Anda di halaman 1dari 26

Hikmah Haji dan Umroh

KBIHU BAITUNNAJAH SUMEDANG


Dasar Hukum Haji
Haji merupakan kewajiban bagi muslim yang mampu menunaikannya,
sebagaimana firman Allah SWT dalam Surat Ali Imran ayat 97.

ِ ‫اس ِحج ْالبَ ْي‬


‫ت‬ ِ ‫علَى النه‬ ِ ‫يم ۖ َو َم ْن َد َخلَهُ َكانَ ِآمنًا ۗ َو ِ ه‬
َ ‫ّلِل‬ َ ‫َات َمقَا ُم ِإب َْرا ِه‬ٌ ‫ات بَ ِين‬ٌ َ‫ف ِِي ِه آي‬
َ‫ع ِن ْالََالَ ِمين‬َ ‫َع‬ ‫ينِ ن‬ ً ِ‫سب‬
َ ‫يًل ۚ َو َم ْن َكفَ َر فَإِ هن ه‬
َ ‫ّللا‬ َ ‫ع ِإلَ ْي ِه‬َ ‫طا‬ َ َ ‫َم ِن ا ْست‬
Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam
Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi
amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap
Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke
Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka
sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.
Dasar Hukum Haji dan Umroh
Umrah hukumnya sunnah, bukan wajib. Hal ini didasarkan
pada hadits :
1. Hadist diriwayatkan oleh Jabir, "Bahwasanya Nabi SAW
pernah ditanya mengenai hukum umrah, wajib ataukah
sunnah. Beliau menjawab, 'Umrah itu tidak wajib, tetapi
sangat baik apabila dikerjakan." (HR Tirmidzi)

2. Hadits lain riwayat Thalhah, ia mendengar Rasul SAW


bersabda, "Haji itu hukumnya seperti jihad (wajib),
sedang umrah adalah sunnah." (HR Ibnu Majah)
01.
Membersihkan Jiwa dari Dosa

 Haji dan umrah mampu membersihkan dosa-dosa dari


jiwa orang muslim. Dengan begitu, mereka kembali
layak menerima kemuliaan dari Allah SWT di dunia
maupun akhirat seperti ketika baru dilahirkan.

 Nabi SAW bersabda, "Barang siapa haji ke rumah ini


(Baitullah), kemudian tidak berkata kotor dan tidak
fasik, ia keluar dari dosa-dosanya bagaikan hari ia
dilahirkan ibunya." (Muttafaq Alaih)
02
Meningkatkan Iman dan Takwa

 Muslim yang berhaji dikatakan telah melengkapi lima asas rukun


Islam. Sehingga keimanan dan ketakwaannya diharapkan
bertambah karena sudah melaksanakan tuntunan syariat yang
diperintahkan.
 Hadist Nabi tentang haji sebagai rukun islam. Dari Abu
Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob radiallahuanhuma
dia berkata : Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi
wasallam bersabda : Islam dibangun diatas lima perkara; Bersaksi
bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah dan bahwa
nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan
zakat, melaksanakan haji dan puasa Ramadhan. (Riwayat Turmuzi
dan Muslim)
03
Memperoleh Pahala yang Setara dengan Jihad

Diriwayatkan Aisyah, ia bertanya kepada


Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, tidaklah
sebaiknya kami ikut berperang (berjihad)
bersama kalian (kaum lelaki)?" Rasul menjawab,
"Tidak, cukuplah jihad kalian adalah haji yang
mabrur. Karena sesungguhnya haji mabrur itu
adalah jihad (yang baik) untuk kalian." (HR
Ahmad)
04
Penyempurna Spiritual Keislaman

Umat Islam yang biasanya menjalankan


salat, puasa, zakat, menjadi lengkap dan
mampu menyempurnakan rukun Islamnya
lewat menunaikan ibadah haji. Namun
setelah berhaji bukan berarti muslim telah
selesai mengerjakan ibadah rutinnya,
melainkan tetap terus menyempurnakan
yang telah sempurna.
05
Menjadikan Do’a dan Permohonan Terkabul

