Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR KKN

SOSIALISASI ETIKA SAAT BATUK DAN BERSIN SEBAGAI PENCEGAHAN


PENULARAN COVID-19 DAN PENGENALAN TANAMAN HERBAL
PENINGKAT SISTEM IMUN TUBUH
DESA BAKBAKAN KECAMATAN GIANYAR

Oleh:
Nama : Dewa Ayu Eka Citradewani Putri
NIM : 201033003
Fakultas : Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Bali Internasional
Program Studi : Fisioterapi

KULIAH KERJA NYATA


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS BALI INTERNASIONAL
TAHUN 2021

i
ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.............................................Error! Bookmark not defined.


DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
RINGKASAN PROPOSAL.............................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Analisis Situasi........................................................................................................1
1.2 Permasalahan Mitra.................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................5
SOLUSI DAN TARGET...................................................................................................5
2.1 Solusi.......................................................................................................................5
2.2 Target.......................................................................................................................5
BAB III..............................................................................................................................6
METODE PELAKSANAAN............................................................................................6
3.1 Pelaksanaan Program Kerja.....................................................................................6
BAB IV..............................................................................................................................7
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM............................................................................7
4.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja............................................................................7
4.2 Video Etika saat Batuk dan Bersin..........................................................................8
4.3 Poster Tanaman Herbal Peningkat Imun Tubuh......................................................8
4.4 Dokumentasi............................................................................................................9
BAB V.............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
5.1 Kesimpulan............................................................................................................13
5.2 Saran......................................................................................................................13
REFERENSI....................................................................................................................14
LAMPIRAN

iii
RINGKASAN PROPOSAL

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)


Universitas Bali Internasional akan dilaksanakan mulai tanggal 01-25 September 2021.
Kegiatan KKN ini dilaksanakan secara individu di masing-masing tempat asal atau
tempat tinggal mahasiswa. Pelaksanaan KKN yang saya lakukan yaitu di tempat tinggal
saya sendiri yang berada di Banjar Angkling, Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar,
Kabupaten Gianyar, Bali. Kegiatan KKN ini dituntut untuk melaksanakan suatu
program kerja berbasis media sosial untuk daerah yang tidak memungkinkan
diadakannya kegiatan secara langsung akibat pandemi Covid-19 maupun kegiatan
secara langsung. Program kerja yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah
sosialisasi etika batuk dan bersin yang bertujuan untuk mencegah peningkatan kasus
Covid-19 dalam bentuk video dan pembagian poster tanaman herbal peningkat sistem
imun tubuh.

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Analisis Situasi


Banjar Angkling merupakan salah satu banjar yang berada di Desa Bakbakan,
Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gianyar. Banjar Angkling sendiri merupakan banjar
yang jarang diketahui karena wilayahnya yang sempit. Di Bali pembagian wilayah
memiliki ciri khas tersendiri, selain menjadi salah satu bagian dari Desa Bakbakan,
Banjar Angkling merupakan satu dari tiga bagian Desa Pakraman Gitgit. Dimana
Desa Pakraman Gitgit terdiri dari Banjar Gitgit, Ngenjung Sari dan Banjar
Angkling.
Desa Bakbakan memiliki luas 4,6 km2. Batas wilayah desa bakbakan dapat
dilihat pada Tabel I.
Tabel I. batas Wilayah Desa Bakbakan
Batas Utara Desa Petak Induk
Batas Timur Kabupaten Bangli
Batas Selatan Kelurahan Bitera
Batas Barat Desa Siangan

Jumlah penduduk di Desa Bakbakan yaitu 5312 jiwa. Distribusi penduduk Desa
Bakbakan berdasarkan jumlah, tingkat pendidikan dan pekerjaan dapat dilihat pada
tabel dibawah ini.
Tabel II. Distribusi Jumlah Penduduk
Uraian Jumlah
Kepala Keluarga (KK) 1130 KK
Laki-laki 2677 jiwa
Perempuan 2635 jiwa
Pengangguaran 453 jiwa
KK Miskin 420 KK
Total 5312 jiwa

1
Tabel III. Tingkat Pendidikan
Jenjang Pendidikan Sedang Sekolah Tamat Jumlah (orang)
Tidak tamat SD - - 425
SD 308 117 1118
SMP 182 936 902
SMA/SMK 137 1032 1169
Diploma 67 88 155
S1 39 32 71
Pasca Sarjana 2 5 7
Putus sekolah - - 1456
Tabel IV. Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan Jumlah (orang)
Petani 1582
Buruh tani/buruh harian lepas 2456
PNS 118
Program Industri Kecil dan Kerajinan Songket tradisional 14
Pedagang keliling 5
Pedagang warung 84
Bengkel/montir 12
Polisi 11
TNI 14
Perawat 9
Bidan 3
Dokter -
Guru/Dosen 28
Pariwisata 108
Seniman 15
Tukang bangunan 361
Peternak 30
Pengangguran 453

2
Terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi masyarakan di Desa Bakbakan
pada masa pandemi Covid-19 di berbagai bidang seperti bidang kesehatan yaitu
kurangnya pemahaman masyarakat tentang cara pencegahan Covid-19, kurangnya
antusias masyarakat untuk ikut melakukan kegiatan pencegahan penularan Covid-
19, dan kurangnya pemahaman masyarakat tentang penggunaan tanaman herbal
sebagai imunomodulator. Selain itu pada bidang pendidikan meliputi kurangnya
pemahaman orang tua dalam menggunankan sosial media sebagai alat pembelajaran
anak selama dirumah dan semakin berkurangnya minat belajar anak akibat
penggunaan alat komunikasi berupa handphone. Dampak yang paling besar
mungkin terjadi pada sektor ekonomi dan pariwisata, dimana melemahnya
perkonomian menyebabkan pengaruh yang signifikan terhadap daya beli masyarakat
sekitar.dan pada bidang ketahanan pangan mengalami banyak kendala sehingga
rumah tangga tidak dapat mencukupi kebutuhannya, terlebih lagi adanya
pembatasan sosial yang menyebabkan semakin beratnya pemenuhan kebutuhan
rumah tangga.

1.2 Permasalahan Mitra


Di era new normal ini jumlah kasus positif COVID-19 terus meningkat.
Pencegahan COVID-19 tidak hanya bergantung pada kebijakan-kebijakan
pemerintah tetapi harus ada peran dari masyarakat sendiri untuk ikut dalam
pencegahan dan pengendalian COVID-19. Peningkatan pemahaman masyarakat
mengenai COVID-19 perlu ditingkatkan. Masih banyak masyarakat yang tidak
peduli terhadap upaya pencegahan COVID-19 seperti pembatasan jarak atau social
distancing. Bahkan masih banyak terdapat perkumpulan-perkumpulan dibeberapa
tempat tanpa memperhatikan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.
Pemberian sarana berupa wastafel/tempat mencuci tangan dan sabun disetiap
toko dan berbagai tempat telah dilakukan. Tetapi hal tersebut dapat dikatakan hanya
berupa pajangan saja, karena hanya sebagian kecil masyarakat yang patuh terhadap
anjuran mencuci tangan. Masih banyak juga masyarakat yang tidak patuh terhadap
pemakaian masker atau memakainya dengan cara yang salah seperti
menggantungnya di bawah dagu, dan tidak menghiraukan etika batuk dan bersin,
sehingga semakin mudah terjadinya penularan virus. Padahal ketika kita bersin atau

3
batuk ada banyak partikel-partikel kecil yang keluar lewat mulut atau hidung yang
mungkin mengandung virus yang dapat membahayakan orang sekitar apabila kita
tidak mengindahkan etikanya (Indonesia, 2020). Main set masyarakat yang masih
menganggap sepele virus ini perlu diubah agar lebih sadar terhadap kesehatan.
Sebagian besar masyarakat lebih memilih obat paten yang beredar di pasaran dan
jarang yang menggunakan tanaman herbal untuk meningkatkan sistem pertahan
tubuh terhadap penyakit. Padahal sangat banyak tanaman herbal yang mudah
diperoleh bahkan dapat ditanam sendiri dirumah.

4
BAB II
SOLUSI DAN TARGET

2.1 Solusi
Berdasarkan permasalahan yang terjadi di Desa Bakbakan, maka solusi yang
dapat diberikan melalui sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat setempat. Hal ini
penting dilakukan karena berkaitan dengan kesehatan secara umum dan menyangkut
lingkungan sekitar. Tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah memberikan
pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat tentang pencegahan penularan
virus Covid-19. Pendekatan ini dilakukan dalam bentuk program yang bersifat
rintisan karena belum pernah dilakukan sebelumnya. Relevansi program ini adalah
untuk memberikan wawasan kepada masyarakat agar dapat melaksanakan etika
batuk dan bersin dengan benar sebagai pencegahan penularan virus Covid-19.

2.2 Target
Target yang ingin dicapai pada program ini adalah sosialisasi dan edukasi secara
online kepada 15 orang masyarakat yang tergabung dalam WA Group pada
kelompok yang ada di Banjar Angkling, Desa Bakbakan.

