Anda di halaman 1dari 3

PERBEDAAN DAN PERSAMAAN

UU NO 25 TAHUN 1992 DENGAN UU NO 17 TAHUN 2012

Disusun oleh:
KELOMPOK 1
Rafli Adhira Damarsaputra (21222091)
Melani S (21222097)
Ghina Andhea (21222098)
Petrina Prada Ardelia (21222099)
Amellya Septia Putri Akhasan (21222105)
Rafa Aleryan Hafizh (21222114)
Lia Agustina (21222122)
Iptah Sapari Ridwanuloh (21222126)
Husnul Khotimah (21222128)

Kelas: MN-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
TAHUN 2022/2023
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 :

NO UU No. 25 Tahun 1992 UU No. 17 Tahun 2012


1. Koperasi sebagai badan usaha dan badan Koperasi sebagai badan hukum.
hukum.
2. Prinsip koperasi yang diajabarkan Prinsip koperasi yang dijabarkan menyatakan
menyatakan makna yang tidak detail pada makna yang lebih luas (general), detail dan
peran koperasi sebagi pelayanan. tegas pada peran koperasi sebagai pelayanan.
3. Menguraikan prinsip koperasi sebagai Tidak hanya menguraikan prinsip koperasi
pedoman yang dianut koperasi. sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan
opreasional, tetapi juga berpedoman pada
nilai.
4. Tidak terjadi kekonsistenan kata dalam Terjadi konsistenan kata yakni menguraikan
menguraikan definisi koperasi, yakni definisi koperasi sebagai badan hukum.
dilain hal koperasi dijabarkan sebagai
badan usaha tetapi disisi lain koperasi
dijabarkan sebagai badan hukum.
5. Menguraikan cakupan koperasi hanya Menguraikan definisi yang lebih luas yang
sebatas pada bidang ekonomi. menyatakan koperasi tidak hanya
mencangkup kebutuhan ekonomi saja tetapi
bidang ekonomi, sosial, dan budaya.
6. Menguraikan prinsip koperasi tidak hanya Menguraikan prinsip koperasi lebih
menekankan sifat keangggotaan dan menekankan pada pelayanan prima sebagai
pengelolaan koperasi tetapi juga menekan koperasi dan merevisi penekanan balas jasa
penekanan terhadap balas jasa dari sisa dari sisa hasil usaha yang diperoleh karena
hasil usaha yang diperoleh. hal ini dianggap bukan sebagai prinsip
koperasi yang menekankan makna pelayanan.
7. Modal Sendiri dan Modal Pinjaman Setoran Pokok dan Sertifikat
• Modal Sendiri: Simpanan Pokok, Modal Koperasi sebagai modal awal.
Simpanan Wajib, Dana Cadangan, • Modal lainya berasal dari Hibah, Modal
Hibah. Penyertaan, Modal Pinjaman dari
• Modal Pinjaman: berasal dari anggota koperasi lainnya dan/atau
anggota koperasi lain atau anggotanya, anggotanya, bank dan lembaga keuangan
bank atau lembaga keuangan lainnya, lainnya, penerbitan obligasi dan surat
penerbit obligasi atau surat hutang hutang lainnya, dan/atau Pemerintah dan
lainnya. Pemerintah Daerah dan/atau
• Sumber lain yang sah. • Sumber lain yang sah yang tidak
bertentangan dengan Anggaran Dasar
dan/atau ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Persamaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 Tahun 2012 :
1. Harus berdasarkan prinsip koperasi;
2. Perkoperasian adalah segala sesuatu yang menyangkut kehidupan koperasi;
3. Koperasi Primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan beranggotakan orang-seorang;
4. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang didirikan perseorangan atau beranggotakan;
5. Gerakan Koperasi adalah keseluruhan organisasi koperasi dan kegiatan perkoperasian
yang bersifat terpadu menuju tercapainya cita-cita;
6. Koperasi bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat
umumnya sekaligus membangun tatanan perekonomian;
7. Koperasi Primer dibentuk atau didirikan minimal memiliki anggota 20 orang;
8. Koperasi Sekunder didirikan atau dibentuk sekurang-kurangnya 3 koperasi;
9. Koperasi mempunyai kedudukan dalam wilayah Negara Republik Indonesia;
10. Anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi;
11. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota;
12. Pengawas dipilih dari dan oleh anggota pada Rapat Anggota;
13. Persyaratan dipilih dan diangkat sebagai anggota Pengawas ditetapkan dalam Anggaran
Dasar;
14. Pengawas bertugas:
A. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi;
B. Membuat laporan hasil pengawasan kepada Rapat Anggota.
15. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi;
16. Pengurus bertugas:
A. Mengelola koperasi;
B. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib.
17. Pembubaran koperasi dapat dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Anggota.

Anda mungkin juga menyukai