“IDENTIFIKASI LAPISAN KERAS MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK

KONFIGURASI DIPOLE – DIPOLE UNTUK PEMASANGAN PIPA AIR MINUM (PAM)

DI JALAN SOEKARNO – HATTA, KOTA BANDAR LAMPUNG, PROVINSI
LAMPUNG”

Putri Iska Aldina (12117145)

Risky Martin Antosia, S.Si., M.T. dan Alhada Farduwin S.T., M.T.

ABSTRAK

Air bersih adalah salah satu sumber daya mineral yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Sumber
kebutuhan akan air bersih umumnya berasal dari air tanah (sumur), namun seiring dengan
meningkatnya kebutuhan maka perusahaan penyedia air besih menjadi salah satu alternatif bagi
masyarakat. Perusahaan penyedia air bersih lebih dikenal dengan Perusahaan Daerah Air Minum
(PDAM) menggunakan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) dengan pemasangan saluran pipa
air minum (PAM) untuk menyalurkan air bersih ke pelanggannya. Sebelum dilakukan pemasangan
akan dilakukan survei geofisika terlebih dahulu untuk menentukan litologi yang ada di daerah
pemasangan pipa. PAM akan di letakkan pada litologi yang tergolong lapisan keras atau stabil
untuk mengurangi resiko yang dapat merusak pipa di bawah permukaan. Pada penelitian kali ini
survei geofisika yang digunakan untuk mengidentifikasi lapisan keras adalah survei dengan
metode golistrik resistivitas 2 dimensi (2D) konfigurasi dipole – dipole. Survei dilakukan di Jalan
Soekarno – Hatta, Kota Bandar Lampung pada 7 lintasan dengan panjang lintasan 100 hingga 200
m dan jarak antar elektroda sejauh 5 hingga10 m. Pengolahan data hasil survei dilakukan dengan
pemodelan 2D dan divisualisasikan untuk mendapatkan pola persebaran litologi yang ada di bawah
permukaan. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa litologi di daerah penelitian terdiri dari
lempung tufan, pasir tufan, tuf butir kasar dan tuf butir halus. Litologi yang diidentifikasi sebagai
lapisan keras adalah tuf butir kasar dan tuf butir halus dengan nilai resistivitas lebih dari 80,1 ohm
m. Pemasangan PAM dapat dilakukan pada kedalaman 1,7 hingga 2 m di bawah permukaan tanah
agar dapat menahan beban pipa dan aliran air serta beban lalulintas yang ada di Jalan Soekarno –
Hatta.
Kata kunci: Air Bersih, Pipa Air Minum (PAM), Konfigurasi Dipole–dipole, Resistivitas, Lapisan
Keras.
“ IDENTIFICATION OF BEDROCK USING THE GEOELECTRIC METHOD OF DIPOLE
– DIPOLE CONFIGURATION FOR THE INSTALLATION OF DRINKING WATER PIPES
(PAM) SOEKARNO – HATTA STREET, BANDAR LAMPUNG CITY, LAMPUNG
PROVINCE”

Putri Iska Aldina (12117145)

Risky Martin Antosia, S.Si., M.T. and Alhada Farduwin S.T., M.T.

ABSTRACT

Clean water is one of the mineral resources needed by humans. The source of the need for clean
water generally comes from groundwater (wells), but along with the increasing need, iron water
supply companies become one of the alternatives for the community. Clean water supply
companies, better known as Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), use the Sistem Penyediaan
Air Minum (SPAM) with the installation of Pipa Air Minum (PAM) to distribute clean water to
their customers. Before installation, a geophysical survey will be carried out first to determine the
lithology in the pipe installation area. PAM will be placed in lithology classified as bedrock or
stable soil to reduce the risk that can damage pipes below the surface. In this research, the
geophysical survey used to identify bedrock is a survey with a 2D resistivity geoelectric method
using a dipole-dipole configuration. The survey was conducted on Jalan Soekarno – Hatta, Bandar
Lampung City on 7 lines with a length of 100 to 200 m each line and the distance between
electrodes as far as 5 to 10 m. Processing of survey data is carried out by 2D modeling and
visualized to obtain lithological distribution patterns that exist below the surface. The results of
data processing indicate that the lithology in the research area consists of tuffaceous clay, tuff
sand, coarse grain tuff and fine grain tuff. The lithology identified as bedrock is coarse grain tuff
and fine grain tuff with a resistivity value of more than 80.1 ohm m. PAM installation can be
carried out at a depth of 1,7 to 2 m below the ground surface so that it can withstand the pipe load
and water flow as well as the traffic load on Jalan Soekarno - Hatta.

Keywords: Clean Water, Pipa Air Minum (PAM), Dipole–dipole Configuration, Resistivity,
Bedrock.