Anda di halaman 1dari 97

LEMBAR PENGESAHAN

2019
LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PENGESAHAN

Standard Manual Gambar Kerja Desain Interior


Program Studi Desain Interior
Fakultas Industri Kreatif
2019

Bandung,

Menyetujui, Disusun Oleh,

Dekan Fakultas Industri Kreatif Ketua Program Studi Desain Interior

Dr. Didit Widiatmoko Soewardikoen, Drs., M.Ds Doddy Friestya Asharsinyo, ST., MT.

NIP: 12570001 NIP: 14780067


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 3

PRAKATA

Masing-masing elemen, komponen, maupun sistem bangunan agar dapat diejawantahkan menjadi suatu bentuk fisik oleh kontraktor, perlu adanya bahasa
yang universal dalam pembuatan gambar kerja yang dapat dimengerti secara luas oleh para pelaku jasa konstruksi. Standarisasi dokumen gambar kerja
bertujuan untuk memudahkan penyampaian informasi dalam membuat produk panduan yang ditujukan kepada pihak kontraktor untuk merealisasikan
perancangan fisik bangunan. Oleh karena itu, kebutuhan untuk mengenalkan standarisasi gambar kerja kepada calon pelaku bisnis konstruksi sejak dini
menjadi hal yang sangat penting.

Dengan petunjuk dan presentasi grafis yang jelas dan terperinci, buku Standar Manual Gambar Kerja Desain Interior 2019 meliputi:

 Standar grafis, yang memberikan informasi tentang peletakan, jenis, dan besaran font, dan juga peletakan, bentuk dan ketebalan garis yang biasa
dipakai pada gambar kerja.

 Notasi, yang memberikan gambaran mengenai notasi-notasi yang umum dipakai dalam gambar kerja.

 Spesifikasi gambar kerja, memberikan penjelasan mengenai masing-masing bagian dari gambar kerja dan contoh-contoh yang informatif yang
membantu anda untuk semakin memahami cara membuat dokumen gambar kerja.

Standar Manual Gambar Kerja Desain Interior 2019 adalah sumber acuan dalam membuat gambar kerja bagi para mahasiswa maupun para tenaga pengajar
di Program Studi Desain Interior Universitas Telkom. Dengan ilustrasi yang kaya dan pembahasan yang rinci, buku ini memberi pedoman yang anda
butuhkan untuk menggambar gambar kerja yang sesuai dengan standar yang dipakai oleh para konsultan di Indonesia pada umumnya. Melalui buku ini,
diharapkan para mahasiswa dapat semakin meningkatkan pengetahuan dan kompetensi dibidang konstruksi.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 4

BAB I

STANDAR GRAFIS

Jenis Huruf

Dalam gambar teknik, jenis teks yang dipergunakan haruslah konsisten untuk keseluruhan gambar. Umumnya, teks untuk judul, keterangan, notasi adalah
capital dan verdana (huruf teknik) dengan jenis font yang jelas dibaca dan tersedia di berbagai Sistem Operasi (OS). Berikut adalah penjelasan penggunaan
huruf pada gambar kerja.
a. Setiap gambar baik berupa denah, detail, potongan, tampak, harus memiliki judul. Judul ini harus singkat dan jelas dengan semua hurufnya adalah
kapital. Ukuran teks untuk judul adalah relatif, tetapi sebagai referensi,
b. TIdak boleh menggunakan singkatan pada judul.
c. Teks dan dimensi pada gambar diletakkan sedemikian rupa mengacu kepada standar notasi

Figure 1.1 Verdana Font Family. Desain dari Matthew Carter untuk Microsoft
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 5

Tinggi Huruf (Font)

Konsistensi adalah nilai yang baik untuk penulisan pada gambar kerja. Termasuk pada tinggi, jenis huruf dan jarak antar huruf yang digunakan. Pada
pengerjaan gambar kerja secara manual, selalu digunakan dua garis horizontal yang digunakan sebagai garis pedoman. Kesesuaian konsistensi huruf
terhadap kertas, dan skala yang digunakan juga harus dijaga agar tetap proporsional (Kilmer, 2009). Berikut adalah informasi untuk pengunaan tinggi font
pada gambar kerja.

Figure 1.2 Garis horizontal digunakan untuk menjaga konsistensi ketinggian huruf saat menulis.
Otie Kilmer, 2009

Tinggi Forn (mm) Kegunaan


3mm  Ketinggian level lantai
 Ketinggian level ceiling dimensi luar gambar
 Keterangan material
 Penomoran furnitur
 Nama perlengkapan
 General text
4mm  Skala pada judul gambar
 Halaman gambar
 Nama ruang dalam gambar
6mm  Judul gambar
 Nomor gambar

Table 1.1 Tabel ketinggian font pada gambar kerja untuk ukuran kertas A3
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 6

Penggunaan kertas yang lebih besar dari A3 bisa disesuaikan dengan proporsi tulisan terhadap kertas yang digunakan. General text yang dimaksud adalah
teks pada kop, legend, keterangan-keterangan khusus yang dibutuhkan di gambar kerja.
Orientasi kertas yang digunakan pada tabel diatas adalah kertas A3. Jika menggunakan kertas yang lebih besar atau lebih kecil, sesuaikan dengan proporsi
kertas dan skala gambarnya.

Jenis Garis

Jenis garis merepresentasikan objek-objek tertentu. Umumnya garis menerus (continuous) untuk menggambarkan benda apapun yang terlihat. Garis
putus-putus (hidden) digunakan untuk merepresentasikan garis virtual yang bisa merupakan proyeksi objek tertentu, lintasan pergerakan objek tertentu,
atau simbol tertentu. Berikut merupakan tabel jenis garis yang umum digunakan pada gambar- gambar kerja.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 7

Penggunaan Garis Simbol Garis Tebal Garis

Garis Tengah (Center Line) Tipis

Garis Obyek Sedang

Garis Benda Tak Terlihat Sedang

Garis Batas Obyek Terpotong Tipis

Garis Dimensi Tipis

Garis Penunjuk Tipis

Huruf VERDANA Tebal

Garis Tepi Tebal

Tekstur Material Ref to BAB II standar Notasi Sangat Tipis

Tabel 1.2 Tabel Penggunaan Jenis Garis pada Gambar Kerja

Penggunaan jenis garis pada tabel diatas tetap harus disesuaikan dengan proporsi ukuran kertas dan skala gambar kerja. Aplikasi garis benda tidak terlihat
pada gambar kerja salah satu contohnya adalah untuk menunjukkan obyek yang terlihat bertumpuk pada gambar layout. Untuk penggunaan garis tekstur
material pada gambar kerja merujuk pada penjelasan standar notasi pada bab 2.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 8

Ketebalan Garis

Ketebalan garis pada gambar teknik merepresentasikan keutamaan elemen gambar dan juga akan meningkatkan keterbacaan. Berikut contoh standar
ketebalan garis dalam mm dan kegunaannya.

Tebal Garis Ukuran Penggunaan Ilustrasi


Sangat Tipis (H) 0,05 – 0,1  Pola
 Indikasi material
 Hatch
Tipis (HB) 0,15-0,25  Garis dimensi,
 Garis notasi
 Keterangan
 Garis grid
 Garis untuk objek-objek proyeksi
dan objek- objek yang
tersembunyi
 Garis as
 Garis sempadan
Sedang (B) 0,3 - 0,35  Garis objek
 Teks
 Angka dimensi
 Garis batas properti

Tebal (2B) 0,4 – 0,7  Garis tepi


 Obyek terpotong
 Judul gambar
 Garis horizon pada gambar
tampak

Tabel 1.3 Tabel Penggunaan Tebal Garis pada Gambar Kerja


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 9

SKALA

Sangat Tipis Sedang Tebal


Tipis

1:1 0,1 0,25 0,35 0,7

1:5 0,1 0,25 0,35 0,6

1:10 0,1 0,20 0,35 0,5

1:50 0,05 0,20 0,33 0,5

1:100 0,05 0,15 0,3 0,4

1:200 0,05 0,15 0,3 0,4

Tabel 1.4 Tabel Penggunaan Tebal Garis Sesuai Skala pada Gambar

Informasi mengenai penggunaan tabel garis pada gambar kerja diatas untuk disesuaikan dan dipertimbangkan dengan ukuran kertas dan skala yang
digunakan pada gambar kerja untuk menjada proporsi antara gambar kerja dan kertas yang digunakan agar informasi yang disajikan tetap bisa terbaca
dengan jelas.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 10

Judul Gambar

Judul dan Skala gambar terletak dalam satu tempat. Skala dituliskan dalam angka dan dapat juga dalam skala batang. Skala batang berguna agar tidak
terjadi kesalahan ketika gambar akan direproduksi. Letak Judul dan Skala Gambar umumnya di bagian bawah kanan ataupun kiri dari gambar. (standart
manual SAPPK ITB. 2015)

Prioritas utama dalam penggunaan skala yang menyertai judul gambar adalah skala yang dituliskan dalam angka, skala batang diputuskan untuk digunakan
apabila obyek gambar kerja dengan skala tertentu tidak bisa dimuat pada lembar gambar kerja. Untuk aplikasi pada gambar kerja merujuk pada standar
notasi di bab 2.

