Anda di halaman 1dari 3

TATA LAKSANA SUNTING DAN

RUJUKAN STUNTING PADA ANAK

No Dokumen : 440/87/SOP/UPTD-
PKM.TKPN/I/2023
No Revisi : -
SOP Tanggal Terbit : 15 Januari 2023
Halaman : 1/3

UPTD PUSKESMAS Zulkifli Rais, S.Kep,Ns.


TIKUPON NIP.19760928 200701 1 013

1. Pengertian Stunting merupakan perawakan pendek atau sangat pendek berdasarkan


panjang/tinggi badan menurut usia yang kurang dari -2 Standar Deviasi
(SD) pada kurva pertumbuhan WHO, disebabkan kekurangan gizi
kronik yang berhubungan dengan status sosioekonomi rendah, asupan
nutrisi dan Kesehatan ibu yang buruk, riwayat sakit berulang dan praktik
pemberian makan bayi dan anak yang tidak tepat.
Tata laksana stunting merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan
oleh dokter spesialis anak di FKRTL yang meliputi tiga aspek yaitu tata
laksana nutrisi dengan pemberian makan yang benar dan energi cukup
(Protein Energy Ratio, PER 10-15%), jadwal tidur teratur dengan waktu
tidur malam mulai pukul 21.00 untuk mencapai tidur dalam (deep sleep)
2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah langkah atau
prosedur penatalaksanaan tata laksana stuting dan rujukan stunting pada
anak di Puskesmas.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Tikupon No.
440/83/SK/UPTD-PKM.TKPN/I/2023 tentang Indikator dan Target
Kinerja UKM
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No.
HK.01.07/Menkes/1928/2022 Tentang Pedoman Nasional Pelayanan
Kedokteran Tata Laksana Stunting
1. Alat dan Bahan Alat : Antropometri kit
Bahan : Buku Standar Antropometri, Buku KIA, KMS dan form rujukan
2. Petugas 1. Dokter
2. Tenaga gizi puskesmas
3. Kader posyandu
3. Langkah- 1. Kader posyandu balita menimbang dan mengukur balita yang
Langkah berkunjung di posyandu
2. Jika ditemukan indikasi balita dengan balita stunting berdasarkan
hasil pengukuran tinggi badan menurut umur, maka kader merujuk
balita ke Puskesmas
3. Petugas gizi di Puskesmas melakukan konfirmasi dan validasi
kembali hasil pengukuran kader dengan melakukan pengukuran
ulang.
4. Petugas gizi menilai status gizi balita berdasarkan TB/U
5. Bila terkonfirmasi stunting dari hasil pengukuran TB/U, maka
petugas merujuk balita tersebut ke rumah sakit yang menjadi rujukan
balita stunting
6. Bila tidak terkonfirmasi stunting, maka petugas memberikan edukasi
kepada ibu balita untuk tetap memantau pertumbuhan balita di
posyandu secara rutin
8. Bagan Alir Menimbang dan mengukur balita yang berkunjung di posyandu

Ditemukan balita stunting menurut TB/U

Rujuk ke Puskesmas

Melakukan konfirmasi dan validasi Kembali hasil pengukuran kader

Ya
Stunting? Rujuk Rumah Sakit

Tidak

Edukasi dan anjurkan rutin ke


Posyandu

Rujuk Rumah Sakit


Selesai

9. Hal hal yang Jika didapatkan anak dengan PB atau TB berdasarkan usia dan jenis
perlu kelamin <-2 SD, BB/U <-2SD, atau weight faltering (kenaikan berat
diperhatikan badan tidak memadai) dan growth deceleration (perlambatan
pertumbuhan linier) maka anak tersebut harus dirujuk ke Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) atau puskesmas
Penimbangan berat badan dan pengukuran panjang badan di posyandu
harus dilakukan setiap bulan untuk deteksi dini weight faltering
10. Unit terkait Layanan MTBS
11. Dokumen 1. Kohort balita
Terkait 2. Rekam medis
12. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai