REVISI - PENGARUH TANAH BERORGANISME TERHADAP PERTUMBUHAN DAUN BAWANG (KTI) Salinan
REVISI - PENGARUH TANAH BERORGANISME TERHADAP PERTUMBUHAN DAUN BAWANG (KTI) Salinan
Karya Tulis
Disusun Oleh:
XII IPA 1
Karya Tulis
Disusun Oleh:
XII IPA 1
i
LEMBAR PERSETUJUAN SIDANG
Oleh :
Karya Tulis ini telah diperiksa dan disetujui serta dinyatakan memenuhi
syarat sidang Karya Tulis Ilmiah oleh :
Pembimbing
Yashmin, S.Pd
ii
iii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa karya tulis yang saya susun
sebagai syarat untuk memenuhi tugas semester ganjil kelas XII SMA YAPPENDA
Jakarta seluruhnya merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian
tertentu dalam penulisan tugas akhir yang saya kutip dari hasil karya orang lain
yang telah dituliskankan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma kaidah,
serta etika akademis.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebaguan karya tulis ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi-sanksi dari SMA YAPPENDA sesuai peraturan
yang berlaku di SMA YAPPENDA.
Jakarta, 9 November 2022
Yang membuat pernyataan,
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kepada kehadirat Tuhan yang Maha Esa. Berkat
rahmat dan karunia-Nya peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang
berjudul “Pengaruh Tanah Berorganisme Cacing (Lumbricus rubellus) Terhadap
Pertumbuhan Daun Bawang (Allium fistullosum) sebagai salah satu syarat kelulusan di
SMA YAPPENDA.
Peneliti menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan selesai tanpa adanya
bantuan, arahan, bimbingan dan masukan-masukan. Peneliti mengucapkan terima kasih
yang sangat besar terhadap pihak-pihak yang telah membantu membuat dan menyusun
Karya Tulis Ilmiah. Maka dari itu ucapan terima kasih penulis tunjukkan kepada:
1. Bapak Wahyu Dawam Budi Utomo, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMA
YAPPENDA.
2. Ibu Yashmin, S.Pd selaku pembimbing yang telah membimbing dan memberi
masukan serta arahan dengan penuh kesabaran dalam menyusun Karya Tulis
Ilmiah.
3. Kedua orang tua dan keluarga yang selalu mendukung serta memberikan doa
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
4. Dan teman-teman yang selalu memberikan semangat serta bantuannya kepada
peneliti.
Semoga Tuhan yang Maha Esa memberikan imbalan dan ketulusan yang diberikan
kepada peneliti selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Peneliti menyadari dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti
mengharapkam adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
penelitian yang telah dilakukan. Harapan peneliti Karya Tulis Ilmiah ini dapat
bermanfaat untuk pembaca dan kita semua.
v
DAFTAR ISI
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Akhir-akhir ini kerusakan tanah banyak terjadi di Indonesia yang
diakibatkan oleh beberapa faktor, antara lain erosi tanah, pencemaran
tanah, deforestasi (penebangan hutan secara besar-besaran yang
mengakibatkan degradasi), penggunaan pestisida berlebih dan praktik
pertanian yang tidak berkelanjutan. Faktor tersebutlah yang menyebabkan
tanah dapat rusak hingga menyebabkan penurunan produktivitas
pertanian, pencemaran air tanah, kehilangan keanekaragaman hayati,
erosi, dan banjir. Dikarenakan hal-hal tersebutlah banyak tanah yang sulit
di olah untuk dijadikan media tanam. Seperti kasus yang terjadi di Desa
Padasugih, Kecamatan Brebes, Jawa Tengah. 1Dimana kepala KLH
Brebes, Edy Kusmartono mengatakan bahwa dari hasil pengukuran uji
kualitas tanah di lahan pertanian Desa Padasugih dalam kondisi rusak.
Kerusakan kualitas tanah diakibatkan terkontaminasinya tanah oleh
penggunaan pestisida berlebihan oleh petani (Melani, 2016). Tanah yang
rusak atau yang sudah tercemar akan menghambat pertumbuhan
tanamanan. Oleh karena itu, peneliti ingin memanfaatkan salah satu
organisme yang ada dengan maksud untuk memperbaiki tanah yang sudah
rusak.