Figure 1.3 Gambar Judul Gambar (ref to standar notasi)

Kop dan Garis tepi

Informasi terkait penggunaan font dan garis mengacu pada standar yang sudah disampaikan diatas. Untuk contoh kop dan garis tepi yang dijadikan standart
untuk semua pengumpulan tugas yang terkait dengan gambar teknik dan gambar kerja tertera pada lampiran. Untuk diperhatikan penyesuaian penggunaan
kop gambar pada kertas yang digunakan.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 11

FULL NAME
WITH TITLE

Figure 1.4 Informasi yang tertera pada kop gambar kerja


(contoh informasi dimensi dan aplikasi tertera pada lampiran)
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 12

1cm 1cm

2cm

1cm

Figure 1.5 Dimensi Garis Tepi Terhadap Lembar Gambar Kerja A3


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 13

Orientasi Gambar

Orientasi pada gambar kerja utamanya di prioritaskan pada proporsi gambar kerja dengan skala tertentu terhadap ukuran kertas yang digunakan. Prioritas
berikutnya adalah arah mata angin utara yang mengadap ke atas di obyek gambar, dan prioritas berikutnya adalah arah main entrance berada di bagian
bawah kertas dan menghadap keatas.

Orientasi berikutnya yang harus diperhatikan adalah garis lurs dinding telruar pada perancangan dibuat sejajar dengan garis tepi bidang kerja. Seluruh
ketentuan prioritas orientasi gambar tersebut dikembalikan pada pertimbangan optimasi bidang kerja.

Figure 1.6 Orientasi Gambar


CAD Drawing standars, 2012
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 14

Figure 1.7 Orientasi Gambar pada Site Plan


Adawiyah – Tugas Akhir, 2019

Orientasi gambar site plan diatas menunjukkan arah mata angin utara yang tidak mengarah keatas gambar kerja, namun proporsi antara masa bangunan
terhadap kertas yang digunakan bisa menjelaskan informasi didalamnya.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 15

Dimensi

Pemberian dimensi digunakan sesuai dengan kebutuhan penyajian informasi dalam suatu gambar kerja. Untuk gambar kerja selain gambar desain furnitur
dan detail interior, dimensi gambar menggunakan satuan cm, sedangkan pada gambar desain furnitur dan detail interior menggunakan satuan
mm.Ketentuan penggunaan satuan tersebut dibuat dengan tujuan untuk memperjelas penyajian informasi pada gambar.

Informasi pada gambar kerja denah, tampak dan potongan menunjukkan jarak sirkulasi, besar ruang, tinggi elemen ruang, dan di gambar dengan skala
relatif lebih besar dibanding gambar detail interior dan furnitur, penggunaan cm dengan maksimal 2 angka desimal (0,00) dinilai lebih efektif dan efisien
untuk menunjukkan informasi pada gambar kerja tersebut.

Gambar detail interior dan desain furnitur menggunakan satuan mm tanpa angka desimal. Gambar detail interior dan desain furnitur akan digambarkan
dengan skala yang relatif lebih kecil dibandingkan dengan gambar denah. Obyek gambar pada gambar ini pun lebih kecil, dan menunjukkan informasi yang
lebih detail dibandingkan dengan gambar denah, potongan, dst.

Adapun penggunaan dimensi pada gambar kerja memiliki hirarkinya tersendiri, berikut adalah hirarki pada dimensi pada gambar kerja:
1. Dimensi jarak-jarak terluar yang menggambarkan obyek gambar keseluruhan
2. Dimensi antar elemen-elemen utama atau grid struktur atau jarak antar lantai pada gambar potongan.
3. Dimensi elemen spesifik misalnya dinding-dinding tambahan, tinggi pintu dan jendela, dsb
4. Penggunaan dimensi pada denah pada umumnya berlapis, lapisan dimensi tersebut menunjukkan informasi yang berbeda. Lapisan pertama (terdekat
dengan obyek gambar) menunjukkan besar dimensi yang terkecil, lapisan kedua menunjukkan dimensi yang lebih besar, dst.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 16

Figure 1.8 Lapisan Dimensi dengan menunjukkan informasi yang berbeda


Adawiyah – Tugas Akhir, 2019

Lokasi Dimensi Umumnya terletak di luar area objek gambar agar tidak membingungkan. Dimensi dapat terletak di atas dan di sebelah kanan area objek
gambar. Jarak antara objek terluar dengan garis dimensi sekitar 10mm. Pemberian dimensi harus dapat memberikan informasi secara rinci, dengan
memanftaakan empat sisi dari obyek desain. Penggunaan satuan dalam dimensi umumnya menggunakan satuan milimeter (mm).
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 17

Figure 1.9 Lokasi Dimensi pada Gambar Desain Furnitur


Adawiyah – Tugas Akhir, 2019
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 18

Garis Dimensi dan Pengakhiran (Terminator)

Adalah garis yang menghubungkan antara dua extension lines dari titik awal dan titik akhir suatu objek yang diukur. Tanda akhir dimensi berupa anak panah
yang menunjuk ke obyek yang akan diberi keterangan. Penting untuk diperhatikan adalah konsistensi dalam memberikan simbol, posisi garis dimensi pada
arah horizontal dan vertikal, serta posisi teks dimensi baik dalam arah vertikal maupun horizontal.

Terminator memberikan batasan garis dimensi. Ada beberapa jenis terminator yang digunakan pada gambar teknik, dan yang digunakan pada gambar kerja
ini adalah tipe oblique. Hal terpenting pada penggunaan terminator adalah konsistensinya.

Figure 1.10 Penggunaan dimensi pada gambar kerja yang benar


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 19

Figure 1.11 Penggunaan dimensi pada gambar kerja yang dihindari


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 20

Teks Dimensi dan Posisinya

Teks dimensi pada gambar kerja terletak di tengah garis dimensi, dan dituliskan di sisi luar dari dimensi. Teks dimensi pada garis vertikal dituliskan
menghadap ke arah atas kertas secara konsisten. Seperti contoh dibawah ini.

Figure 1.12 Posisi teks dimensi pada gambar obyek vertikal dan horizontal

Penulisan teks dimensi pada denah, potongan, tampak dinyatakan dalam satuan cm dengan dua angka desimal (o.oo) tanpa mencantumkan dimensi pada
akhir penulisan. Pada gambar furnitur dan detail interior menggunakan satuan mm dan juga tanpa menuliskan dimensi pada akhir angka.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 21

Pada gambar potongan dan tampak diperlukan informasi level ketinggian lantai dan langit-langit perancangan. Untuk menunjukkan informasi tersebut
maka diperlukan penyajian dimensi yang lain. Berikut adalah contohnya.

Figure 1.13 Jenis dimensi untuk informasi level ketinggian lantai dan langit-langit

Untuk menunjukkan keterangan sudut pada obyek gambar pun memiliki aplikasi bentuk dimensi yang berbeda, menggunakan dimensi radial. Berikut adalah
contohnya.

Figure 1.14 Dimensi radial untuk menunjukkan informasi sudut pada obyek
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 22

Leader

Adalah garis yang menghubungkan titik pada suatu elemen gambar dan notasi atau keterangan terhadap objek tersebut. Leader biasanya berakhir dengan
simbol anak panah. Penggambaran Leader harus konsisten, apakah bersudut atau lurus. Harap diperhatikan garis Leader agar tidak memotong dimensi, dan
sebaiknya penggambarannya bersudut agar tidak rancu dengan garis objek gambar.

Figure 1.15 Penggunaan penempatan keterangan obyek dengan anak panah yang baik
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 23

Figure 1.16 Penggunaan penempatan keterangan obyek dengan anak panah yang dihindari
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 24

Garis Potong (break line)

Digunakan untuk memotong dua bagian gambar yang tidak dapat presentasikan secara utuh dalam satu lembar gambar. Yang lazim dipakai contohnya
adalah garis potong untuk ‘memperpendek’ gambar dinding pada gambar detail potongan. Umumnya pada gambar detail tidak digunakan garis potong.

Figure 1.17 Penggunaan garis potong pada obyek gambar yang baik

Penggunaan garis potong diatas menunjukkan informasi yang tidak perlu dijelaskan dan obyek tersebut memiliki dimensi panjang yang melebihi optimasi
kertas. Sehingga dibutuhkan notasi garis potong sebagai pemisah/penyambung obyek gambar tersebut. Contoh benar diatas menunjukkan bahwa jarak
antar garis potong yang proporsi, jarak antar garis potong yang tidak baik adalah jika jarak garis tersebut terlalu rapat atau terlalu lebar.

Figure 1.18 Penggunaan garis potong pada obyek yang dihindari


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 25

BAB II

NOTASI

Notasi Umum
Tabel notasi-notasi umum pada gambar kerja
No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

1 Judul Gambar  Terdapat dua alternative penggambaran


judul gambar yaitu lingkaran pada kiri garis
dan lingkaran pada kanan garis
 Untuk judul gambar dengan lingkaran
dibagian kanan, peletakan judul gambar
berada pada bagian bawah rata kiri dengan
objek gambar, sedangkan skala di bagian
bawah garis dengan teks yang lebih kecil dari
teks judul gambar
 Untuk judul gambar dengan lingkaran
dibagian kiri, peletakan judul gambar berada
pada bagian bawah rata kanan dengan objek
gambar, sedangkan skala di bagian bawah
garis dengan teks yang lebih kecil dari teks
judul gambar
 Simbol lingkaran berdiameter 14mm dan
berada pada bagian kanan judul
 Panjang garis mengikuti panjang teks judul
 Keterangan di dalam lingkaran pada bagian
atas untuk menerangkan nomor bagian
gambar pada halaman tersebut
 Keterangan di dalam lingkaran pada bagian
bawah untuk menerangkan nomor halaman
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 26

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

2 Skala Batang  Skala batang biasa diperlukan jika


menggunakan skala gambar yang tidak lazim
 Skala batang diletakan menggantikan
keterangan skala lazim.

3 Arah Mata Angin  Lingkaran mata angin berdiameter 16 mm


 Mata angin diletakan di sebelah kanan judul
gambar
 Posisi penggunaan mata angin dapat
disesuaikan dengan ukuran kertas, namun
diprioritaskan utara menghadap ke atas

4 Tampak  Lingkaran symbol tampak berdiameter 12


mm
 Penamaan tampak menggunakan huruf
ditulis pada atas lingkaran dari A-A’ dengan
begitu judulnya TAMPAK A-A’
 Nomor bagian bawah lingkaran menunjukan
nomor halaman dimana tampak tersebut
digambarkan.
 Segitiga potongan pada simbol menunjukan
arah tampak
 Garis tampak lebih tebal daripada objek
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 27

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

5 Potongan  Lingkaran symbol potongan berdiameter 12


mm
 Penamaan potongan menggunakan huruf
ditulis pada atas lingkaran dari C-C’ dengan
begitu judulnya POTONGAN C-C’
 Nomor bagian bawah lingkaran menunjukan
nomor halaman dimana potongan tersebut
digambarkan.
 Segitiga potongan pada simbol diwarnai
hitam dan menunjukan arah potongan
 Garis potongan lebih tebal daripada objek

6 Nama Ruang dan Peil  Penamaan ruang pada denah disertai


Lantai dengan ketinggian lantai. Teks dibingkai
pada segi empat setinggi 5 mm dan panjang
disesuaikan dengan teks. Jarak antara
bingkai teks nama ruang dengan bingkai pile
adalah 3 mm.
 Penamaan ruang pada tampak dan
potongan diberi bingkai seperti contoh dan
panjangnya mengikuti panjang ruangan dari
as ke as. Tinggi huruf 5 mm dengan
ketinggian bingkai 7 mm.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 28

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

7 Main entrance dan  Penandaan arah menggunakan garis


tanda arah lainnya ketebalan tipis
 Main entrance diprioritaskan menunjuk ke
atas namun dalam penggunaannya dapat
disesuaikan agar gambar proposional pada
kertas dan Utara menunjuk ke atas

8 Dimensi Linear  Jarak antar dua titik dinyatakan dalam


satuan centimeter untuk gambar kerja
Pada denah dengan dua desimal di belakang titik dan
millimeter untuk detail
 Peletakan dimensi dapat diterapkan dengan
3 cara yaitu 2 di sisi kiri dan bawah, 2 di sisi
kanan dan atas, atau 4 diseluruh sisi gambar
sesuai dengan kebutuhan.
 Maksimal penggunaan dimensi adalah 3
layer. Layer pertama bagian paling luar dari
gambar menjelaskan dimensi paling besar
dan seterusnya.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 29

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

9 Dimensi linear Keterangan  Tanda panah dan keterangan ketinggian


Pada potongan dimensi untuk digunakan di dalam tampak dan potongan
bagian kiri hanya digunakan untuk keterangan lantai
tampak/potongan dan ceiling. Letaknya di luar garis dimensi
 Tanda panah untuk menerangkan
keterangan ketinggian diletakan sebelah kiri
Keterangan dimensi untuk penamaan pada sisi kiri gambar dan
untuk bagian kanan
tampak/potongan
sebelah kanan untuk sisi kanan gambar
 Notasi garis dimensi pada tampak dan
potongan digunakan untuk ukuran interior
dan furnitur

10 Dimensi Radial  Penamaan ruang pada denah disertai


dengan ketinggian lantai. Teks dibingkai
pada segi empat setinggi 5 mm dan panjang
disesuaikan dengan teks. Jarak antara
bingkai teks nama ruang dengan bingkai pile
adalah 3 mm.
 Penamaan ruang pada tampak dan
potongan diberi bingkai seperti contoh dan
panjangnya mengikuti panjang ruangan dari
as ke as. Tinggi huruf 5 mm dengan
ketinggian bingkai 7 mm.
Dimensi radial Dimensi radial
menerangkat derajat menerangkat dimensi
sudut panjang objek
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 30

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

11 Keterangan material  Penamaan material dapat dilakukan dengan


(leader) dua acara yaitu dengan keterangan langsung
pada gambar dan kode material
 Cara penulisan keterangan material dan
jarak leader harus digunakan secara
konsisten dari awal sampai akhir
keseluruhan gambar kerja. Keterangan
material diletakan di luar garis dimensi
 Lingkaran symbol material berdiameter
12mm
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 31

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

12 Keterangan material  Penamaan material dapat dilakukan dengan


(leader) dua acara yaitu dengan keterangan langsung
pada gambar dan kode material
 Cara penulisan keterangan material dan
jarak leader harus digunakan secara
konsisten dari awal sampai akhir
keseluruhan gambar kerja. Keterangan
material diletakan di luar garis dimensi
 Lingkaran symbol material berdiameter
12mm
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 32

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

13 Penomoran grid  Penomoran grid pada bagian bawah denah


menggunakan huruf yang urutannya dimulai
dari sisi paling kiri, sedangkan penomoran
pada bagian kanan denah menggunakan
angka yang urutannya dimulai dari sisi paling
bawah
 Penomoran grid pada potongan hanya
diletakan pada bagian bawah

14 Garis Pemotong  Biasanya dipakai jika akan memotong


Gambar gambar dan meneruskannya kembali
 Lebih tebal dari garis objek
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 33

No Jenis Notasi Standar Penggambaran Keterangan

15 Garis Batas Gambar  Biasanya dipakai jika ingin mengambil


beberapa bagian gambar yang akan
diperbesar seperti gambar detail dan
mengambil bagian denah khusus pada
denah umum
 Lebih tebal dari garis objek

16 Garis Obyek  Digunakan untuk online objek yang


Terpotong terpotong pada tampak dan potongan
 Lebih tebal dari garis objek

17 Keterangan Detail  Pemotongan detail dapat berbentuk


lingkaran dan segi empat sesuai dengan
kebutuhan.
 Simbol keterangan detail pada lingkaran
bagian atas merupakan nomor detail,
sedangkan bagian bawah merupakan nomor
halaman termpat detail tersebut
digambarkan.

Tabel 2.1 Tabel Notasi Umum Gambar Kerja


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 34

Tabel Notasi Bahan

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Pekerjaan Konstruksi Batu

Batu bata

Batu Trasram

Beton
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 35

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Pekerjaan Konstruksi Batu

Beton Precast

Beton ringan

Plester, Stucco

Concrete Block

Baja

Tanah Keras

Tanah urug
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 36

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Pekerjaan Konstruksi Batu

Pasir atau Batu Gamping

Permukaan Batu Keras

Kerikil

Pekerjaan Batu
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 37

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Batu Finishing

Marmer

Finishing Batu Lainnya

Batu potong
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 38

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Pekerjaan Konstruksi Kayu

Kayu Solid

Plywood

Skala Besar

Skala Kecil

HDF

MDF

Block Board

Block Board Veneer

Kayu Laminasi
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 39

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Kayu FInishing

Semua Jenis Kayu

Logam

Alumunium

Kuningan atau Perunggu

Besi dan Logam Lainnya


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 40

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Insulasi

Panel Insulasi

Lapisan Insulasi Semprot

Skala Besar

Skala Kecil

Insulasi Padat pada Dinding

Material Fabrikasi

Bidang Lapisan Membran, Sheet


Skala Kecil

Sheet, dsb
Skala Besar
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 41

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Material Fabrikasi Lain

Glass Box

Kaca dan Material Transparan


Lainnya
Skala Besar

Skala Kecil

Keramik

Skala kecil

Skala besar
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 42

Jenis Notasi Gambar Notasi


Denah Tampak Potongan
Material Fabrikasi Lain

Karpet

Skala besar

Skala kecil

Gypsum Board

Panel Akustik

Plastik dan Karet

Poliuretan Foam

Tabel 2.2 Tabel Notasi Material Gambar Kerja


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 43

Tabel Notasi standar Elektrikal

Symbol Keterangan Symbol Keterangan Symbol Keterangan

Lampu Down Lampu Sekering Lampu Sekering


Light Menempel Dinding

Lampu Stop Kontak 2 Titik Stop Kontak


Emergency Saluran dengan Saklar

Lampu Lantai Stop Kontak 2 Titik Saklar


Saluran dengan
Lampu Indikator

Lampu Stop Kontak 2 Titik Tombol dengan


Fluorescent Saluran dengan Lampu Indikator
Stop Kontak
Pemutus Arus

Lampu Stop Kontak Saklar 1 Arah Kutub


Fluorescent 1
Menempel
Dinding

Lampu Sorot Stop Kontak Saklar 1 Arah Kutub


dengan Isolasi 3
Transformer
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 44

Symbol Keterangan Symbol Keterangan Symbol Keterangan

Stop Kontak Saklar 1 Arah AC Indoor (Return)


dengan Kutub 2 dengan
Indikator Dimmer
R

Grounding Saklar 2 Arah

Tombol Saklar 1 Arah


Kutub Ganda
dengan Lampu
Indikator

Tombol dengan Saklar dengan


Akses Pembatas Waktu,
Pelindung Kutub Tunggal

Saklar 1 Arah Saklar 1 Arah


Kutub 2 Kutub Tunggal
dengan Lampu
Indikator

Saklar 1 Arah AC Indoor (Supply)


Kutub 4
S
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 45

Tabel Notasi standar Kelengkapan Gambar Denah

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

1 Dinding dan partisi terpotong


 Skala 1:200 diblok hitam
 Skala 1:100 diblok hitam
 Skala 1 :50 memperlihatkan detail
bahan, garis luar lebih tebal
daripada garis asiran

Dinding Dinding Partisi


bata Bata trasraam
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 46

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

2 Pintu

Memperlihatkan detail konstruksi

3 Jendela

Memperlihatkan detail konstruksi


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 47

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

4 Perabot tanam (built-in


furniture)
Digambar untuk skala 1:100
dan 1:50
Termasuk di dalamnya:
 Lemari tanam
 Perabot dapur
Untuk skala 1:20
memperlihatkan detail Penggambaran furniture lemari
kelengkapan perabot memperlihatkan detail konstruksi
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 48

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

5 Ramp

Dibubuhkan keterangan derajat kemiringan


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 49

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

6 Tangga
 Pada lantai bawah, anak
tangga di atas ketinggian
100 cm tidak digambar dan
diberi garis potong,
bentukan tangga garis
putus-putus, dan diberi
arah naik
 Pada lantai atas,
keseluruhan anak tangga
dibawah 100 cm
digambarkan
 Naik: N
 Turun: T
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 50

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

Tangga

Memperlihatkan anak tangga dan


arah naik atau turun

 Memperlihatkan anak tangga dan


arah naik atau turun
 Memperlihatkan railing tangga (satu
garis)

 Anak tangga digambar jelas


 Diberi panah arah naik atau turun
 Garis proyeksi hidung tangga digambar
putus-putus
 Railing digambar dua garis
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 51

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

7 Sanitari/Perabot
Kamar Mandi

8 Void
 Garis silang
digambarkan
lebih tipis
 Diberi tulisan
VOID
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 52

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

9 Lift

8 Garis Proyeksi
Atap

Tabel 2.3 Tabel Notasi Material Gambar Kerja Denah


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 53

Tabel Notasi Keterangan Gambar Potongan

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

1 Dinding terpotong
 Skala 1:200 diblok hitam
 Skala 1:100 diblok hitam
 Skala 1 :50 memperlihatkan detail
bahan, garis luar lebih tebal
daripada garis asiran

Dinding Dinding Partisi


bata Bata trasraam
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 54

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

2 Pintu

Memperlihatkan Detail Konstruksi


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 55

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

3 Jendela

Memperlihatkan Detail Konstruksi


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 56

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

4 Tangga

Memperlihatkan Detail Konstruksi


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 57

No Jenis Gambar Skala


1:200 1:100 1:50

5 Perabot tanam Ketebalan garis tebal untuk bagian yang terpotong


Perabot tanam (built-in furniture)
Digambar untuk skala 1:100 dan 1:50
Termasuk di dalamnya:
 Lemari tanam
 Perabot dapur

Sanitari/Perabot Kamar Mandi Outline bagian yang terpotong diblok hitam

Lantai Bagian yang Bagian yang terpotong diblok  Menunjukan detail konstruksi dan render
terpotong diblok hitam atau ber-garis tebal bahan
hitam  Garis bagian yang terpotong digambar
tebal

Tampak di belakang potongan Digambarkan dengan ketebalan garis yang lebih tipis

Permukaan Tanah Diberi garis yang lebih tebal  Menunjukan detail konstruksi dan render
bahan
 Garis bagian yang terpotong digambar
tebal

Tabel 2.2 Tabel Notasi Material Gambar Kerja Potongan


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 58

Tabel standar Notasi Kelengkapan Gambar Tampak

No Jenis Gambar Skala

1:200 1:100 & 1:50

1 Outline Bangunan Digambarkan dengan garis tebal

2 Pintu

 Memperlihatkan garis putus-putus penanda bukaan dan letak engsel. Letak engsel digambarkan pada titik
pertemuan dua garis
 Garis putus menandakan bukaan panel ditarik untuk solid didorong

 Kusen diperlihatkan satu garis saja  Kusen diperlihatkan dua garis


 Profil atau pola pada permukaan pintu digambarkan dengan garis
yang lebih tipis daripada kusen
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 59

No Jenis Gambar Skala

1:200 1:100 & 1:50

3 Jendela

 Memperlihatkan garis putus-putus dengan ketebalan sangat tipis sebagai penanda bukaan dan letak engsel. Letak
engsel digambarkan pada titik pertemuan dua garis
 Garis putus menandakan bukaan panel ditarik untuk solid didorong

 Kusen diperlihatkan satu garis saja  Kusen diperlihatkan dua garis


 Render kaca  Profil jendela terlihat jelas
 Render kaca

4 Permukaan Tanah Digambarkan dengan garis yang lebih tebal

5 Teknik Presentasi Warna Memperlihatkan render bahan dan diperbolehkan digambar manual
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 60

No Jenis Gambar Skala

1:200 1:100 & 1:50

6 Elemen pelengkap seperti


tanaman, orang, furniture
lansekap dan kendaraan

 Gambar tampak furniture perpintu diberikan keterangan bukaan


 Jika terdapat furniture yang terpotong oleh garis tampak, diberi garis tebal dan dikosongkan pada bagian
dalamnya
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 61

No Jenis Gambar Skala

1:200 1:100 & 1:50

7 Skala manusia digambarkan


diagramatis berupa outline

Keterangan proporsi manusia dalam tampak di gambarkan transparan

Tabel 2.2 Tabel Notasi Material Gambar Kerja Tampak


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 62

BAB III

SPESIFIKASI GAMBAR KERJA

Gambar Kerja

Dokumen gambar kerja bertujuan untuk membuat produk panduan yang ditujukan kepada pihak kontraktor untuk merealisasikan perancangan fisik
bangunan. Gambar kerja ini menunjukkan lokasi pekerjaan perancangan, ukuran, dan rincian obyek desain secara detail yang akan dibangun. Spesifikasi
obyek desain yang di informasikan pada gambar kerja menetapkan standar pengerjaan untuk kontraktor, seperti spesifikasi pada material hingga
komponen aksesoris pada suatu obyek desain. Gambar kerja dan daftar spesifikasi saling melengkapi satu sama lain dan digunakan secara bersamaan.
Contohnya, informasi pada gambar kerja tampak menunjukkan warna cat yang digunakan, tetapi digambar tersebut tidak di informasikan bahwa cat
tersebut menggunakan metode semprot (spray), informasi metode aplikasi tersebut di informasikan di halaman spesifikasi material. Dengan membaca
informasi tersebut maka kontraktor bisa menyiapkan lokasi perancangan dengan tepat (Kilmer, 2009).

Daftar Halaman Gambar Kerja

A. Halaman Daftar

1. Halaman Daftar Gambar

2. Halaman Daftar Spesifikasi Material

3. Halaman Daftar Furnitur dan Perlengkapan

B. Halaman Gambar Perencanaan Lokasi (Site Plan)

C. Halaman Denah

1. Halaman Denah Eksisting

2. Halaman Layout Teknikal

3. Halaman Layout Presentasi

4. Halaman Denah Pola Lantai

5. Halaman Denah Finishing Dinding


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 63

6. Halaman Denah Pola Plafon

7. Halaman Denah Titik Lampu

8. Halaman Denah Tipe lampu

9. Halaman Denah Pengelompokkan Lampu

10. Halaman Denah Titik Kelistrikkan

11. Halaman Denah Titik AC, Sprinkler, Detektor, Speaker, CCTV

12. Halaman Denah Perencanaan Pintu dan Jendela

D. Halaman Tampak

E. Halaman Potongan

F. Halaman Desain Furnitur

G. Halaman Detail Interior

H. Halaman Perspektif Desain Interior

Spesifikasi Gambar Kerja

1. Halaman Daftar

a. Halaman Daftar Gambar

Digunakan untuk memberikan informasi nama gambar, dan nomor gambar perancangan desain interior. Pengkategorian jenis gambar pun bisa di
informasikan pada halaman ini. Informasi yang tertera pada halaman ini adalah 1) Judul Halaman, 2) Nama proyek, 3) Nomor Gambar, 4) Nama
Gambar.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 64

Figure 3.1 Gambar bagian dari halaman daftar gambar


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 65

b. Halaman Daftar Spesifikasi Material

Digunakan untuk memberikan informasi keterangan material yang digunakan pada perancangan desain interior. Penyajian informasi menggunakan
tabel yang berisikan kode material, deskripsi material, dan lokasi penggunaan material pada perancangan. Berikut adalah contoh penyajian
informasinya.

KODE MATERIAL DESKRIPSI LOKASI

TL - 01 GRANITE TILE – EX VENUS LOBI


TYPE: EARTHSTONE DENSE
SIZE: 800x800

VE - 01 WHITE OAK STRAIGHT CUT KABINET, PINTU


FINISHING DOFF – OPEN
PORE

PT - 01 CAT DINDING – EX DULUX DINDING RUANG


REFERENSI WARNA: MEETING
STRATOSPHERE
KODE WARNA: 40YY 73/028

Tabel 3.1 Tabel Spesifikasi Material

Kode pada tabel diatas, TL-01 (TL untuk Tile) mengindikasikan material lantai. Pengkodean tersebut digunakan untuk mengkategorikan satu material
dengan lainnya. Kode VE-01 (VE untuk veneer) mengindikasikan material veneer, pada kolom deskripsi menjelaskan spesifikasi rinci pada material
tersebut
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 66

c. Halaman Daftar Furnitur dan Perlengkapan

Digunakan untuk memberikan informasi daftar furnitur dan perlengkapan dalam perancangan desain interior. Penyajian informasi menggunakan
tabel yang berisikan kode furnitur, spesifikasi, kuantitas, dan informasi sumber pengadaan pada perlengkapan yang digunakan

KODE SPESIFIKASI JUMLAH SUMBER

FF-01 MEJA KASIR 1 CUSTOM


UKURAN: 2370x1650x1200
MATERIAL: GRANIT TOP
TABLE, BADAN MEJA
VENEER JATI, BESI HOLLOW
40x20MM

EQ-01 TV LED 32”. 3 LG


LG TIPE LF510 32”

Tabel 3.2 Tabel Daftar Furnitur dan Perlengkapan

Kode pada tabel diatas (FF-01) mengindikasikan furniture satu yang adalah meja kasir (FF-01 untuk Furnitur meja kasir), dan (EQ-01)
mengindikasikan perlengkapan TV 32” (EQ untuk Equipment).
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 67

2. Halaman Gambar Perencanaan Lokasi

a. Site Plan

Gambar yang menunjukkan informasi bangunan yang digunakan untuk perancangan desain interior terhadap lingkungan sekitarnya. Menunjukkan
orientasi bangunan terhadap lokasi yang dipilih perancang. Menunjukkan hasil analisa tapak yang dilakukan perancang pada tahap analisa pra desain.
Di halaman site plan tergambar bagian dalam bangunan tanpa menunjukkan furnitur. Pada dokumen gambar kerja ini, site plan disertakan dalam
gambar kerja.

Konten Notasi Informasi minimal yang Presentasi 1:500/1:350/1:200


harus ada

Proyeksi tampak atas tapak, yang  Arah utara disesuaikan dengan  Render/arsir material untuk
terlihat adalah perancangan denah proporsi gambar pada kertas. menunjukkan perbedaan
lantai dasar tanpa furnitur. Diusahakan untuk menghadap material yang digunakan dalam
Termasuk didalamnya: keatas perancangan
 Informasi nama ruang  Garis dan angka kontur  Pola dan jalur sirkulasi
 Informasi pintu masuk rekayasa/kontur desain sekunder, tersier, jalur
bangunan  Legenda yang menunjukkan emergensi terlihat
 Jalan akses nama ruang/ fitur tapak yang
 Trotoar, elemen perkotaan, penting
dst  Judul gambar
 Skala atau angka skala batang

Tabel 3.3 Tabel Cek List Gambar Kerja Site Plan


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 68

Figure 3.2 Gambar Site Plan


Adawiyah – Tugas Akhir, 2019
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 69

b. Block Plan

Gambar yang menunjukkan informasi bangunan yang digunakan untuk perancangan desain interior terhadap lingkungan sekitarnya. Menunjukkan
orientasi bangunan terhadap lokasi yang dipilih perancang. Menunjukkan hasil analisa tapak yang dilakukan perancang pada tahap analisa pra desain.
Di halaman block plan tergambar atap bangunan.

Figure 3.3 Gambar Block Plan


Adawiyah – Tugas Akhir, 2019
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 70

3. Halaman Denah

a. Denah Eksisting

Gambar yang terlihat dari atas dengan memotong bangunan setinggi 1219mm dari lantai bangunan. Memperlihatkan kondisi awal dalam ruang
bangunan sebelum perancangan.

Figure 3.4 Gambar Denah Eksisting yang di visualisasikan dengan potongan pisau yang berjarak ±1219mm diatas lantai
(Kilmer, 2009)
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 71

Konten Notasi Informasi minimal yang harus Presentasi 1:100/1:50/1:20 Dimensi minimal yang harus ada
ada

Proyeksi ortogonal  Garis dinding, pintu, dan elemen  Dinding terpotong  Dimensi seluruh dinding dalam
potongan ±1219mm di atas interior lainnya yang terlihat dari menunjukkan notasi perancangan. Pastikan arah angka
lantai dasar. Kondisi awal atas mengikuti standar grafis. material pada dinding dimensi sudah mengacu pada
perancangan interior  Informasi dimensi jarak antar kolom (termasuk bila ada sistem standar grafis
setelah pra desain, tidak bangunan akustik, camouran anti air  Dimensi kolom dan komponen
menunjukkan furnitur pada  Informasi dimensi ruang dalam dan sebagainya) struktural
ruang. Digambarkan hitam bangunan  Kolom struktur dan kolom  Berikan keterangan sudut dalam
putih (BW)  Informasi dimensi luas bangunan praktis menunjukkan derajat pada dinding diluar sudut 90
 Informasi ketinggian level lantai material yang digunakan ° dan berikan titik dinding tersebut.
 Notasi grid perancangan interior  Kusen pada pintu dan  Berikan keterangan radius atau
 Notasi tangga dan ramp jika ada jendela tergambar sesuai diameter pada seluruh elemen yang
 Notasi garis potong dan tampak dengan standar notasi berbentuk melingkar seperti dinding
 Arah utara  Gambar tangga sesuai lengkung, bentuk bukaan, dll.
 Judul gambar beserta skala dengan standar notasi

Tabel 3.4 Tabel Cek List Gambar Kerja Site Plan

Catatan:

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar
grafis.

 Ketebalan garis dan ukuran huruf sesuai ketentuan standar grafis.

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

 Pastikan arah angka dimensi sudah mengacu pada standar grafis


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 72

b. Layout Teknikal (BW)

Gambar proyeksi ortogonal dengan memotong bangunan setinggi ±1219mm dari atas lantai bangunan. Di beberapa kasus, ketentuan ketinggian
potongan tersebut bisa saja berubah, disesuaikan dengan obyek desain pada perancangannya. (Otie Kilmer, 2009. Hal 92)

Informasi yang harus disertakan: Notasi:

 Garis dinding, pintu, dan elemen interior lainnya yang terlihat  Notasi seluruh perubahan level lantai, kemiringan, dan ramp
dari atas mengikuti standar grafis. pada lantai.

 Skala 1:100 atau 1:50. Dengan catatan disesuaikan dengan  Notasi garis potong dan tampak
proporsi ukuran kertas
 Label/Kode pada furnitur, perlengkapan, sanitasi, dst
 Informasi dimensi jarak antar kolom bangunan
Dimensi:
 Informasi dimensi ruang dalam bangunan
 Dimensi seluruh dinding dalam perancangan. Pastikan
 Informasi dimensi luas bangunan arah angka dimensi sudah mengacu pada standar grafis

 Judul gambar, skala, arah mata angin  Dimensi kolom dan komponen struktural

 Penomoran grid pada gambar  Berikan keterangan sudut dalam derajat pada dinding
diluar sudut 90 ° dan berikan titik dinding tersebut.
 Penulisan nama ruang dan area beserta ketinggian level lantai
 Berikan keterangan radius atau diameter pada seluruh
 Gambar tangga dan juga arah naik dan turun untuk elemen yang berbentuk melingkar seperti dinding
menunjukkan ketinggian level lantai. lengkung, bentuk bukaan, dll.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 73

c. Layout Presentasi (Full Color)

Denah presentasi ini memperlihatkan perancangan desain interior yang digambarkan dengan skala dan detail untuk menunjukkan dinding, pintu,
jendela, tangga, furnitur, dan elemen interior lainnya termasuk pola lantai yang terlihat dari atas. Gambar dibuat berwarna untuk menunjukkan
tekstur dan informasi lain yang tidak didapat di denah umum.

Informasi yang harus disertakan:

 Judul gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar
grafis.

 Gambarkan seluruh pintu dengan arahnya (arah ayun, geser, dll)

 Penomoran grid pada gambar. Nomor grid bagian bawah menggunakan huruf, bagian samping menggunakan angka

 Cek arah ayun pintu dan jendela untuk kemungkinan konflik dengan elemen desain lainnya, gambar sesuai skala

 Penulisan nama ruang dan area beserta ketinggian level lantai

 Gambar tangga dan juga arah naik dan turun untuk menunjukkan ketinggian level lantai. Berikan angka level lantai pada anak tangga.

 Gambar furnitur, baik furnitur built-in dan loose dengan menunjukkan warna sebagai tekstur.

 Gambar furnitur menggunakan bayangan, untuk menunjukkan tinggi furnitur tersebut

 Gambar pola lantai untuk menunjukkan sinkronisasi antara furnitur dengan pola lantai perancangan

 Pengolahan ruang dan estetika melalui bayangan

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 74

 Notasi seluruh perubahan level lantai, kemiringan, dan ramp pada lantai.

 Notasi garis potongan dan tampak. Jenis garis mengacu pada standar grafis.

Dimensi:

 Dimensi seluruh dinding dalam perancangan. Pastikan arah angka dimensi sudah mengacu pada standar grafis

 Dimensi pada semua bukaan berbentuk horizontal, partisi, dan furnitur built-in.

d. Denah Pola Lantai

Denah pola lantai memperlihatkan perancangan lantai pada desain interior yang digambarkan dengan skala dan detail. Gambar dibuat hitam putih
untuk menunjukkan informasi terkait pola lantai pada perancangan. Informasi yang disertakan pada gambar ini meliputi ragam pola lantai, elevasi
level lantai, dimensi material lantai, spesifikasi material lantai yang digunakan, panduan pemasangan lantai pertama untuk menunjukkan logika
pemasangan lantai pertama, dst.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin


 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis.
 Gambarkan seluruh pintu dengan arahnya (arah ayun, geser, dll)
 Penomoran grid pada gambar. Nomor grid bagian bawah menggunakan huruf, bagian samping menggunakan angka
 Gambarkan seluruh jendela sesuai skala
 Cek arah ayun pintu dan jendela untuk kemungkinan konflik dengan informasi pola lantai
 Penulisan nama ruang dan area beserta ketinggian level lantai
 Gambar logika pemasangan lantai pertama pada tiap ragam pola lantai, digambar menggunakan arsiran pada lantai yang akan dipasang pertama
 Gambar tangga dan juga arah naik dan turun untuk menunjukkan ketinggian level lantai. Berikan angka level lantai pada anak tangga.
 Gambar pegangan tangga, pagar, dan dinding partisi setengah tinggi. Gunakan catatan didalam gambar jika diperlukan
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 75

 Menyediakan gambar garis putus-putus (sesuaikan dengan standar grafis) untuk menunjukkan akses bagi pengguna kursi roda untuk
menunjukkan kepatuhan kepada standar ADA (Americans wih Disabilities Acts).
 Lingkari atau catat area pada gambar pola lantai yang perlu diperbesar untuk mengetahui detail lebih lanjut terkait area tersebut, dan berikan
keterangan berupa kode/simbol untuk menunjukkan dimana gambar tersebut dapat ditemukan
 Tuliskan dimensi, spesifikasi, dan ragam material pola lantai pada kolom legend
 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi seluruh perubahan level lantai, kemiringan, dan ramp pada lantai
 Notasi garis potongan dan tampak. Jenis garis mengacu pada standar grafis
 Notasi lantai pemasangan pertama berupa arsir dan panah arah pemasangan

Dimensi:

 Dimensi seluruh dinding dalam perancangan. Pastikan arah angka dimensi sudah mengacu pada standar grafis
 Dimensi pada bukaan ruang, sirkulasi ruang atau area.
 Berikan keterangan sudut dalam derajat pada dinding diluar sudut 90 ° dan berikan titik pola lantai tersebut.
 Berikan keterangan radius atau diameter pada pola lantai yang berbentuk melingkar.

e. Denah Finishing Dinding

Denah finishing dinding memperlihatkan material finishing yang digunakan pada dinding perancangan desain interior yang digambarkan dengan
skala dan detail. Gambar dibuat hitam putih untuk menunjukkan informasi terkait material finishing dinding pada perancangan. Informasi yang
disertakan pada gambar ini adalah luas area material finishing pada dinding, dan spesifikasi material finishing tersebut. Penyajian informasi pada
gambar ini menggunakan simbol dan notasi yang merujuk pada halaman daftar spesifikasi material.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 76

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar
grafis.
 Gambarkan seluruh pintu dengan arahnya (arah ayun, geser, dll), dan gambarkan seluruh jendela sesuai skala
 Cek arah ayun pintu dan jendela untuk kemungkinan konflik dengan informasi pola lantai
 Gambar tangga dan juga arah naik dan turun untuk menunjukkan ketinggian level lantai. Berikan angka level lantai pada anak tangga.
 Tuliskan dimensi, spesifikasi, dan ragam material finishing dinding pada kolom legend
 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi berupa garis putus-putus untuk menginformasikan luas cakupan area material finishing dinding
 Notasi berupa nomor dan simbol untuk menginformasikan spesifikasi material finishing yang mengacu pada halaman daftar spesifikasi material
 Notasi seluruh perubahan level lantai, kemiringan, dan ramp pada lantai
 Notasi garis potongan dan tampak. Jenis garis mengacu pada standar grafis

Dimensi:
 -
f. Denah Pola Plafon

Gambar yang terlihat dari bawah keatas dengan memotong bangunan disesuaikan dengan level ketinggian plafon terendah pada perancangan.
Denah pola plafon memperlihatkan perancangan plafon pada desain interior yang digambarkan dengan skala dan detail. Gambar dibuat hitam putih
untuk menunjukkan informasi naik atau turunnya plafon, penggunaan material plafon, dst. Informasi yang disertakan pada gambar ini meliputi
dimensi pada pola plafon, ragam pola plafon, elevasi level plafon, dimensi material plafon, spesifikasi material plafon yang digunakan.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Penulisan nama ruang dan area beserta ketinggian level plafon


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 77

 Lingkari atau catat area pada gambar pola plafon yang perlu diperbesar untuk mengetahui detail lebih lanjut terkait area tersebut, dan berikan
keterangan berupa kode/simbol untuk menunjukkan dimana gambar tersebut dapat ditemukan

 Gambar furnitur yang menempel/menggantung ke plafon

 Tuliskan spesifikasi, ragam, dan dimensi material pola plafon pada kolom legend

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi seluruh perubahan level plafon, kemiringan, dan ragam lainnya

 Notasi garis potongan dan tampak. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Notasi keterangan furnitur yang menempel/menggantung ke plafon

 Notasi keterangan bagian gambar yang akan diperbesar pada halaman detail

 Notasi keterangan material yang digunakan pada plafon

Dimensi:

 Dimensi seluruh dinding dalam perancangan. Pastikan arah angka dimensi sudah mengacu pada standar grafis

 Berikan keterangan sudut dalam derajat pada dinding diluar sudut 90 ° dan berikan titik pola plafon tersebut.

 Berikan keterangan radius atau diameter pada pola plafon yang berbentuk melingkar.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 78

g. Denah Titik Lampu

Gambar yang terlihat dari bawah keatas dengan memotong bangunan disesuaikan dengan level ketinggian lampu terendah pada perancangan.
Denah titik lampu memperlihatkan perancangan titik lampu pada desain interior yang digambarkan dengan skala dan detail. Gambar dibuat hitam
putih untuk menunjukkan informasi titik lampu beserta dimensi jarak antara titik lampu tersebut, dan tetap menampilkan pola plafon. Informasi
yang disertakan pada gambar ini meliputi dimensi antara titik lampu, ragam pola plafon, elevasi level plafon.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Perhatikan ukuran dimensi tipe lampu yang digunakan dalam perancangan untuk disesuaikan dengan simbol lampu pada gambar

 Perhatikan ragam simbol tipe lampu yang digunakan dalam perancangan. Masing-masing tipe lampu memiliki simbol yang berbeda

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi seluruh perubahan level plafon, kemiringan, dan ragam lainnya

 Notasi simbol titik lampu secara skalatif disesuaikan dengan dimensi asli dari spesifikasi lampu yang digunakan

 Notasi keterangan bagian gambar yang akan diperbesar pada halaman detail

Dimensi:

 Dimensi seluruh jarak antar titik lampu

 Dimensi jarak antar titik lampu dimulai dari garis tepi dinding sampai ke titik tengah notasi lampu

 Berikan keterangan sudut dalam derajat pada dinding diluar sudut 90 ° dan berikan titik pola plafon tersebut.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 79

 Berikan keterangan radius atau diameter pada pola plafon yang berbentuk melingkar.

h. Denah Tipe Lampu

Gambar yang terlihat dari bawah keatas dengan memotong bangunan disesuaikan dengan level ketinggian lampu terendah pada perancangan.
Denah tipe lampu memperlihatkan penggunaan jenis tipe lampu pada desain interior yang digambarkan dengan skala dan detail. Gambar dibuat
hitam putih untuk menunjukkan informasi jenis lampu, dan tetap menampilkan pola plafon. Informasi yang disertakan pada gambar ini meliputi
ragam jenis tipe lampu, ragam pola plafon, elevasi level plafon.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Perhatikan ukuran tipe lampu yang digunakan dalam perancangan untuk disesuaikan dengan skala pada simbol lampu di gambar

 Perhatikan ragam simbol tipe lampu yang digunakan dalam perancangan. Masing-masing tipe lampu memiliki simbol yang berbeda

 Daftar lampu yang digunakan. Informasi berupa simbol lampu beserta keterangan spesifikasi lampu

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi seluruh perubahan level plafon, kemiringan, dan ragam lainnya

 Notasi simbol titik lampu secara skalatif disesuaikan dengan dimensi asli dari spesifikasi lampu yang digunakan

 Notasi keterangan bagian gambar yang akan diperbesar pada halaman detail

 Notasi kode lampu yang digunakan pada perancangan


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 80

Dimensi:

 -

i. Denah Pengelompokkan Lampu

Gambar yang terlihat dari bawah keatas dengan memotong bangunan disesuaikan dengan level ketinggian lampu terendah pada perancangan.
Denah pengelompokkan lampu memperlihatkan perancangan pengelompokkan titik lampu pada desain interior yang digambarkan dengan skala dan
detail. Gambar dibuat hitam putih untuk menunjukkan informasi pengelompokkan titik lampu, dan tetap menampilkan pola plafon. Penyajian
informasi pengelompokkan titik lampu ini menggunakan garis putus-putus yang di sesuaikan dengan standar grafis.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Pengelompokkan titik-titik lampu pada perancangan

 Perhatikan ukuran tipe lampu yang digunakan dalam perancangan untuk disesuaikan dengan skala pada simbol lampu di gambar

 Perhatikan ragam simbol tipe lampu yang digunakan dalam perancangan. Masing-masing tipe lampu memiliki simbol yang berbeda

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi seluruh perubahan level plafon, kemiringan, dan ragam lainnya

 Notasi simbol titik lampu secara skalatif disesuaikan dengan dimensi asli dari spesifikasi lampu yang digunakan

 Notasi garis yang menunjukkan alur pengelompokkan titik lampu

 Notasi simbol jenis saklar yang dgunakan pada perancangan


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 81

Dimensi:

 -

j. Denah Titik Kelistrikkan

Denah kelistrikkan memperlihatkan titik dan jenis kelistrikkan yang digunakan pada perancangan desain interior yang digambarkan dengan skala dan
detail. Gambar dibuat hitam putih untuk menunjukkan informasi terkait kelistrikkan yang tertera pada dinding, dan lantai perancangan. Informasi
yang disertakan pada gambar ini adalah tipe kelistrikkan sesuai fungsi yang digunakan pada perancangan, dan spesifikasi jenis kelistrikkan yang
digunakan. Adapun jenis kelistrikkan yang dicantumkan dalam gambar seperti stop kontak, kabel data, kabel telfon, dll.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Perhatikan ragam simbol tipe kelistrikkan yang digunakan dalam perancangan. Masing-masing fungsi kelistrikkan memiliki simbol yang berbeda

 Perhatikan lokasi penitikkan kelistrikkan pada perancangan. Lokasi penitikkan juga menentukan perbedaan simbol tipe kelistrikkan

 Daftar tipe kelistrikkan yang digunakan. Informasi berupa simbol kelistrikkan beserta keterangan spesifikasi kelistrikkan

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi seluruh perubahan level lantai, kemiringan, dan ramp pada lantai

 Notasi simbol tipe klistrikkan

 Notasi keterangan spesifikasi tipe kelistrikkan


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 82

Dimensi:

 -

k. Denah Titik AC, Sprinkler, Detektor, Speaker, CCTV

Gambar yang terlihat dari bawah keatas dengan memotong bangunan disesuaikan dengan level ketinggian lampu terendah pada perancangan.
Denah Titik AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV digambarkan dengan skala dan detail. Gambar dibuat hitam putih untuk menunjukkan
informasi Titik AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV, dan tetap menampilkan pola plafon. Informasi yang disertakan pada gambar ini meliputi
ragam jenis tipe AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV, ragam pola plafon, elevasi level plafon.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Perhatikan ukuran tipe AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV yang digunakan dalam perancangan untuk disesuaikan dengan skala pada
simbol lampu di gambar

 Perhatikan ragam simbol tipe AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV yang digunakan dalam perancangan. Masing-masing tipe lampu
memiliki simbol yang berbeda

 Daftar AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV yang digunakan. Informasi berupa simbol Speaker dan CCTV beserta keterangan spesifikasi AC,
Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasi seluruh perubahan level plafon, kemiringan, dan ragam lainnya


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 83

 Notasi simbol titik AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV secara skalatif disesuaikan dengan dimensi asli dari spesifikasi lampu yang
digunakan

 Notasi keterangan bagian gambar yang akan diperbesar pada halaman detail terkait sistem pemasangan

Dimensi:

 Dimensi seluruh jarak antar AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV

 Dimensi jarak antar titik AC, Sprinkler, Detektor, Speaker dan CCTV dimulai dari garis tepi dinding sampai ke titik tengah notasi AC, Sprinkler,
Detektor, Speaker dan CCTV

 Berikan keterangan sudut dalam derajat pada dinding diluar sudut 90 ° dan berikan titik pola plafon tersebut.

 Berikan keterangan radius atau diameter pada pola plafon yang berbentuk melingkar.

l. Denah Perencanaan Pintu dan Jendela

Denah Perencanaan Pintu dan Jendela memperlihatkan titik dan jenis Pintu dan Jendela yang digunakan pada perancangan desain interior yang
digambarkan dengan skala dan detail. Gambar dibuat hitam putih untuk menunjukkan informasi terkait tipe Pintu dan Jendela pada perancangan.
Penyajian informasi pada gambar ini menggunakan simbol dan notasi yang merujuk pada halaman gambar detail pintu dan jendela.

Informasi umum:

 Judul Gambar, Skala, Arah mata angin

 Gambar menggunakan empat jenis garis untuk mengindikasi ruang, obyek, tekstur, dan elemen lainnya. Jenis garis mengacu pada standar grafis

 Perhatikan numerisasi dan pemberian kode pada jendela dan pintu di perancangan

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 84

 Notasi seluruh perubahan level lantai, kemiringan, dan ramp pada lantai

 Notasi simbol kode dan numerisasi jendela dan pintu

Dimensi:

 -

4. Halaman Tampak

Definisi:

Gambar yang menunjukkan permukaan atau bidang vertikal yang tegak lurus dari pengelihatan pengguna ruang. Terdapat empat arah tampak yaitu
depan, belakang, samping kiri dan kanan. Gambar kerja tampak memberikan informasi yang rinci mengenai pelapis dinding, furnitur, dan elemen desain
interior lainnya. Gambar tampak berfungsi sebagai sumber utama untuk menunjukkan ketinggian ruang, material, dan informasi terkait yang tidak dapat
dilihat dalam gambar denah atau gambar lainnya. Contohnya, lemari pakaian yang ditunjukkan pada gambar denah furnitur tidak memberikan informasi
tinggi, ketinggian tersebut digambarkan dalam gambar tampak untuk menunjukkan informasi ketinggian tersebut (Kilmer, 2009).

Skala:

Skala pada gambar tampak interior disesuaikan pada kompleksitas informasi, dan perancangan desain interior. Umumnya, besar skala pada gambar
tampak disesuaikan dengan gambar denah. Misalnya, jika skala pada gambar denah menggunakan skala 1:50 maka gambar kerja tampak menggunakan
skala yang sama.

Penamaan:

Penamaan pada gambar tampak bisa dinamakan dengan beberapa cara yang berbeda. Pada contoh berikut penamaan gambar tampak menggunakan
mata angin sebagai orientasi pemberian nama gambar.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 85

Figure 3.5 Gambar Tampak dapat dinamai sesuai dengan arah mata angin sebagai orientasinya
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 86

(Otie Kilmer, 2009)

Penunjukkan material:

Penyajian informasi bahan dan material pada gambar tampak ditunjukkan dengan catatan (note), pemberian warna dan tekstur berupa garis atau titik
pada bahan material tersebut. Dengan pemberian warna dan tekstur tersebut dapat membantu untuk menyampaikan informasi yang kompleks.

Pemberian dimensi:

Gambar tampak adalah gambar utama untuk menunjukkan ketinggian atau informasi dimensi vertikal seperti tinggi pintu, jendela, panel dinding,
furnitur, dst. Dengan alasan tersebut, dimensi horizontal ruang dan obyek lain bisa ditempatkan pada gambar denah. Contohnya dimensi kedalaman
kabinet, dimensi tersebut dapat disampaikan pada gambar denah furnitur atau gambar desain furnitur.

Figure 3.5 Kabinet yang terpotong pada gambar tampak ditunjukkan dengan notasi garis obyek terpotong, pemberian dimensi untuk
menunjukkan informasi tinggi obyek vertikal
(Otie Kilmer, 2009)
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 87

Informasi umum:

 Judul gambar tampak dan keterangans skala pada gambar tampak pada bagian bawah gambar dan pada kolom judul gambar di kop gambar kerja

 Memberikan Referensi gambar tampak dengan gambar denah dan/ gambar lainnya

 Gambarkan pintu, jendela, dan kusen. Tampilkan arah ayunan pintu tersebut menggunakan garis putus-putus. Garis putus-putus titik tengah
menunjukkan sisi engsel.

 Gambarkan furnitur, dan elemen desain interior lainnya dan berikan warna dan tekstur untuk memberikan informasi pada obyek tersebut

 Berikan informasi berupa kode obyek pada furnitur, pengerjaan dinding, pintu, dan seluruh elemen desain interior. Dimana kode tersebut merujuk
ke daftar spesifikasi material dan daftar spesifikasi furnitur.

 Tambahkan catatan pada obyek gambar tampak dan berikan informasi dimana gambar tersebut akan dijelaskan lebih detail bisa ditemukan.

 Gambarlah garis terluar pada tampak menggunakan garis yang tebal. Gunakan ketebalan garis lain untuk menunjukkan obyek di dalam gambar
tampak tersebut (mengacu ke standar grafis).

 Periksakan notasi pada gambar kerja tampak dengan kesesuaian terhadap standar ADA (American with Disabilities Act).

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Gambarkan peralatan pada gambar tampak, dan berikan notasi dan kode yang merujuk ke daftar furnitur dan perlengkapan

 Sebutkan kode atau spesifikasi material secara berurutan pada material yang digunakan merujuk kepada standar notasi.

 Informasikan material finishing dinding, material kaca, pintu, dan elemen desain inteior lainnya dengan menggunakan kode dan keterangan, yang
disesuaikan dengan standar notasi

Dimensi:

 Dimensi tinggi elemen desain interior yang utama pada gambar tampak.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 88

 Dimensi tinggi ruangan, beserta ragam level lantai dan level ceiling dicantumkan. Pencatuman dimensi merujuk ke standar notasi

5. Halaman Potongan

Gambar tampak, dan denah telah menunjukkan keterangan material, tinggi, luas ruang, dan spesifikasi material finishing pada obyek elemen desain
interior. Namun, banyak detail dan bagian-bagian lain dari perancangan desain interior tidak bisa sepenuhnya dipahami melalui jenis gambar tersebut.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai bagaimana bangunan, ruang interior atau obyek tersebut dibangun, diperlukan gambar potongan
untuk menjelaskan informasi lain tersebut. Gambar potongan dibuat dengan membelah suatu bangunan seperti yang di ilustrasikan pada gambar
berikut.

Figure 3.6 Gambar bagian bangunan yang dipotong secara imajiner melalui struktur dan menunjukkan bahan material dan komponennya
(Otie Kilmer, 2009)
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 89

Gambar kerja potongan memberikan informais mengenai ketinggian jarak antara lantai dan langit-langit ruang, sambungan/hubungan antar dinding dan
lantai, furnitur built-in terhadap dinding, langit-langit, atau lantai, dll. Dalam beberapa kasus, detail dari teknik konstruksi yang spesifik pun ditunjukkan.
Gambar potongan idealnya harus dipotong dalam bidang lurus tanpa terlalu banyak lengkungan.

Penentuan garis potong harus mempertimbangkan bagian desain yang spesifik agar dapat menunjukkan informasi yang signifikan bagi perancangan
desain interiornya. Penggunaan garis dan notasi pada gambar potongan dapat merujuk ke bab standar notasi dan standar grafis.

Gambar potongan dapat menunjukkan informasi terkait detail konstruksi lantai, dinding, langit-langit perancangan secara bersamaan. Lokasi dan
penomeran dari gambar potongan disajikan tergantung dari kompleksitas informasi yang diberikan, dengan merujuk standar notasi dan standar grafis
yang sudah ditentukan. Pada gambar potongan untuk perancangan interior, informasi utama yang diberikan pada gambar ini adalah bagian-bagian dari
elemen desain interior.

Informasi umum:

 Judul gambar potongan dan keterangan skala pada gambar tampak pada bagian bawah gambar dan pada kolom judul gambar di kop gambar kerja

 Buat key plan untuk memberikan informasi bahwa gambar tersebut terkait dengan gambar yang dituju pada key plan

 Berikan tanda pada area yang terpotong untuk menunjukkan bahwa ada sebagian area yang terpotong

 Pastikan simbol pada bahan dan material sudah mengacu kepada standar notasi

 Sesuaikan jenis, dan tebal garis dengan standar grafis

 Apakah kualitas gambar sudah jelas dan dapat dibaca ketika di produksi dalam bentuk fisik? Jika belum, silakan di koreksi kembali.

