Berdasarkan dengan masalah pokok penelitian yaitu Strategi Public Relations
Museum of Modern Art and Contamporary in Nusantara Dalam Pembentukan Citra Positif (Studi Kasus pada Program Public Relations Museum Macan). Maka peneliti menggunakan metode kualitatif. (Moleong 2010: 6) mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain- lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan hanya lewat penelaahan terhadap orang-orang dalam interaksinya dengan situasi sosial kesejahteraan. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan sumber informasi yang bersumber dari wawancara mendalam. Peneliti memastikan bahwa data yang didapat benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada dengan cara mengkonfirmasi data kepada narasumber dan memastikan data yang ada sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus. Studi kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.Kasus- kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (Creswell, 2008 ; 19). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe studi kasus deskriptif yang nanti akan memberikan hasil dengan gambaran yang mendalam dan juga detail tentang bagaimana jaringan komunikasi komunitas bukalapak serta bagaimana jaringan komunikasi tersebut mampu meningkatkan produktivitas.
25
UPN "VETERAN" JAKARTA
III.1 Metode Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013: 62) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Data biasanya dicatat dan direkam melalui alat untuk merekam seperti video tape rekorder untuk pengambilan suara, dan camera untuk merekam semua gambar sesuai penelitian yang dilaporkan. Beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sebagai berikut. a. Observasi Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelediki tingkah laku nonverbal yakni dengan menggunakan teknik observasi (Prof. Dr. A. Muri Yusuf, 2014, hlm 384). b. Wawancara (interview) Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatan bahwa wawancara (interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara (interviewer) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan percakapan tatapan muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti dan telah dirancang sebelumnya (Prof. Dr. A. Muri Yusuf, 2014, hlm 372). Wawancara dilakukan kepada key informant 1 yaitu Communication Officer Museum MACAN, Nina Hidayat. Key informant 2 yaitu Martha Soemantri, head of facilities & visitation, key informant 3 Aprina Murwanti, , key informant 4 yaitu Lavenia Kazan serta dua informant yaitu Vian dan Melly selaku pengunjung museum MACAN. Wawancara dilakukan di museum MACAN di jalan AKR tower level mm, jalan panjang no5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
III.2 Penentuan Key Informant dan Informant
Informant penelitian adalah subyek yang memahami informasi objek penelitian sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informan penelitian utama (Key Informant). Yang dimaksud
26
UPN "VETERAN" JAKARTA
informan penelitian utama (Key Informant) adalah orang yang paling tahu banyak informasi mengenai objek yang sedang diteliti atau data yang dikumpulkan oleh peneliti langsung dari sumber pertama. (Burhan Bugin, 2007. Hlm. 76-77) Hendarsi dalam Suyanto (2011, hlm 172) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan sehingga subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan secara sengaja. Subjek penelitian akan menjadi informant yang akan memberikan berbagai macam informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informant ini meliputi 2 macam, yaitu key informant, dan infromant 1. Key Informant adalah orang atau mereka yang mempunyai informasi yang sangat dalam mengenai permasalahan yang sedang terjadi atau suatu latar belakang dari suatu program yang sedang dijalankan dan mengetahui seluruh program tersebut serta memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. 2. Informant adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang diteliti. Sedangkan informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi-informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Informan adalah orang atau narasumber yang mengetahui suatu informasi mengenai program tersebut dan biasanya mengikuti jalannya program tersebut serta dapat memberikan masukan maupun saran dalam suatu program. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan beberapa key informant dan informant sebagai berikut: 1. Key Informant 1, Nina Hidayat, selaku Communication Officer Museum MACAN. Dalam penelitian ini peneliti memilih ka Nina Hidayat selaku Communication Officer museum MACAN . Beliau dijadikan sebagai key informant dikarenakan memiliki sifat yang humble, dan lebih terbuka sehingga peneliti merasa dapat dengan mudah melakukan pendekatan dan lebih mudah untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Ka Nina Hidayat merupakan salah satu orang yang berada didivisi komunikasi sehingga beliau memiliki peran yang sangat besar dalam kegiatan kehumasan salah satunya adalah untuk
27
UPN "VETERAN" JAKARTA