2
Media tanam merupakan tempat dimana tanaman dan biji dapat
tumbuh dan berkembang di dalamnya. Contoh media tanam antara lain
tanah, air, kapas, kompos, dan sejenis lainnya. Dalam kehidupan zaman
seperti saat ini, di kehidupan sehari-hari atau dalam perkebunan, tanah
selalu menjadi media tanam bagi benih yang akan ditanam. Namun,
1
Melani Agustina, “Kerusakan Tanah Pertanian Bawang Merah Capai 50 Persen.” (Liputan 6,
2016)
2
Awali, Kiswari & Singgih, “Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Daun Bawang
(Allium fistullosum) Bibit Anakan” (Jurnal AGRIFOR, 2020)
1
2
4
Cacing tanah dapat mengubah sifat fisik dan kimia tanah,
memperlancar proses mineralisasi bahan organik dan menstabilkan siklus
hara. Dengan adanya cacing tanah proses mineralisasi unsur hara akan
lebih baik dan tersedia untuk diserap tanaman, hal ini akan mengarah pada
pertumbuhan tanaman yang dapat menghasilkan produksi secara
maksimal. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa adanya cacing tanah
berpengaruh pada bahan organik, total N, kapasitas tukar kation, N dan P
yang tersedia lebih tinggi (USU, 2017).
5
Daun bawang (Allium Fistullosum) termasuk jenis tanaman
sayuran daun semusim (berumur pendek). Tanaman ini berbentuk rumput
dengan tinggi tanaman mencapai 60 cm atau lebih, tergantung pada
varietasnya. Bawang daun selalu menumbuhkan anakan-anakan baru
sehingga membentuk rumpun. Secara morfologi bagian organ penting
daun bawang adalah akar, batang, daun, bunga, biji. Daun berakar serabut
pendek yang tumbuh dan berkembang ke semua arah dan sekitar
permukaan tanah. Perakaran daun bawang cukup dangkal, antara 8-20 cm.
3
Awali, Kiswari & Singgih, “Pengaruh Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Daun Bawang
(Allium fistullosum) Bibit Anakan” (Jurnal AGRIFOR, 2020)
4
Pandingan, Anju Sony Putra, “Pertumbuhan dan Perkembangan Cacing Tanah Lumbricus
Rubellus dalam Media Fases Babi yang Mengandung Limbah Sawi Putih” (Respository Institusi
Universitas Sumatera Utara, 2017)
5
Amina Siti, “Pengaruh Pemberian Perasan Daun Bawang (Allium fistullosum) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonella Thypi” (UMSurabaya Repository, 2018)
3
Perakaran daun bawang dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada
tanah yang gembur, subur, mudah menyerap air dan kedalam tanah yang
cukup dalam. Akar tanaman berfungsi sebagai penopang tegaknya
tanaman dan alat untuk menyerap zat-zat hara dan air (Junaidi, 2014).
6
Daun pada tanaman daun bawang berbentuk bulat, memanjang,
berlubang menyerupai pipa, dan bagian ujungnya meruncing. Daun
bawang memiliki daun berbentuk pipih memanjang, dan bagian ujungnya
meruncing. Ukuran panjang daun sangat bervariasi antara 18 – 40 cm,
tergantung pada varietasnya. Daun berwarna hijau muda sampai hijau tua
dan permukaannya halus (Lestari, 2016)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah penggunaan tanah berorganisme cacing
(Lumbricus rubellus) mempengaruhi pertumbuhan daun bawang (Allium
fistullosum)?”
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui pengaruh penggunaan
tanah berorganisme cacing (Lumbricus rubellus) terhadap pertumbuhan
daun bawang (Allium fistullosum).”
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan judul yang diangkat, maka manfaat yang ingin
dicapai dari penulisan penelitian adalah
6
Amina Siti, “Pengaruh Pemberian Perasan Daun Bawang (Allium fistullosum) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonella Thypi” (UMSurabaya Repository, 2018)
4
1. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti
Penelitian ini bermanfaat menjadi wadah untuk
mengimplementasikan pengetahuan penulis dalam penulisan
karya tulis ilmiah terkait keefektifan organisme tanah sebagai
salah satu media pertumbuhan daun bawang.
