TINJAUAN PELAKSANAAN
3.1Tinjauan Umum
3.1.1 Lokasi Praktek Kerja Lapangan (PKL)
14
NO Keterangan Lokasi
2. Desa Naumang
4. Kabupaten Alor
15
Nama Program OPRASI DAN PEMELIHARAAN SDA NT II
16
Sumber: CV.Selera Mandiri
A.PEKERJAAN PERSIAPAN
17
laporan mingguan, laporan bulanan, gambar As-Built, Drawing Foto 0%, foto
50% dan foto 100% harus sudah selesai dan diserahkan pada saat PHO.
Sosialisasi awal dan koordinasi rencana pelaksanaan kegiatan di lapangan kepada
masyarakat dan pemerintah setempat sekaligus mengharapkan keterlibatan tenaga
lokal yang mempunyai kemampuan/skill bagi jenis pekerjaan tertentu.Pengalaman
kerja kami selama melaksanakan kegiatan pemeliharaan,perbaikan Bendungan,
Saluran pada umumnya engharapkan masyarakat mendukung dan membantu
kelancaran kerja yang tentunya sangat tergantung pula dengan pola pendekatan
dengan melibatkan tokoh masyarakat dan pemuka Agama serta aparat terkait
sehingga koordinasi di tingkat bawah senantiasa berjalan baik dengan sistim kerja
secara berkala bahkan rutin selalu dilakukan sesuai tuntutan kondisi lapangan.
Untuk pengukuran MC 0% didapat titik-titik elevasi/koordinat yang akurat
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya. Titik
elevasi yang digunakan sebagai pedoman adalah patok tetap (BM) dan patok
sementara yang didapatkan dari hasil pengukuran dengan koordinat tertentu dan
biasanya ditanam di sepanjang jalur pekerjaan dengan kerapatan dan jarak yang
sesuai dengan ketentuan.
18
network. Program tersebut harus dibuat dalam dua bentuk yaitu bar-chart dan
daftar yang memperlihatkan setiap kegiatan.
Papan nama Proyek dibuat sesuai yang disyaratkan dan dipasang pada
tempat yang mudah dilihat oleh masyarakat umum. Papan nama proyek harus
sudah terpasang di salah satu lokasi kerja pada tempat yang akan ditentukan
kemudian, setelah Surat Perintah Kerja (SPK) dikeluarkan oleh Satuan Kerja
kepada pemborong yang memenangkan tender kerja ini. Papan nama kerja
ditentukan sesuai dengan gambar kerja. Papan nama proyek harus dipasang pada
minggu 2 (kedua) sesuai jadual pelaksanaan pekerjaan. Waktu yang dibutuhkan
untuk pembuatan dan pemasangan papan nama proyek adalah pada saat kegiatan
di lapangan dimulai.
19
pekerjaan yang akan dilakukan pada pagi keesokan harinya. Sebelum
melaksanakan kegiatan fisik dilapangan kami akan menyusun program
pelaksanaan manajemen lingkungan dengan mengacu pada Dokumen Rencana
Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) dan
program ini. Aspek pengawas Ketenagakerjaan menempatkan 1 (satu) orang
personil khusus untuk memantau dan mengawasi program Rambu - rambu
lalulintas sesuai dengan ketentuan untuk memastikan para pengguna jalan bahwa
di daerah tersebut ada pekerjaan konstruksi Jenis Perlengkapan Keselamatan kerja
yang disediakan oleh perusahaan tidak sesuai dengan jenis bahaya yang dihadapi
pekerja. Idealnya pada saat pelelangan K3 menjadi salah satu item pekerjaan yang
perlu menjadi bagian dalam evaluasi penetapan pemenang lelang. Selanjutnya
penyedia jasa (kontraktor) harus melaksanakan prinsip prinsip kegiatan K3
termasuk penyediaan prasarana Penyelenggaraan Keamanan Dan Kesehatan Kerja
Serta Keselamatan Konstruksi (K3) yaitu :
Penyiapan RK3K
Sosialisasi dan Promosi K3
Alat Pelindung Kerja
Alat Pelindung Diri
Asuransi dan Perijinan
Personil K3
Fasilitas Sarana Kesehatan
Rambu – Rambu
20
benda lain pada area pekerjaan yang memungkinkan untuk menghalangi proses
kegiatan tersebut, ada pun tahapan pembersihan lahan tersebu sebagai berikut:
1. Galian tanah lumpur adalah galian tanah yang berada di sekitar pekerjaan
pembangunan atau areal bendungan yang merupakan sedimen yang pekerjaan
dilakukan berdasarkan gambar rencana yang didasarkan pada penampang
melintang,dalam,lebar, dan panajang galian yang sesuai dengan ukuran yang telah
di tentukan dalam gambar rencana kecuali ada perubahan yang di tentukan oleh
pengawas lapangan atau direksi.