 Orang yang beribadah haji dan umrah tergolong dalam


kalangan orang yang terjamin dikabulkan doanya oleh
Allah SWT. Lantaran itu sebagai balasan Dia kepada
mereka yang mau menunaikan seruan-Nya.
 Nabi SAW mengatakan, "Para jemaah haji dan umrah itu
adalah tamu Allah. Jika mereka memohon, Allah pasti
akan mengabulkan permohonan mereka. Dan jika mereka
memohon ampunan, pasti Dia akan mengampuni dosa-dosa
mereka."
06
Dapat Menyaksikan Tempat Bersejarah Nabi
Muhammad SAW
Dengan pergi haji dan umrah ke Ka’bah yang terletak di
kota Makkah, muslim jadi bisa melihat berbagai lokasi
yang menjadi tempat kelahiran Rasulullah SAW,
turunnya Al-Qur'an, hingga saksi bisu wilayah dakwah
dan jihad beliau beserta para sahabatnya.
07
Meneladani Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS dan Siti Hajar

Beribadah ke tanah suci akan mengingatkan jemaah


kepada perjuangan Ibrahim AS dan anaknya yang
meninggikan fondasi Kakbah, kemudian menyerukan
manusia agar berhaji. Serta mengingatkan muslim akan
kondisi Siti Hajar ketika menggendong putranya Ismail
AS yang kala itu berlari kecil antara bukit Shafa dan
Marwah. Juga saat ia melihat penampakan iblis yang
kemudian dilempari batu olehnya, ini menjadi latar
belakang dari pelemparan jumrah
08
Menunjukkan status kehambaan dengan merendahkan diri di
hadapan Alloh SWT
 Nampak ketika jemaah haji memakai pakaian
ihram yang jauh dari perhiasan dan
kemewahan. Di mana mereka mengenakan
baju sederhana yang tampilannya lusuh
sambil memohon ampunan atas segala
kekhilafan dan meminta penghapusan atas
kesalahan. Jamaah haji menggunakan
pakaian yang sama dihadapan Alloh SWT.
09
Menampakkan kesamaan diantara umat Islam

Saat berhaji dan umrah, kaum muslim dari seluruh


dunia berkumpul di tempat yang sama, tunduk dan
merendah bersama terhadap Allah SWT. Kala itu tak
ada perbedaan ras, bangsa, jabatan hingga kekayaan
harta, sehingga jelas bahwasanya mereka sama di
mata-Nya, tetapi yang berbeda adalah keimanan dan
ketakwaannya.
10
Menyatukan Kaum Muslim

Melalui ibadah haji dan umrah


tersirat bahwasanya seluruh umat
Islam bersatu dalam sebuah
barisan berdasarkan kecintaan
mereka kepada Allah SWT. Dengan
itu pula, muslim satu sama lain
dapat saling mengenal
11
Memperoleh Tarbiyah Langsung dari Alloh SWT

 Maksud dari tarbiah yakni mendapatkan tempaan langsung dari Allah


SWT berdasarkan dengan apa yang sudah lebih dahulu dilakukan oleh
para nabi. Rasulullah SAW bersabda, “Bahwa Allah azza wa jalla telah
menjanjikan akan 'Rumah' ini, akan berhaji kepadanya tiap-tiap tahun
enam ratus ribu. Jika kurang, niscaya dicukupkan mereka oleh Allah dari
para malaikat. (Bukhari dan Muslim).”
 Banyak orang yang sudah lebih dulu melaksanakan ibadah di tanah suci,
mengatakan bahwa ibadah ini merupakan puncak ujian dari Allah SWT.
Sebab, jumlah orang yang sama-sama melangsungkan ibadah tersebut
sangat banyak.
 Tanah suci akan selalu ramai, bahkan hingga mencapai angka jutaan
orang. Karenanya, membutuhkan persiapan yang maksimal agar setelah
berhaji dapat memiliki karakter yang baik seperti para nabi.
12
Menjadi salah satu amalan yang paling baik
Hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu, Rasulullah
SAW pernah ditanya mengenai amal apa yang paling
utama. Kemudian, Rasulullah SAW menjawab, "Iman
kepada Allah dan Rasul-Nya, jihad di jalan Allah, dan haji
yang mabrur." (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai, Ibnu
Majah)
Dari hadis tersebut jelas dikatakan bahwa hikmah haji dan
umrah adalah salah satu bentuk amalan yang paling baik.
Bahkan, ibadah ini disetarakan dengan berjihad di jalan
Allah SWT.
13
Memperoleh Pahala Yang Berlipatganda
Seluruh amalan ibadah haji dan umrah, baik sunah maupun wajib,
akan digantikan dengan pahala yang berlipat ganda. Dengan catatan,
mereka telah melaksanakannya dengan baik.
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang berhaji ke Baitullah lalu tidak
berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan, maka dia pulang
ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya." (HR
Bukhari)
Hadis Nabi SAW tersebut memberikan penjelasan bahwa seseorang
yang sudah melaksanakan ibadah haji dan umrah dengan baik, ia
akan pulang kembali ke negara asalnya dengan pahala yang berlipat
ganda. Salah satu wujud pahala tersebut adalah dihapuskan dosa-
dosanya dan ia diibaratkan sebagai bayi suci yang baru saja lahir dan
memulai kehidupannya.
14.
Menghilangkan Kefakiran

