Anda di halaman 1dari 14

JAGA SANG JAGO

PROLOG

Kisah ini tentang sekelumit keruwetan hidup pada masyarakat kelas bawah, yang berharap
terwujudnya harapan meski tertatih, namun realita tak seindah cita-cita

Akankah bertemu dewi fortuna yang simsalabim abdrakadabra??

Adalah Aiman siswa berprestasi yang kehidupannya kuarang menguntungkan sehingga harus
bekerja keraas memenuhi kebutuhan sekolahnya sendiri, dan juga ia tak mendapat dukungan
dari sang Ibu yang menyesali sang anak memilih sekolah menjadi mekanik motor, akan tetapi
bakat dan minat sang anak adalah menjadi seorang mekanik handal .

Karakter
Aiman : Baik, Cerdas, Pendiam
Tante Sum : seorang Ibu yang cerewet
Om Rus : bapak yang bijak namun tak bisa berbuat banyak
Rian : sahabat Aiman yang sangat peduli
Wahyu : sahabat Aiman yang kocak
Rizki : sahabat aiman yang kocak
Tantri : Teman Aiman sejak kecil
Ayu : Tetangga Aiman
Ibu Miranda : Wali kelas aiman
Ibu Ira : Guru BK Aiman
Ima, Tati, Isa, Ino : Tetangga Kepo

Scene 1

Ont : Halaman Rumah


Act : Aiman
Om Rus
Tante Sum
Teman-teman tante Sum (Ima, Tati, Isa, Ino)

Siang ini matahari mencekram damainya, terik membakar raga dan rasa, halaman Rumah
semi permenen si Aiman tampak berantakan dengan peralatan onderdil mesin motor,
tampak Om Rus bapak Aiman duduk termenung dipojok rumah sambil mengibas-ngibas
sobekan gardus air mineral menghalau panas yang menjelajahi tubuhnya, Aiman penuh
focus pada mesin motor itu... suasana yang berantakan ditambah cuaca siang itu seolah
menjadi komplotan solid yang menghantam damai, hal ini mengundang amarah tante
Sum ibunda Aiman yang baru saja datang, dari luar halaman rumah tanpa pagar itu, Ibu
aiman bergegas masuk ke halaman meninggalkan barisan ibu-ibu tetangga yang juga
baru saja pulang dari kebun mereka… keseharian tante Sum adalah buruh tani ia
terpaksa melakoni pekerjaan itu untuk menmbah penghasilan keluarga yang mana om
Rus hanyalah pekerja bengkel yang pendapatannya sangat pas-pasan sementara mereka
harus menghidupi 2 orang anak mereka yang masih bersekolah

Tante Sum
(Wajah garang, berteriak memasuki halaman Rumah)
Ammpuunn Saya yaa Allah…. Kong kiapa ini rumah so macam kapal picah kassianng… !!!

Omm Rus
(dengan santai, amsih mengibas-ngibas potongan gardus sambil tersenyum tanpa dosa)
Kenapa sayaang??baru pulang sudah marah-marah??galauu??

Tante Sum
(wajah makin sanggar, berkacang pinggang melotot kearah suami)
Galauu? Memangg galau… man ate mau galauu kalo Laki deng anak depe kerja bo
babagini… !!pengangguran, kalo bagini terus mo mati kelaparan torang kassiang!!

Om Rus
(menyapu-nyapu dadanya sambil mengeleng-gelengkan kepalanya)
Astagfirullah ma… bukan menganggur .. kamu punya laki tersayang ini lagi WFH
Work from Home… masih Pandemi ma… kong itu anakmu yang ganteng itu juga kan lagi
belajar Online

Ima
(sambil cekikan menahan tawa melihat om Rus dan tante Sum bertengkar)
Wiihh WFH situueee… asal WFH butuull sambil ba tunggu-tunggu BLT Cair…

Tati
(dengan wajah sedikit sewot)
Iyoo kalo cair… kalo nyandaa?? Menghayal ulang joo

Isa dan Ino


(dengan kompak)
Kalo nyanda cair… jangan dikasih jatah itu laki …
Hahahahhahah

Om Rus
(wajah gusar memandang teman-teman Tante Sum)
Ini juga tante-tante karlota…. Pulang kasana,.. pulang…. pulang pulang…
Ba kompor saja dorang tau eekkh…
Aiman memandangi kedua orangtuanya silih berganti.. tatapannya dalam
mengisyaratankan kegundahan yang juga ia punyai namun tak kuasa ia ungkapkan,
Aiman hendak beranjak dari tempatnya menghindari percakapan yang sudah dapat ia
perdiksi arahnya akan kemana

Tante Sum
(masih dengan wajah yang cemberut)
Mau kemana Aiman??kasih beres semua dulu ini rongsokan te ada guna ini.. bekeng ba
nyamuk saja!!

Mendengar kata-kata ibunya itu langkah aiman terhenti, jiwa raganya seolah terkoyak dengan
kalimat itu… ia terlalu mencintai hobby sekaligus bidang keahlian yang sedang ia tekuni di
sekolah kejuruannya

Aiman
(wajahnya tenang, suaranya bergetar, rahang pipinya namapak naik turun menehahan gejolak
emosi di dadanya)
Ma… ini bukan rongsokan ma.. ini hasil belajar.. hasil praktek!!mama tidak tau bagaimana
perjuangan aiman untuk bisa dapat ini semua…

Tante Sum
(Emosinya kembali membara mendengar perkataan anaknya yang seolah mengeluhkan
sesuatu
sambil melemparkan kayu ke peralatan motor Aiman)
ooooo.. jadi ituu… ituu… samua bukan barang rongsokan?? Mama mo Tanya… kalo bukan
barang rongsokan kong dia apa?? Hmmmm .. apa depe guna… ??

Om Rus
(Om Rus gelagapan binggung menengkan ibu dan anak yang sedang emosi)
Aiman…. Berdosa naakk… Ma… sudah ma.. sudah malu sama tetangga

Aiman terdiam mematung… ada sesak yang tertahan di dadanya.. sesak yang seharusnya
menjadi tangis namun tertahan oleh Naluri laki-laki .. Laki-laki janaganlah cenggeng.. laki-laki
tak boleh menangis!!,

Tante Sum
(mengarahkan tatapan penuh marah pada Om Rus)
Ini samua yang saya tidak setuju waktu itu anak pilih bsekolah ba bengkel-bengkel bagini, kita
mau dulu itu anak sekolah di tempat yang terkenal supaya orang tidak pandang enteng…
inii..apaa??apaaa depe jadii… te ada apa-apa… kosong masa depan!!
Om Rus
(Om Rus yang tadinya tenang, tampak terpancing emosinya, dengan suara yang agak keras)
Maa!!!... kata-kata orang tua Do’a!! jangan bilang bagitu anak-anak… masa depan tidak bias di
predikasi,
Mending banyak-banyak berdoa untuk anak, semoga anak-anak pe kehidupan lebih baik dari
orangtuanya

Melihat suaminya dalam keadaan emosi,Tante Sum pun melunak.. tanpa berkata-kata ia
berlalu meninggalkan om Rus yang masih berbicara padanya.
Om Rus hanya bisamemandangi unggung sang istri yang seolah tak acuh padanya. Ia
pun masuk kedalam rumah mengikuti istrinya.

Scene 2
Ont : Halaman rumah Aiman
Act : Aiman, Rian, Riski, Tantri dan wahyu

Di halaman rumahnya Aiman tinggalah Aiman sendiri tatapnya nanar, berjuta rasa
bergejolak di benak dan hatinya… kemudian datangallah Rian sahabatnya

Rian
(dengan wajah sumringah menghampii aiman yang sudah menunggunya)
Hello Brader… .Assalamualaikum… Long time no see… how are u man??

Aiman hanya tersenyum simpul melihat tingkah sahabatnya yang menyukai music rap
itu, tampak Riski dan wahyu berjalan kearah mereka, kedua sahabat ini terkenal usil dan
kocak

Wahyu
(wajahnya tampak serius mengajak ke tiga sahabat mendekatkan telingan mereka, sedkit
berbisik)
Broo… jangan bilang-bilang orang so ada torang pe teman yang somo kawin…. !!ssttt..

Rian
(terkejut)
Whaaaatt???? Torang pe Kawiinn??

Wahyu
(menjitak kepala Rian)
So dibilang jangan baribut….!!
Rizki
(santai berwibawa)
Jadi laki-laki jangan karlota…. Urusan apa torang orang yg mo kawin dengan tidak… badiam
saja deng berdoa jangan sampe torang yang ada di posisi itu.. abisss masa depan!!

Mendengar kata-kata rizki, emosi Aiman kembali terpancing… rasa Kesal dan Sesal yang
menjadi satu tak terbendung lagi… seketika ia bangkit dan mengumpulkan semua
peralatan motornya

Aiman
(dengan emosi, menahan sesak di dadanya)
Apa ini.. apa ini samua.. rongsongkan tiada guna.. rongsonkan.. rongksongan…!!!

Aiman yang terkenal pendiam dan lembut itu sekitika membuat kawan-kawannya heran
atas apa terjadi barusan

Rizki
(menatap Heran pada Aiman)
Ai…aiman.. wooy Bro, knapa bro??

Rian
(menahan tangan Aiman )
Jangan bagini bro… !! co istigfar dulu…

Aiman mengucapkan istigfar ia terduduk lunglai memandang ke langit… ada Tanya yang
hendak ia utarakan ke Tuhannya, ada keluh hendak ia sampaikan… namun kemudian ia
menyadari Nasib itu bisa di rubah tergantung pada Ikhtiar dan Do’a…

Rizki
(merangkul pundak aiman)
Sudah.. sudah bro… barang-barang ini tidak salah… susah payah kau cari, lantas kau mo kasih
hancur bagini…mubazir kassiang ee

Wahyu
( senyum sumringah)
Oohh iyy, Aii.. Aii.. Hari ini suadah too itu pengumuman Lomba LKS mu??

Rian
(senang penuh harap)
Iyooo??.. weeehh,, In Syaa Allah aiman yang menang.. Aamiin Yaa Allah ..

Rizki
Daripada torang mo mati penasaran anjoo ke rumahnya pak Gun Torang.. ba WiFi disana

Rian
Wai Fai…

Rizki
Huuh sama saja… saya pake ejaan Klasik

Wahyu
Ayoo.. jang buang-buang waktu.. Let’s go torang kemon…

Semangat teman-temannya membuatnya bangkit dari duduknya meski Aiman enggan


beranjak, karena rasa penasaran yang ada dalam hatinya tak lagi mengebu dan
menderu.. pertengkaran dengan ibunya masih menyisahkan rasa bersalah dan seolah
telah mengubur dalam-dalam cita-cita dan harapannya…

Scene 3
Ont :Halam rumah Aiman
Act : Tantri dan Ayu

Halaman Rumah Aiman tampak lengang, tak satupun terlihat.. Tantri melihat kasana kemari ..
Tiba-tiba dikejutkan oleh suara dari belakang nya…

Ayu
(wajah sinis)
Masuk rumah orang itu ba salam… jangan ba intip-intip.. tidak sopan tau!!

Tantri
(kaget)
Ooohh mama… huuhh bekeng kageet eeehh!!

Ayu
Makanya ba salam… baginii eeee.. Assalamualaikum mama Mertua dan Papa mertua…

Tantri
(dengan cekatan menyumpul mulut Ayu dengan Tangan)
Husss…. Gilaaa nganaa?? Iihhh… bekeng maluu…

Ayu
Helooowww seluruh jagat raya, jagat maya pada ini taauuu… kalo Tantri itu so lama ba cidaha
sama Aiman… tapi sayangg Aiman tolakk!!
Hahahaha…
Ooohhh pediihhh…

Tantri
(wajahnya memarah menahan marah bercampur malu)
Aaaaaa ini anakkk… !!!perlu diajar depe mulut …. Sinii itu mulut suka konde stauu..

Ayu
(mengepalkan tangan dan menyiapkan gaya berkelahi)
Co kalo branii.. siinii majuuu!!

Mendengar suara ribut-ribut di depan rumahnya .. Omm Rus pun keluar

Om Rus
(sambil mengucek-ngucek matanya)
Yaa ampuun… !!knapa ini lagi … satu hari ini macam penuh keributan…!!

Ayu
(wajahnya datar)
Hmmmm.. ini omm .. dia ini eee penggemarnya Aiman… dia celak celenguk di muka rumah ini..

Om Rus
(bingung)
Haaa??apa itu celangan celunguk…

Ayu
Celangak celenguk ommm… alias ba bahobaa kasana kamari bagitu…

Om Rus
Ooo… makanya jangan pake bahasa korea .. pake bahasa Indonesia dong..!! kong kamu dua
ada perlu apa kamari??

Tantri
(Binguung …)
Hmmm anuu Omm.. ini saya dengan dia mo ketemu Aiman…

Ayu
(Gusar)
What??saya dengan dia… ??kamu ajaa keleeess… saya mah ksini ada perlu sama tante Sum
hmmmm…
Kemudian Ayu pun berlalu meninggalkan Tantri an omRus masuk kedalam rumah
menemui tante Sum…Tinggallah Om Rus dan Tantri

Om Rus
(wajah penasaran, menghampiri dam memperhatikan Tantri dengan seksama)
Kamu temannya Aiman??

Tantri
(agak takut dan malu-malu)
Iyee Omm.. teman satu sekolahnya Aiman

Om Rus
Satu kelas??

Tantri
Beda Kelas Omm… eehh tapi kami sama-sama pengurus OSIS, jadi saya baku teman karena
sama-sama di OSIS

Om Rus
Ooooo.. bagitu hmmmmm, butull cuman teman??!!

Tantri
(tersenyum kecut)
Iyee Omm cuman Teman … ooyaah omm, saya kesini mo ajak Aiman ba liat pengemuman
hasil Lomba omm

Om Rus
Oohh Lomba yang Aiman yang ikut itu…?? tapii ini ada keluar stow denga pasukan power
rengers

Tantri
(tersenyum riang)
Oooo… kalo bagitu saya tau dorng dimana…. Oke omm saya pamit duluu .. mo ketemu
dorang..

Tantri pun segera berlalu…. Om Rus hanya memandangi Tantri yang berlalu dengan
riangnya seolah ada bongkahan kenahagian yang ia dapat… Om Rus merasa bersyukur
anaknya memiliki teman-teman yang peduli dan selau mendukung anaknya….

Scene 4
Ont : halaman Rumah
Act : Semua

Om Rus Terdiam dan merenung pikirnya melayang memikirkan masa depan sang anak…
ada khawatir kalau-kalu anaknya kemudian patah semangat, ia takut kalau-kalau nantinya
anaknya tak lagi memili harapan bahkan cita-cita dan kemauan lag, ia kemudian
menyadari kalau masa depan dan kebahagiaan anak-anaknya adalah tanggung
jawabnya…

Tante Sum
(menatap Om Rus)
Hmmm… Pa… paa.. oooo Papaaaa… !!

Om rus
(terkejut)
Huuuuhh mama eehh bekeng kage

Tante sum
Belum Pulang aiman pa??

Om Rus
(ragu-ragu)
Maaa… hhhmmm… anuu maaa
Seharusnya…. Hmmmmm
Baginiii maaa…….

Tante Sum
Apa ini kah???bicara aa emm aaa eeemm, co kasih jelassss mo bilang apa papa??

Om Rus
Anuu Maaa… Jang mama marah-marah terus aiman…

Tante Sum
(sanbil berkacak pinggang)
Apaaa….jang ba marah-marah ?? Ooooo Ceritanya papa mo ba be-…

Ucapan Tante sum terputus tiba-tiba terdengar orang memberi salam

Ibu Miranda dan Ibu Ira


Assalamu’alaikum… bapak … ibu…..

Tante sum & Om Rus


(Kompak)
Wa’alaikumussalam…..

Ibu Miranda
Papa dan mama nya aiman ???saya Bu Miranda wali kelasnya Aiman….. Aimanya ada bu??