2. Pekerjaan galian lumpur ini di kerjakan dengan alat berat sehigga hasilnya
adalah termasuk dalam pembersihan segala pohon, lumpur semuanya dikerjakan
menggunakan alat berat.
21
Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan pembongkaran pasangan batu
selaku kontraktor akan mengajukan request memulai pekerjaan untuk
pembongkaran kepada Direksi pekerjaan untuk mendapatkan izin, petunjuk serta
arahan.
Tenaga Kerja :
1. Pekerja
2. Mandor
Alat Kerja
1. Palu Godam
2. Pahat Beton
3. Linggis
22
BOQ (ket : Volume Kontrak dapat berubah jika terjadi perubahan
volume/Amandemen dalam pelaksanaan dilapangan)
Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Proyek tentu tidak lepas dari yang namanya
metode pelaksanaan, metode pelaksanaan merupakan cara kerja yang
dilaksanakan pada pakerjaan tersebut, metode pelaksanaan pada umumnya adalah
pemahaman serta cara dan langkah-langkah yang diambil dalm melakukan suatu
pekerjaan yang melibatkan ruang lingkup, waktu, tenaga dan bahan yang
menjadikan suatu tahapan dalam pelaksanaan pekerjaan.
1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini mencakup proses pembuatan pengukuran, pembuatan patok,
penggalia tanah dan perapihan hasil galian.
2. Persiapan Pekerjaan
23
1) Mengirim kegiatan kerja (workplan) termasuk metoda kerja,
schedule, perlatan, personil kerja dan gambar kerja yang akan
digunakan, untuk memperoleh persetujuan dari Konsultan sebelum
pekerjaan.
2) Memberitahu Konsultan secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum tanggal dilakukannya pelaksanaan pekerjaan
3) Type galian diadaptasi dengan kondisi tanah aktual. Untuk kondisi
tanah dimana koefisien runtuhan tanah kecil sanggup dilakukan sisi
galian tegak, kalau koefisien runtuhan tanah besar maka sisi galian
miring
3. Penimbunan dan Penimbunan Kembali
Pekerjaan Persiapan
24
Pengukuran dan pemasangan bowplank
Pekerjaan Beton
Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi
yang ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini
sepenuhnya akan kami laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu :
Pekerjan dan Mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan
baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami
akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
1. Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan
dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini
berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu
mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
25
Tahapan pekerjaan timbunan adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Persiapan
Pembersihan Lokasi Pekerjaan
Pengukuran dan pemasangan bowplank
Galian Tanah Biasa
Pasangan Batu Kosong
Pasangan Batu Kali/Belah 1 : 4
Pekerjaan Beton
Pekerjaan Urugan Tanah Kembali
Pekerjaan Urugan Kembali adalah :
Mengurug dan menimbun kembali bekas galian atau lainnya pada lokasi yang
ditentukan sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar. Pekerjaan ini
sepenuhnya akan kami laksanakan dengan menggunakan Tenaga Kerja yaitu :
Pekerjan dan Mandor dengan menggunakan alat bantu yang diperlukan. Dalam
pelaksanaan pekerjaan ini, bentuk dan mutu pekerjaan harus betul-betul tepat dan
baik. Agar pekerjaan ini dapat kami selesaikan dengan baik dan tepat waktu, kami
akan melaksanakannya dengan urutan-urutan kerja sebagai berikut :
1. Pertama-tama yang akan kami lakukan adalah menyiapkan tenaga kerja, bahan
dan peralatan yang akan digunakan selama pelaksanaan pekerjaan ini
26
berlangsung. Jumlah, jenis dan mutu yang akan kami siapkan kami akan selalu
mengacu kepada Spesifikasi Teknik yang dipersyaratkan.
Sebuah konstruksi tidak begitu saja dibangun di atas lahan yang sudah
disediakan. Dibutuhkan persiapan-persiapan sebelumnya agar lahan tersebut
benar-benar siap untuk pendirian konstruksi, terlebih pada konstruksi-konstruksi
besar seperti bangunan bertingkat, jalan raya, bendungan, bandara dan konstruksi
lainnya. Umumnya langkah awal yang dilakukan adalah dengan membersihkan
lahan, misalnya saja menebangi pohon-pohon, membersihkan semak dan
menyingkirkan bebatuan yang mungkin mengganggu. Setelah itu, dilakukan
proses perataan dengan menutup lubang-lubang dan meratakan bukit-bukit kecil
yang tersebar di lahan. Sampai di sini proses persiapan lahan masih belum selesai
dilakukan, masih ada tahapan lainnya yakni tahapan pemadatan tanah.
27
pengaruh air terhadap lahan. Tanah yang sudah dipadatkan dengan baik akan
benar-benar memiliki kekuatan dan stabil menopang beban konstruksi.
Alat ini tergolong sebagai alat pemadat manual. Bentuknya cukup sederhana
yakni terbuat dari beton cor yang diberi tangkai. Alat ini dipakai dengan cara
menumbukkannya ke permukaan tanah yang hendak dipadatkan. Tentu saja alat
ini sangat mengandalkan kekuatan manusia. Alat pemadat tangan ini masih
diandalkan khususnya untuk daerah-daerah terpencil dengan luas lahan yang
terbatas. Misalnya saja pemadatan tanah untuk pondasi rumah sederhana
28
Seperti halnya alat pemadat tangan, alat pemadat ini masih tergolong alat
manual. Bentuknya silinder dari beton cor yang dioperasikan dengan cara ditarik
dengan menggunakan kerbau, sapi atau kendaraan bermotor. Alat ini bisa menjadi
pilihan untuk menghemat biaya pemadatan tanah terutama pada area yang tidak
luas.
c. Stamper
yang satu ini terbilang sudah lebih canggih jika dibandingkan peralatan
pemadat tanah manual. Stamper kuda merupakan mesin yang dirancang secara
khusus sehingga memiliki daya tekan untuk memadatkan tanah. Kecepatan dan
ukuran mesin stamper kuda ini bervariasi. Begitu pula dengan bahan bakar yang
digunakan. Ada yang menggunakan solar dan ada pula yang memakai bensin.
Tentu saja dengan mesin ini, pekerjaan pemadatan tanah menjadi lebih cepat
daripada menggunakan peralatan pemadat tanah manual.
bekerja dengan vibrasi atau getaran untuk memadatkan tanah. Alat pemadat
ini selain umum digunakan untuk memadatkan paving, juga bisa dipakai untuk
memadatkan permukaan tanah ataupun memadatkan kerikil yang telah bercampur
dengan aspal pada pekerjaan pengaspalan jalan. Alat pemadat tanah ini bekerja
dengan mesin yang menggunakan bahan bakar bensin dan dioperasikan oleh satu
orang operator.
Metode pelaksanaan pekerjaan pasangan batu merupakan salah satu hal yang
penting untuk diketahui bersama agar hasil akhir pekerjaan pasangan batu yang
dibuat sesuai dengan standar atau spesifikasi yang ada dan terjaga baik kualitas
maupun kuantitasnya. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kumpulengineer
akan membagikan bagaimana cara pelaksanaan pekerjaan pasangan batu yang
baik.
29
• Pelaksanaan pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank
• Pembersihan lokasi
• Pengadaan bahan material pekerjaan pasangan batu seperti batu, pasir, dan
semen ke lokasi pekerjaan. Bahan yang digunakan harus sesuai dengan
yang disyaratkan.
• Bahan material ditempatkan tidak jauh dan mudah dijangkau dari lokasi
pekerjaan.
• Jika diperlukan perlu disiapkan tempat penyimpanan khusus untuk bahan
tau material, terutama untuk bahan semen agar penyimpanan semen dapat
dilakukan degan benar
b. Tahap pelaksanaan
• Pembuatan galian untuk pasangan batu sesuai dengan yang ditunjukkan
oleh gambar rencana. Pekerjaan dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan alat berat untuk menggali seperti excavator.
• Dasar galian dibuat rata dan diberi landasan dari adukan semen dengan
pasir setebal minimal 3 cm sebelum meletakkan batu pada lapisan yang
pertama.
• Batu dengan ukuran yang besar diletakkan pada lapisan dasar atau lapisan
yang pertama dan pada sudut sudut dari pasangan batu tersebut.
• Batu dipasang dengan muka terpanjang secara mendatar dan untuk muka
batu yang tampak atau berada paling luar dipasang sejajar dengan muka
dinding batu yang terpasang.
• Batu yang digunakan dibersihkan dan dibasahi sampai merata selama
beberapa saat agar air dapat meresap
• Setiap rongga atau celah antar batu diisi dengan bahan adukan dari semen
dan pasir sesuai dengan komposisi campuran yang ditentukan. Bahan
adukan atau mortar dapat disiapkan menggunakan alat concrete mixer atau
ara ml. Untuk mengetahui jumlah kebutuhan pasir dan semen anda dapat
unjungi artikel lain mengenai cara mengetahui jumlah kebutuhan batu,
pasir, semen untuk pasangan batu.
30
• Setiap 2 meter dari panjang pasangan batu dibuat lubang sulingan. Kecuali
ditentukan lain oleh gambar atau direksi pekerjaan. Lubang sulingan dapat
dibuat dengan memasang pipa pvc yang berdiameter 50 mm.
• Setiap sambungan antar batu pada permukaan dikerjakan hampir rata denn
permukaan pekerjaan tetapi tidak menutup permukaan batu
Jika diperlukan permukaan pasangan batu dapat diberi lapisan acian untuk
memperhalus permukaan dari pasangan batu.
9. PEKERJAAN PLESTERAN
31
Benang
Roskam
Jidar
Meteran
Ember
Cetok
Kertas bekas sak semen
Andang / Tangga / Scafolding
Buat adukan untuk plesteran dinding bata. Buat kepalaan plesteran dengan
jarak sekitar 1 m dan lebar 5 cm, dengan alatbantu unting-unting untuk loting,
waterpass dan jidar alumunium.
32
Acian dapat dilaksanakan setelah permukaan plesteran sudah
kering (cukupumur).
Apakah yang di maksud lantai kerja beton? Lantai kerja beton adalah
lapisan perata permukaan, penstabil permukaan tanah yang terbuat dari beton atau
sering di sebut rabat beton
a. Sebagai lapisan penguat bawah bidang lantai dan keramik agar tidak
terjadi lantai amblas
33
Banyak jenis lantai kerja, ada yang dari pasir, batu, kayu dll. Pada
kesempatan ini hanya akan membahas metode dan fungsi lantai kerja beton.
Tahapan pembuatan lantai kerja tidak terlalu sulit. Beberapa hal yang harus
dilakukan dalam pekerjaan Lantai Kerja K-125 adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
Pastikan kondisi permukaan tanah sudah dalam keadaan siap untuk lantai
kerja (tidak ada lagi pekerjaan ME atau bila kondisi tanah masih perlu perbaikan).
Siapkan alat ukur untuk memonitor elevasi dari top lantai kerja.
Apakah yang di maksud lantai kerja beton? Lantai kerja beton adalah
lapisan perata permukaan, penstabil permukaan tanah yang terbuat dari beton atau
sering di sebut rabat beton.
Suatu konstruksi sebuah bendung dapat dibuat dari urugan tanah, pasangan
batu kali, dan bronjong atau beton. Sebuah bendung konstruksinya dibuat
34
melintang sungai dan fungsi utamanya adalah untuk membendung aliran sungai
dan menaikkan level atau tingkat muka air di bagian hulu.
Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir;
Tinggi ambang bendung harus dapat memenuhi tinggi muka air minimum
yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi;
35
prosedur dasar dari pembangunan sebuah bronjong termasuk penggalian,
pemasangan bronjong dan pelaksanaan penggalian kembali
36
Rongga antara bagian belakang dinding bronjong dengan kemiringan
bekas galian harus ditimbun kembali dan dilakukan pemadatan
dengan menggunakan material berukuran 0-150mm. Seandainya menggunakan
tamper, yaitu alat yang paling sesuai digunakan untuk memadatkan
material, tuangkan material setebal 40 cm disekeliling bronjong.
37
Tabel 3.3 Tabel Rekapitulasi Harga Pekerjaan
Sumber : CV.PUTRA TIMAU
38
baik diharapkan akan memberikan hasil efisien, tepat waktu serta dengan
kualitas dan mutu yang baik.
