Anda di halaman 1dari 2

DISRUPSI DIGITAL: Belati Bermata Ganda Bagi Jurnalis Muda

"Yang Abadi Hanyalah Perubahan", sebuah hikayat yang tepat untuk menggambarkan
kehidupan masa kini, kehidupan di Era Disrupsi. Menurut KBBI, Disrupsi merupakan keadaan
di mana terjadi suatu perubahan besar yang menyebabkan berubahnya sebagian besar atau
bahkan keseluruhan tatanan dalam kehidupan bermasyarakat, dan pada kesempatan kali ini kita
akan membahas "Disrupsi Digital".
Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan tentu akan memberikan pengaruh terhadap
perkembangan teknologi. Setiap hari, dunia teknologi akan mengalami perubahan demi
mencapai kemajuan. Kemajuan dalam bidang teknologi tentunya akan memberikan pengaruh
terhadap berbagai sisi kehidupan, termasuk sisi jurnalistik. Perkembangan teknologi ibaratkan
sebagai belati bermata ganda. Keadaan ini memberikan dampak positif bagi dunia jurnalis,
sekaligus memberikan dampak negatif bagi dunia jurnalistik. Perkembagan teknologi
memudahkan para jurnalis untuk mencari tahu berita dan menyebarluaskannya. Namun di satu
sisi, perkembangan ini juga memudahkan penyebaran berita hoax, serta dapat menyebabkan
tidak terkendalinya kebebasan pers, akibat mudahnya akses untuk membuat dan
menyebarluaskan berita melalui media sosial tanpa adanya regulasi yang mengikat.
Kita para jurnalis muda, pionir perubahan positif, tentunya harus dapat menjadikan disrupsi
digital ini sebagai momen yang menguntungkan bagi dunia jurnalistik. Adapun cara-cara untuk
mewujudkan hal ini disebut dengan 4M.
1. Memanfaatkan kemajuan IPTEK untuk mencari informasi sebanyak mungkin.
2. Membuat berita sekreatif mungkin untuk menarik perhatian generasi milenial.
3. Menjadika medsos sebagai platform utama penyebaran berita.
4. Menggunakan medsos sebagai tempat belajar, agar dapat menulis berita yang berkualitas.

Anda mungkin juga menyukai