Anda di halaman 1dari 9

Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt.

Suzuki Indomobil Motor Dengan


Metode Poka Yoke

USULAN PENCEGAHAN KELOLOSAN PRODUK NG AKIBAT


KEGAGALAN INSPEKSI DI SECTION PLASTIC INJECTION PT. SUZUKI
INDOMOBIL MOTOR DENGAN METODE POKA YOKE
Sachbudi Abbas, Lius Machael
Jurusan Teknik Industri – Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang-Kebon Jeruk Jakarta
lius.machael@gmail.com

Abstrak
Dalam rangka peningkatan kualitas, Section Plastic Injection pada Departemen Roda 2,
ingin memperketat penginspeksian produk-produk yang dihasilkan guna mencegah agar
tidak terjadi lagi produk NG yang lolos dalam inspeksi dan masuk ke proses selanjutnya
sehingga mengakibatkan meningkatnya cost of poor quality serta turunnya produktivitas
pekerja dan buruknya image perusahaan maupun kinerja Section Plastic Injection.
Berdasarkan hasil pengolahan data 5 top rank kelolosan produk NG Bulan Januari – Oktober
2011 dengan diagram pareto didapat bahwa produk yang menjadi prioritas perbaikan adalah
Housing Head Lamp Upper Satria FU 150, sebab terjadi kelolosan terbanyak (88 unit).
Setelah diidentifikasi akar permasalahannya dengan teknik 5 Why’s, ditemukan terdapat 5
akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kelolosan produk NG tersebut,
diantaranya: daya fokus operator menurun, operator hanya fokus pada area kritis kecacatan
sehingga kecacatan pada area lain tidak terdeteksi, lupa mengecek karena terbiasa
melakukan finishing terlebih dahulu, melakukan inspeksi sembari finishing agar target
produksi selesai sesuai jadwal, dan operator kurang terampil. Kemudian, 5 akar
permasalahan tersebut akan diidentifikasi prioritas perbaikannya dengan metode FMEA.
Usulan perbaikan untuk pencegahan kelolosan produk NG Housing Head Lamp Upper
Satria FU 150 menggunakan konsep Poka Yoke. Usulan tersebut diantaranya: melakukan
pengawasan yang ketat ketika fokus operator mulai menurun, memberikan training skill up
kepada operator (guna: operator dapat mengecek seluruh dimensi produk dengan cepat, agar
operator terbiasa melakukan inspeksi dahulu sebelum finishing dan cepat pengerjaannya,
serta tentunya agar skill operator dalam melakukan aktivitas ganda meningkat menjadi
tinggi), memberikan motivasi dengan sistem bonus, dan mengingatkan operator setiap awal
pengerjaan dan tiap 2 jam (serta mengecek hasil pengerjaannya setiap kali mengingatkan).

Kata kunci : poka yoke, mistake proofing, kegagalan inspeksi, FMEA, 5 why’s

Pendahuluan Plastic Injection ingin melakukan


Kualitas merupakan salah satu kunci peningkatan kualitas penginspeksian.
dalam kepuasan pelanggan. Dalam menjaga Salah satu metode yang dapat
kepuasan pelanggan dalam hal kualitas, digunakan dalam melakukan perbaikan atas
produk perlu diinspeksi dengan ketat agar permasalahan tersebut adalah Poka Yoke.
produk NG tidak masuk ke proses selanjutnya Poka Yoke merupakan suatu konsep untuk
sehingga meningkatnya cost of poor quality merancang produk atau proses sehingga
dan produk jatuh ke tangan pelanggan, serta kesalahan tidak mungkin terjadi atau
turunnya produktivitas pekerja yang setidaknya kesalahan tersebut dapat mudah
berdampak pada image kinerja Section terkait dideteksi dan diperbaiki. Prinsip Poka Yoke
maupun perusahaan menjadi buruk. menekankan pada pencegahan kesalahan agar
Selama ini, seringkali terjadi zero defect dapat terwujud. Pencegahan
kelolosan produk NG di Section Plastic kesalahan dapat dicapai dengan inspeksi 100
Injection, Departemen Roda 2, PT. Suzuki % oleh operator pada saat pemrosesan
Indomobil Motor. Oleh sebab itu, Section berlangsung. Tapi, untuk mendapatkan
keakuratan yang tinggi, harus menggunakan
60 Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012
Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

autonomasi. Sebab, pada dasarnya setiap Metode Penelitian


orang pasti dapat melakukan kesalahan. Tahapan dalam melakukan penelitian
ini diilustrasikan pada Gambar 1 berikut.
Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan data kelolosan produk Pengumpulan
Data
A
NG yang terdeteksi di Section Assembly,
perlunya dilakukan identifikasi terhadap jenis Data Data FMEA
produk yang menjadi prioritas perbaikan dan Primer Sekunder

ditelusuri akar permasalahannya. Selain itu, Usulan


perlu dilakukan penentuan skala prioritas Pengolahan Perbaikan
Data dan (Poka Yoke)
pada akar permasalahan tersebut agar Analisa

tindakan korektif lebih tepat sasaran.


Diagram Selesai
Pareto

Ruang Lingkup Permasalahan Studi


Pustaka
Agar masalah yang akan dikaji dalam Root
Cause
penelitian ini akan tidak terlalu meluas, maka Analysis
dilakukan pembatasan masalah sebagai (5 Why’s)

berikut: A
1. Penelitian ditujukan sebagai usulan
Sumber: Hasil Pengolahan Data
perbaikan.
Gambar 1
2. Pengolahan data meggunakan metode Metode Penelitian
Poka Yoke, dengan tools : Operation
Process Chart (OPC), Pareto Chart, Root Hasil dan Pembahasan
Cause Analysis, Failure Mode and Effect Berdasarkan data kelolosan produk
Analysis (FMEA). NG yang terdeteksi oleh Section Assembly
3. Data yang digunakan dan diolah pada Bulan Januari – Oktober 2011, 5 top rank
penelitian ini adalah data kelolosan kelolosan produk NG tersebut disajikan pada
produk NG sepeda motor selama bulan Tabel 1 berikut.
Januari – Oktober 2011. Tabel 1
4. Analisa data dilakukan dari tanggal 7 Top Rank Kelolosan Produk NG
November – 2 Desember 2011. Nama
No Tipe Problem NG
5. Harga produk yang digunakan adalah Produk
berdasarkan harga di pasaran tahun 2012 Housing
Hole screw
6. Rata-rata jumlah produksi harian Head
1 FU 150 tidak ada 88
Lamp
berdasarkan tahun 2012 Upper
(patah)
Cover
Tujuan Penelitian Cutting over
2 FU 150 frame 27
finishing
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari side RH
penelitian ini adalah sebagai berikut: Cover
3 FU 150 CD frame Over finishing 27
1. Mengetahui jenis produk yang menjadi side RH
prioritas perbaikan. Cover
2. Menganalisa proses produksi produk yang 4 FU 150 frame Flowmark 12
akan diteliti. side RH
3. Mencari akar permasalahan dari kelolosan Cover
Guide cover
5 Thunder Frame 8
produk NG yang akan diteliti. LH
tidak ada
4. Memberikan saran perbaikan untuk
Sumber: PT. Suzuki Indomobil Motor
pencegahan terjadinya kelolosan produk
NG yang akan diteliti. Setelah itu, data yang telah
dikumpulkan akan diolah dengan tahapan
berikut.
Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012 61
Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

Diagram Pareto
Top Rank Kelolosan NG
180

160 100

140
80
120
Quantity

Percent
100 60
80
40
60

40
20
20

0 0
Nama Part A B C D E
Quantity 88 27 27 12 8
Percent 54.3 16.7 16.7 7.4 4.9
Cum % 54.3 71.0 87.7 95.1 100.0

Sumber: Hasil Pengolahan Data


Gambar 2. Diagram Pareto 5 Top Rank
Kelolosan Produk NG

Keterangan :
A = produk no. 1
B = produk no. 2
C = produk no. 3
D = produk no. 4
E = produk no. 5

