Anda di halaman 1dari 25

INDO RAYA

RENCANA MUTU PRATAMAKONSTRUKSI


PEKERJAAN
(RMPK)

PEKERJAAN :
PERBAIKAN JALAN DESA TAKUTI KECAMATAN MATARAMAN

LOKASI :
DESA TAKUTI KECAMATAN MATARAMAN
KABUPATEN BANJAR

PELAKSANA :
CV. INDO RAYA PRATAMA

TAHUN ANGGARAN 2023

RENCANA MUTU PEKERJAAN KONSTRUKSI

INDO RAYA PRATAMA

DAFTAR ISI
A. DATA UMUM PROYEK
B. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA
B.1 Struktur Organisasi
B.2 Tugas dan Tanggung Jawab
C. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
D. TAHAPAN PEKERJAAN
E. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS
E.1 Gambar
E.2 Spesifikasi Teknis
F. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN (Method Statement)
F.1 Metode Kerja Pelaksanaan
F.2 Tenaga Kerja
F.3 Material
F.4 Peralatan
F.5 Aspek Keselamatan Konstruksi (Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3)
G. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test Plan/ITP)
G.1. Tabel Rencana Pemeriksaan dan Pengujian
H. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK

A. DATA UMUM PROYEK


Informasi kegiatan yang akan dilaksanakan adalah :
a. Nama Pekerjaan : Perbaikan Jalan Desa Takuti Kecamatan Mataraman
b. No. Kontrak : -
c. Sumber dana : APBD Kab.Banjar tahun anggaran 2023
d. Lokasi : Desa Takuti Kecamatan Mataraman
e. Nilai Kontrak : Rp. 321.179.000,-
f. Lingkup Pekerjaan : Perbaikan Jalan Desa Takuti Kecamatan Mataraman
g. Waktu Pelaksanaan : 90 (sembilan puluh) hari kalender
h. Penanggung Jawab : CV. Indo Raya Pratama
Penyedia

B. STRUKTUR ORGANISASI PENYEDIA JASA


B.1 STRUKTUR ORGANISASI
Organisasi merupakan suatu kesatuan dari beberapa unsur dalam kerangka pengelolaan dan
mangemen suatu kegiatan, organisasi dibentuk agar pelaksanaan kegiatan dapat efisien dan
efektif, dalam rangka mencapai tujuan akhir dari suatu kegiatan.
Keberhasilan suatu kegiatan juga ditentukan oleh keberhasilan dalam berkoordinasi antar
masing-masing organisasi yang terlibat baik internal maupun external selama proses kegiatan
berlangsung.

DIREKTUR
INDRA HARTAWAN, SE

PETUGAS K3 PELAKSANA ADMINISTRASI &


(LIS INDRIYATI, ST ) (EMA AGUSTINA,ST) LOGISTIK
(GUSTI

B.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

1. Direktur

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang :


 Menandatangani kontrak dan addendumnya dengan pengguna jasa.
 Mempelajari dan memahami kontrak kerja yang akan dilaksanakan.
 Memimpin dan mengarahkan semua kegiatan pelaksanaan sesuai rencana
pelaksanaan pekerjaan.
 Memantau dan mengarahkan proses pelaksanaan pekerjaan guna mendapatkan hasil
yang sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan.
 Melakukan monitoring dan pemeliharaan serta melakukan perbaikan bila terjadi.
 Bertanggung jawab atas semua pelaksanaan baik kualitas maupun kuantitas.

2. Pelaksana
Tinjauan umum jabatan : Melakasanakan pekerjaan fisik terutama di bidang struktur agar
dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Tugas :
 Melaksanakan kegiatan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan.
 Melakukan perhitungan kemajuan pekerjaan yang menjadi tanggungjawabnya dengan
benar-benar periodik.
 Mengajukan permintaan kebutuhan bahan, alat dan tenaga pada pimpinan
perusahaan dalam rangka menyelesaikan pekerjaannya.
 Mengatur dan mengkoordinir penggunaan dan penempatan bahan, alat dan tenaga.
 Mengatur dan mengkoordinir keamanan dan keselamatan para pekerja.
 Membuat laporan – laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan - laporan
lain yang berhubungan dengan bidang tugasnya.
 Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervise, aparat setempat, utamanya pihak
Pengguna jasa serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan dengan
penagawas.
 Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan
upah mandor, sub kontraktor dan sewa alat yang berhubungan dengan prestasi fisik
lapangan serta mengajukan request ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai
termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.

Tanggung Jawab :
 Terlaksananya pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan.
 Menetapkan sasaran mutu.
 Memimpin site meeting.
 Tersedianya laporan kemajuan pekerjaan serta pengguna bahan, alat dan tenaga
secara periodik.
 Tidak terjadi gangguan dan kerusuhan dalam lingkungan pekerjaan

Wewenang :
 Menilai dan mengevaluasi kemajuan hasil kerja yang dicapai oleh pelaksana.
 Melaporkan kemajuan hasil kerjanya.
 Mengeluarkan dana taktis lapangan sebatas wewenang yang telah ditentukan.
3. Petugas K3

Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang :

 Menerapkan ketentuan peraturan perundang-undangan tentang dan terkait K3


Konstruksi.
 Mengupayakan pelaksanaan ZERO ACCIDENT.
 Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerje pelaksanaan konstruksi.
 Merencanakan dan menyusun program K3.
 Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3.
 Melakukan sosialisasi, penerepan dan pengawasan pelaksana program, prosedur kerja
dan instruksi kerja K3.
 Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMKK dan pedoman teknis K3
konstruksi.
 Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis K3, jika
diperlukan.
 Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan
darurat.
C. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN

WAKTU PELAKSANAAN ( 90 Hari Kalender)


Mata Bobot Masa
BULAN PERTAMA BULAN KE DUA BULAN KE TIGA % Ket.
Uraian Pekerjaan Total Harga Volume Satuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Pembayaran Pekerjaan Pemeliharaan
1-7 8-14 15-22 23-30 1-7 8-14 15-22 23-30 1-7 8-14 15-22 23-30
100

DIVISI 1. UMUM
90
1.1 Mobilisasi 2.300.000,00 1,00 Ls 0,79 0,26 0,26 0,26

80 9
DIVISI 2. SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
0
2.1 Manajemen Dan Keselamatan Lalu Lintas 1.200.000,00 1,00 LS 0,41 0,41
70
2.2 Keselamatan dan Kesehatan Kerja 14.573.931,00 1,00 LS 5,04 1,68 1,68 1,68 H
A
60
DIVISI 4. PEKERJAAN TANAH DAN GEOSENTITIK R
4.1 I
4.2 50
K
A
DIVISI 8. STRUKTUR 40 L
8.1 Beton struktur fc’= 20 MPa 271.276.572,30 163,210 M3 93,75 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 E
30 N
D
E
20 R

DIVISI 10. PEKERJAAN HARIAN DAN PEKERJAAN LAIN-LAIN


10

0
JUMLAH HARGA 289.350.503,30 100,00
PPn 11% 31.828.555,36
TOTAL JUMLAH 321.179.058,66
DIBULATKAN 321.179.000,00
FISIK KOMULATIF Rencana Fisik 0,26 1,94 1,68 0,41 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 11,72 13,40 11,98
Rencana Fisik Komulatif 0,26 2,21 3,89 4,30 16,02 27,74 39,46 51,18 62,90 74,62 88,02 100,00
D. TAHAPAN PEKERJAAN
E. GAMBAR DAN SPESIFIKASI TEKNIS

E.1 GAMBAR RENCANA


E.2 SPESIFIKASI TEKNIS

E.2.a SPESIFIKASI KHUSUS

1. Persyaratan bahan/material sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Umum 2018 untuk


PekerjaanKonstruksi Jalan dan Jembatan (Revisi 2) Kementerian Pekerjaan Umum dan
PerumahanRakyat Direktorat Jenderal Bina Marga.

2. Daftar identitas bahan:

3. Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan Standar Nasional (SNI);

4. Untuk Pekerjaan beton dan pekerjaan yang memerlukan material semen PC (


Portland Cement)diharuskan untuk menggunakan material semen dengan merk/ produk dari
Semen Gresikdan/ atau semen Tiga Roda dan/atau semen Tonasa.

5. Metode pelaksanaan harus logis, realistis dan dapat dilaksanakan sesuai hasil peninjauan
lapangan. Adapun metode pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Umum
2018 (revisi 2) pada:

6. Jangka waktu pelaksanaan sesuai dengan metode pelaksanaan selama 90 (Sembilan Puluh)
Hari kalender.

7. Syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan dan peta quarry
bahan/material diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pejabat Penandatangan
Kontrak pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak.

8. Syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk: Uji mutu/teknis/fungsi diperlukan untuk:
(Bahan material pembentuk beton struktur fc’20 Mpa)

9. Kriteria kinerja produk (output performance) yang diinginkan sesuai ketentuan dalam
Spesifikasi Umum 2018 (revisi 2);

10. Tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran sesuai ketentuan dalam Spesifikasi Umum
2018 (revisi 2).

E.2.b SPESIFIKASI BAHAN KONSTRUKSI


1. Setiap jenis bahan bangunan konstruksi yang tergolong sebagai bahan berbahaya dan
beracun(B3), seperti cat, thinner, gas acetylene, BBM, BBG, bahan peledak, dll, harus diberi
penjelasanbahayanya, cara pengangkutan, penyimpanan, penggunaan, pengendalian risiko dan
cara pembuangan limbahnya sesuai dengan prosedur dan/atau peraturan perundangan yang
berlaku;

2. Informasi tentang penanganan B3 dapat diperoleh dari Lembar Data Keselamatan Bahan
(Material Safety Data Sheet) yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya, atau dari sumber-
sumber yang berkompeten dan/ atau berwenang.

E.2.c SPESIFIKASI PERALATAN KONSTRUKSI

1. Macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama dan peralatan pendukung yang
diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan, antara lain:
Merk,Type dan Nomor mesin /
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah Tahun Kondisi Sekarang Lokasi
Peralatan
1 2 3 4 6
(Daftar Peralatan)
425 liter/ 0,4
2 Concrete Mixer 1 Bh HERCULES 2008 Baik Martapura
m3

3 Dump Truck 3-4 m3 1 Bh MITSUBISHI / 4D34T-C10672 2007 Baik Banjarbaru

4 Dump Truck 3-4 m3 1 Bh MITSUBISHI / 4D34T-J55085 2013 Baik Banjarbaru

Diameter 3
6 Water Pump 1 Bh Honda GX160 dia.3 inch 3.1KW 2021 Baik Banjarbaru
inch =76,2mm

2. Alat dan perkakas yang digunakan harus dipastikan telah diberi system perlindungan atau
kelengkapan pengaman untuk mencegah paparan (expose) bahaya secara langsung terhadap
tubuh pekerja;

3. Informasi tentang jenis, cara penggunaan/pemeliharaan/pengamanannya alat dan perkakas


dapat diperoleh dari manual produk dari pabrik pembuatnya, ataupun dari
pedoman/peraturan pihak yang kompeten;

4. Sesuai dengan Spesifikasi Teknis Spesifikasi Umum 2018 (revisi 2) Kelaikan Peralatan untuk
jenis peralatan utama diserahkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pejabat
Penandatangan Kontrak pada saat Rapat Persiapan Penandatanganan Kontrak.

E.2.c SPESIFIKASI PROSES/KEGIATAN

1. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang berisiko tinggi, atau pekerjaan yang berisiko
tinggi pada keadaan yang berbeda, harus lebih dulu dilakukan analisis keselamatan pekerjaan (
Job Safety Analysis) dan tindakan pengendaliannya;

2. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin kerja lebih dulu dari
penanggung-jawab proses dan Ahli K3 Konstruksi;
3. Setiap proses dan kegiatan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja dan/atau
operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi untuk melaksanakan jenis
pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi melaksanakan prosedur keselamatan konstruksi
yang sesuai pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.

