Anda di halaman 1dari 4

KD 3.

13
MENELUSURI TRADISI ISLAM DI NUSANTARA
Tulis no KD dan judulnya

Bagian ini cukup dibaca!!!


A. Tradisi Nusantara sebelum Islam
Jauh sebelum Islam datang ke Nusantara, wilayah Nusantara sudah memiliki tradisi dan
budaya sendiri. Masuknya Hindu (abad IV) dan Buddha (abad V) dari India ke Nusantara, juga
sebelum datangnya pengaruh ajaran islam (abad VII –teori Makkah-) semuanya sangat
mempengaruhi tradisi dan budaya asal yang sudah ada tetapi dengan tetap merawat unsur
aslinya. Diantara bukti dan pengaruh budaya Hindu-Buddha di Nusantara:
1. Hadirnya candi-candi, seperti candi Borobudur di Magelang Jateng.
2. Lahirya seni rupa dan seni ukir, hal ini dibuktikan dengan adanya RELIEF (gambar yang
timbul pada bidang/dinding), s eperti pada candi, patung, dinding di museum dsb.

B. Akulturasi Budaya Islam


Akulturasi adalah proses pencampuran dua budaya berbeda dan menghasilkan bentuk
budaya baru dengan tidak menghilangkan ciri khas masing-masing, seperti seni wayang. Dengan
melihat isi dan tokoh pewayangan, maka kita akan mudah menerka bahwa wayang adalah
budaya asli dari India lalu masuk ke Nusantara. Setelah Islam datang, wayang sebagai sebuah
seni-budaya tetap ada dan terus dipertunjukkan. Islam hanya mengakulturasi (mencampurkan)
seni wayang itu dengan kaidah-kaidah keislaman, sehingga lahirlah wayang golek atau wayang
kulit yang selain sebagai hiburan juga berfungsi sebagai media dakwah.

Islam susungguhnya membuka diri dari budaya asing asal tetap sesuai dengan prinsip-pinsip
islam sendiri, yaitu:
1. Tidak melanggar ketentuan halal dan haram.
2. Mendatangkan maslahat (kebaikan) dan tidak menimbulkan mafsadat (kerusakan).
3. Tetap berprinsip bahwa Alloh-lah dzat yang diagungkan dan dicintai, serta menjauhkan diri dari
segala yang dibenci Alloh.

Bagian ini semuanya dicatat!!!

I. Berikut ini adalah seni budaya Nusantara yang telah terpengaruhi ajaran islam:
A. Nama-nama bulan dalam penanggalan (Jawa atau Sunda misalnya)
1. Muharrom  Suro 7. Rojab  Rejeb
2. Sofar  Sapar 8. Sya'ban  Ruwah
3. Robi'ul Awwal  Mulud 9. Romadlon  Poso
4. Robi'ul Akhir  Bakda Mulud 10. Syawwal  Syawwal
5. Jumadal Ula  Jumadil Awwal 11. Dul Qo'dah  Apit/Hapit
6. Jumadal Ukhro  Jumadil Akhir 12. Dzul Hijjah  Besar/Rayagung

B. Seni Bangunan Masjid


(yang dicatat cukup yang digaris bawah saja, penjelasannya bebas kalau
ada yang penting bagusnya dicatat)

Dari ribuan masjid yang ada di Indonesia, banyak sekali masjid yang menjadi bukti sejarah tempo
dulu, dimana arsitekturnya masih melambangkan budaya setempat atau bahkan keyakinan
sebelumnya. Ada masjid bernuasa China yang mirip bangunan kelenteng. Ada juga yang
bernuansa Hindu-Budha seperti candi. Lihatlah bentuk masjid Menara Kudus Jawa Tengah,
bentuk arsitektur candinya terlihat jelas.

C. Seni Ukir dan Kaligrafi


Seni ukir dan Kaligrafi (disebut juga dengan istilah Khot) sering dijumpai di bangunan-bangunan
masjid, di bagian tihang atau dinding-dindingnya.

D. Seni Tari
Di beberapa daerah di Indonesia terdapat beberapa tarian yang dikaitkan dengan momen atau
peringatan hari bersejarah Islam. Tari Zapin dari Aceh misalnya, tarian ini dipentaskan ketika
acara khitanan, pernikahan atau Muludan. Kemasan islami yang ditampilkan terlihat dari music
pengiring yang bernuansa irama padang pasir seperti Gambus atau Kasidah. Juga dari sya'ir
lagunya yg berupa sholawatan. Ada juga tari Seudati yang juga dari Aceh, sering disebut juga
dengan tari Saman, saman berasal dari Bahasa Arab yang artinya delapan, karena mula-mula
tarian ini dimainkan oleh delapan orang. Irama pengiringnya berupa lagu dan lirk sholawatan.

