Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA ISLAM

“TRADISI ISLAM NUSANTARA”

Di susun oleh:
1. Nadine Aiynur Rahmadani
2. Sultan Eka Prasetia
3. Okto Ramhadan Nur
4. Sulaiman Amir

SMP NEGRI 14 TARAKAN


TAHUN AJARAN
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga saya bisa menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Tradisi Islam Nusantara”.

Saya mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman dalam


mempelajari agama Islam terutama pada bidang studi pendidikan agama Islam. Dan saya
selaku penulis menyadari masih banyak kekurangan yang ada pada makalah kami ini.

Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
khususnya pada Dosen Bidang Studi ini. Demi kesempurnaan dalam membuat makalah
(karya tulis) pada waktu mendatang. Untuk itu saya selaku penulis mengucapkan terima
kasih.
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH SENI BUDAYA DAN TRADISI LOKAL ISLAM
NUSANTARA

1. Seni Budaya Sebagai Lokal Sebagai Bagian dari Tradisi Islam


Budaya lokal yang ada diberbagai daerah Nusantara dalam perjalanannya
akan bersentuhan dengan unsur-unsur luar. Misalnya kebudayaan animisme,
dinamisme, Hindu, Buddha, dan Islam. Unsur dari luar tersebut memberikan warna
dan sentuhan-sentuhan pada budaya lokal. Sebagaimana kita ketahui bahwa sebelum
agama Islam masuk, penduduk Nusantara mempercayai animisme dan dinamisme.
Mereka menyembah pohan-pohon besar , roh nenek moyang, benda-benda tertentu
yang dianggap keramat, dan beberapa benda lainnya. Kebiasaan tersebut makin
kental dengan masuknya agama Hindu dan Buddha ke tanah air.
Ada banyak seni lokal budaya yang mendapatkan banyak pengaruh dari
Islam. Salah satu buktinya adalah gamelan di Jawa yang bunyinya berbeda dengan
dengan gamelan bali. Gamelan Jawa terdengar lebih pelan dan lembut. Hal ini
disebabkan oleh pengaruh Islam Para wali yang meyebarkan Islam di Jawa
mengakomodasi budaya lokal dengan sentuhan-sentuhan Islam. Gamelan di Bali
dipergunakan sebagai iringan untuk persembahan kepada dewa sehingga irama dan
alunannya terdengar lebih cepat.
Tari seudati adalah nama tarian yang berasal dari Provinsi Aceh. Seudati
berasal kata syahadat, yang berarti bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Nabi
Muhammad utusan Allah. Tarian ini juga termasuk kategori tribal war dance atau tari
perang, yang syairnya yang berusaha membangkitkan pemuda Aceh untuk bangkit
dan melawan penjajahan. Oleh karena itu, tarian ini sempat dilarang pada zaman
penjajahan Belanda. Akan tetapi, sekarang tarian ini diperbolehkan kembali dan
menjadi kesenian nasional Indonesia.

2. Tradisi dan Upacara Adat Kesukuan Nusantara


Upacara adat yang telah di jalankan oleh masyarakat ni Nusantara banyak
yang terpengaruh oleh kebudayaan lama. Sebelum kedatangan islam, penduduk
Nusantara memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme. Macam-macam
upacaraadat yang telah berlangsung lama di tengah masyarakat yang sangat
beragam. Tujuan melaksanakan upacara tersebut hampir sama, yaitu memohon
perlindungan dan keselamatan kepada dewa. Hal tersebut tentunya bertentangan
dengan ajaran Islam yang mengajarkan bahwa hanya Allah Swt. Yang harus kita
sembah.
Upacara memperingati maulid Nabi Muhammad dilaksanakan secra berbeda-
beda di berbagai daerah. Di Yogyakarta dan Surakarta upacara menyambut
peringatan maulid Nabi Muhammad saw. disebut sekaten. Sekaten berasal dari kata
syahadatain (dua kalimat syahadat). Puncak upacara sekaten adalah grebeg maulud.
Salah satu barang yang dijual pada perayaan sekaten adalah kinang atau kapur sirih.
Barang ini mengandung lima unsur yang melambangkan lima rukun islam,seperti
berikut:
a. Daun sirih melambangkan syahadat. Sisi bagian atas dan bawah daun sirih berbeda
warna, tetapi jika di kunyah memiliki rasa yang sama.hal ini memiliki makna jika
mengucapkan kalimat syahadat harus lengkap,tidak boleh hanya syahadat tauhid
atau syahadat rasul
b. Injet (gamping atau kapur). Barang ini berwarna putih,melambangkan salat fardu
untuk mendapatkan kesucian,sebagaimana warna putih yang suci
c. Gambir. Barang ini memiliki rasa yang sangat pahit. Sedikit saja sudah
cukup,melambangkan zakat yang oleh sebagian orang (terutama yang bersifat
kikir/pelit )dirasa’pahit’sebab harus mengeluarkan sebagian harta untuk orang lain.
d. Susur (tembakau). Barang ini tidak boleh dimakan. Tembakau melambangkan
ibadah bulan puasa (tidak boleh makan dan minum)
e. Jambe (buah pinang). Buah pinang sangat sulit untuk di dapatkan karena pohonnya
yang terkenal licin. Hal ini melambangkan ibadah haji yang memerlukan
perjuangan yang keras dan sulit.

Di Bima,Nusa Tenggara Barat,terdapat upacara yang memperingati maulid


Nabi Muhammad saw. Upacara tersebut adalah hanta ua pua ini dilaksanakan
pada tanggal 12 Rabiulawal.  selain memperingati Maulid Nabi Muhammad,
upacara Ini Dimaksudkan untuk memperingati masuknya Islam ke Bima Nusa
Tenggara Barat. upacara Ini juga menjadi ajang silaturahmi bagi masyarakat.
Di Cirebon terdapat upacara untuk memperingati Maulid Nabi
Muhammad yang disebut panjang jimat. tradisi muludan ini terdapat di Keraton
kesepuhan Keraton Kesultanan kenoman, dan Keraton Kacirebonan. panjang jimat
terdiri atas 2 kata, yaitu panjang dan jimat. panjang berarti terus-menerus tanpa
terputus. jimat merupakan akronim dari bahasa Jawa, yaitu siji kang dirumat Atau
1 yang dipelihara. jimat yang dimaksud yaitu syahadatain. umat Islam harus
berpegang pada syahadatain secara terus-menerus tanpa terputus.
Upacara tamaik kaji ( khatam Alquran) terdapat di Minangkabau. upacara
Ini dilaksanakan Jika seorang anak yang mengaji di Surau setelah tamat membaca
Alquran. acara diadakan di rumah Ibu si anak Surau atau Masjid tempat anak itu
mengaji. anak yang sudah khatam Alquran Disuruh membaca Alquran di hadapan
seluruh orang yang hadir, dilanjutkan dengan makan bersama.
2. PERKEMBANGAN TRADISI NUSANTARA DI BERBAGAI DAERAH YANG
BERNUANSA ISLAM

1. PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM NUSANTARA


Tradisi adalah adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan dalam
masyarakat . Sebelum islam datang, masyarakat nusantara sudah mengenal
barbagai kepercayaan . Para ulama tidak mengapus secara total adat yang yang
sudah berlangsung di masyarakat. Mereka memasukkan ajaran-ajaran islam dalam
tradisi-tradisi tersebut dengan harapan masyarakat tidak merasa kehilangan adat
dan ajaran islam dapat diterima.
Secara umum, proses islamisasi terbagi dalam 4 hal, yaitu sebagai berikut
 Proses pemasyarakatan warisan budaya istana yang dinilai halus dan adi lubung
misalnya seni pewanyangan dan gamelan.
 Kitab-kitab pesantren,seperti naskah bahasa Melayu, bertulisan jawa pegon, atau
naskah berbahasa Arab menjadi sumber dalam proses kreatif par pujangga dan
sastrawan jawa.
 Proses pencarian titik temu antara dua tradisi yang berbeda. Misalnya uapaya
Sultan Agung untuk menyatukan hitungan tahun Saka dengan tahun Hijriah.
 Dukungan pihak istana dalam penyebaran islam, berupa pembangunan fasilitas
keagamaan seperti masjid dan penyelenggarakan hari besar islam.
2. PERKEMBANGAN TRADISI ISLAM DI BERBAGAI DAERAH DARI ABAD KE-15 SAMPAI
KE-18

Dalam seni ukir dan lukis terjadi akulturasi antara selukis dan ukir islam dengan
seni lukis dan ukir tradisional Indonesia yang dapat kita jumpai dalam masjid kuno
dan kraton. Ukir-ukiran yang biasa dipahatkan pada tiang-tiang, tembok, atap,
mihrab, dan mimbarnya dibuat dengan pola makaran dan teratai.
Masuknya kebudaya islam juga mempengaruhi islam juga berpengaruh besar
terhadap seni bangunan makam. Bangunan makam pada orang meninggal terbuat
dari batu batam tembok yang disebut jirat atau kijing. Di atas jirat itu khususnya bagi
orang-orang penting didirikan sebuah rumah yang disebut bangunan makam berupa
jirat dan cungkup yangbiasa dihiasi dengan seni kaligrafi (seni tulisan Arab) yang
indah.
3. SENI BUDAYA LOKAL YANG BERNAPASKAN ISLAM

Budaya berasal dari bahasa Sansekerta artinya buddayah bentuk jamak dari kata
budhi yang berarti perilaku, budi, atau akal. Jadi kebudayaan dapat diartikan sebagai
bentuk yang berkaitan dengan budi pekerti dari hasil pemikiran
Kesenian adalah salah satu media yang paling mudah diterima dalam penyebaran
agama islam. Di antara seni budaya Nusantara yang mendapatkan pengaruh dari
ajaran islam adalah sebagai berikut.
1. Wayang
2. Hadra dan selawat kepada Nabi Muhammad saw
3. Kasidah
4. Kesenia debus
5. Tari zapin
6. Suluk
7. Seni bangunan

1. TRADISI LOKAL YANG BERNAPASKAN ISLAM

1. Penanggalan Hijriah

No Nama bulan dalam islam Nama bulan dalam jawa


1 Muharam Sura
2 Safar Safar
3 Rabiulawal Mulud
4 Rabiulakhir Bakda mulud
5 Jumadilawal Jumadilawal
6 Jumadilakhir Jumadilakhir
7 Rajab Rajab
8 Syakban Ruwah
9 Ramadan Pasa
10 Syawal Syawal
11 Zulkaidah Kapit
12 zulhijah besar
2. Maulidan
Setiap bulan Rabiulawal tahun Hijrah, sebagian besar umat Islam
Indonesia menyelenggarakan acara mauludan. Maksud acara tersebut
adalah untuk mengenang hari kelahiran Nabi Muhammad saw.
3. Grebek
 Upacara Grebeg menjadi ritual yang rutin dilaksanakan oleh masyarakat
Jawa, guna memperingati hari-hari besar Islam, salah satunya Idul Adha. Di
Yogyakarta, acara inti dari tradisi ini yaitu mengarak gunungan berupa
berbagai makanan ke titik terdekat Keraton Yogyakarta.
4. Sekaten
Upacara Sekaten adalah upacara tradisional yang diselenggarakan
untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad S.A.W. Upacara ini
diselenggarakan secara periodik satu tahun sekali yaitu setiap tiap tanggal 5
sampai 11 Rabi'ul Awal (atau dalam kalender Jawa disebut bulan Mulud).
5. Selikuran
Tradisi malam selikuran (21 Ramadhan) adalah tradisi budaya sekaligus
religius (agama) yang syarat dengan makna. Pada umunya masyarakat jawa
memperingati malam selikuran dengan berbagai ragam tradisi. Di Jawa
Barat, poe lilikuran biasanya diisi dengan saling mengantar makanan ke
tetangga.
6. Megengan atau Dandangan
Megengan berasal dari kata megeng yang artinya menahan. Menahan
hawa nafsu yang terkait dengan makan, minum, berhubungan seksual, dan
lain sebagainya. Dikutip dari nursyam.uinsby.ac.id, tradisi
Megengan menjadi penanda bagi umat Islam untuk melakukan persiapan
khusus menjelang datangnya bulan suci Ramadan.
7. Pesta tabot
Tradisi Tabot di Bengkulu adalah sebuah tradisi islam yang
memperlihatkan episode sejarah islam dan perjuangan serta kebangkitan
cucu Nabi Muhammad Shalallau ‘Alaihi Wassallam yaitu Husain bin Ali (As)
untuk melaksanakan ‘ammar ma’ruf nahi munkar’ melawan kezaliman di
tengah masyarakat ketika itu sehingga beliau mati syahid
8. Suranan
Suran adalah tradisi yang dilaksanakan pada malam tanggal 1
Sura/Muharam. Tradisi Suran merupakan tradisi warisan yang selalu
dilaksanakan setiap tahun. Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan antar
sesama muslim.

2. APRESIASI TERHADAP SENI BUDAYA DAN TRADISI LOKAL YANG BERNAPASKAN


ISLAM

A. Kelahiran
Tradisi kelahiran di Jawa ada istilah ngapati, mitoni. Artinya upacara itu
diadakan ketika kandungan seorang wanita mencapai umur 4 bulan. Dalam
upacara 4 bulan seorang wanita melakukan adat siraman untuk melindung
bayi dan ibunya. Hal ini adalah kepercayaan dalam adat Jawa, tetapi Islam
mengikuti tradisi ini karena pada saat kandungan 4 bulan itulah calon bayi
akan ditiupkan rohnya oleh Allah Swt., dan ditentukan takdimya baik rezeki,
jodoh, dan kematiannya. Pada tradisi 4 bulanan in diadakan sedekah dan
pembacaan doa-doa atau dibacakan ayat suci Al-Qur'an.
Pada usia kandungan 7 bulan, masa ini adalah masa di mana kandungan
sudah siap menerima segala proses kehidupan di dunia. Maka, diadakan
tradisi pembagian sedekah, karena sedekah adalah salah satu cara untuk
menolak bala Berikutnya ketika bayi sudah lahir diadakan upacara sepasaran
atau lima hari, dengan tujuan untuk keselamatan bayi dan membagikan
masakan kudapan kepada tetangga. Sebelum makanan dibagikan ada tradisi
membacakan doa. Setelah itu pada hari ketujuh diadakan akikah. Hal ini
bersumber dari ajaran Islam. Akikah artinya menyembelih hewan kambing
untuk anak yang baru saja dilahirkan. Sampai sekarang masih banyak
masyarakat yang memegang tradisi perpaduan Islam dan Hindu.

B. Pernikahan
Pelaksanaan acara akad nikah atau ijab kabul biasanya diselenggarakan
dengan syariat Islam. Namun dalam upacara perrukahan atau resepsi di Jawa
menggunakan budaya Jawa. Ketika ada pengantin perempuan sebelum akad
nikah diadakan siraman kembang setaman, kemudian dalam rumah untuk
resepsi ada hiasan dekorasi yang berisi bunga-bunga. Di depan gapura juga
ada janur kuning dan sebagainya.