F. RENCANA PELAKSANAAN PEKERJAAN ( METHOD STATEMENT)

F.1 METODE KERJA


❖ Pembuatan papan nama pekerjaan
Papan nama kegiatan dipasang pada patok kayu yang kuat kayu klas II ukur. 8/12 cm, ditanam
dalam tanah dengan ketinggian 3 meter.

Ukuran Papan Nama Proyek adalah 220 x 100 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 10 mm,
Lokasi penempatan papan nama proyek sesuai dengan arahan Direksi Pekerjaan.

❖ Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank


• Pengukuran dilaksanakan dengan metode pergi–pulang dengan menggunakan alat
ukur waterpass/theodolite yang dilakukan oleh Surveyor, Dan data hasil pengukuran
dibuat masing-masing Interval/jarak paling jauh maksimal 25 m.
• Apabila ada selisih hasil pengukuran dan masih memenuhi toleransi yang diijinkan
maka selisih tersebut harus dikoreksikan kembali.
• Apabila selisih hasil pengukuran di luar batas toleransi harus dilakukan pengukuran
ulang.

● Sebagai acuan pengecekan elevasi di lapangan selama pelaksanaan pekerjaan


menggunakan patok kayu yang mana sudah diketahui elevasi nya berdasarkan hasil
pengukuran.
Pengadaan dan pemasangan patok kayu
● Patok kayu dipasang setiap jarak 25 meter. Bahan kayu 5/7 cm klas II panjang 50 cm.

● Kedalaman minimal 30 cm atau menyesuaikan kondisi lapangan.

● Patok harus dicat dengan warna cerah dan bagian ujung atas dipasang paku payung.

● Patok dijaga keberadaan selama waktu pelaksanaan sehingga dalam penempatan patok
harus mudah dilihat dan tidak terganggu oleh aktifitas pekerjaan.

● Pelaksana lapangan bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini dibantu oleh Asisten
Pelaksana dengan arahan dari surveyor (pengukuran menggunakan
waterpass/theodolite) yang mana nantinya patok tersebut menjadi patokan pengambilan
elevasi pekerjaan yang akan dilaksanakan.

❖ Pekerjaan Penyelenggaraan keamanan dan kesehatan kerja serta keselamatan


konstruksi dan penanganan Covid 19
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja :

1. Melengkapi tenaga kerja dengan peralatan keselamatan kerja yang berupa peralatan
kesehatan, obat-obatan serta bangunan yang memenuhi persyaratan seperti yang telah
diatur.
2. Menempatkan rambu-rambu tanda bahaya dilokasi berisiko tinggi.
3. Menggunakan Petugas K3 yang memiliki sertifikat.
4. Melakukan pengawas secara rutin tiap hari ( dilakukan oleh Petugas K3 ).

Dan standar Rencana Keselamatan Kerja (Safety Plan) dengan melakukan tindakan, sebagai
berikut:

a. Safety Management yang meliputi: Struktur Organisasi Safety, Rencana Safety


Meeting, Rencana Safety Patrol dan Safety Training Procedure;
b. Identifikasi bahaya kerja dan cara penanggulangannya untuk setiap item pekerjaan;
c. Rencana penempatan alat-alat pengamanan, seperti: pagar pengaman, railing,
rambu-rambu K-3 (safety sign board) dan lokasi kotak P3K;
d. Rencana jenis dan jumlah alat-alat safety seperti: helm kerja, sarung tangan, sepatu
keamanan, dan lain-lain;
e. Daftar telepon, alamat dan contact person lembaga/ instansi yang mengelola safety,
seperti: perusahaan asuransi, rumah sakit, kepolisian dan lain-lain.

