Anda di halaman 1dari 5

SOLUSI PERMASALAHAN MASA LANJUT USIA

Data Riskesdas (2108) menunjukkan bahwa proporsi disabilitas semakin meningkat sesuai

pertambahan usia baik penduduk di perkotaan maupun pedesaan. Akibatnya, tingkat ketergan-

tungan seseorang untuk mendapatkan bantuan dari orang lain juga meningkat. Meskipun secara

umum, sebagian besar penduduk berusia lanjut di Indonesia masih tergolong mandiri tetapi

kecenderungan peningkatan ketergantungan akibat penyakit yang diderita semakin tinggi.

Kondisi fisik, penyakit kronis yang diderita, jarak yang jauh ke fasilitas pelayanan kesehatan dan

terbatasnya sarana transportasi umum serta terbatasnya jumlah tenaga kesehatan menjadi

hambatan lansia mendapatkan layanan kesehatan. Kondisi diatas menyebabkan lansia dapat

mengalami berbagai keterbatasan secara fisik, mental dan atau sensorik dalam jangka waktu yang

lama atau mengalami kondisi disabilitas.

Permasalahan lansia dapat dilihat dari segi ekonomi, sosial dan kesehatan

A . Kondisi ekonomi lansia semakin menurun diantaranya karena berkurangnya penghasilan karena

pension. Laporan BPS (2019) menyebutkan bahwa nenurut status ekonomi, rumah tangga lansia

masih didominasi oleh mereka yang tinggal pada rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40

persen terbawah sebesar 43,84 persen. Pada kondisi ini,

Solusi untuk permasalahan masa lanjut usia di Indonesia memerlukan pendekatan yang

komprehensif dan berkelanjutan, mengingat Indonesia memiliki populasi lanjut usia yang besar dan

semakin meningkat.
1. Perawatan Kesehatan Fisik

•Pemeriksaan Kesehatan Rutin


Mendorong lanjut usia untuk menjalani pemeriksaan kesehatan rutin secara berkala. Ini dapat
membantu mendeteksi masalah kesehatan sejak dini.

•Aksesibilitas Layanan Kesehatan


Membangun fasilitas kesehatan yang mudah diakses oleh lanjut usia, terutama di daerah pedesaan,
dengan fasilitas yang ramah lanjut usia.

•Promosi Gaya Hidup Sehat


Melakukan kampanye edukasi tentang pentingnya gaya hidup sehat, termasuk pola makan
seimbang, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan merokok atau konsumsi alkohol yang
berlebihan.

2. Kesehatan Mental

•Layanan Psikologis

Menyediakan layanan psikologis dan konseling yang terjangkau bagi lanjut usia yang menghadapi

masalah mental seperti depresi, kecemasan, atau isolasi sosial.1

•Aktivitas Sosial Mendorong partisipasi dalam aktivitas sosial seperti kelompok diskusi, klub seni,

atau kegiatan komunitas untuk menjaga kesehatan mental dan memerangi isolasi.

3. Dukungan Sosial dan Komunitas

•Pusat Aktivitas Lanjut Usia

Mendirikan pusat-pusat yang menyediakan berbagai aktivitas seperti kursus, seni, dan hiburan untuk

lanjut usia.

1
Darmojo, R. Boedhi. (1999). “Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut): Teori Proses Menua.” Balai Penerbit,
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, hlm. 2-9.
•Jaringan Relawan

Membentuk jaringan relawan yang membantu lanjut usia dalam berbagai aspek kehidupan sehari-

hari, termasuk belanja atau transportasi.

4. Keuangan dan Kebijakan Pemerintah

•Tunjangan Lanjut Usia

Meningkatkan besaran dan jangkauan program tunjangan lanjut usia untuk memastikan

kesejahteraan ekonomi lanjut usia.

•Perumahan Terjangkau

Mengembangkan perumahan yang terjangkau dan ramah lanjut usia dengan fasilitas seperti tangga

berjalan atau lift.

5. Pendidikan dan Kesadaran

•Kampanye Kesadaran
Meluncurkan kampanye informasi yang berfokus pada isu-isu lanjut usia, termasuk hak-hak mereka
dan cara mengatasi stigma sosial.
Sosial2

•Pendidikan Lanjut Usia

Menyediakan program pendidikan lanjut usia dengan akses mudah agar mereka terus belajar dan

tetap aktif.

6. Teknologi

•Pelatihan Teknologi

Menyelenggarakan pelatihan teknologi khusus untuk lanjut usia agar mereka dapat memanfaatkan

perangkat elektronik dan aplikasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.

•Telemedicine
2
Susan R. Davis, “Pentingnya Aktivitas Fisik dalam Kehidupan Lansia,” Jurnal Kesehatan dan Kebugaran Lanjut
Usia 10, no. 3 (2017): 55-70.
Mengembangkan layanan telemedicine untuk memudahkan akses lanjut usia ke layanan kesehatan,

terutama di daerah terpencil.

7. Pemberdayaan

•Partisipasi dalam Pengambilan Keputusan


Melibatkan lanjut usia dalam proses pengambilan keputusan yang mengenai mereka, termasuk
kebijakan kesejahteraan sosial.

•Kegiatan Produktif
Mendorong partisipasi lanjut usia dalam kegiatan produktif seperti pelatihan kerja atau usaha kecil.

8. Transportasi Publik yang Ramah Lanjut Usia


•Kendaraan dan fasilitas transportasi yang sesuai Memastikan transportasi publik dilengkapi
dengan fasilitas ramah lanjut usia seperti tangga berjalan atau tempat duduk yang nyaman.

9. Pelayanan Kesehatan di Rumah


•Program Perawatan Kesehatan di Rumah Membangun program pelayanan kesehatan di rumah
untuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik atau kesulitan dalam mengakses fasilitas kesehatan.

10. Perlindungan Hukum yang Kuat


•Penegakan Hukum Terhadap PenipuanMemastikan ada penegakan hukum yang kuat terhadap
penipuan dan penyalahgunaan yang berpotensi merugikan lanjut usia.

11. Riset dan Pengembangan Lanjut Usia


•Pendanaan untuk Riset Lanjut Usia Meningkatkan investasi dalam penelitian dan pengembangan
terkait lanjut usia untuk meningkatkan pemahaman tentang kebutuhan mereka dan
mengembangkan solusi yang lebih baik.

Penerapan solusi-solusi ini memerlukan komitmen kuat dari pemerintah, organisasi masyarakat, dan
sektor swasta, serta koordinasi yang baik antara berbagai pihak terkait. Evaluasi berkala dan
penyesuaian program juga penting untuk memastikan bahwa solusi-solusi tersebut benar-benar
memenuhi kebutuhan lanjut usia di Indonesia yang beragam. Dengan langkah-langkah ini,
harapannya adalah bahwa kualitas hidup lanjut usia di Indonesia dapat ditingkatkan secara signifikan
sambil memastikan bahwa mereka tetap aktif, sehat, dan dihormati dalam masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai