Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dian Fitriani

Npm : 197510256

Judul : Pelaksanaan Perlindungan Hukum Terhadap Justice Collaborator Tindak Pidana


Penggelapan Pajak Di Indonesia

Nama Penulis : Bella Oktaviani

Tahun : Vol. 5 No.1 2016

Penerbit : Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

ISU PERMASALAHAN

Penyelesaian kasus tindak pidana penggelapan pajak di Indonesia tidak lepas dari
bantuan seorang justice collaborator yang membantu aparat penegak hukum untuk
mengembangkan kasus dan menangkap tersangka lain dari kasus tersebut. Lembaga
Perlindungan Saksi dan Korban adalah salah satu lembaga yang memberikan perlindungan
terhadap justice collaborator, termasuk Vincentius Amin Sutanto, terpidana tindak pidana
pencucian uang dan pemalsuan surat, serta saksi pelaku tindak pidana penggelapan pajak
PT. Asian Agri, sangat mengetahui lika-liku bagaimana perusahaannya melakukan berbagai
manipulasi pajak agar terhindar dari kewajiban membayar pajak negara. Kasus kejahatan pajak
ini terungkap setelah sebelumnya, pada akhir tahun 2006, Vincent melarikan diri ke Singapura
karena membobol dana PT Asian Agri di Singapura sebesar US$ 3,1 Juta .

Dalam pelariannya di Singapura, Vincent membeberkan tindak pidana penggelapan pajak


yang dilakukan PT. Dokumen itu berisi dugaan penggelapan pajak oleh PT. KPK kemudian
melimpahkan dokumen tersebut ke Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan dari laporan
Vincent, maka terdapat fakta-fakta dan data berupa transaksi keuangan perusahaan yang
berindikasi adanya tindak pidana penggelapan pajak yang dilakukan oleh PT Asian Agri melalui
tiga cara yaitu pembuatan biaya fiktif, transaksi hedging fiktif, dan transfer pricing.

Berdasarkan laporan Vincent, Direktorat Jenderal Pajak melakukan upaya pemeriksaan bukti
permulaan berdasarkan laporan tersebut serta selanjutnya setelah ditemukan adanya indikasi
tindak pidana penggelapan pajak, kemudian dilakukan penyidikan pajak oleh penyidik pajak
untuk mencari dan menemukan kebenaran materiil dari tindak pidana tersebut. Dari hasil
penyelidikan tersebut Direktorat Jenderal Pajak menemukan bahwa negara mengalami kerugian
sekitar Rp. 1,259 Trilyun dari tindak pidana penggelapan pajak yang dilakukan oleh PT Asian
Agri.
ANALISIS PEMBAHASAN

Penggelapan pajak adalah penggelapan secara illegal terhadap objek pajak yang
dilakukan perporangan maupun korporasi. Penggelapan pajak dapat berupa tidak melaporkan
data yang benar kepada otoritas perpajakan dengan tujuan mengurangi liabilitas pajaknya.
Penggelapan pajak tergolong tindak criminal dihampir semua negara maju dan terpidananya
dapat dijatuhi hukuman denda dan/atau penjara.

Penggelapan pajak terjadi bukan hanya karena pengetahuan seseorang atau wajib
pajak mengenai kurang mengerti pajak, tetapi adanya factor-faktor lain seperti keadilan, system
perpajakan, norma, kepatuhan, diskriminasi dan juga tariff pajak yang menjadi penyebab
terjadinya penggelapan pajak.

Adapun cara yang bisa dilakukan untuk pencegahan tindakan penggelapan pajak adalah :

1. Pemeriksaan Pajak

Pemeriksaan atau audit pajak dilakukan oleh petugas untuk menyelidiki dan mengawasi
setiap Wajib Pajak.

2. Integrase Sistem Informasi

Pencegahan ini berupa dialog dan saling tukar pandangan antara Wajib Pajak dan fiskus
yang harus tetap diadakan melalui berbagai sarana yang telah tersedia.

3. Administrasi Pajak

Cara pencegahan dalam artian sebagai prosedur meliputi tahap-tahap pendaftaran,


penetapan, dan penagihan Wajib Pajak.

4. Penegakan Hukum Pajak (Tax Law Enforcement)

Cara pencegahan ini pada hakikatnya terkait dengan penegakan hukum pajak atau serta
tingginya tarif pajak, rasa keadilan yang tak terpenuhi dan pemanfaatan dana pajak.

Upaya-upaya Pemerintah di seluruh dunia untuk mengurangi tax evasion sesungguhnya telah
lama diadakan. Untuk Indonesia, pada tahun 1972 melalui SGATAR (Study Group on Asian Tax
Administration and Research) telah disidangkan di Jakarta dengan salah satu tema utama
yaitu Some Aspects of Income Tax Avoidance or Evasion. Selain itu, upaya untuk
mengurangi penghindaran pajak lebih dini pada tingkat yang lebih mengglobal telah diadakan
oleh IFA pada tahun 1980 di Paris dengan tema yang lunak yakni The Dialogue between the Tax
Administration and the Taxpayer up to the Filing of the Tax Return.

Anda mungkin juga menyukai