❖ Penanganan COVID-19
Untuk mencegah penyebaran covid–19 di lokasi pekerjaan akan selalu disediakan
kelengakapan untuk mencegah penyebaran covid-19 sebagai berikut :

● Thermo Gun (kondisional)

● Masker

● Nutrisi tambahan (kondisional)

● fasilitasi cuci tangan (kondisional)

● Hand Wash (kondisional)

● Hand Sanitizer (kondisional)

● Sarung Tangan (latex) (kondisional)

● Antigen (kondisional)

❖ PEKERJAAN BETON
Beton mutu, f’c = 20 MPa

▪ Pekerjaan dilaksanakan setelah mendapat izin dari Direksi Pekerjaan dan pemasangan
bekisting dipasang dengan elevasi seperti pada gambar rencana.

▪ Segera sebelum kegiatan pengecoran dimulai semua permukaan yang akan menerima
adukan beton cor dibersihkan dan tidak boleh ada minyak, lumpur, bahan organis,
potongan kayu, segala macam lapisan cat, kotoran atau bahan lain yang bisa
membusuk. Pembersihan ini dilakukan dengan menggunakan kompresor udara atau air
atau alat lain yang sesuai dengan persetujuan Direksi maupun konsultan.

▪ Kontraktor akan memberitahu Direksi dan konsultan kapan dan dimana akan dilakukan
pekerjaan pengecoran beton.

▪ Nilai slump harus sesuai dengan nilai slump yang tertera pada spesifikasi teknis
dengan toleransi yang diizinkan. Apabila nilai slump test lebih besar, maka
dikhawatirkan akan terjadi segregasi. Namun apabila nilai slump test lebih kecil,
maka beton terlalu kering sehingga dikhawatirkan akan menimbulkan crack.
▪ Bahan yang digunakan adalah bahan dengan mutu baik yang memenuhi persyaratan
sesuai spesifikasi teknis sebagai bahan siaran serta telah mendapat persetujuan dari
pemilik/direksi pekerjaan.Sementara air yang digunakan dalam pencampuran harus
bebas dari kotoran debu, minyak dll. yang dapat menghambat terjadinya ikatan antara
bidang siar dengan pasangan.

▪ Syarat-syarat bahan yang akan digunakan adalah sebagai berikut :


1. Semen
Semen akan disediakan oleh Penyedia Jasa dari hasil produksi pabrik yang disetujui
oleh Direksi Pekerjaan.

Semen harus terbungkus dalam kantong-kantong yang cukup kuat untuk tahan
penanganan kasar.

Segera setelah diterimanya di lapangan kerja, semen akan disimpan dalam


penyimpanan yang kering, tahan air dan diberikan ventilasi yang memadai, dengan
pencegahan penyerapan kelembaban yang cukup. Cara penanganan dan
penyimpanan semen oleh Penyedia Jasa harus sesuai dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan.

2. Pasir Pasang
Pasir harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 2.00 mm atau berdasarkan
petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih, keras, padat, tidak tercampur batu
pecah dan harus bebas dari banyak kotoran lempung, lanau dan bahan kimia lain
yang dapat mempengaruhi kekuatan campuran.

3. Batu Split
Batu harus berkualitas baik dengan diameter maksimum 10-20 mm dan 20-20cm
tergantung JMF atau berdasarkan petunjuk Direksi Pekerjaan. Pasir harus bersih,
keras, padat, tidak tercampur batu pecah dan harus bebas dari banyak kotoran
lempung, lanau dan bahan kimia lain yang dapat mempengaruhi kekuatan
campuran.

▪ Dari concrete pump beton ready mix akan dipompa dan dialirkan ke elemen
struktur yang akan di cor. Pompa dapat disesuaikan dengan cara disambung atau
dilepas, serta terdapat pemutar pipa sehingga penuangan beton dapat dilakukan
secara merata.
▪ Segera setelah beton di tuang, maka beton diratakan dengan penggaruk agar
beton dapat tersebar secara merata. Setelah itu, akan dilakukan pemadatan
dengan menggunakan concrete vibrator.
▪ Pemadatan beton dilakukan untuk mengeluarkan udara yang terperangkap
dalam beton sehingga beton dapat menjadi lebih padat dan menghasilkan mutu
beton yang baik. Pemadatan tidak boleh terlalu lama untuk menghindari
terjadinya bleeding, biasanya pemadatan tidak boleh dilakukan lebih dari 30
detik.