Hadist Nabi “Ikutilah antara haji dan umrah (yakni


lakukanlah amalan haji, kemudian dilanjutkan dengan
menunaikan umrah) karena keduanya itu akan
menghilangkan kefakiran atau kemiskinan dan
menghapus dosa-dosa, sebagaimana bara api
menghilangkan kotoran besi, emas, dan perak. Dan tidak
ada balasan atau pahala bagi haji yang mabrur kecuali
jannah (surga).” (HR Tirmidzi, Ibnu Khuzaimah, dan An-
Nasa’i).
orang yang sudah melaksanakan Haji memiliki tempat yang lebih tinggi dimata Allah, bahkan
di sebagian umat muslim yang lain.
ImamAhmad dan Musnadnya meriwayatkan.

“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah
tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh
karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu
Majah no 2893)

‫ َو ِإ ْفشَا ُء ال ه‬،‫الطََ ِام‬


‫س ًَل ِم‬ ْ ‫ “ ِإ‬:‫ َما ْال َحج ْال َمب ُْر ْو ُر؟ قال‬،ِ‫سو َل هللا‬
‫طََا ُم ه‬ ُ ‫ يَا َر‬:‫قالوا‬
“ Para sahabat berkata, ‘Wahai Rasulullah, apa itu Haji mabrur?’ Rasulullah
menjawab, ‘Memberikan makanan dan menebarkan kedamaian.’”
Ciri-ciri Haji Mabrur

 Thayyibulkalam adalah santun dalam


bertutur kata. Seorang muslim yang pernah
melihatkemegahan tanah suci dan bersyiar
kalimat talbiyah di seiring ibadahnya tentu
saja harus menjaga setiap perkataannya.
“Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa
syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni’mata
laka wal mulk laa syarika lak (Aku penuhi
panggilan-Mu, ya Allah, aku penuhi panggilan-
Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi
panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji,
nikmat dan kerajaan bagi-Mu. Tidak ada
sekutu bagi-Mu).”
● Ifya’us salam adalah menyebar kedamaian.
Yangmana seorang yang telah
melaksakanakan Haji awalnya harus
bersifat sebagai seorang yang menyebar
kebaikan diantara orang lain. Dia sebagai
contoh yang harus ditiru dan sebagai
panutan kepada umat muslim yang lain.

● Tidak boleh hukumnya seorang yang telah


melaksanakan Haji kemudian dia
menyebarkan fitnah maupun kebencian
barang setitik. Karena pada dasarnya, dia
seharusnya malu kepada Allah dan kepada
orang lain.
● Ith’amut tha’am artinya adalah
memiliki kepedulian sosial. Bahkan
Rasulullah secara spesifik
menyebutkan bahwa yang dimaksud
adalah mengenyangkan orang lapar.
Tentu saja kita menjurus ke nilai-
nilai dalam bersedekah kepada yang
membutuhkan
 Haji mabrur adalah haji yang tidak dicampuri oleh dosa
dan tak dinodai oleh perilaku riya. Demikian salah satu
ciri orang yang hajinya mabrur adalah kembalinya dari
ibadah haji lebih baik keadannya daripada sebelumnya,
dalam segi akhlak dan budi pekertinya.
 Muhadir bin Haji Joll As-Sanariy dalam kitab Misbahud
Duja Syarah Safinah An-Naja juga mengemukakan yang
sama. Menurutnya, orang yang hajinya mabrur memiliki
ciri yang bisa dilihat dari perbuatan orang tersebut.
Mabrur ketika ia lebih baik daripada sebelumnya dan
tidak melakukan perkara yang buruk.
 CIRI-CIRI HAJI MABRUR:
 Semakin taat kepada Allah SWT dan Rasul-Nya,
serta menjalankan isi Al-Qur'an dan sunnah,
 Tambah baik akhlaknya, dan makin banyak
bersedekah,
 Semangat dalam berdakwahBaik dalam menjaga
amanah,
 Suka menolong sesama,
 Gemar menyambung kembali silaturahmi,
 Semakin mencintai ilmu dan majelis ilmu.
SYUKRON KATSIRON

Anda mungkin juga menyukai