Anda di halaman 1dari 2

Nama: Widya Fitri Agung Nabilla

NIM: 3403200075
II Akuntansi D

Studi Pembangunan Internasiona

RESUME

Judul: Pengelolaan Migrasi yang Lebih Baik Dapat Tingkatkan Kesejahteraan dan
Pertumbuhan di ASEAN: Bank Dunia
Oleh: The World Bank

Menurut laporan yang berjudul Migrasi untuk Mencari Peluang , migrasi dalam kawasan
ASEAN meningkat tajam dalam periode tahun 1995 hingga 2015. Hal ini menjadikan
Malaysia, Singapura, dan Thailand menjadi daerah-daerah pusat migrasi di kawasan tersebut,
dengan adanya 6,5 juta migran yang juga merupakan 96 persen dari jumlah pekerja migran di
ASEAN. Pekerja migran ASEAN yang berketerampilan rendah dan sering tidak memiliki
dokumen resmi, mencari peluang ekonomi terutama di sektor konstruksi, perkebunan, dan
jasa rumah tangga. Walaupun pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi tersedia, mereka tidak
selalu bisa memanfaatkan keuntungan dari berbagai peluang tersebut.

Masyarakat Ekonomi ASEAN telah mengambil langkah-langkah untuk memfasilitasi


mobilitas pekerja, namun peraturan hanya mencakup profesi yang memiliki keterampilan
tinggi – dokter, dokter gigi, perawat, insinyur, arsitek, akuntan, dan tenaga kerja pariwisata –
atau hanya 5% pekerjaan di kawasan ini. «Dengan pilihan kebijakan yang tepat, negara-
negara pengirim dapat memperoleh keuntungan ekonomi dari migrasi keluar,dan memberikan
perlindungan kepada warga negaranya yang memilih untuk bermigrasi untuk pekerjaan. Di
negara penerima, jika kebijakan migrasi sesuai dengan kebutuhan ekonomi, pekerja asing
dapat mengisi kekurangan tenaga kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan. Kebijakan yang tidak cocok dan lembaga yang tidak efektif akan
mengakibatkan kawasan ini menghadapi kemungkinan kehilangan peluang untuk menarik
keuntungan secara maksimal dari migrasi,» kata Sudhir Shetty, Kepala Ekonom Bank Dunia
untuk wilayah Asia Timur dan Pasifik.

Hambatan seperti proses rekrutmen yang mahal dan panjang, terbatasnya kuota jumlah
pekerja asing yang diperbolehkan di suatu negara, serta kebijakan ketenagakerjaan yang kaku
membatasi pilihan pekerjaan bagi para pekerja yang kemudian berdampak pada kesejahteraan
mereka. Kebijakan yang membatasi ini sebagian dipengaruhi persepsi bahwa masuknya
pekerja migran akan berdampak negatif pada negara penerima. Mobilitas tenaga kerja bisa
memberi dampak yang signifikan bagi prospek ekonomi kawasan, karena migrasi dapat
memberi kesempatan kepada individu dari negara-negara berpenghasilan rendah untuk
meningkatkan pendapatan mereka. Berbagai kebijakan lain yang bisa diterapkan untuk
meningkatkan mobilitas pekerja.

Sistem pendukung yang sangat maju di Filipina bisa dijadikan contoh bagi negara lain.
Thailand dapat mengubah status migran yang tidak memiliki dokumen menjadi resmi dan
menurunkan biaya terkait prosedur masuk. Sementara bagi Singapura yang telah
mengembangkan sistem migrasi sangat maju dan telah berfungsi dengan baik, kesejahteraan
pekerja migran tetap harus diperhatikan.

Sumber terkait
https://www.worldbank.org/in/news/press-release/2017/10/09/managing-migration-better-
can-help-boost-welfare-and-growth-in-asean-world-bank

Anda mungkin juga menyukai