Pemilik Proyek
Gambar 3.2. Struktur Organisasi Pihak – Pihak Yang Terlibat dam Proyek
Sumber : Dinas PUPR Bidang Bina Marga
39
1. Pengguna jasa
Pemberi tugas atau lebih dikenal dengan istilah owner adalah badan hukum /
instansi atau perseorangan yang berkeinginan mewujudkan suatu proyek dan
memberikan pekerjaan serta membayar biaya pekerjaan tersebut.
Adapun tugas dan wewenang dari owner / pemilik proyek adalah sebagai
berikut :
a. Mempunyai ide / gagasan sesuai dengan rencana-rencananya.
b. Menyediakan dana dan lahan.
c. Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan
proyek.
d. Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukkan dan mengangkat
manajemen konstruksi, perencanaan serta pelaksanaan proyek.
e. Manangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian
pelaksana proyek.
f. Bersama – sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan,
berhak memberi instruksi – instruksi kepada pelaksana proyek secara
langsung maupun tidak langsung.
g. Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus
diberikan kepada pelaksana proyek.
h. Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak
menerima / menolak perubahan – perubahan pekerjaan serta pekerjaan
tambah dan pekerjaan kurang.
i. Berhak menolak pekerjaan – pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar
rencana, bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila
dianggap tidak mampu melaksanakan pekerjaan.
2. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah perorangan atau badan hukum yang
mewujudkan ide pemberi tugas ke dalam bentuk tiga dimensi yaitu sesuai
dengan gambar kerja rencana.
Adapun tugas dan wewenang dari pelaksana proyek adalah sebagai berikut
a. Melaksanakan tugas yang telah diberikan dengan mematuhi peraturan
dalam dokumen yang berkaitan dengan penyelenggaraan pekerjaan.
40
b. Mengadakan konsultasi dengan divisi perencana serta mendapatkan
bimbingan maupun arahan dari divisi pengawas mengenai pelaksanaan
pekerjaan.
c. Menyusun rencana kerja proyek.
d. Menyediakan tenaga kerja, barang peralatan dan prasarana kerja yang
memadai.
e. Membuat detail pelaksanaan (shop drawing) dan membuat gambar akhir
pekerjaan (asbuilt drawing)
f. menjamin keamanan dan keselamatan kerja.
g. Membuat laporan harian, mingguan, bulanan.
h. Mengadakan pengujian terhadap hasil pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
i. Mengadakan perbaikan, perubahan, rekonstruksi dan pembetulan
terhadap segala kesalahan selama masa pemeliharaan.
3. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha perorangan, perlu sumber daya
manusia yang ahli di bidangnya masing – masing seperti teknik sipil,
arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah pekerjaan
dapat diselesaikan dengan baik dalam waktu cepat dan efisien.
Konsultan mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut ;
a. Menyelengarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan proyek
kerja.
b. Melakasanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaaan
pekerjaan.
c. Menebitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek.
d. Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada
pemilik proyek maupun kontarktor dalam proyek pelaksanaan proyek.
e. Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan
kontrakor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.
f. Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang
diusulkan oleh kontraktor .
41
Konsultan pengawas mempunyai wewenang sebagai berikut :
CV.SELERA MANDIRI
Direktur Utama
MATEOS NIAB
I NYOMAN SWDANA
Kristina Aprilia Papi, S.AP
42
Petugas K3 Administrasi Teknik
a. Direktur
Direktur merupakan perpanjangan dari tugas direktur utama dimana
bertugas mengendalikan semua pekerjaan yang ditangani di daerah atau
cabang pada lokasi pekerjaan yang ditangani.
b. Bendahara
1. Mempersiapkan daftar biaya berkaitan dengan rancangan dalam bentuk
batas biaya dan target biaya untuk setiap bagian pekerjaan.
2. Menyelenggarakan sistem administrasi umum dan teknis dalam rangka
memperlancar pengelolaan proyek.
3. Membuat pembukuan arsip – arsip yang berhubungan dengan
pelaksanaan proyek.
4. Melaksanakan pengendalian biaya selama pelaksanaan proyek.
c. Petugas K3 konstruksi
Tugas K3 konstruksi yaitu:
1. Menerapkan ketentuan peraturan perundang – undangan tentang dan
terkait K3 konstruksi.
2. Mengkaji dokumen kontrak dan metode kerja pelaksanaan konstruksi.
3. Merencanakan dan menyusun program K3
43
4. Membuat prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan kerja
K3
5. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pelaksanaan program,prosedur
kerja dan instruksi kerja K3.