Dari luar halaman Rumah Tiba-tiba, Tante-tante tetangga datang… Kompak member salam lalu
duduk di samping Tante Sum

Tante Ino
Waaaahhh.. ini Aiman tadi ini macam ada nongkrong dia dengan teman-temannya tadi saya liat

Tante Ima
Hmmmmm… anak-anak zaman sekarang memang cuman itu dorang pe kerja sejak cuman
belajar dari rumah bu ….

Tante Isa
Iyaa bu… cuman main hape terus dorang… jadi alasan sj bekerja tugas … padaahaal ba tiktook
deng ba main game

Tante Tati
Hiiii ….. Saya pe anak tidak bagituu leeaaa.. dia belajar terus… butuul too buu.. co tanyaa
Ibu…..??

Omm Rus
Stopppp!!!... ini Tante-tante rempoong… huuleaaa kamu orang….
Sebentar ibu guru eeee… mo hubungi Aiman dulu

Tante Sum
Kebetulan ibu datang… bu ini Aiman akhir-akhir ini so jadi pembangkang.. selalu keluar rumah,
pulang so malam… jarang dia belajar … jadi tadi ini saya ada marah… maraaaahhh sekali
sama dia… ooohh ibu wali kelas saya so bingung mo ba hadapi Aiman ini buu…

Ibu Ira
Aiman membangkang…??aahh tidak mungkin bu… Aiman itu anak yang baik… patuh dan
penurut…

Om Rus
Betul itu… bukan mo ba puji anak sandiri… tapi itu yang saya liat buu… anak saya…..

Tante Sum
(melirik kearah suaminya)
Bu Wali kelas… Sebenarnya ada apa datang berkunjung kesini??aiman ada buat salah yaa
bu??

Ibu Miranda
Pak, Bu… begini…. Aiman tidak buat salah apa-apa, Justru dia berbuat sesuatu yang luar biasa
yang patut kita banggakan….sebagai wali kelasnya… saya sangaat bangga sama Aiman…

Tante Sum
(mulai gelisah)
Ini Aiman ada Gurunya deng Teman-teman datang te tau dia ada kamana lagi….

Om Rus
(menghelaa nafas)
Sabarrrr… saya so telpon dia bilang dia so otw kamari

Ibu Aiman hanya melirik tak senang kearah bapaknya…. Hatinya gelisah sebab kedua
gurunya belum memberitahu kabar apa yang mereka bawa… kata mereka itu adalah
kabar kejutan untuk Aiman.. hanya Aiman yang pantas mendengarkan terlebih dahulu,
tak lama berselang datanglah aiman…

Aiman
(dengan senyum khasnya yang manis… menghampiri kedua gurunya dan mencium tangan
kedua gurunya itu)
Assalamu’alaikum buk Mira.. bu Ira maaf saya ada singgah ke ruahnya pak Gun tadi, pakai wifi
disana…

Ibu Miranda
(tersenyum penuh bangga )
Aiman… tahu tidak apa maksud kedatangan kami kesini… ??

Tante Sum
(lirik Aiman dengan rasa curiga)
Bu… sebenarnya ada apa??Aiman ini kenapa sebenarnya… apa yang perlu di bangakan

Aiman hanya tertunduk lesu…. Ia tak berani menatap ibunya yang masih saja menyimpan
amarah padanya

Om Rus
(mengeleng-gelengkan kepalanya)
Maaa.. kasih kesempatan dulu ibu guru bicara, jangan langsung men judge (menjasd) anak
bagitu…
Ibu Ira
(tersenyum bijak)
Betul itu buk apa yang dikatakan bapak nya aiman… baiknya Ibu mendengarkan kami dulu…
tooh kami belum mengatakan apa-apa .. silahkan bu Miranda

Ibu Miranda
(berdiri sambil menepuk bahu aiman)
Butul Buk… aiman bukanlah seperti apa yang ibu pikirkan malah sebaliknya… aiman adalah….

Tiba-tiba datanglah Wahyu dan Rizki… sambil berteriak …. Aiman.. aiman… selamat
aiman… Rizki dan wahyu terlihat sumringgah mereka melompot lompat kegirangan…
Bang jagoo… jaga bang jago… Aiman bang jago

Ibu ira
(wajah lesu hilang gairah)
Hadeeeehhh dua orang pengacau merusak suasana sajaa…

Kedua orang tua Aiman, Tantri dan Rian Nampak kebingungan dengan suasana yang
sedang terjadi..

Tantri
(gusaaarr)
Woooyyy kakaralk dua… ba diam dulu kamu dua ini datang-datang ba kacau..

Tante Sum dan Om Rus


(dengan wajah penuh tanda Tanya)
Ibu guru sebenarnya apa yang terjadi ini… ??

Ibu Miranda
(melihat kearah Aiman)
Bagaimana Aiman berita baik apakah Ibu ataukah Aiman yang akan sampaikan?

Aiman
(tersenyum)
Ibu saja yang sampaikan itu akan menjadi kebanggaan tersendiri untuk saya dan orangtua saya

Ibu Miranda
(tersenyum… )
Baik…. Aiman, Ibu baapknya Aiman dan teman-temannya Aiman sekalian, kita patut dan
bangga terhadap Aiman … sebab dengan kecerdasannya ketekunanya maka ia berhasil
memenangkan Lomba keterampilan Siswa dan membawa nama baik membanggakan
sekolah… dan salah satu vendor motor ternama akan memberikan bea siswa penuh kepada
Aiman sampai dengan ia selesai kuliah nanti…
Bagaimanaa luarbiasa bukaan???

Omm Rus langsung memeluk Aiman dengan mata berkaca-kaca, Tante Rus menatap
anaknya penuh rasa tak percaya tapi nyata … Airmatanya jatuh menetes ada yang ia
sesali namun tak mampu ia ucapkan ia menggenggam tangan Aiman sambil terus
menangis

Ibu Ira
(dengan bijaksana)
Bu… Aiman adalah bibit unggul yang sedang ibu dan bapak semai… peliharalah dia sebaik-
baik mungkin, jaga dan rawat dia dengan penuh kasih sayang.. sebab kasih sayang dan
kepercayaan dari kedua orangtua adalah tangga bagi anak-anak menuju langit untuk meraih
impian mereka…. Jaga anak-anak kita…

Tante Sum
(menangis)
Maaf nak… mama sudah salah sangka… mama ini memang tidak tau apa-apa dan tidak
pengertian…Mama seharusnya dukung Aiman… mama seharusnya percaya akan Aiman.. tapi
mama egois.. maafkan mama ai..

Aiman
(terisak sedih)
Jangan maa.. jangan minta maaf, Ai mengerti kenapa mama marah… ampun maa.. jangan
mama minta maaf…
Terima kasih ma, pa….atas semua yang sudah kalian beri… aiman berjanji akan tetap menjadi
anak yang baik yang bisa kalian banggakan..
Terimakasih teman-teman… terimaksih…

Aiman dan teman-temannyapun berpelukan….

EPILOG
Haru biru di hari itu adalah anugerah terindah… Masa depan memang taklah bisa di prediksi
namum bisa di rangkai sejak dini… menjadi yang terbaik tak mesti berpunya lebih asalkan
memiliki kemamuan dan gigih segelanya mudah di raih..

Anak-anakmu bukanlah anak-anakmu… ia adalah putera puteri masa depan


Ia berasal darimu tapi bukan dari kamu
Engkau adalah busur bagi anak-anakmu melesat menuju masa depan
Tujuan menjadi orangtua adalah melahirkan anak-anak yang bahagia membangkan hidup
kehidupannya, anak akan belajar dari orangtuanya yang kemudian sang anak akan kembali
mengajarkan kepada anak-anaknya kelak.. untuk itu bukanlah menjadi orangtua yang
sempurna menjadi tujuan.. menjadi oarangtua yang mampu membahagikan lebih diutamakan

_____Sekian____

Cerita diatas hanyalah fiksi belaka


Apabila ada kesamaan cerita, nama, tokoh dan tempat
Hal itu merupakan kebetulan yang tak disengaja!

Anda mungkin juga menyukai