Pada Gambar 2, tampak jelas bahwa


produk Housing Head Lamp Upper FU 150 Sumber: Hasil Pengolahan Data
harus menjadi prioritas perbaikan karena Gambar 3
jumlah kelolosan yang terjadi sebesar 54,3 % Operation Process Chart Housing Head Lamp
dari total keseluruhan kelolosan produk NG. Upper FU 150
Untuk itu, akan dilakukan analisa terhadap
Tabel 2
proses produksi Housing Head Lamp Upper Ringkasan Operation Process Chart
FU 150 dan identifikasi akar permasalahan RINGKASAN
terjadinya kelolosan produk tersebut dengan Kegiatan Jumlah Waktu (menit)
analisa 5 why’s. Operasi 5 2,945
Inspeksi 1 2,5
Proses Produksi Total 6 5,445
Housing Head Lamp Upper FU 150 Sumber: Hasil Pengolahan Data
merupakan cup depan sepeda motor Satria FU
150 yang dipasang pada bagian stang. Dalam Analisa 5 Why’s (Root Cause Analysis)
bahasa bengkel (bahasa sehari-hari), Housing Untuk menemukan akar permasalahan
Head Lamp Upper lebih dikenal dengan yang valid, maka dilakukan wawancara
sebutan cup depan atau batok lampu depan. dengan tenaga ahli terkait bagian produksi
Secara umum, tahapan proses produksi produk tersebut, yakni Bpk. Iding (selaku
Housing Head Lamp Upper dapat dilihat pada Kepala Kelompok produksi) dan Bpk.
Gambar 3. Jumhadi (selaku Supervisor Produksi). Hasil
wawancara tersebut disajikan pada Gambar 4
dan 5.

62 Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012


Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

4. Lupa mengecek karena terbiasa


melakukan finishing terlebih dahulu.
5. Melakukan inspeksi sembari finishing
agar target produksi selesai sesuai jadwal.

Selanjutnya akar permasalahan


tersebut akan ditentukan prioritas
perbaikannya dengan metode Failure Mode
and Effect Analysis (FMEA).

Failure Mode and Effect Analysis (FMEA)


Pengisian tabel FMEA dilakukan
berdasarkan hasil pengolahan data, kuesioner,
dan wawancara dengan tenaga ahli
perusahaan pada bagian yang memiliki
keterkaitan kelolosan produk NG Housing
Sumber: Hasil Pengolahan Data Head Lamp Upper. Deskripsi pengisian tabel
FMEA sebagai berikut.
Gambar 4 1. Penomoran FMEA
Hasil Wawancara Analisa 5 Why’s dengan
Nomor FMEA-nya adalah
Supervisor Produksi
01/PFMEA/Housing Head Lamp FU 150.
2. Item
Produk yang menjadi objek perbaikan
adalah Housing Head Lamp Upper FU
150.
3. Proses Responsibility
Lokasi observasi dilakukan pada Section
Plastic Injection.
4. Prepared By
Nama personil yang menyiapkan FMEA
adalah Lius Machael (penulis).
5. Model Years
Model dan tahun pembuatan produknya
adalah Satria FU 150, tahun 2005.
6. Key Date
Tanggal pembuatan FMEA ini adalah
03/01/2012
Sumber: Hasil Pengolahan Data 7. FMEA Date
Gambar 5 Tanggal selesai pembuatan FMEA ini
Hasil Wawancara Analisa 5 Why’s dengan Kepala
adalah 13/01/2012
Kelompok Produksi
8. Core team
Berdasarkan hasil analisa 5 why’s, Semua personil yang terlibat dalam
didapat akar permasalahan dari kololosan pembuatan FMEA adalah Adrian Ali,
produk NG Housing Head Lamp tipe FU 150 Anggoro Aristianto, Uji Prayitno,
adalah sebagai berikut. Jumhadi, Iding, Satiyem, dan Lius
1. Operator kurang terampil. Machael (penulis).
2. Daya fokus operator menurun. 9. Process Function / Requirement
3. Operator hanya fokus pada area kritis Proses yang sedang dianalisa adalah
kecacatan sehingga kecacatan pada area proses aktivitas ganda (inspeksi dan
lain tidak terdeteksi. finishing).
Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012 63
Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