membentuk citra positif. Selain itu ka Nina Hidayat juga merupakan satu satunya orang yang berada dibidang Public Relations. Maka dari itu peneliti sangat berharap peneliti dapat mendapatkan informasi dengan mudah mengenai strategi apa yang dilakukan oleh Public Relations museum MACAN dalam membentuk citra positif museum. Jawabannya tersebut sangat diperlukan untuk penelitian ini. 2. Key informant 2, Martha Soemantri , Head of Facilities & Visitation Museum MACAN. Dalam penelitian ini peneliti memilih ka Martha Soemantri selaku Head of Facilities & Visitation dikarenakan ka Martha merupakan salah satu orang yang berada diposisi teratas pada divisi fasilitas dan kunjungan museum. Dengan demikian peneliti mengharapkan kak Marta untuk memebrikan data data dan juga jawaban yang diinginkan oleh peneliti mengenai informasi yang dibutuhkan seperti apa saja fasilitas yang dihadirkan dimuseum, berapa jumlah kunjungan di museum 3. Key informant 3, Aprina Murwanti , selaku Head of Education & Public Programs Dalam penelitian ini peneliti memilih kak Aprina Murwanti yang merupakan kepala dari divisi edukasi dan juga program publik. Kak Aprina ditetapkan sebagai key informan 3 karena beliau juga memiliki peran yang sangat besar dalam mengedukasi pengunjung di museum dan mengetahui program program yang dijalankan di museum. Dengan begitu nantinya peneliti akan mendapatkan informasi yang diharapkan. 4. Key informant 4, Lavenia Kazan , selaku Social Media. Website & Marketing Coordinator Museum MACAN. Dalam penelitian ini peneliti memilih Kak Lavenia Kazan yang merupakan kordinator dari divisi social media, website & marketing. Peneliti memilih kak Lavenia Kazan sebagai key informan 4 karena beliau merupakan salah satu orang yang mengetahui mengenai media sosial apa yang dipakai oleh museum macan, serta mengetahui apa saja konten dan cara kerja tim museum dalam membentuk citra positif museum didunia maya. Dengan demikian nantinya diharapkan key informan tersebut dapat
28
UPN "VETERAN" JAKARTA
memberikan keterangan dan data yang dibutuhkan oleh peneliti mengenai pembentukan citra positif museum. b. Informant pada penelitian ini adalah : 1. Informant 1, Mely, 48 Tahun selaku pengunjung museum MACAN. Dalam penelitian ini peneliti memilih Melly selaku pengunjung museum MACAN yang berusia 48 tahun sebagai informant 1. Beliau dijadikan sebagai informant karena sudah mengunjungi museum MACAN dan telah selesai melihat pameran yang ada dimuseum. 2. informant 2, 25 Tahun, selaku pengunjung museum MACAN. Dalam penelitian ini peneliti memilih Vian sebagai informant 2 karena beliau merupakan pengunjung museum MACAN yang berusia 25 tahun dan telah mengikuti pameran yang ada di museum MACAN.
III.3 Teknik Analisis Data
Bogdan dan Brklen (1982, hlm 145) dalam Prof. Dr. A. Muri Yusuf (2014, hlm 400) menyatakan: Data analysis is the process of systematically searching and arranging the interview transcripts, fieldnotes, and others materials that you accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present what you have discovered to others. Dengan kata lain dapat dikatakan, bahwa analisis data merupakan suatu proses sistematis pencarian dan pengaturan transkrip wawancara, untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang data yang telah dikumpulkan, sehingga temuan penelitian dapat disajikan dan diinformasikan kepada orang lain. Analisis data diawali dengan penelusuran dan pencarian catatan pengumpulan data, dilanjutkan dengan mengorganisasikan dan menata data tersebut kedalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun pola dan memilih yang penting dan esensial sesuai dengan aspek yang dipelajari dan diakhiri dengan membuat kesimpulan dan laporan (Prof. Dr. A. Muri Yusuf, 2014, hlm 400-401).
III.4 Teknik keabsahan Data
Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi ‘positivisme’ dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, criteria dan paradigmanya sendiri (Prof. DR. Lexy J. Moleong, 2009, hlm 321).
29
UPN "VETERAN" JAKARTA
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain (Moleong, 2009, hlm 330). Norman K. Denkin (1978) dalam Moleong (2009, hlm 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori. 1. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif menurut Patton (1987, hlm 331) dalam Moleong (2009, hlm 330). 2. Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987, hlm 331) dalam Moleong (2009, hlm 331), terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi metode pada penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau data dengan cara yang berbeda. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode wawancara, observasi. 3. Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981, hlm 307) dalam Moleong (209, hlm 331), berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Triangulasi teori, untuk menetukan teori apakah yang digunakan dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik kebsahan data dengan menggunakan triangulasi sumber , yaitu degan membandingkan informasi yang telah didapat melalui wawancara oleh key informant dan informant yang berbeda.
III.5 Waktu dan Lokasi Penelitian
Adapun waktu dan lokasi penelitian dilaksanakan di Museum Macan yang terletak di Wisma Akr, Jl. Panjang No.5, RT.11/RW.10, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Indonesia. Waktu penelitian ini juga berlangsung selama 3 bulan dengan rincian sebagai berikut:
30
UPN "VETERAN" JAKARTA
Tabel 2 waktu dan lokasi penelitian
Waktu Penelitian (2018)
Mei- No Uraian Kegiatan Jun Feb Mar Apr Jul 1. Penyusunan Proposal 2. Ujian Proposal 3. Revisi Proposal 4. Wawancara Key Informant 5. Pengolahanan Data 6. Penyusunan Hasil Penelitian 7. Penyusunan Laporan Penelitian 8. Ujian Skripsi 9. Revisi Skripsi