Notasi:

 Notasikan material, detail-detail khusus, jarak antar area, dan notasi penting pada perancanaan lainnya

 Notasikan nama atau area

 Notasikan nomor potongan yang disesuaikan dengan gambar denah

 Gambarkan peralatan pada gambar potongan, dan berikan notasi dan kode yang merujuk ke daftar furnitur dan perlengkapan
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 90

 Sebutkan kode atau spesifikasi material secara berurutan pada material yang digunakan merujuk kepada standar notasi.

 Informasikan material finishing dinding, material kaca, pintu, dan elemen desain interior lainnya dengan menggunakan kode dan keterangan, yang
disesuaikan dengan standar notasi

Dimensi:

 Dimensi tinggi elemen desain interior yang utama pada gambar potongan.

 Dimensi tinggi ruangan, beserta ragam level lantai dan level ceiling dicantumkan. Pencatuman dimensi merujuk ke standar notasi

 Berikan dimensi yang menunjukkan ketinggian level lantai dan langit-langit

 dimensi jarak yang tidak terlihat pada gambar denah

6. Halaman Desain Furnitur

Ada sejumlah komponen lainnya di perancangan interior yang informasinya tidak dapat disampaikan pada gambar-gambar sebelumnya, salah satunya
adalah komponen furnitur. Komponen tersebut membutuhkan gambar yang lebih rinci dan bahkan teknik grafis khusus untuk menjelaskannya secara
penuh. Gambar desain furnitur ini seringkali memerlukan serangkaian gambar yang lebih lengkap, seperti gambar denah, tampak, potongan, dan bahkan
isometri. Informasi seperti ukuran rinci, penggunaan bahan material konstruksi sampai finishing pun secara rinci di bahas lebih dalam. Atas alasan
tersebut, maka penggunaan dimensi dalam gambar ini menggunakan satuan mm tanpa angka desimal.

Gambar yang di perlukan:

 Orthogonal (tampak atas, depan, dan samping)

 Potongan

 Detail

 Isometri
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 91

 Exploded View

 Perspektif

Informasi umum:

 Berikan informasi lokasi letak furnitur pada denah dengan menggunakan kode yang mengacu pada standar notasi dan grafis

 Tampilkan seluruh sisi dari gambar furnitur untuk menunjukkan dimensi secara rinci

 Tampilkan seluruh komponen dalam desain furnitur, dari penggunaan bahan material konstruksi, material finishing, hingga sistem konstruksinya

 gambar detail pada gambar desain furnitur ini disajikan dengan skala 1:1 atau sampai dengan 1:5 dan juga menampilkan gambar perspektif detail
untuk menjelaskan informasi dengan baik

 Pastikan skala yang digunakan dalam gambar proporsi dengan ukuran kertas yang digunakan, dan informasi dapat disampaikan dengan jelas

 Pastikan kembali bahwa gambar tersebut bisa memberikan informasi dengan baik ketika di cetak dalam kertas

Notasi:

 Tampilkan notasi keseluruhan penggunaan material sesuai dengan standar grafis dan notasi

 Gunakan simbol-simbol material secara sesuai. Mengacu pada standar notasi

 Perhatikan penggunaan ketebalan dan jenis garis. Mengacu pada standar grafis

Dimensi:

 Tampilkan seluruh dimensi secara rinci

 Perhatikan penggunaan jenis dimensi sesuai standar grafis dan notasi yang sudah tertera
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 92

7. Halaman Detail Interior

Gambar detail interior termasuk dalam gambar yang perlu untuk diperjelas secara khusus. Informasi disajikan dengan memperbesar skala dari gambar
tampak, potongan atau denah. Diperlukan juga jenis gambar lain untuk memperjelas informasi yang ingin diberikan. Obyek yang digambarkan pada
gambar detail interior ini adalah obyek kustom, bukan obyek fabrikasi. Atas alasan tersebut, maka penggunaan dimensi dalam gambar ini menggunakan
satuan mm tanpa angka desimal.

Gambar yang diperlukan:

 Tampak atas, depan, samping

 Potongan

 Detail

 Isometri

Informasi umum:

 Berikan informasi lokasi letak detail interior pada denah dengan menggunakan kode yang mengacu pada standar notasi dan grafis

 Tampilkan seluruh sisi dari gambar detail interior untuk menunjukkan dimensi secara rinci

 Tampilkan seluruh komponen dalam detail interior, dari penggunaan bahan material konstruksi, material finishing, hingga sistem konstruksinya

 gambar detail pada gambar detail interior ini disajikan dengan skala 1:1 atau sampai dengan 1:5 dan juga menampilkan gambar perspektif detail
untuk menjelaskan informasi dengan baik

 Pastikan skala yang digunakan dalam gambar proporsi dengan ukuran kertas yang digunakan, dan informasi dapat disampaikan dengan jelas

 Pastikan kembali bahwa gambar tersebut bisa memberikan informasi dengan baik ketika di cetak dalam kertas

Notasi:

 Tampilkan notasi keseluruhan penggunaan material sesuai dengan standar grafis dan notasi
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 93

 Gunakan simbol-simbol material secara sesuai. Mengacu pada standar notasi

 Perhatikan penggunaan ketebalan dan jenis garis. Mengacu pada standar grafis

Dimensi:

 Tampilkan seluruh dimensi secara rinci

 Perhatikan penggunaan jenis dimensi sesuai standar grafis dan notasi yang sudah tertera

8. Halaman Perspektif Desain Interior

Setelah seluruh gambar diatas dilaksanakan, maka informasi teknis terkait perancangan desain interior sudah disampaikan. Tujuan pada tahap ini adalah
untuk memberikan informasi terkait estetika dan suasana pada perancangan. Gambar perspektif digunakan sebagai gambar presentasi untuk
menunjukkan suasana pada perancangan desain interiornya. Diperlukan gambar perspektif berupa hasil rendering perencanaan untuk memberikan
informasi tersebut.

Informasi umum:

 Menampilkan siluet pengguna ruang untuk memperlihatkan komposisi dan perkiraan skala ruang terhadap pengguna ruang pada desain interior

 Menampilkan penggunaan cahaya alami dan cahaya buatan untuk memperlihatkan suasana ruang

 Memperlihatkan tekstur dan warna pada material

 Berikan informasi lokasi dan arah pandang terhadap gambar perspektif untuk menunjukkan posisi arah lihat

 Sesuaikan proporsi gambar perspektif dengan kertas yang digunakan


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 94

Aplikasi Gambar pada Lembar Kerja

Pada pelaksanaan perancangan interior dengan luas bangunan tertentu, lalu tidak cukup dalam satu kertas yang sudah ditentukan, dan sulit untuk
memberikan informasi rinci dari denah tersebut, maka diperlukan metode khusus untuk pengaplikasian gambar denah tersebut. Metode membagi
bagian-bagian pada satu denah besar menjadi beberapa denah kecil yang digambar terpisah disebut denah parsial. Untuk menggunakan metode
tersebut diperlukan informasi untuk menentukan bagian denah-denah kecilnya. Berikut adalah contoh penggunaan denah parsial.

Figure 3.7 Gambar Segmentasi Denah-Denah Kecil pada Denah Parsial

Gambar diatas menjelaskan bahwa gambar layout presentasi dengan skala 1:300 pada suatu lembar kerja yang telah ditentukan. Gambar kerja tersebut
dibagi menjadi 5 bagian denah kecil untuk digambarkan pada halaman-halaman berikutnya. Penamaan bagian denah tersebut menunjukkan informasi
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 95

nomor gambar dan halaman gambar tersebut berada. Untuk urutan penomoran denah-denah kecil pada denah parsial tersbeut-pun ditentukan.
Penomoran diawali dari bagian paling kiri atas sampai dengan ke kanan bawah.

Figure 3.8 Salah Satu Bagian Gambar Layout Presentasi dari Segmentasi Denah Parsial

Gambar diatas menunjukkan aplikasi dari salah satu bagian denah parsial. Menggunakan skala yang lebih kecil untuk menunjukkan gambar yang lebih
jelas dan menyajikan informasi yang rinci sesuai dengan standar-standar yang telah ditentukan. Pada kolom legend didalam kop disertakan denah key
plan untuk menunjukkan di bagian mana denah tergambar dari denah besarnya.
STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 96

DAFTAR PUSTAKA

Baden-Powell C. 2001. Architect’s Pocket Book. Burlington: Elsevier Science Ltd.

Ballast DK. 1992. Interior Design Reference Manual. California: Professional Publications, Inc

Binggeli C. 2012. Interior Graphic Standart for Student. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc

Callender JH. 1974. Time-Saver standars for Architectural Design Data. New York: McGraw-Hill.

Ching FDK. 1994. Grafis Arsitektur. Bandung: Erlangga.

Guthrie P. 2003. The Architect’s Portable Handbook. New York: McGraw-Hill.

Indraprastha A, Faisal B. 2015. Standar Informasi Dalam Gambar CAD. Bandung: Program Studi Arsitektur Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung.

Indraprastha A, Faisal B. 2015. Standar Informasi Dalam Gambar Manual. Bandung: Program Studi Arsitektur Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan
Pengembangan Kebijakan Institut Teknologi Bandung.

Kilmer WO, Kilmer R. 2003. Construction Drawings and Details for Interiors: Basic Skills. USA: John Wiley & Sons, Inc.

Packard R. , 1981. Architectural Graphics standars. New York: John Wiley & Sons.

Patterson TL. 2002. Architect’s Studio Handbook. New York: McGraw-Hill.

Pickard Q. 2003. The Architects’ Handbook. Iowa: Blackwell Science Ltd.


STANDAR MANUAL GAMBAR KERJA DESAIN INTERIOR 97

Anda mungkin juga menyukai