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
a. Tanah
7
Tanah adalah suatu benda alam yang terdapat dipermukaan kulit
bumi, yang tersusun dari bahan-bahan mineral sebagai hasil pelapukan
batuan, dan bahan-bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa-sisa
tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium atau tempat tumbuhnya
tanaman dengan sifat-sifat tertentu, yang terjadi akibat dari pengaruh
kombinasi faktor-faktor iklim, bahan induk, jasad hidup, bentuk wilayah
dan lamanya waktu pembentukan (Yuliprianto, 2010:11 dalam Rekhina,
2012)
Tanah yang berstruktur baik akan membantu berfungsinya faktor-
faktor pertumbuhan tanamn secara optimal, sedangkan tanah yang
berstruktur jelek akan menyebabkan terhambatnya pertumbuhan tanaman.
Struktur tanah dapat terbilang baik apabila di dalamnya terdapat
penyebaran ruang pori-pori yang baik, yaitu terdapat ruang pori di dalam
dan di antara agrerat yang dapat diisi air dan udara dan sekaligus mantap
keadannya. (Rekhina, 2012)
7
Rekhina Oriska, “Pengaruh Pemberian Vermikompos dan Kompos Daun Serta Kombinasinya
Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sawi (Brassica juncea “Toksakan” (ePrints@UNY,
2012)
8
Husain, et al, “Pengaruh Jumlah Cacing Tanah (Lumbricus rubellus) dan Waktu Pengomposan
Terhadap Kandungan NPK Limbah Media Tanam Jamur Tiram Sebagai Bahan Ajar Biologi”
(Jurnal Pendidikan Biologi Indonesia, 2015).
5
6
Kingdom : Animalia
Filum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Famili : Lumbridae
Genus : Lumbricus
Spesies : Lumbricus sp
7
c. Pertumbuhan
9
Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik
volume, bobot, jumlah sel atau protoplasma yang bersifat irreversible
(tidak dapat kembali ke asal). Pertumbuhan dan perkembangan terjadi
pada mahkluk hidup, baik pada manusia, hewan, maupun tumbuhan.
Salah satu faktor yang memengaruhi pertumbuhan tanaman adalah
faktor lingkungan dimana salah satunya adalah tanah. Pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan membutuhkan nutrisi. Nutrisi ini harus
tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang, antara satu dengan yang
lain. Nutrisi diambil tumbuhan dari dalam tanah dan udara. Unsur-unsur
yang dibutuhkan oleh tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu zat-
zat organik (C, H, O, dan N) dan garam anorganik (Fe, Ca, dan lain-
lain). Berdasarkan jumlah kebutuhan tumbuhan, unsur-unsur dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu unsur makro dan unsur mikro. Unsur
yang dibutuhkan tumbuhan dalam jumlah besar disebut unsur makro.
Sedangkan unsur mikro adalah unsur-unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit (Rachmawati, 2009 dalam Zuhaida dan Kurniawan,
2018).
9
Zuhaida & Kurniawan, “Deskripsi Saintifik Pengaruh Tanah Pada Pertumbuhan Tanaman:
Studi Terhadap QS. Al A’raf ayat 58” (Thabiea: Journal of Natural Science Teaching, 2018)
8
10
Anggransa, “Analisis Pemasaran Komoditi Daun Bawang (Allium fistullosum) di Kecamatan
Karangreja Kabupaten Purbalingga” (Repositroy, 2020)
11
Amina, “Pengaruh Pemberian Perasan Daun Bawang (Allium fistullosum) Terhadap
Pertumbuhan Bakteri Salmonella Thypi” (UMSurabaya Repository, 2018).
9
Divisi : Spermatophyta
Sub-divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Liliflorae
Famili : Liliaceae
Genus : Allium
Spesies : Allium fistuslosum L.
Bawang daun masih satu famili dengan bawang merah (A. cepa L
varietas ascalonicum L), bawang Bombay (A. cepa L), bawang putih
(A. sativum L), bawang kucai (A. schoenoprasum L), bawang prei
(A. porum L) dan bawang ganda (A.odorum L) (Aminah, 2018).
12
Utami & Fitrianingsih, “Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bawang Daun (Allium fistullosum L)
Sebagai Antihiperkolesterolemia Terhadap Mencit Swiss Webster Jantan.” (2015)
10
dalam tanah, kotoran cacing tanah juga mengandung unsur hara, (2)
biomassa dan populasi cacing tanah dapat digunakan untuk menilai
kualitas tanah (bio-indikator) berdasarkan pH tanah, C-organik, N
total, rasio C/N dan kadar air tanah, yang sangat dipengaruhi oleh
jenis pengelolaan tanah, jenis komoditi, dan jenis bahan organik
(mulsa) yang didekomposisi. Perbedaan penelitian Purwaningrum
dengan penelitian ini adalah peneliti menggunakan objek untuk
membuktikan bahwa cacing tanah benar-benar efektif untuk
pertumbuhan tanaman.