10. Potential Failure Mode hasil kuesioner. Tingkat detection dapat


kegagalan potensial pada proses yang dilihat pada Tabel 3.
dapat menimbulkan kelolosan produk NG 18. Risk Priority Number (RPN)
Housing Head Lamp adalah kegagalan Nilai resiko dari penyebab kelolosan
inspeksi. produk NG Housing Head Lamp Upper
11. Potential Effect of Failure FU 150 yang didapat dari hasil perkalian
Efek yang terjadi potensial kegagalan severity, occurrence, dan detection.
tersebut adalah kelolosan produk NG Tindakan korektif harus dimulai dari nilai
Housing Head Lamp Upper FU 150. RPN tertinggi.
12. Severity 19. Recomended Action
Merupakan tingkat keseriusan dari efek Merupakan usulan tindakan korektif yang
yang ditimbulkan. Pengisian tingkat dilakukan. Usulan tersebut dapat dilihat
severity berdasarkan hasil kuesioner. pada Tabel FMEA
Tingkat severity dapat dilihat pada Tabel 20. Responsibility of Recomended Action
3. Merupakan penanggung jawab atas
13. Classification recomended action dan target
Dalam FMEA ini tidak diklasifikasikan penyelesaiannya.
dikarenakan hanya satu proses dan satu 21. Action Taken
produk. Tindakan aktual dan tanggal efektifnya
14. Potential Causes Mechanisms of Failure setelah perbaikan dilakukan.
Penyebab potensial kelolosan produk NG 22. Action Result
Housing Head Lamp Upper FU 150 Diisi setelah perbaikan selesai dilakukan.
adalah daya fokus operator menurun,
metode pengecekan kurang tepat, lupa Uji Validitas Hasil Kuesioner
mengecek karena terbiasa melakukan Pengujian validitas pada hasil
finishing terlebih dahulu, melakukan kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah
inspeksi sembari finishing agar target hasil kuesioner tersebut (severity, occurrence,
produksi selesai sesuai jadwal, dan dan detection) valid atau tidak. Jika valid,
operator kurang terampil. maka hasil kuesioner itu layak digunakan
15. Occurrence pada penelitian. Hasil kuesioner dikatakan
Merupakan tingkat keseringan terjadinya valid apabila nilai koefisien korelasi (r) hitung
kelolosan produk NG Housing Head > r kritis, dimana nilai r kritis ditetapkan
Lamp Upper. Pengisian tingkat sebesar 0,3. Dengan kata lain, r kritis dapat
occurrence berdasarkan hasil kuesioner. diasumsikan sebagai nilai batas validitas hasil
Tingkat occurrence dapat dilihat pada kuesioner.
Tabel 3. Berdasarkan hasil analisa 5 why’s
16. Current Process Control dengan hasil kuesioner, maka didapat
Sistem kontrol yang dilakukan sekarang rekapitulasi penentuan nilai severity,
adalah dengan inspeksi 100 % oleh occurrence, dan detection disajikan pada
operator Section Plastic Injection untuk Tabel 3.
pencegahan dan inspeksi 100 % oleh Sedangkan untuk pengujian validitas
operator Section Painting untuk menggunakan rumus sebagai berikut.
pendeteksian, dimana kedua inspeksi
tersebut dilakukan secara visual.
17. Detection
Merupakan kemampuan alat / metode Dimana :
kontrol dalam mendeteksi produk NG r = r kritis (nilai kelayakan)
Housing Head Lamp Upper FU 150. x = bobot jawaban responden
Pengisian tingkat detection berdasarkan n = jumlah responden
N = jumlah potensial kegagalan
64 Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012
Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

