Anda di halaman 1dari 5

KELOMPOK 7 KELAS 3C KEPERAWATAN

1. Andira Feby Aisyah (2202013543)


2. Isabela Selvia Rahmawati (2202013579)
3. Listin Devi Oktaviana (2202013578)
4. Mediansyah Rifqi Romadhoni (2202013573)
5. Rara Imro’atus S. (2202013568)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


(SOP)
PEMASANGAN TERAPI INFUS

Definisi Pemasangan infus adalah salah satu cara atau bagian dari pengobatan untuk
memasukkan obat atau vitamin kedalam tubuh pasien, terapi intravena
adalah memasukkan jarum atau kanula ke dalam vena (pembuluh balik)
untuk dilewati cairan infus/pengobatan, dengan tujuan agar sejumlah cairan
atau obat dapat masuk ke dalam tubuh melalui vena dalam jangka waktu
tertentu.
Indikasi 1. Mengantikan cairan yang hilang akibat perdarahan.
2. Dehidrasi karena panas atau akibat suatu penyakit.
3. Kehilangan plasma akibat luka bakar yang luas.

Kontra Indikasi 1. Infeksi kulit sekitar


2. Flebitis vena
3. Sklerosis vena
4. Infiltrasi intravena sebelumnya
5. Luka bakar disekitar lokasi venipuncture
6. Cedera traumatis proksimal dari lokasi pemasangan
7. Fisula arteriovenosa di ekstremitas
8. Prosedur bedah yang mempengaruhi ekstermitas
skor
Prosedur Kegiatan
0 1 2
Jenis Alat Jumlah
1. Set infus steril 1
2. Alkohol Swab 2
Persiapan Alat
3. Jarum infus/Abbocat sesuai ukuran 1

1
4. Standar infus 1
5. Perlak pengalas 1
6. Tourniquet 1
7. Handscoon 2
8. Bengkok 1
9. Plester dan gunting 1

10. Tempat sampah medis 1


1. Ciptakan lingkungan yang tenang dan aman
Persiapan
2. Gunakan sketsel untuk menjaga privasi klien
Lingkungan
1. Kaji identitas klien

Persiapan Pasien 2. Kaji kondisi klien: Periksa suhu tubuh dan tekanan
darah
3. Jelaskan tentang prosedur yang akan dilakukan
4. Atur posisi klien
5. Berikan privasi pada klien
Fase Orientasi
1. Mengucapkan salam
2. Mengidentifikasi klien dengan menanyakan nama,
tanggal lahir, nomor rekam medis
3. Memvalidasi kontrak waktu yang telah disepakai
Fase Kerja
Pelaksanaan
1. Mengucapkan basmallah sebelum tindakan
2. Cuci tangan dan dekatkan peralatan pada klien
3. Atur posisi klien agar nyaman
4. Identifikasi tempat penusukan
5. Letakkan perlak di bawah tangan klien yang akan
dipasang infus dan dekatkan bengkok
6. Pakai sarung tangan
7. Lengan baju diangkat atau dibuka
8. Pasang infus set ke cairan infus:
• Membuka plastik infus set dengan benar Tetap

2
melindungi ujung selang steril
• Pasangkan klem roll sekitar 2-4 cm di bawah bilik drip
dan pindahkan posisi klem roll ke posisi “off”
• Menyambungkan infus set dengan cairan infus
mengarah ke atas
• Menggantunggkan cairan infus di tiang cairan infus
• Mengisi bilik drip dengan cara menekan dan lepaskan
biarkan terisi 1/3 sampai 1/2 penuh
• Mengisi selang infus dengan cairan
• Menutup ujung selang dengan tutup dengan
mempertahankan kesterilan.
• Pastikan selang infus tidak terdapat gelembung udara
9. Melakukan pembendungan dengan tourniquet 5 cm di
atas tempat penusukan
10. Memilih pembuluh vena yang tepat dan benar motivasi
klien untuk mengepalkan telapak tangan. Cobalah
teknik berikut jika vena tidak dapat dirasakan:
• Pijat lengan pasien dari proksimal ke distal akhir
dan tekan dengan lembut di atas vena
dimaksudkan.
• Lepas tourniquet dan cari tempat kemudian
kompres hangat di vena ±10 sampai 15 menit
11. Desinfeksi daerah penusukan di sekitar pulsasi
maksimal dengan kapas alkohol dengan gerakan
sirkuler dari dalam ke luar atau dengan usapan satu
arah.
12. Pegang jarum menghadap ke atas dengan posisi 15
derajat - 30 derajat sejajar vena yang akan ditusuk
13. Tusukkan jarum secara perlahan hingga darah keluar
dan terlihat jelas pada bilik abocath, Tarik jarum
bersamaan dengan memasukkan kateter secara perlahan,
membuang jarum ke bengkok

3
14. Pembendungan dilepas
15. Tekan kateter dengan satu jari dan lepaskan seluruh
needle dari kateter
16. Menyambung kateter dengan selang infus
17. Memberi plester dengan benar untuk mempertahankan
kemanan kateter agar tidak tercabut
18. Buka klem selang infus dan observasi apakah cairan
infus menetes dengan lancar, mengatur tetesan infus
sesuai dengan kebutuhan klien
19. Beri etiket pada selang infus dan kateter:
• Tanggal, bulan dan jam pemasangan
• Nama perawat yang memasang
• Pada botol cairan infus tuliskan: lamanya
pemberian cairan infus/jam – mulai jam …. sd.
…., frekuensinya, cairan yang keberapa, banyak
tetesan/menit
20. Rapihkan klien dan bereskan peralatan
21. Tanyakan kepada pasien apakah ia mengalami sakit
atau ketidaknyamanan terkait dengan infus IV. Jelaskan
kepada pasien tujuan perangkat dan pentingnya
menjaga situs ketika menggunakan ekstremitas
22. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan
23. Mengucapkan Hamdalah setelah melakukan tindakan.
Fase Terminasi
1. Mengevaluasi perasaan klien setelah dilakukan tindakan.
2. Menyampaikan hasil prosedur setelah dilakukan tindakan.
3. Menyampaikan reinforcement sesuai kemampuan klien.
4. Melakukan kontrak waktu untuk tindakan selanjutnya.
5. Mengakhiri kegiatan dengan memberikan salam dan berpamitan.
6. Merapihkan lingkungan dan mengembalikan peralatan
ketempat semula

4
Evaluasi 1. Evaluasi hasil yang dicapai (subyektif dan obyektif).
2. Beri reinforcement positif pada klien.
3. Kontrak pertemuan selanjutnya.
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik.
5. Cuci tangan
Dokumentasi 1. Catat tindakan yang telah dilakukan, tanggal dan jam
pelaksanaan
2. Catat hasil tindakan (respon subjektif dan objektif) di
dalam catatan
3. Dokumentasikan tindakan dalam bentuk SOAP
a. Waktu dilakukannya prosedur
b. Jenis pemeriksaan yang dilakukan

DAFTAR PUSTAKA

Rosyidatul, A. & Marini, G. Panduan Praktikum Keperawatan Dasar. Surabaya : Universitas


Muhammadiyah Surabaya, 2017.

Tim Pokja Pedoman SPO Keperawatan DPP PPNI. Buku Pedoman Standar Prosedur Operasional
Keperawatan. Jakarta Selatan : Dewan pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia,
2021.

Anda mungkin juga menyukai