❖ Bekisting menggunakan papan 3/20cm


Pekerjaan ini termasuk penyediaan, pemasangan dan pembongkaran perancah beton
dangan kekuatan yang cukup, lengkap dengan semua pengikat-pengikat yang diperlukan,
penyokong dan sebagainya sesuai dengan syarat-syarat yang ditetapkan.

Semua bahan untuk lapisan perancah harus mendapat persetujuan Direksi. Kayu harus
padat, lurus, dan tidak muntir, tidak lapuk, tidak ada matanya yang lepas dan sebelum dibuat
bingkai, untuk perancah kayu harus diserut lurus serta merata baik lebar maupun tebalnya.

Bekisting dapat dibuat dari konstruksi kayu dengan ukuran dan dimensi sesuai dengan
rencana beton. Pada bagian beton yang terlihat, akan diberi lapisan kayu yang halus atau
dilapisi dengan plastik. Cetakan akan dipotong dan disangga dengan balok agar tidak
melengkung selama pengecoran berlangsung.

Beton bertulang dicor dengan dengan kelas beton sesuai yang tertera di gambar serta
spesifikasi yang ada.

Metode Pelaksanaan:

● Semua cetakan beton harus didesain oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Konsultan
Supervisi untuk dipelajari dan disetujui dan diketahui oleh Pengawas Lapangan berupa
gambar dan perhitungan untuk mendapat persetujuan. Gambar dan perhitungan
tersebut hendaknya diserahkan paling lambat 2 bulan sebelum bekisting mulai
dikerjakan.

● Cetakan harus benar-benar lurus, rata dan kokoh sehingga cukup untuk menahan
defleksi, gerakan-gerakan dan getaran yang membahayakan akibat tekanan dari adukan
beton cair atau padat.

● Semua sambungan harus ditutup rapat untuk menghindari kebocoran air semen dan
dibuat sedemikian sehingga permukaan beton yang kelihatan (exposed surface) lurus,
rata dan kokoh.
4. Air Pencampur

Air yang digunakan pada pencampuran adukan untuk siaran dengan perbandingan
campuran 1 Semen : 3 Pasir adalah air bersih dan bebas dari kotoran, tidak mengandung
endapan lumpur, zat- zat organik, alkali, garam atau tidak mengandung bahan-bahan
yang dapat mempengaruhi daya lekat beton, seperti minyak dan lemak.

● Bila ada bagian beton yang sempit dan mempunyai kedalaman yang sangat besar, harus
dibuat lubang-lubang pada sisi-sisi cetakan di posisi yang disetujui Direksi / Pengawas
untuk memungkinkan penuangan dan pemadatan beton yang memadai.

● Bekisting harus dibuat sedemikian sehingga pembongkarannya dapat mudah dilakukan


tanpa membahayakan konstruksi.

● Jarak maksimum tiang-tiang penyangga harus diatur oleh Kontraktor demi keamanan
struktur yang akan dicor. Semua tiang-tiang penyangga tidak boleh ditempatkan
langsung di atas tanah, tetapi berpijak di atas balok kayu rata atau lantai kerja dengan
kokoh.

● Apabila pemasangan bekisting tidak sesuai dengan ketentuan atau dianggap kurang baik
maka Direksi / Pengawas berhak menyuruh membongkar dan memperbaiki dengan
biaya ditanggung oleh Kontraktor.
● Untuk menghindari dan menjaga lendutan, maka cetakan khusus untuk balok dan plat
beton harus dibuat cembung keatas setinggi besarnya lendutan yang akan terjadi.

● Sebelum pengecoran dilaksanakan, semua permukaan cetakan harus bersih dari segala
sesuatu yang dapat mengurangi mutu beton dan kekuatannya, terutama kotoran-
kotoran yang menempel, ataupun serpihan-serpihan kayu, kawat sisa pemotongan, dan
lain-lainnya. Permukaan dalam

● cetakan harus disemprot dengan menggunakan air bertekanan serta udara


(kompressor) untuk dikumpulkan disuatu tempat dan selanjutnya diambil dan dibuang.
Minyak untuk cetakan dapat dipakai tetapi harus diperhatikan cara pelaksanaan harus
benar-benar rapi untuk menghindari percikan pada permukaan siar konstruksi atau baja
tulangan.