Siraman kembang setaman artinya supaya wanita yang akan menikah


mandi tobat dengan bunga, bunga dilambangkan sebagai kesucian dan
harum, jadi wanita yang hendak menikah benar-benar dalam keadaan suci
dan harum ketika hendak ijab kabul. Dekorasi bunga-bunga adalah wujud dari
kasih sayang sepasang pengantin, bunga sebagai perlambang bahwa
pernikahan adalah kebahagiaan suami dan istri. Untuk janur kuning yang
dipasang di depan rumah bertujuan agar acara resepsi mendapatkan cahaya
barakah dari Allah Swt.. Janur berasal dari lafal bahasa Arab ja'a nurun
artinya telah datang cahaya

C. Lelayu atau Kematian


Kewajiban umat Islam terhadap orang Islam yang menunggal ada
empat, memandikan, mengafani, menyalatkan, dan menguburkan. Keempat
hal ini harus segera dikerjakan agar si mayat merasa tenang di alamnya.
Tradisi di Indonesia ketika ada kematian atas seorang Islam, maka akan
diadakan pembacaan talkin dan tahlil. Hal ini bertujuan untuk mendoakan
agar arwah yang meninggalkan dunia selamat dan diterima disisi-Nya Tradisi
selanjutnya adalah menyelenggarakan upacara selamatan atau mendoakan
pada waktu tertentu, seperti 3 hari, 7 hari, 40 hari, 100 hari sampai 1000 hari.
Tradisi ini oleh para ulama diselaraskan
dengan agama Islam. Pada upacara selamatan biasanya hanya duduk-
duduk, minum dan makan-makan, maka setelah Islam datang ditambah
dengan memperdengarkan ayat Al-Qur'an, dan zikir-zikir kepada Allah Swt..
Maksud dan tujuannya adalah untuk menghibur keluarga dan mendoakan
mayat. Kewajiban mendoakan saudara bukan yang masih hidup saja tetapi
yang sudah meninggal pun harus didoakan.
Dalam tradisi ziarah juga mengalami perpaduan, orang Islam pergi ziarah
hanya mendoakan mayat, sedangkan dalam tradisi Jawa Kuno menggunakan
bunga atau sesaji lainnya.

KESIMPULAN.
Seni adalah penggunaan imajinasi manusia secara kreatif untuk menikmati
kehidupan. Seni budaya lokal yang benapaskan islam tersebut adalah hasil para juru dakwah
dimasa lalu yang kreatif, dimana para juru dakwah mencari akal bagaimana supaya
masyarakat yang sebelumnya masih kuat memegang adat dan budaya sebelumnya beralih
ke agama islam tanpa menyinggung perasaan adat budaya sebelumnya yaitu hindu budha.
Kita perlu menghargai dan melestarikan seni budaya adat yang bernafaskan islam,
sepanjang tidak membawa dampak negative bagi aqidah keislaman dan tidak
mengakibatkan syirik dan penyimpangan ajaran.
Tradisi-tradisi islam nusantara sangat banyak sekali macam dan bentuknya, disini
pemakalah membagi menjadi dua bagian  yaitu:
1.      Seni dan Budaya Nusantara bernafaskan islam yakni seperti: Musik Gambus dan
Rebana, Sholawat Nabi , Japin Bujang Marindu dan Japin Hadrah, Santriswaran, Tari
Zapin, Tari seudati, Suluk, Gembyung, Seni Arsitektur Keraton dan Kasultanan,
Makam atau Nisan, Bentuk Arsitek bangunan Masjid, Surau, Langgar khas Indonesia,
Wayang, Gamelan Sekaten.
2.      Tradisi Upacara Adat yang Bernafaskan Islam yakni seperti: Penanggalan hijriyah,
Sekaten, Selikuran, Suranan, Muludan, Grebeg , Megengan, Syawalan, Akekah.
Seni budaya dan tradisi di nusantara diatas masih dipakai sampai pada saat sekarang
ini.  Seperti didaerah-daerah pedesaan, namun semuanya ini sudah mengalami perubahan
sesuai dengan perkembangan zaman.

Anda mungkin juga menyukai