Produk atau Jasa) menekankan pada upaya untuk
meningkatkan keunggulan kompetitif produk dengan menciptakan perbedaan antara produk dari
perusahaan dengan produk dari perusahaan saingan. Strategi ini nantinya mendorong perusahaan
untuk menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang jadi sasarannya.

4
Innovation (Strategi Inovasi) menekankan pada upaya perusahaan untuk dapat
berkompetisi dengan perusahaan yang lain dengan cara menemukan cara khusus dalam berbisnis
dengan menyediakan produk atau jasa dengan inovasi terbaru.
Growth (Strategi Tumbuh) menekankan pada upaya perusahaan untuk berkembang, tidak
hanya bergerak di wilayah regional namun bergerak secara global. Perkembangan ini biasa
disebut dengan gerakan ekspansi, yang mana perusahaan berupaya untuk memperlebar
jangkauan dalam memasarkan produknya.

2. Strategi Kooperatif
Strategi kooperatif merupakan strategi dalam bentuk kerjasama yang dapat digunakan
untuk memperoleh keunggulan bersaing dalam industri dengan kerjasama dengan perusahaan
lainnya. Ada dua jenis kerjasama sebagai berikut:
a. Collusion (Kolusi)
Kolusi adalah kerjasama aktif antara perusahaan-perusahaan di dalam industri yang sama
untuk mengurangi barang yang beredar di pasaran dan menaikkan harga.
b. Alliance (Strategi Kerjasama) menekankan pada upaya perusahaan untuk membuat hubungan
kerjasama yang menguntungkan dengan pemasok atau perusahaan lainnya. Kerjasama ini
dapat mencakup hubungan kerjasama dengan pelanggan, pemasok, kompetitor, konsultan,
dan perusahaan yang lain yang berpotensi dapat memberikan keuntungan untuk perusahaan.

3. Taktik Bersaing
Taktik adalah sebuah rencana operasional khusus yang menjelaskan bagaimana, kapan,
dan di mana sebuah strategi diimplementasi. Dibanding strategi, taktik bersifat lebih sempit
lingkupnya dan lebih pendek jangka waktunya. Beberapa taktik yang tersedia untuk
melaksanakan strategi bersaing adalah taktik yang berkaitan dengan waktu (kapan) dan lokasi
pasar (di mana).
a. Taktik Pengaturan Waktu
Mengenai taktik ini ada dua jenis pelaku usaha, yaitu First Mover (orang pertama yang
menyediakan produk atau layanan) dan Late Mover (penggerak yang muncul setelah first
mover). Menjadi penggerak pertama dapat memberikan keuntungan strategis yang besar dari segi
reputasi, citra, jangkauan pasar, teknologi, loyalitas konsumen, dan kesempatan untuk

5
menetapkan standar. Namun, menjadi penggerak kedua tidak selalu merugikan. Ada beberapa
keuntungan yang didapatkan sebagai penggerak kedua, yaitu mudah melakukan inovasi, dan
mempunyai peluang mengambil pangsa pasar.
b. Taktik Pengaturan Lokasi
Perusahaan atau unit bisnis dapat mengimplementasikan strategi bersaing baik secara
ofensif atau defensif. Taktik ofensif biasanya mengambil tempat jauh dari posisi perusahaan saat
ini di pasar, sedangkan taktik defensif biasanya mengambil tempat di dalam posisi perusahaan
saat ini.
1. Taktik Ofensif
Suatu perusahaan dapat melakukan pilihan strategi dari sejumlah strategi yang berbeda untuk
mencapai tujuan ofensif perusahaan, yaitu:
a. Serangan Frontal (Frontal Assault)
Serangan frontal dapat berupa serangan frontal murni, dimana perusahaan masuk ke pasar
dengan produk sejenis, harga, promosi, dan distribusi yang relatif sama dengan pihak
pesaing. Pada serangan ini, perusahaan menekankan pada keunggulan kompetitif yang jelas
di banding pihak pesaing.
b. Taktik Mengapit (Flanking Maneuver)
Serangan mengapit dapat berupa taktik mengeksploitasi kelemahan pesaing sambil
menghindari resiko serangan frontal.
c. Taktik Lintas(By Pass Attack)
Serangan ini merupakan jenis serangan secara tidak langsung. Dalam hal ini, penantang pasar
berusaha membangun sumber daya dan kapasitas terlebih dahulu, dengan maksud agar siap
digunakan untuk menyerang pemimpin pasar secara langsung.
d. Serangan Mengepung (Encirclement)
Ini merupakan serangan besar-besaran dari berbagai arah, yang mana pada serangan ini
perusahaan memiliki sumber daya yang lebih dibandingkan pesaing
e. Taktik Gerilya (Guerilla Warfare)
Taktik gerilya dapat berupa taktik yang bersifat kejutan karena bentuknya yang tidak biasa
dalam mempromosikan produk atau jasa.

2. Taktik Defensif

6
Taktik defensif biasa disebut dengan taktik bertahan. Pengertian bertahan disini, bukan
berati diam, menunggu, tanpa tindakan, tetapi bertahan disini adalah dengan kewaspadaan pada
gerakan pesaing atau bisa dikatakan calon pesaing.
Taktik ini biasa digunakan oleh para market leader, yang memiliki merek yang kuat serta
tingkat distribusi yang tinggi di market mereka, sehingga seringkali mereka menggunakan taktik
ini. Tujuan menggunakan taktik ini adalah jika tidak ada produk pesaing yang mengganggu pasar
mereka, maka di saat itu perusahaan market leader berusaha berinovasi. Namun, ketika ada
pesaing, maka perusahaan market leader akan melengserkan produk pesaing tersebut

Anda mungkin juga menyukai