Anda di halaman 1dari 1

pendidikan bertemakan “Pendidikan Berkarakter” yang bisa dijadikan referensi :

Selamat siang hadirin semua.

Pertama, mari panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Pada hari ini kita
bisa berkumpul dalam keadaan sehat tanpa kurang apa pun berkat karunia dan nikmat-Nya.

Pada hari ini, saya akan menyampaikan pidato singkat tentang pendidikan karakter. Semoga
apa yang akan saya sampaikan dapat memberikan manfaat untuk kita semua.

Hadirin sekalian,

Saat ini, generasi muda tengah menghadapi persoalan serius, yaitu menurunnya nilai moral
dan karakter mereka. Para generasi mudah sudah terpengaruh oleh gaya hidup hedonis
serta mengabaikan nilai-nilai maupun norma di masyarakat.

Salah satu tolak ukurnya adalah fakta bahwa bahwa 65% remaja saat ini sudah pernah
melakukan ciuman, seks bebas, dan bahkan berhubungan dengan sesama jenis. Ini
berdasarkan pada data dari suatu lembaga independen.Selain itu, menurut BNN, pengguna
narkoba dari golongan remaja di tahun 2019 mencapai 4,3 juta jiwa. Bahkan setiap 7 menit
ada yang meninggal dunia akibat penggunaan obat terlarang.

Melihat fenomena ini, tentu timbul pertanyaan mengenai di mana peran pendidikan sekolah,
guru, dan orang tua. Mengapa para remaja bisa terjerumus ke gaya hidup bebas yang tidak
sesuai nilai dan norma masyarakat maupun agama?

Setelah diteliti, ternyata ini karena lemahnya pendidikan karakter di Indonesia. Sistem
pendidikan formal masih terfokus pada nilai sehingga mengabaikan pentingnya karakter
yang baik dan mulia.

Bahkan, di sekolah jam Pendidikan Moral dan Pancasila pun sudah berkurang. Akibatnya
generasi mudah kehilangan role model yang baik untuk moral mereka. Maka dari itu, kita
harus mulai menekankan kembali pendidikan moral tidak hanya di sekolah tetapi juga di
rumah.

Demikian yang bisa saya sampaikan kali ini. Sekiranya ada perkataan yang tidak berkenan
di hati, saya mohon maaf sebesar-besarnya. Terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai