Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan dengan masalah pokok penelitian yaitu Strategi Public Relations


Museum of Modern Art and Contamporary in Nusantara Dalam Pembentukan Citra
Positif (Studi Kasus pada Program Public Relations Museum Macan). Maka peneliti
menggunakan metode kualitatif. (Moleong 2010: 6) mendefinisikan penelitian kualitatif
sebagai penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-
lain. Secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada
suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah.
Peneliti kualitatif percaya bahwa kebenaran adalah dinamis dan dapat ditemukan
hanya lewat penelaahan terhadap orang-orang dalam interaksinya dengan situasi sosial
kesejahteraan. Dalam penelitian ini peneliti mendapatkan sumber informasi yang
bersumber dari wawancara mendalam. Peneliti memastikan bahwa data yang didapat
benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada dengan cara mengkonfirmasi data
kepada narasumber dan memastikan data yang ada sesuai dengan fakta yang terjadi di
lapangan.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus. Studi
kasus merupakan strategi penelitian di mana di dalamnya peneliti menyelidiki secara
cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.Kasus-
kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara
lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu
yang telah ditentukan (Creswell, 2008 ; 19). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3)
mengemukakan bahwa metodologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe studi kasus deskriptif yang nanti
akan memberikan hasil dengan gambaran yang mendalam dan juga detail tentang
bagaimana jaringan komunikasi komunitas bukalapak serta bagaimana jaringan
komunikasi tersebut mampu meningkatkan produktivitas.

25

UPN "VETERAN" JAKARTA


III.1 Metode Pengumpulan Data
Menurut Sugiyono (2013: 62) teknik pengumpulan data merupakan langkah
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak
akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Data biasanya
dicatat dan direkam melalui alat untuk merekam seperti video tape rekorder untuk
pengambilan suara, dan camera untuk merekam semua gambar sesuai penelitian yang
dilaporkan.
Beberapa teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif sebagai berikut.
a. Observasi
Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengetahui atau menyelediki
tingkah laku nonverbal yakni dengan menggunakan teknik observasi (Prof. Dr. A.
Muri Yusuf, 2014, hlm 384).
b. Wawancara (interview)
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan data penelitian. Secara sederhana dapat dikatan bahwa wawancara
(interview) adalah suatu kejadian atau suatu proses interaksi antara pewawancara
(interviewer) dan sumber informasi atau orang yang diwawancarai (interviewee)
melalui komunikasi langsung. Dapat pula dikatakan bahwa wawancara merupakan
percakapan tatapan muka (face to face) antara pewawancara dengan sumber
informasi, dimana pewawancara bertanya langsung tentang suatu objek yang diteliti
dan telah dirancang sebelumnya (Prof. Dr. A. Muri Yusuf, 2014, hlm 372).
Wawancara dilakukan kepada key informant 1 yaitu Communication Officer
Museum MACAN, Nina Hidayat. Key informant 2 yaitu Martha Soemantri, head of
facilities & visitation, key informant 3 Aprina Murwanti, , key informant 4 yaitu
Lavenia Kazan serta dua informant yaitu Vian dan Melly selaku pengunjung
museum MACAN. Wawancara dilakukan di museum MACAN di jalan AKR tower
level mm, jalan panjang no5 Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

III.2 Penentuan Key Informant dan Informant


Informant penelitian adalah subyek yang memahami informasi objek penelitian
sebagai pelaku maupun orang lain yang memahami objek penelitian. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan informan penelitian utama (Key Informant). Yang dimaksud

26

UPN "VETERAN" JAKARTA


informan penelitian utama (Key Informant) adalah orang yang paling tahu banyak
informasi mengenai objek yang sedang diteliti atau data yang dikumpulkan oleh peneliti
langsung dari sumber pertama. (Burhan Bugin, 2007. Hlm. 76-77)
Hendarsi dalam Suyanto (2011, hlm 172) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif
tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian yang dilakukan
sehingga subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian ditentukan
secara sengaja. Subjek penelitian akan menjadi informant yang akan memberikan
berbagai macam informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informant ini
meliputi 2 macam, yaitu key informant, dan infromant
1. Key Informant adalah orang atau mereka yang mempunyai informasi yang
sangat dalam mengenai permasalahan yang sedang terjadi atau suatu latar
belakang dari suatu program yang sedang dijalankan dan mengetahui seluruh
program tersebut serta memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan
dalam penelitian.
2. Informant adalah mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti. Sedangkan informan tambahan adalah mereka yang dapat
memberikan informasi-informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam
interaksi sosial yang diteliti. Informan adalah orang atau narasumber yang
mengetahui suatu informasi mengenai program tersebut dan biasanya mengikuti
jalannya program tersebut serta dapat memberikan masukan maupun saran
dalam suatu program. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan beberapa key
informant dan informant sebagai berikut:
1. Key Informant 1, Nina Hidayat, selaku Communication Officer Museum
MACAN.
Dalam penelitian ini peneliti memilih ka Nina Hidayat selaku
Communication Officer museum MACAN . Beliau dijadikan sebagai key
informant dikarenakan memiliki sifat yang humble, dan lebih terbuka sehingga
peneliti merasa dapat dengan mudah melakukan pendekatan dan lebih mudah
untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Ka Nina Hidayat merupakan
salah satu orang yang berada didivisi komunikasi sehingga beliau memiliki
peran yang sangat besar dalam kegiatan kehumasan salah satunya adalah untuk

27

UPN "VETERAN" JAKARTA


membentuk citra positif. Selain itu ka Nina Hidayat juga merupakan satu
satunya orang yang berada dibidang Public Relations.
Maka dari itu peneliti sangat berharap peneliti dapat mendapatkan informasi
dengan mudah mengenai strategi apa yang dilakukan oleh Public Relations
museum MACAN dalam membentuk citra positif museum. Jawabannya tersebut
sangat diperlukan untuk penelitian ini.
2. Key informant 2, Martha Soemantri , Head of Facilities & Visitation
Museum MACAN.
Dalam penelitian ini peneliti memilih ka Martha Soemantri selaku Head
of Facilities & Visitation dikarenakan ka Martha merupakan salah satu
orang yang berada diposisi teratas pada divisi fasilitas dan kunjungan
museum. Dengan demikian peneliti mengharapkan kak Marta untuk
memebrikan data data dan juga jawaban yang diinginkan oleh peneliti
mengenai informasi yang dibutuhkan seperti apa saja fasilitas yang
dihadirkan dimuseum, berapa jumlah kunjungan di museum
3. Key informant 3, Aprina Murwanti , selaku Head of Education & Public
Programs
Dalam penelitian ini peneliti memilih kak Aprina Murwanti yang
merupakan kepala dari divisi edukasi dan juga program publik. Kak Aprina
ditetapkan sebagai key informan 3 karena beliau juga memiliki peran yang
sangat besar dalam mengedukasi pengunjung di museum dan mengetahui
program program yang dijalankan di museum. Dengan begitu nantinya
peneliti akan mendapatkan informasi yang diharapkan.
4. Key informant 4, Lavenia Kazan , selaku Social Media. Website &
Marketing Coordinator Museum MACAN.
Dalam penelitian ini peneliti memilih Kak Lavenia Kazan yang
merupakan kordinator dari divisi social media, website & marketing.
Peneliti memilih kak Lavenia Kazan sebagai key informan 4 karena beliau
merupakan salah satu orang yang mengetahui mengenai media sosial apa
yang dipakai oleh museum macan, serta mengetahui apa saja konten dan
cara kerja tim museum dalam membentuk citra positif museum didunia
maya. Dengan demikian nantinya diharapkan key informan tersebut dapat

28

UPN "VETERAN" JAKARTA


memberikan keterangan dan data yang dibutuhkan oleh peneliti mengenai
pembentukan citra positif museum.
b. Informant pada penelitian ini adalah :
1. Informant 1, Mely, 48 Tahun selaku pengunjung museum MACAN.
Dalam penelitian ini peneliti memilih Melly selaku pengunjung museum
MACAN yang berusia 48 tahun sebagai informant 1. Beliau dijadikan sebagai
informant karena sudah mengunjungi museum MACAN dan telah selesai
melihat pameran yang ada dimuseum.
2. informant 2, 25 Tahun, selaku pengunjung museum MACAN.
Dalam penelitian ini peneliti memilih Vian sebagai informant 2 karena
beliau merupakan pengunjung museum MACAN yang berusia 25 tahun dan
telah mengikuti pameran yang ada di museum MACAN.

III.3 Teknik Analisis Data


Bogdan dan Brklen (1982, hlm 145) dalam Prof. Dr. A. Muri Yusuf (2014, hlm
400) menyatakan: Data analysis is the process of systematically searching and
arranging the interview transcripts, fieldnotes, and others materials that you
accumulate to increase your own understanding of them and to enable you to present
what you have discovered to others. Dengan kata lain dapat dikatakan, bahwa analisis
data merupakan suatu proses sistematis pencarian dan pengaturan transkrip wawancara,
untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang data yang telah dikumpulkan,
sehingga temuan penelitian dapat disajikan dan diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data diawali dengan penelusuran dan pencarian catatan pengumpulan data,
dilanjutkan dengan mengorganisasikan dan menata data tersebut kedalam unit-unit,
melakukan sintesis, menyusun pola dan memilih yang penting dan esensial sesuai
dengan aspek yang dipelajari dan diakhiri dengan membuat kesimpulan dan laporan
(Prof. Dr. A. Muri Yusuf, 2014, hlm 400-401).

III.4 Teknik keabsahan Data


Keabsahan data merupakan konsep penting yang diperbaharui dari konsep
kesahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut versi ‘positivisme’ dan
disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, criteria dan paradigmanya sendiri (Prof. DR.
Lexy J. Moleong, 2009, hlm 321).

29

UPN "VETERAN" JAKARTA


Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan
sesuatu yang lain (Moleong, 2009, hlm 330). Norman K. Denkin (1978) dalam Moleong
(2009, hlm 330) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik pemeriksaan
yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan teori.
1. Triangulasi dengan sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda
dalam penelitian kualitatif menurut Patton (1987, hlm 331) dalam Moleong (2009,
hlm 330).
2. Pada triangulasi dengan metode, menurut Patton (1987, hlm 331) dalam Moleong
(2009, hlm 331), terdapat dua strategi, yaitu: (1) pengecekan derajat kepercayaan
penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2) pengecekan
derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama. Triangulasi
metode pada penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan informasi atau
data dengan cara yang berbeda. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode
wawancara, observasi.
3. Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981, hlm 307) dalam
Moleong (209, hlm 331), berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa
derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori. Triangulasi teori, untuk
menetukan teori apakah yang digunakan dalam penelitian ini.
Dalam penelitian ini peneliti melakukan teknik kebsahan data dengan menggunakan
triangulasi sumber , yaitu degan membandingkan informasi yang telah didapat melalui
wawancara oleh key informant dan informant yang berbeda.

III.5 Waktu dan Lokasi Penelitian


Adapun waktu dan lokasi penelitian dilaksanakan di Museum Macan yang
terletak di Wisma Akr, Jl. Panjang No.5, RT.11/RW.10, Kebon Jeruk, Jakarta Barat,
Indonesia. Waktu penelitian ini juga berlangsung selama 3 bulan dengan rincian
sebagai berikut:

30

UPN "VETERAN" JAKARTA


Tabel 2 waktu dan lokasi penelitian

Waktu Penelitian (2018)


Mei-
No Uraian Kegiatan Jun
Feb Mar Apr Jul
1. Penyusunan Proposal
2. Ujian Proposal
3. Revisi Proposal
4. Wawancara Key Informant
5. Pengolahanan Data
6. Penyusunan Hasil Penelitian
7. Penyusunan Laporan Penelitian
8. Ujian Skripsi
9. Revisi Skripsi

31

UPN "VETERAN" JAKARTA

Anda mungkin juga menyukai