Tabel 3
Rekapitulasi Penentuan Nilai Severity, Occurence, dan Detection pada FMEA
Leader Staff
Manager Staff QC Rata-rata
No Potensial Kegagalan Staff Material RPN
S O D S O D S O D S O D S O D
1 Operator kurang terampil 3 1 3 2 4 2 1 1 6 4 6 6 2,5 3 4,25 31,88
Daya fokus operator
2 2 7 4 4 6 5 4 5 2 4 6 6 3,5 6 4,25 89,25
menurun
Operator hanya fokus pada
area kritis kecacatan
3 4 5 7 2 3 3 3 3 8 4 5 5 3,25 4 5,75 74,75
sehingga kecacatan pada
area lain tidak terdeteksi.
Lupa mengecek karena
4 terbiasa melakukan 4 5 5 4 4 5 2 4 2 4 6 5 3,5 4,75 4,25 70,66
finishing terlebih dahulu
Melakukan inspeksi sembari
finishing agar target
5 1 5 3 4 5 3 2 3 6 3 4 5 2,5 4,25 4,25 45,16
produksi selesai sesuai
jadwal
Sumber: Hasil Pengolahan Data

FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS


(PROCESS FMEA)

Item Housing Head Lamp Upper Process Responsibility Supervisor Produksi


FMEA number 01/PFMEA/Housing Head Lamp Upper
Customer Section Painting Key Date 03/01/2012 Prepared By Lius Machael

Model Year (s) / Vehicle (s) Satria FU 150 / 2005 FMEA Date (Orig.)
13/01/2012 rev.
Core Team Adrianto Ali, Anggoro Aristianto, Uji Prayitno, Jumhadi, Iding, Satiyem, dan Lius
Machael

Tabel 5
Tabel FMEA

Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012 65


Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

Tabel 6
Tabel FMEA (Lanjutan 1)

Tabel 7
Tabel FMEA (Lanjutan 2)

Berdasarkan hasil kuesioner pada nilai Usulan Perbaikan Berdasarkan Metode


severity, occurrence, dan detection, maka Poka Yoke
pengujian validitas tampak pada perhitungan Poka Yoke merupakan konsep
di bawah ini. pencegahan kesalahan kerja akibat dari
r (severity) = 15,25 / (5 x 4) kelalaian sehingga kesalahan tidak mungkin
= 0,7625 terjadi atau setidaknya kesalahan tersebut
r (occurrence) = 22 / (5 x 4) dapat mudah dideteksi dan diperbaiki dengan
= 1,1 biaya yang relatif murah.
r (detection) = 22,75 / (5 x 4) Selain itu, konsep poka yoke juga
= 1,1375 menekankan pada imajinasi dan kreatifitas
Pada hasil perhitungan validitas di dalam memberikan solusi yang efektif.
atas tampak bahwa semua r hitung > r kritis Sebagai panduan, terdapat safeguard
(0,3), hal ini membuktikan bahwa hasil kesalahan kerja manusia pada buku Nikkan
kuesioner layak digunakan untuk penelitian. Kogyo Shimbun (1988) yang berjudul
Improving Product Quality by Preventing
Defect disebutkan bahwa teknik pencegahan