E. Seni Musik
Music islami identic dengan budaya Arab. Mulai dari lirik, alat dan nadanya semuanya
menampilkan budaya arab. Seni music yang tergolong islami diantaranya Gambus, Qosidah,
Marawis, Nasyid, Hadlroh, Genjringan dsb. Alat music yang menonjol pada seni music islami
adalah Rebana, yaitu gendang berbentuk bundar pipih, dengan bingkai lingkaran dari bahan
kayu yang salah satu sisinya (bagian muka) ditutupi kulit sebagai bidang pukul.

F. Seni Pertunjukkan
Yang termasuk kategori seni pertunjukkan zaman dulu adalah Wayang. Wayang adalah
pertunjukkan boneka yang dimainkan oleh seorang (atau dua orang) dalang dengan iringan
kelompok gamelan. Awalnya boneka wayang terbuat dari kulit kerbau, dan wayang jenis ini
terkenal di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ada juga yang terbuat dari kayu, wayang jenis
ini biasa disebut dengan wayang Golek, dan banyak tersebar di Jawa Barat dan Banten. Cerita
wayang yang asalnya asli budaya Hindu, setelah Islam masuk diakulturasi dan diadaptasi
(penyesuaian) dengan tema-tema akidah islam, syari'at dan sejarah Nabi atau para wali.

G. Seni Sastra
1. Babad, adalah dongeng (fiksi) yang diubah sebagai cerita sejarah. Kandungan sastra pada
babad adalah campuran fakta sejarah, mitos dan kepercayaan. Contoh Babad tanah Jawa,
Babad Cirebon, Babad Mataram dsb.
2. Hikayat, dongeng yang isi utamanya berkenaan dengan keanehan atau keajaiban. Seperti
Hikayat 1001 Malam, Hikayat Bayan Budiman dll.
3. Suluk, sastra yang tertulis di kitab-kitab menguraikan soal tasawuf (ilmu olah jiwa dan
pengendalian nafsu). Tokoh atau pujangga seni Suluk diantaranya Sunan Bonang dengan
karyanya Kitab Bonang. Kemudian Hamzah Fansuri, menghasilkan sastra tasawuf dalam bentuk
puisi. Diantara hasil karyanya berjudul Sya'ir Perahu dan Sya'ir Dagang. Yang ke tiga Syekh
Yusuf dari Makasar, juga menghasilkan sastra dalam kajian ilmu tasawuf.

II. Tradisi Islam Nusantara

A. Halal Bihalal
Halal bihalal adalah acara saling maaf memaafkan yang dilakukan umat islam dalam rangka
memperingati hari raya Idul Fitri. Bentuk acara ini yaitu dengan cara saling mengunjungi
sesame keluarga, kerabat atau teman, bahkan juga dilakukan dengan warga yang non muslim
sekalipun. Tujuannya lebih ke saling memaafkan, menjalin atau memperkuat hubungan baik
antar sesame. Acara halal bihalal merupakan tradisi asli masyarakat Indonesia.
B. Tabot atau Taboit
Adalah upacar tradisonal masyarakat Bengkulu dan Padang untuk mengenang kisah
kepahlawanan dan kewafatan cucu Nabi, yaitu Sayyid Hasan rad an Sayyid Husen ra.
Keduanya gugur dalam rentetan peristiwa peperangan di Karbala Iraq, tanggal 10 Muharrom
tahun 61 H (681 M).

C. Kupatan
Acara ini masih berkaitan dengan lebaran idul fitri. Kupatan atau Lebaran Ketupat
diselenggarakan seminggu setelah lebaran, sebagai tanda bersyukur dengan selesainya ibadah
puasa Romadlon dan puasa sunat enam hari bulan Syawwal. Disimbolkan dengan ketupat,
karena berasal dari kata "KUPAT" yang berati NGAKU LEPAT, sehingga menjadi symbol
saling memaafkan. Untuk selanjutnya, ketupat itu dijadikan suguhan dan disantap bersama-
sama sebagai pengiring acara halal bihalal. Acara Lebaran Ketupat asli tradisi Indonesia.

D. Sekaten
Acara ini berlangsung di Keraton Surakarta Solo Jateng, dan Keraton Yogyakarta. Tradisi
Sekaten atau aslinya Syahadatain (membaca dua kalimah syahadat sebagai pertanda masuk
islam) merupakan bentuk penghargaan kepada Wali Songo terlebih Sunan Bonang yang telah
menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Peringatannya dilaksanakan berbarengan dengan
acara Maulid Nabi. Sunan Bonang yang ahli bermain gamelan, menjadikan gamelan sebagai
sarana dakwah mengajak penduduk setempat yang saat itu sangat menggandrungi dan
mengkultuskan gamelan untuk masuk islam.

E. Grebeg
Grebeg artinya iring-iringan raja / sultan beserta kerabat dalam rangka memberi gunungan
makanan kepada rakyatnya. Upacara grebeg biasanya dilakukan ketika 1 Syawwal, Grebeg
Besar tanggal 10 Dzulhijjah hari raya Kurban dan Grebeg Maulud tanggal 12 Robi'ul-awwal.
Acara grebeg biasa berlangsung di Keraton Yogyakarta, Keraton Solo, Keraton Cirebon dan
kota Demak.

F. Kerobok Maulid
Kerobok sama dengan grebeg, yaitu iring-iringan keluarga raja, hanya saja Kerobok
diselenggarakan dan menjadi adat kerajaan Kutai Kertanegara Kalimantan Timur.

G. Pawai Obor di Manado


Menyambut datangnya bulan Romadon dan tahun baru Islam 1 Muharram, masyarakat
muslim di Manado Sulawesi Utara melakukan pawai obor sebagai tradisi turun temurun.

H. Rabu Kasan
Kasan atau Wekasan artinya terakhir, Rabu Kasan merupakan upacara memperingati hari
Rabu terakhir pada bulan Safar. Upacara yang berbentuk doa bersama ini dilakukan sebagai
permohonan kepada Alloh agar dijauhkan dari musibah dan bencana. Rabu Kasan menjadi
tradisi khusus masyarakat muslim di propinsi Bangka-Belitung, juga masyarakat muslim
Bogor Jabar dan juga Gresik Jatim.

I. Dugderan
Untuk menyambut datangnya bulan puasa, masyarakat muslim kota Semarang Jateng
memiliki tradisi Dugdern, yaitu musyawarah para ulama dan tokoh masyarakat setelah solat
asar untuk menentukan awal bulan Romadlon. Setelah sepakat lalu diumumkan kepada
khlayak ramai, lalu dilakukan pemukulan bedug sebagai tanda dimulainya puasa.
J. Tumpeng
Tumpeng adalah sajian nasi beserta lauk-pauk dalam bentuk kerucut. Umumnya nasi
tumpeng berwarna kuning atau nasi uduk putih. Tradisi tumpeng yang menjadi budaya khas
masyarakat Betawi dan Jawa ini dilakukan pada momen-momen penting seperti khitanan
atau hari-hari besar umat islam.

Sikap mulia
(yang ini dicatat semua)

Menyikapi tradisi dan budaya daerah yang beraneka macam, maka sikap kita adalah:
1. Menghargai perbedaan tradisi
2. Melestarikan tradisi islam
3. Meghormati para tokoh yang berjasa mengembangkan ajaran dan tradisi islam
4. Bangga sebagai bangsa Indonesia yang kaya dengan tradisi yang berbeda tetapi tetap bersatu
dalam bingkai negara kesatuan Republik Indonesia.

Sholat Janazah
a. Kewajiban muslim terhadap muslim yang meninggal
1. memandikan 3. mensholatkan
2. mengkafani 4. menguburkan

Hukum mengurusi janazah adalah fardlu kifayah, maksudnya ialah kewajiban yang dibebankan
kepada seluruh muslim tetapi bisa dilaksanakan oleh sebagian saja.

b. Rukun sholat janazah


1. niat ketika takbirotul ihrom, lafadznya :
‫ض كِ َفاَ ٍية (مأموما)هلل تعاىل‬ ِ
َ ‫ُصلِّ ْي َعلَى َه َذااْملَيِّت فَ ْر‬
َ‫أ‬
“niat saya menyolatkan mayyit ini fardlu kifayah - jadi ma-mum- (bila berjamaah jadi mamum)”.
2. membaca 4 kali takbir, termasuk takbirotul ihrom.
3. berdiri bagi yang mampu
4. membaca surat al fatihah
5. membaca sholawat kepada nabi Muhammad.
6. membaca do’a bagi mayyit
7. membaca salam

c. Tata cara sholat janazah


1. diawali dengan membaca takbirotulihrom (takbir I) dibarengi dengan niat, dilanjutkan membaca surat
al fatihah.
2. kemudian membaca takbir yang kedua, dilanjutkan membaca sholawat
3. kemudian membaca takbir yang ketiga, dilanjutkan membaca do’a bagi mayyit
4. kemudian membaca takbir yang keempat, dilanjutkan membaca do’a (hukumnya sunnat), atau
langsung saja membaca salam.

do’a setelah takbir ketiga


ِِ ِ
ُ‫ف َعْنهُ َوأَ ْك ِرْم نُُزلَهُ َوَو ِّس ْع َم ْد َخلَه‬
ُ ‫اللهم ا ْغف ْرلَهُ َو ْارَحَْهُ َو َعافه َو ْاع‬
do'a setelah takbir keempat
ِ ِ
ْ ‫اللهم الَ ََْت ِرْمنَا أ‬
ُ‫َجَرهُ َوالَتَ ْفتنَّا بَ ْع َدهُ َوا ْغف ْر لَنَا َولَه‬

Anda mungkin juga menyukai