6. Melakukan evaluasi dan membuat laporan penerapan SMK3 dan
pedoman teknis K3 konstruksi
7. Mengusulkan perbaikan metode kerja pelaksanaan konstruksi berbasis
K3, jika diperlukan.
8. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
serta keadaan darurat.
d. Pelaksana Lapangan (Site Engineering)
Tugas Pelaksana Lapangan sebagai berikut :
44
8. Memberikan laporan harian maupun mingguan pada pimpinan baik
material maupun kesulitan – kesulitan pelaksanaan atau masalah –
masalah lainnya.
9. Administrasi Teknik
45
B. Peralatan yang digunakan pada pekerjaan dinding penahan yaitu:
Sekop
Sendok spesi
Palu
Paku
Benang kerja
Watertangk
Dump truck
Excavator
a. Pekerjaan galian
46
Gambar 3.5 Proses Pekerjaan galian
Sumber : Dokumentasi proyek
b. Mengumpulkan bahan dan alat kerja yang dibutuhkan ke lokasi kerja
Alat yang dibutuhkan untuk pekerjan ini seperti sekop, sendok spesi, kayu
profil, paku, palu, selang waterpass dan benang kerja dibawa ke lokasi kerja agar
pekerjaan menjadi tidak terhambat. Kemudian bahan yang dibutuhkan seperti
semen, pasir, batu kali, dan air ditaruh sedekat mungkin dengan lokasi kerja
sehingga lebih hemat waktu disaat membutuhkan.
47
Pekerjaan berikutnya adalah pembuatan profil dari kayu yang ada dilokasi
lalu sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan, diusahakan harus benar – benar
kuat, kokoh dan presisi kemudian dilanjutkan dengan pemasangan tali atau
benang kerja pada profil. Benang kerja yang dipasang bagian lebar atas dinding
penahan diberi dua benang yaitu kiri dan kanan. Mula – mula dipasang satu saja
benang kerja lalu kemudian yang benang kedua distel menggunakan waterpass
selang agar sama datar dengan yang pertama dan untuk ketinggian dinding
penahan adalah 10 cm dari taah dasar badan jalan jika dinding penahan yang
dibuat modelnya tipe 1 tetapi untuk tipe 2 atau gendong ketinggiannya
disesuaikan dengan kontur tanah yang akan ditahan oleh dinding penahan
tersebut.lalu bagian kemiringan dinding penahan dipasang satu benang saja
membentuk kemiringan.
Mula – mula ambil pasir dan semen dengan takaran 1 pc : 4 ember pasir
kemudian camput kedua bahan tersebut sampai tercampur dengan baik. Lalu buat
lubang ditengahnya kemudian masukan air secukupnya kemudian mulai
mencampur hingga campuran matang atau sampai kalis lalu diaplikasikan ke
media kerja.
48
Gambar 3.8 Proses Mencampur Adukan Mortar
f. Urugan Kembali
49
Pekerjaan akhir ini adalah dengan menutup kembali bekas galian tanah
atau urugan kembali dengan menggunakan tenaga mesin atau alat berat
seperti excavator. Tujuan dari pekerjaan ini yaitu agar tepian pasangan
yang berdampingan dengan badan jalan tertutup dengan padat agar
tepian badan jalan tidak mengalami longsor atau pengikisan.
50
Gambar 3.10. Sketsa Penampang Dinding Penahan segmen I (15,60 m)
Luas :( A +2 B ) x H
=( ) x 2,09
0,50+1,50
2
51
=2,6 m2
Volume : Luas x Panjang
=2,6 m2 x 15,60 m
= 40,56 m3
Luas :( A +2 B ) x H
=( ) x 2,70
0,50+1,50
2
52
=2,7 m2
Volume : Luas x Panjang
=2,7 m2 x 17 m
= 45,90 m3
53
Luas :( A +2 B ) x H
=( ) x1
0,50+1,50
2
= 1 m2
Volume : Luas x Panjang
= 1 m2 x 7 m
= 7 m3
Volune rata rata = Volume segmen I + volume segmen II + volume segmen III
= 112,15 m3 / 4 m3
= 28,04 reit
54
Reit = Volume pasir / Volume dump truck
= 46 m3 /4 m3
= 11,5 reit
3.3.5.Kurva S Realisasi
55
56