PEKERJAAN :
PERBAIKAN JALAN DESA TAKUTI KECAMATAN MATARAMAN
LOKASI :
DESA TAKUTI KECAMATAN MATARAMAN
KABUPATEN BANJAR
PELAKSANA :
CV. INDO RAYA PRATAMA
DAFTAR ISI
A. DATA UMUM PROYEK
B. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
B.1 Struktur Organisasi
B.2 Tugas dan Tanggung Jawab
C. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
D. TAHAPAN PEKERJAAN
E. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
E.1 Gambar
E.2 Spesifikasi Teknis
F. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Method Statement)
F.1 Metode Kerja Pelaksanaan
F.2 Tenaga Kerja
F.3 Material
F.4 Peralatan
F.5 Aspek Keselamatan Konstruksi (Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3)
G. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test Plan/ITP)
G.1. Tabel Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
H. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK
DIREKTUR
INDRA HARTAWAN, SE
1. Direktur
2. Pelaksana
Tinjauan umum jabatan : Melakasanakan pekerjaan fisik terutama di bidang struktur agar
dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Tugas :
Melaksanakan kegiatan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
Melakukan perhitungan kemajuan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya dengan
benar-benar periodik.
Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga pada pimpinan
perusahaan dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya.
Mengatur dan mengkoordinir penggunaan dan penempatan bahan, alat dan tenaga.
Mengatur dan mengkoordinir keamanan dan keselamatan para pekerja.
Membuat laporan – laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan - laporan
lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya.
Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervise, aparat setempat, utamanya pihak
Pengguna jasa serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan dengan
penagawas.
Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan
upah mandor, sub kontraktor dan sewa alat yang berhubungan dengan prestasi fisik
lapangan serta mengajukan request ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai
termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
Tanggung Jawab :
Terlaksananya pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
Menetapkan sasaran mutu.
Memimpin site meeting.
Tersedianya laporan kemajuan pekerjaan serta pengguna bahan, alat dan tenaga
secara periodik.
Tidak terjadi gangguan dan kerusuhan dalam lingkungan pekerjaan
Wewenang :
Menilai dan mengevaluasi kemajuan hasil kerja yang dicapai oleh pelaksana.
Melaporkan kemajuan hasil kerjanya.
Mengeluarkan dana taktis lapangan sebatas wewenang yang telah ditentukan.
3. Petugas K3
DIVISI 1. UMUM
90
1.1 Mobilisasi 2.300.000,00 1,00 Ls 0,79 0,26 0,26 0,26
80 9
DIVISI 2. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
0
2.1 Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas 1.200.000,00 1,00 LS 0,41 0,41
70
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 14.573.931,00 1,00 LS 5,04 1,68 1,68 1,68 H
A
60
DIVISI 4. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSENTITIK R
4.1 I
4.2 50
K
A
DIVISI 8. STRUKTUR 40 L
8.1 Beton struktur fc’= 20 MPa 271.276.572,30 163,210 M3 93,75 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 E
30 N
D
E
20 R
0
JUMLAH HARGA 289.350.503,30 100,00
PPn 11% 31.828.555,36
TOTAL JUMLAH 321.179.058,66
DIBULATKAN 321.179.000,00
FISIK KOMULATIF Rencana Fisik 0,26 1,94 1,68 0,41 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 13,40 11,98
Rencana Fisik Komulatif 0,26 2,21 3,89 4,30 16,02 27,74 39,46 51,18 62,90 74,62 88,02 100,00
D. TAHAPAN PEKERJAAN
E. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
5. Metode pelaksanaan harus logis, realistis dan dapat dilaksanakan sesuai hasil peninjauan
lapangan. Adapun metode pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Umum
2018 (revisi 2) pada:
6. Jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan metode pelaksanaan selama 90 (Sembilan Puluh)
Hari kalender.
7. Syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan peta quarry
bahan/material diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pejabat Penandatangan
Kontrak pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak.
8. Syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk: Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:
(Bahan material pembentuk beton struktur fc’20 Mpa)
9. Kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Umum 2018 (revisi 2);
10. Tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Umum
2018 (revisi 2).
2. Informasi tentang penanganan B3 dapat diperoleh dari Lembar Data Keselamatan Bahan
(Material Safety Data Sheet) yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya, atau dari sumber-
sumber yang berkompeten dan/ atau berwenang.
1. Macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama dan peralatan pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, antara lain:
Merk,Type dan Nomor mesin /
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Tahun Kondisi Sekarang Lokasi
Peralatan
1 2 3 4 6
(Daftar Peralatan)
425 liter/ 0,4
2 Concrete Mixer 1 Bh HERCULES 2008 Baik Martapura
m3
Diameter 3
6 Water Pump 1 Bh Honda GX160 dia.3 inch 3.1KW 2021 Baik Banjarbaru
inch =76,2mm
2. Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah paparan (expose) bahaya secara langsung terhadap
tubuh pekerja;
4. Sesuai dengan Spesifikasi Teknis Spesifikasi Umum 2018 (revisi 2) Kelaikan Peralatan untuk
jenis peralatan utama diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pejabat
Penandatangan Kontrak pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak.
1. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan yang berisiko
tinggi pada keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (
Job Safety Analysis) dan tindakan pengendaliannya;
2. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih dulu dari
penanggung-jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi;
3. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau
operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan konstruksi
yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
Ukuran Papan Nama Proyek adalah 220 x 100 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 10 mm,
Lokasi penempatan papan nama proyek sesuai dengan arahan Direksi Pekerjaan.
● Patok harus dicat dengan warna cerah dan bagian ujung atas dipasang paku payung.
● Patok dijaga keberadaan selama waktu pelaksanaan sehingga dalam penempatan patok
harus mudah dilihat dan tidak terganggu oleh aktifitas pekerjaan.
● Pelaksana lapangan bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini dibantu oleh Asisten
Pelaksana dengan arahan dari surveyor (pengukuran menggunakan
waterpass/theodolite) yang mana nantinya patok tersebut menjadi patokan pengambilan
elevasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.
1. Melengkapi tenaga kerja dengan peralatan keselamatan kerja yang berupa peralatan
kesehatan, obat-obatan serta bangunan yang memenuhi persyaratan seperti yang telah
diatur.
2. Menempatkan rambu-rambu tanda bahaya dilokasi berisiko tinggi.
3. Menggunakan Petugas K3 yang memiliki sertifikat.
4. Melakukan pengawas secara rutin tiap hari ( dilakukan oleh Petugas K3 ).
Dan standar Rencana Keselamatan Kerja (Safety Plan) dengan melakukan tindakan, sebagai
berikut:
❖ Penanganan COVID-19
Untuk mencegah penyebaran covid–19 di lokasi pekerjaan akan selalu disediakan
kelengakapan untuk mencegah penyebaran covid-19 sebagai berikut :
● Masker
● Antigen (kondisional)
❖ PEKERJAAN BETON
Beton mutu, f’c = 20 MPa
▪ Pekerjaan dilaksanakan setelah mendapat izin dari Direksi Pekerjaan dan pemasangan
bekisting dipasang dengan elevasi seperti pada gambar rencana.
▪ Segera sebelum kegiatan pengecoran dimulai semua permukaan yang akan menerima
adukan beton cor dibersihkan dan tidak boleh ada minyak, lumpur, bahan organis,
potongan kayu, segala macam lapisan cat, kotoran atau bahan lain yang bisa
membusuk. Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan kompresor udara atau air
atau alat lain yang sesuai dengan persetujuan Direksi maupun konsultan.
▪ Kontraktor akan memberitahu Direksi dan konsultan kapan dan dimana akan dilakukan
pekerjaan pengecoran beton.
▪ Nilai slump harus sesuai dengan nilai slump yang tertera pada spesifikasi teknis
dengan toleransi yang diizinkan. Apabila nilai slump test lebih besar, maka
dikhawatirkan akan terjadi segregasi. Namun apabila nilai slump test lebih kecil,
maka beton terlalu kering sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan crack.
▪ Bahan yang digunakan adalah bahan dengan mutu baik yang memenuhi persyaratan
sesuai spesifikasi teknis sebagai bahan siaran serta telah mendapat persetujuan dari
pemilik/direksi pekerjaan.Sementara air yang digunakan dalam pencampuran harus
bebas dari kotoran debu, minyak dll. yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara
bidang siar dengan pasangan.
Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan
penanganan kasar.
2. Pasir Pasang
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau berdasarkan
petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak tercampur batu
pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia lain
yang dapat mempengaruhi kekuatan campuran.
3. Batu Split
Batu harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 10-20 mm dan 20-20cm
tergantung JMF atau berdasarkan petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih,
keras, padat, tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran
lempung, lanau dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan
campuran.
▪ Dari concrete pump beton ready mix akan dipompa dan dialirkan ke elemen
struktur yang akan di cor. Pompa dapat disesuaikan dengan cara disambung atau
dilepas, serta terdapat pemutar pipa sehingga penuangan beton dapat dilakukan
secara merata.
▪ Segera setelah beton di tuang, maka beton diratakan dengan penggaruk agar
beton dapat tersebar secara merata. Setelah itu, akan dilakukan pemadatan
dengan menggunakan concrete vibrator.
▪ Pemadatan beton dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap
dalam beton sehingga beton dapat menjadi lebih padat dan menghasilkan mutu
beton yang baik. Pemadatan tidak boleh terlalu lama untuk menghindari
terjadinya bleeding, biasanya pemadatan tidak boleh dilakukan lebih dari 30
detik.