● Semua bahan cetakan harus dirawat dengan baik. Bahan yang rusak tidak diijinkan
untuk digunakan. Sebelum digunakan lagi semua cetakan harus dibersihkan.

3. PEKERJAAN LAIN LAIN


❖ As built drawing

● Sesuai dengan arahan direksi pekerjaan dan konsultan supervisi

● Juru Gambar bertanggung jawab penuh dalam pekerjaan ini dan dievaluasi pekerjaan oleh
Pelaksana.
Syarat :

⮚ Shop drawing merupakan gambar rencana pelaksanaan

⮚ As Built Drawing merupakan gambar hasil pelaksanaan

⮚ Gambar harus disetujui oleh direksi pekerjaan

⮚ File Gambar softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan

❖ Dokumentasi dan Pelaporan Dokumentasi :

● Pengambilan foto pekerjaan pada posisi dan latar belakang yang sama.

● Harus sesuai dengan arahan direksi lapangan.

● Cetak 1 set foto dokumentasi


Pelaporan :
● Sesuai dengan arahan direksi
pekerjaan Syarat :
⮚ Laporan harus disetujui oleh direksi pekerjaan.

⮚ File laporan softcopy diserahkan kepada direksi pekerjaan


Demikian metode pelaksanaan pekerjaan ini kami buat sebagai dasar / acuan

F.2 TENAGA KERJA

NO. PERSONIL JUMLAH KETERANGAN


1 PELAKSANA 1 ORG
2 PETUGAS K3 1 ORG
3 ADMIN & LOGISTIK 1 ORG
4 PEKERJA 10 ORG
F.3. DAFTAR MATERIAL

NO. URAIAN VOLUME SATUAN KETERANGAN


1 Semen
2 Besi 10
3 Besi 8
4 Bendrat
5 Kayu Bekisting
6 Paku rupa2
7 Galam
8 Batu Gunung
9 Pasir
10 Split
11 Pipa PVC 2”

F.4 PERALATAN

NO. URAIAN VOLUME SATUAN KETERANGAN


1 Excavator 1 unit
2 Pompa air 2 unit
3 Molen 3 unit
4 Truk 2 unit
5 Pick Up 2 unit
6 Alat potong besi 2 bh
7 Alat bantu tukang 5 set
8 Arco 5 bh

F.5 Aspek Keselamatan Konstruksi (Analisis Kesehatan dan Keselamatan Kerja/K3)


G. RENCANA PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN (Inspection and Test Plan/ITP)
G.1. Tabel Rencana Pemeriksaan dan Pengujian

No Petunjuk Keterangan
1 Nama Proyek : Peningkatan Sungai Kuranji (Paket 3)
Pekerjaan :
Kontraktor :
2 Kolom kegiatan
(aktivitas)
3 Kolom refernsi dan
input dokumen
4 Kolom metode
pemeriksaan dan
pengujian
5 Kolom waktu dan
frekuensi
6 Kolom penanggung
jawab (kontraktor dan
Pengguna Jasa
7 Kolom Output
dokumen
8 Kolom
Pengesahan

H. PENGENDALIAN SUB-PENYEDIA JASA DAN PEMASOK

Pengendalian Sub Penyedia jasa :


Pengendalian Pemasok :

PENUTUP

Dengan selesainya penyusunan buku Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi ini diharapkan agar
supaya dapat dipergunakan sebagai pedoman guna pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Surat
Perjanjian pemborongan Pekerjaan yang sudah ditandatangani kedua belah pihak, PPK-
Kontraktor pelaksana.
Dan apabila ada kekurangan pada RMPK ini agar dapat dikoreksi serta mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Martapura, 17 Juli 2023


CV. INDO RAYA PRATAMA

INDRA HARTAWAN, SE
Direktur

Anda mungkin juga menyukai