Di susun oleh:
1. Nadine Aiynur Rahmadani
2. Sultan Eka Prasetia
3. Okto Ramhadan Nur
4. Sulaiman Amir
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tradisi Islam Nusantara”.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
khususnya pada Dosen Bidang Studi ini. Demi kesempurnaan dalam membuat makalah
(karya tulis) pada waktu mendatang. Untuk itu saya selaku penulis mengucapkan terima
kasih.
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SENI BUDAYA DAN TRADISI LOKAL ISLAM
NUSANTARA
Dalam seni ukir dan lukis terjadi akulturasi antara selukis dan ukir islam dengan
seni lukis dan ukir tradisional Indonesia yang dapat kita jumpai dalam masjid kuno
dan kraton. Ukir-ukiran yang biasa dipahatkan pada tiang-tiang, tembok, atap,
mihrab, dan mimbarnya dibuat dengan pola makaran dan teratai.
Masuknya kebudaya islam juga mempengaruhi islam juga berpengaruh besar
terhadap seni bangunan makam. Bangunan makam pada orang meninggal terbuat
dari batu batam tembok yang disebut jirat atau kijing. Di atas jirat itu khususnya bagi
orang-orang penting didirikan sebuah rumah yang disebut bangunan makam berupa
jirat dan cungkup yangbiasa dihiasi dengan seni kaligrafi (seni tulisan Arab) yang
indah.
3. SENI BUDAYA LOKAL YANG BERNAPASKAN ISLAM
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta artinya buddayah bentuk jamak dari kata
budhi yang berarti perilaku, budi, atau akal. Jadi kebudayaan dapat diartikan sebagai
bentuk yang berkaitan dengan budi pekerti dari hasil pemikiran
Kesenian adalah salah satu media yang paling mudah diterima dalam penyebaran
agama islam. Di antara seni budaya Nusantara yang mendapatkan pengaruh dari
ajaran islam adalah sebagai berikut.
1. Wayang
2. Hadra dan selawat kepada Nabi Muhammad saw
3. Kasidah
4. Kesenia debus
5. Tari zapin
6. Suluk
7. Seni bangunan
1. Penanggalan Hijriah
A. Kelahiran
Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni. Artinya upacara itu
diadakan ketika kandungan seorang wanita mencapai umur 4 bulan. Dalam
upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat siraman untuk melindung
bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat Jawa, tetapi Islam
mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan itulah calon bayi
akan ditiupkan rohnya oleh Allah Swt., dan ditentukan takdimya baik rezeki,
jodoh, dan kematiannya. Pada tradisi 4 bulanan in diadakan sedekah dan
pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci Al-Qur'an.
Pada usia kandungan 7 bulan, masa ini adalah masa di mana kandungan
sudah siap menerima segala proses kehidupan di dunia. Maka, diadakan
tradisi pembagian sedekah, karena sedekah adalah salah satu cara untuk
menolak bala Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan upacara sepasaran
atau lima hari, dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan membagikan
masakan kudapan kepada tetangga. Sebelum makanan dibagikan ada tradisi
membacakan doa. Setelah itu pada hari ketujuh diadakan akikah. Hal ini
bersumber dari ajaran Islam. Akikah artinya menyembelih hewan kambing
untuk anak yang baru saja dilahirkan. Sampai sekarang masih banyak
masyarakat yang memegang tradisi perpaduan Islam dan Hindu.
B. Pernikahan
Pelaksanaan acara akad nikah atau ijab kabul biasanya diselenggarakan
dengan syariat Islam. Namun dalam upacara perrukahan atau resepsi di Jawa
menggunakan budaya Jawa. Ketika ada pengantin perempuan sebelum akad
nikah diadakan siraman kembang setaman, kemudian dalam rumah untuk
resepsi ada hiasan dekorasi yang berisi bunga-bunga. Di depan gapura juga
ada janur kuning dan sebagainya.
KESIMPULAN.
Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatif untuk menikmati
kehidupan. Seni budaya lokal yang benapaskan islam tersebut adalah hasil para juru dakwah
dimasa lalu yang kreatif, dimana para juru dakwah mencari akal bagaimana supaya
masyarakat yang sebelumnya masih kuat memegang adat dan budaya sebelumnya beralih
ke agama islam tanpa menyinggung perasaan adat budaya sebelumnya yaitu hindu budha.
Kita perlu menghargai dan melestarikan seni budaya adat yang bernafaskan islam,
sepanjang tidak membawa dampak negative bagi aqidah keislaman dan tidak
mengakibatkan syirik dan penyimpangan ajaran.
Tradisi-tradisi islam nusantara sangat banyak sekali macam dan bentuknya, disini
pemakalah membagi menjadi dua bagian yaitu:
1. Seni dan Budaya Nusantara bernafaskan islam yakni seperti: Musik Gambus dan
Rebana, Sholawat Nabi , Japin Bujang Marindu dan Japin Hadrah, Santriswaran, Tari
Zapin, Tari seudati, Suluk, Gembyung, Seni Arsitektur Keraton dan Kasultanan,
Makam atau Nisan, Bentuk Arsitek bangunan Masjid, Surau, Langgar khas Indonesia,
Wayang, Gamelan Sekaten.
2. Tradisi Upacara Adat yang Bernafaskan Islam yakni seperti: Penanggalan hijriyah,
Sekaten, Selikuran, Suranan, Muludan, Grebeg , Megengan, Syawalan, Akekah.
Seni budaya dan tradisi di nusantara diatas masih dipakai sampai pada saat sekarang
ini. Seperti didaerah-daerah pedesaan, namun semuanya ini sudah mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan zaman.