Semua bahan untuk lapisan perancah harus mendapat persetujuan Direksi. Kayu harus
padat, lurus, dan tidak muntir, tidak lapuk, tidak ada matanya yang lepas dan sebelum dibuat
bingkai, untuk perancah kayu harus diserut lurus serta merata baik lebar maupun tebalnya.
Bekisting dapat dibuat dari konstruksi kayu dengan ukuran dan dimensi sesuai dengan
rencana beton. Pada bagian beton yang terlihat, akan diberi lapisan kayu yang halus atau
dilapisi dengan plastik. Cetakan akan dipotong dan disangga dengan balok agar tidak
melengkung selama pengecoran berlangsung.
Beton bertulang dicor dengan dengan kelas beton sesuai yang tertera di gambar serta
spesifikasi yang ada.
Metode Pelaksanaan:
● Semua cetakan beton harus didesain oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Konsultan
Supervisi untuk dipelajari dan disetujui dan diketahui oleh Pengawas Lapangan berupa
gambar dan perhitungan untuk mendapat persetujuan. Gambar dan perhitungan
tersebut hendaknya diserahkan paling lambat 2 bulan sebelum bekisting mulai
dikerjakan.
● Cetakan harus benar-benar lurus, rata dan kokoh sehingga cukup untuk menahan
defleksi, gerakan-gerakan dan getaran yang membahayakan akibat tekanan dari adukan
beton cair atau padat.
● Semua sambungan harus ditutup rapat untuk menghindari kebocoran air semen dan
dibuat sedemikian sehingga permukaan beton yang kelihatan (exposed surface) lurus,
rata dan kokoh.
4. Air Pencampur
Air yang digunakan pada pencampuran adukan untuk siaran dengan perbandingan
campuran 1 Semen : 3 Pasir adalah air bersih dan bebas dari kotoran, tidak mengandung
endapan lumpur, zat- zat organik, alkali, garam atau tidak mengandung bahan-bahan
yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan lemak.
● Bila ada bagian beton yang sempit dan mempunyai kedalaman yang sangat besar, harus
dibuat lubang-lubang pada sisi-sisi cetakan di posisi yang disetujui Direksi / Pengawas
untuk memungkinkan penuangan dan pemadatan beton yang memadai.
● Jarak maksimum tiang-tiang penyangga harus diatur oleh Kontraktor demi keamanan
struktur yang akan dicor. Semua tiang-tiang penyangga tidak boleh ditempatkan
langsung di atas tanah, tetapi berpijak di atas balok kayu rata atau lantai kerja dengan
kokoh.
● Apabila pemasangan bekisting tidak sesuai dengan ketentuan atau dianggap kurang baik
maka Direksi / Pengawas berhak menyuruh membongkar dan memperbaiki dengan
biaya ditanggung oleh Kontraktor.
● Untuk menghindari dan menjaga lendutan, maka cetakan khusus untuk balok dan plat
beton harus dibuat cembung keatas setinggi besarnya lendutan yang akan terjadi.
● Sebelum pengecoran dilaksanakan, semua permukaan cetakan harus bersih dari segala
sesuatu yang dapat mengurangi mutu beton dan kekuatannya, terutama kotoran-
kotoran yang menempel, ataupun serpihan-serpihan kayu, kawat sisa pemotongan, dan
lain-lainnya. Permukaan dalam
● Semua bahan cetakan harus dirawat dengan baik. Bahan yang rusak tidak diijinkan
untuk digunakan. Sebelum digunakan lagi semua cetakan harus dibersihkan.
● Juru Gambar bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini dan dievaluasi pekerjaan oleh
Pelaksana.
Syarat :
● Pengambilan foto pekerjaan pada posisi dan latar belakang yang sama.
F.4 PERALATAN
No Petunjuk Keterangan
1 Nama Proyek : Peningkatan Sungai Kuranji (Paket 3)
Pekerjaan :
Kontraktor :
2 Kolom kegiatan
(aktivitas)
3 Kolom refernsi dan
input dokumen
4 Kolom metode
pemeriksaan dan
pengujian
5 Kolom waktu dan
frekuensi
6 Kolom penanggung
jawab (kontraktor dan
Pengguna Jasa
7 Kolom Output
dokumen
8 Kolom
Pengesahan
PENUTUP
Dengan selesainya penyusunan buku Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi ini diharapkan agar
supaya dapat dipergunakan sebagai pedoman guna pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat
Perjanjian pemborongan Pekerjaan yang sudah ditandatangani kedua belah pihak, PPK-
Kontraktor pelaksana.
Dan apabila ada kekurangan pada RMPK ini agar dapat dikoreksi serta mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
INDRA HARTAWAN, SE
Direktur