66 Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012


Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

kesalahan tersebut dilakukan seperti pada untuk pencegahan kelolosan produk NG


Tabel 4. Housing Head Lamp Upper Satria FU 150
Tabel 4 diantaranya : memberikan training skill up
Safeguard Kesalahan Kerja kepada operator (guna : operator dapat
Pnyebab Tipe mengecek seluruh dimensi produk dengan
No Safeguard
Kegagalan Kesalahan
Daya fokus cepat sehingga operator terbiasa melakukan
1 - -
operator menurun inspeksi dahulu sebelum finishing dan cepat
Operator hanya pengerjaannya, serta tentunya agar skill
fokus pada area memperbaiki
kritis kecacatan Error due standarisasi operator dalam melakukan aktivitas ganda
2 sehingga lack kerja dan meningkat menjadi tinggi), pengawasan yang
kecacatan pada standards memberi ketat oleh Kepala Kelompok Produksinya
area lain tidak instruksi kerja
terdeteksi. (operatornya dijagain), memberikan motivasi
memberikan dengan sistem bonus, dan mengingatkan
training, operator setiap awal pengerjaan dan tiap 2
mengingatkan
Lupa mengecek jam (serta mengecek hasil pengerjaannya
operator di
karena terbiasa
3 melakukan Forgetfulness
awal setiap kali mengingatkan), dan menambah
pengerjaan dan operator.
finishing terlebih
memeriksa
dahulu
pengerjaannya
beberapa saat Daftar Pustaka
sekali Breyfogle III, Forrest W. Integrated
Melakukan
inspeksi sembari Skill building Enterprise Excellence, Volume III –
4
finishing agar Error due to dan Improvement Project Execution : A
target produksi slowness standarisasi Management And Black Belt Guide For
selesai sesuai kerja
jadwal Going Beyond Lean Six Sigma And The
Skill building Ballanced Scorecard. Bridgeway
Operator kurang Error made dan Books. USA, 2008
5
terampil by amateurs standarisasi
kerja
Leggett, Steven C. Potential Failure Mode
Kesimpulan and Effect Analysis (FMEA) : Reference
Dari hasil pembahasan dan analisa, Manual, Third Edition. General Motor
maka dapat disimpulkan yaitu, Jenis produk Corporation. Michigan, 2001
yang menjadi prioritas perbaikan adalah
Housing Head Lamp Upper Satria FU 150. Lichonczak, Amy. Automotive Excellence
Proses produksi Housing Head Lamp Upper Summer 2008 : The Seven Failure
Satria FU 150 terdiri beberapa tahapan, yaitu : Mode, FMEA Tips and Tricks, Making
pengukuran material (mengisi tank), FMEAs Smarter, The Forgotten FMEA
memanaskan material, penginjeksian, inspeksi Manual. ASQ Automotive Division.
dan finishing (aktivitas ganda), inspeksi Michigan, 2008
sampling, packaging. Waktu total untuk
Housing Head Lamp Upper ini adalah 5,445 Liker, Jefrey K. dan David Meier. The Toyota
menit. Akar permasalahan terjadinya Way Fieldbook. Erlangga. Jakarta, 2007
kelolosan produk NG Housing Head Lamp
Upper Satria FU 150 diantaranya : daya fokus Manuele, Fred A. Advanced Safety
operator menurun, operator hanya fokus pada Management : Focusing On Z10 And
area kritis kecacatan sehingga kecacatan pada Serious Injury Prevention. Wiley –
area lain tidak terdeteksi, lupa mengecek Interscience. 2008.
karena terbiasa melakukan finishing terlebih
dahulu, melakukan inspeksi sembari finishing Shimbun, Nikkan Kogyo. Poka Yoke :
agar target produksi selesai sesuai jadwal, dan Improving Product Quality By
operator kurang terampil. Solusi perbaikan
Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012 67
Usulan Pencegahan Kelolosan Produk NG Akibat Kegagalan Inspeksi Di Section Plastic Injection Pt. Suzuki Indomobil Motor Dengan
Metode Poka Yoke

Preventing Defect. Productivity Press.


Portland, 1988

Shingo, Shigeo. Zero Quality Control: Source


Inspection And The Poka-Yoke System.
Portland : Productivity Press.

Stamatis, D. H. Failure Mode And Effect


Analysis : FMEA From Theory To
Execution, Second Edition. ASQ
Quality Press. 2003

Wignjosoebroto, Sritomo. Study Gerak Dan


Waktu – Teknik Analisis Untuk
Peningkatan Produktivitas Kerja, Edisi
Pertama ; Cetakan Ketiga. Guna Widya.
Surabaya, 2003.

William Grant Ireson, Clyde F. Coombs,


Richard Y. Moss. Handbook Of
Reability Engineering And
Management, Edisi 2. McGraw - Hill.
1996.

http://www.eepis-
its.edu/uploadta/downloadmk.php?id=1
056

www.hardipurba.com/?p=114

www.ilmusdm.wordpress.com/2007/12/13/me
nggunakan-prinsip-5-whys/

68 Jurnal Inovisi™ Volume 8 , Nomor 2, Oktober 2012

Anda mungkin juga menyukai