3. Kesumaningwati, et al (2022) penelitian ini bertujuan untuk untuk
menciptakan pertanian secara berkelanjutan. Terdapat kesimpulan
dari penelitian ini bahwa pupuk organik maggot meningkatkan
beberapa unsur hara tanah yaitu pH, P2O5, K2O, dan C organik yaitu
5,95 (agak asam) pada perlakuan P5, P2O5 sebesar 502,40 ppm pada
perlakuan P5. K2Osebesar 447,05 ppm pada perlakuan P5, dan C
organik 1,61% pada P3. Penururnan unsur hara terjadi pada N total
di dalam tanah yang menurun dari 0,17% pada P1 menjadi 0,2%
pada P4 dan P5. Pada penelitian Kesumaningwati, et al
menggunakan maggot sedangkan penelitian ini menggunakan
organisme cacing.
12
C. Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara dari rumusan
masalah atau pernyataan penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah:
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa metode
kuantitatif. Kuantitatif adalah metode penenilitian yang berlandakan
positivistic (data konkrit), data penelitian berupa angka angka yang akan
diukur menggunakan statistik sebagai alat uji perhitungan, berkaitan dengan
masalah yang diteliti untuk menghasilkan suatu kesimpulan (Sugiyono,
2018).
B. Sumber Data
Sumber Data yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Bulan
Kegiatan Juli Agustus September Oktober
Perencanaan
Kegiatan V
13
14
Pelaksanaan
Penelitian V
Analisis Data V V
Laporan
Penelitian V
b) Data Primer
Data primer yaitu data yang diperoleh dari sumber pertama, data
primer dari penelitian ini diperoleh dari pelakuan eksperimen dan
observasi terhadap efektifnya tanah berorganisme cacing terhadap
pertumbuhan daun bawang di Jalan Kampung Muara Bahari, Bak Air
VI, Jakarta Utara.
c) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung
atau melalui media perantara. Sumber kedua dalam penulisan karya tulis
ilmah ini seperti dokumen, jurnal, artikel dan internet.
b) Cara kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2. Bersihkan dan buang bagian daun bawang yang sudah tidak segar,
lalu taruh sebentar
3. Tuangkan tanah ¼ dari tinggi pot
4. Masukkan cacing tanah kedalam pot
5. Tutup kembali dengan tanah
6. Masukkan daun bawang yang sudah dibersihkan tadi
7. Buat dipot kedua dengan melakukan hal yang sama tetapi tanpa
memasukkan cacing tanah kedalamnya
8. Taruh kedua pot tanaman ditempat terbuka
9. Siram keduanya secara berkala
10. Ukur panjang tanaman seminggu sekali selama 4 minggu
D. Analisis Data
Analisis data merupakan proses pencarian dan pengumpulan
informasi secara sistematis dari wawancara, catatan lapangan, dan
dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,
menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain
(Sugiyono, 2016:147). Analisis data dalam penelitian ini adalah eksperimen
yaitu, menguji coba tanah berorganisme dengan objek daun bawang sebagai
bahan percobaan.
16
17
18
Utami, S., Mulqie, L., & Fitrianingsih, S. P. (2015). Uji Aktivitas Ekstrak Etanol
Bawang Daun (Allium fistullosum L.) sebagai Antihiperkolesterolemia
terhadap Mencit Swiss Webster Jantan.
Zuhaida, A., & Kurniawan, W. (2018). Deskripsi Saintifik Pengaruh Tanah Pada
Pertumbuhan Tanaman: StudiTerhadap QS. Al A'raf ayat 58. Thabiea:
Journal of Natural Science Teaching.
Zuliansyah, A. F. (2020). Pengaruh Pemberian Pakan Fermentasi Limbah Sayur
Sawi dan Eceng Gondok Terhadap Kandungan Protein Cacing Tanah
African Night Crawler (Eudrilus eugeniae). UNISLA.
19
LAMPIRAN
Lampiran 1 Pre-Eksperimen Penggunaan Tanah Berorganisme Cacing
Terhadap Pertumbuhan Daun Bawang
Lampiran 3
BIODATA PENULIS