Makalah
Dosen Pengampu:
Oleh:
Ahmad MuqoddasZamzamy
NIM: 2018.01.01.1207
Ubaidillah Arsyad
NIM : 2018.01.01.1060
Arjun Afwan
NIM : 2018.01.01.961
SARANG REMBANG
2021
Model Penelitian Naskah Al-Qur’an/Tafsir Kuno
A. Pendahuluan
Filologi merupakan salah satu disiplin ilmu yang kini kurang memperoleh
perhatian sebab minimnya pengenalan dalam dinamika keilmuan yang ada di
Indonesia. Padahal negara ini merupakan lumbung dari naskah-naskah kuno yang
mencakup berbagai keilmuan, budaya dan juga kearifan lokal. Kurangnya
perhatian inilah yang kemudian membawa kegagapan terhadap nilai-nilai luhur
nenek moyang yang termuat dalam naskah-naskah kuno tersebut yang seharusnya
perlu digali atau diteliti secara maksimal.
1
Dalam penelitian ini sangat menekankan aspek filologi atau taḥqīq al-kutub,
oleh karenannya, perlu adanya pemahaman lebih lanjut
1. Mengetahui hasil karya tulis masa lalu melalui jejak yang ditinggalkan
dalam sebuah naskah atau teks.
2. Menyingkap muatan-muatan budaya dan keilmuan di masa lalu untuk
diterapkan dalam kehidupan masyarakat saat ini.
3. Mengetahui fungsi teks yang tertulis bagi masyarakat masa lalu ataupu
masa kini.2
Keluar dari tujuan yang sudah penulis sebutkan di atas, dalam penlitian
berbasis naskah kuno, ada kemungkinan seorang peneliti mempunyai tujuan
tertentu (pribadi) dalam melakukan sebuah penelitian. Misalnya saja peneliti
naskah bertujuan untuk menyuguhkan teks yang sesuai dengan standar ilmiah,
termasuk memberi beberapa catatan beruapa penjelasan dan memperbaiki
beberapa kekeliruan yang sekiranya dibutuhkan.5
2
Nabila Lubis, Nskah, Teks, Metode Penelitian Filologi (Jakarta: Yayasan Media Alo Indonesia,
2007), 25.
3
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian al-Qur`an dan Tafsir, 88.
4
Nabila Lubis, Nskah, Teks, Metode Penelitian Filologi, 25.
5
Nabila Lubis, Nskah, Teks, Metode Penelitian, 24-25.
2
dalam penelitian filologi secara umum, yang menjadi objek kajiannya
adalah naskah dan teks kuno. Naskah yang dikaji mencakup bagian fisik dan isi
yang terkandung dalam naskah/teks. Oleh karena itu, untuk mempelajari naskah
dan teks kuno yang ingin diteliti, perlu adanya pemahaman terhadap kodikologi
dan tekstologi.6
Kodikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang seluk beluk naskah
dengan didasarkan pada kodeks, kodeks adalah bahan tulisan tangan khususnya
dari teks-teks klasik.7Dari pengertian ini, jika kita terapkan pada penelitian naskah
al-Qur`an atau tafsir maka objek kajiannya berupa perkiraan umur naskah naskah
al-Qur`an/tafsir, penulis naskah, penyalin naskah, tempat penulisan, bahan atau
alat yang digunakan dalam penulisan naskah.8
Sedangkan tekstologi adalah suatu ilmu yang mempelajari sebuah teks lebih
dalam. Beberapa pakar filologi mendeskripsikan tekstologi sebagai ilmu yang
mempelajari sejarah teks yang ada dalam sebuah naskah. 9Jadi, jika pengertian ini
diaplikasikan dalam penelitian teks al-Qur`an atau tafsir, maka objek kajiannya
tentang penelitian rasm mushaf, qira’at yang digunakan, jenis khat-nya, dan lain
sebagainya. Selain itu Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa tekstologi juga
mencakup penelitian isi teks seperti pemahaman, penafsiran, serta ide/gagasan
yang hendak disampaikan.10
1. Inventarisasi Manuskrip
6
Dwi Sulistyoniri, Filologi, Teori dan Penerapannya ( Malang: Madani, 2015), 4.
7
Ibid, 20.
8
Ibid, 20.
9
Ibid, 22.
10
Ibid, 22-23.
3
kemiripan agar peneliti bisa membandingkan berbagai manuskrip-manuskrip yang
telah ditemukan.
2. KegiatanKritik teks
Dalam kegiatan kritik teks ada beberapa metode yang dapat dipilih oleh
peneliti untuk diterapkan, antara lain:
a. Metode Intuitif
b. Metode Objektif
c. Metode Gabungan
d. Metode Landasan
11
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian al-Qur`an dan Tafsir, 89-90.
12
Siti Baroroh Baried, Pengantar Teori Filologi (Jakarta Timur: Pusat Pembinaan dan
pengembangan Bahasa, 1983), 67-68.
4
Memilih naskah berdasarkan naskah yang paling unngul dibanding yang
lainnya dari segi bahasa, sastra, sejarah, dan sebagainya.
Metode yang dilakukan jika hanya ada satu naskah yang ditemukan.
Sehingga tidak dapat dilakukan penggabungan dan perbandingan antar naskah.
3. Deskripsi Naskah
6. Penerjemahan
Proses penerjamahan atau pengalihan bahasa dari teks sumber menuju teks
sasaran memiliki beberapa model, diantaranya adalah model terjemah harfiyah,
dan model terjemah tafsiriyah.
7. Analisis, Interpretasi teks
Langkah ini dilakukan untuk meneliti kandungan teks lebih dalam dengan
menafsiri, mekanai, dan menganalisa secara kritis dan kontekstual. 16Langkah ini
tidak berlaku dalam penelitian manuskrip al-Qur`an.
8. Membuat Kesimpulan
13
Abdul Mustaqim, Metode Penelitian al-Qur`an dan Tafsir,91.
14
Ibid, 92.
15
Ibid, 92.
16
Ibid, 93.
5
Setelah melakukan langkah-langkah di atas, langkah terakhir adalah
membuat kesimpulan atau jawaban dari rumusan masalah yang dipaparkan di
bagian pendahuluan.17
Indonesia yang berada jauh dari pusat Islam yaitu Makkah, tak mampu
mengelak akan kehadiran agama Islam yang diperkirakan mulai masuk ke
Indonesia sekitar abad ke-7 M. di pesisir Sumatera Utara. 18 Berbagai perbedaan
pendapat mengenai kapan Islam masuk di Indonesia tak merubah adanya sebuah
kenyataan bahwa sampai saat ini Islam masih tumbuh subur di negara kepulauan
ini.
Hingga sekarang, bukti fisik proses penyalinan kitab suci al-Qur’an masih
dapat kita temui di berbagai perpustakaan, Museum, pesantren, kolektor maupun
ahli waris dari manuskrip mushaf tersebut. Salah satu manuskrip yang masih
disimpan oleh ahli waris adalah manuskrip mushaf al-Qur’an peninggalan H.
Habibullah yang berada di desa Konang, Bangkalan, Madura.
17
Ibid, 93.
18
Al-Qattan, Mabāhith fi Ulūm al-Qur’ān, 151.
6
mushaf yang sudah rentan rusak. Namun, nampaknya manuskrip mushaf H.
Habibullah ini bukanlah satu-satunya naskah yang berada di sini dan masih ada
beberapa manuskrip yang dipegang oleh beberapa ahli waris.
Berangkat dari sini, maka dirasa perlu untuk melakukan penelitian lebih
lanjut terhadap manuskrip peninggalan H. Habibullah ini untuk mengungkap
aspek historis maupun filologis yang berkaitan dengan tanda baca dan bentuk
tulisan. Selian itu, penelitian ini juga ditujukan untuk menjaga kelestarian dan
keberagamaan peninggalan Nusantara, yang salah satunya adalah peninggalan
berupa manuskrip al-Qur’an ini. Terlebih dengan adanya penilitian ini bisa
menjembatani para mahasiswa dalam melakukan penelitian manuskrip.
2. Rumusan Masalah
7
a. Memberikan kontribusi keilmuan dalam khazanah pengkajian
manuskrip al-Qur’an/tafsir.
b. Memberikan referensi penelitian kepada para pembaca mengenai
manuskrip mushaf al-Qur’an H. Habibullah.
5. Metode Penelitian
6. Sumber Data
Dalam penelitian ini, terdapat dua sumber data yaitu primer dan sekunder.
Berikut perinciannya:
8
7. Hasil penelitian
9
Daftar Pustaka
Qatthan, (al) Manna’ Khalil. 1990. Mabāhits fi Ulum al-Qur’ān. Riyadl: Madir al-
Ma’had al-‘Aliy al-Qadliy.
10