5
BAB III
METODE PELAKSANAAN

3.1 Pelaksanaan Program Kerja


Pelaksanaan program kerja ini dilakukan dengan tahapan-tahapan sebagai
berikut:
1. Tahap yang pertama yaitu pembekalan mengenai teknis pelaksanaan KKN dan
pemberian materi serta pretest dan posttest.
2. Melakukan observasi secara langsung ke lokasi untuk mencari informasi tentang
permasalahan yang timbul, kemudian mengamati situasi lingkungan sekitar dan
melakukan proses perijinan dengan Kepala desa Bakbakan.
3. Melaksanakan penyusunan proposal dengan memilih judul sesuai permasalahn
yang ada di masyarakat.
4. Pelaksanaan kegiatan dimulai dari Proses pembuatan video meliputi : penentuan
alur video, pemilihan gambar dan penentuan sumber pustaka
5. Pembuatan poster meliputi : pemilihan gambar dan penentuan sumber pustaka
poster
6. Mencetak beberapa poster yang nanti akan diberikan kepada beberapa warga
7. Menggunggah video menggunakan media sosial berupa WhatsApp dimana
dibagikan melalui Grup WhatsApp.
8. Membagikan poster kepada masyarakat setempat.
9. Tahap terakhir yaitu evaluasi dan penyusunan laporan.

Metode yang digunakan adalah Daring Kombinasi. Sosialisasi Etika batuk dan
bersin diberikan dalam bentuk video yang berdurasi 1 menit 6 detik, kemudian
poster dibagikan untuk beberapa warga sesuai dengan target.
Sosialisasi dan edukasi dalam program ini mengharapkan agar partisipan lebih
berperan aktif dalam pencegahan penularan virus Covid-19 dengan cara
memperketat protrokol kesehatan dari hal kecil seperti melaksanakan etika batuk
dan bersin dengan benar dan memanfaatkan tanaman herbal sebagai peningkat imun
tubuh.

6
BAB IV
HASIL PELAKSANAAN PROGRAM

4.1 Hasil Pelaksanaan Program Kerja


Pelaksanaan program kerja sosialisasi mengenai etika saat batuk dan bersin
sebagai pencegahan penularan covid-19 dengan menggunakan media video dan
pengenalan tanaman herbal peningkat imun tubuh melalui media poster merupakan
program kerja individu Mahasiswa KKN-PPM Unversitas Bali Internasional
bertempat di Banjar Angkling Desa Bakbakan, Kecamatan Gianyar dan
pelaksanaannya pada tanggal 1-25 September 2021.
Dari hasil observasi yang telah dilakukan, program kerja ini sangat penting
untuk dijalankan karena kondisi saat ini kasus Covid-19 tengah meningkat. Maka
perlu adanya upaya untuk pencegahan penularan virus dan upaya meningkatkan
daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus ataupun suatu penyakit yang
lainnya. Sasaran dari program kerja individu yang dilakukan adalah warga di Desa
Manukaya.
Pelaksanaan program kerja mengenai etika batuk dan bersin dilaksanakan
dengan menggunakan media video edukasi yang di share melalui media sosial
WhatsApp grup Ibu-ibu PKK Angkling dan Remaja Mapa. Dalam video ini berisi
edukasi mengenai etika atau cara batuk dan bersin yang benar sehingga tidak
menularkan virus kepada orang lain. Program kerja mengenai pengenalan tanaman
herbal peningkat imun tubuh dilakuna dengan mendatangi langsung beberapa warga
di banjar Angkling untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya pemanfaatan
tanaman herbal yang ada di pekarangan rumah untuk meningkatkan imun tubuh.
Sebelum dilakukan sosialisasi ini narasumber menanyakan langsung kepada
warga yang ditargetkan apakah mengetahui etika saat batuk dan bersin serta apakah
sudah memanfaatkan tanaman herbal yang ada di pekarangan rumah untuk
meningkatkan imun tubuh. Saat ditanyakan langsung sebagian besar warga masih
belum mengetahui hal tersebut terutama para lansia, maka sosialisasi pun
dilanjutkan dengan mengedukasi para warga yg tidak tergabung dalam grup
WhatsApp dan membagikan poster untuk warga. Outcome yang dicapai berupa
peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai pentingnya cara batuk dan bersin

7
yang benar serta pemanfaatan tanaman herbal yang ada di pekarangan rumah
sebagai peningkat imun tubuh saat masa pandemi covid-19 ini.

4.2 Video Etika Saat Batuk dan Bersin

4.3 Poster Tanaman Peningkat Imun Tubuh

8
4.4 Dokumentasi
a. Sosialisasi etika batuk dan bersin melalui WhatsApp Grup

9
b. Sosialisasi pengenalan tanaman peningkat imun tubuh

10
11
12
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
a. Program kerja sosialisasi etika saat batuk dan bersin sebagai pencegahan
penularan covid-19 dan pengenalan tanaman peningkat imun tubuh merupakan
inisiasi untuk membantu warga di Desa Bakbakan menerapkan protokol
kesehatan dan menjaga kesehatan dimasa pandemi Covid-19.
b. Hasil dari pelaksanaan program kerja sosialisasi etika saat batuk dan bersin
sebagai pencegahan penularan covid-19 melalui media sosial WhatsApp grup
dan pengenalan tanaman peningkat imun tubuh melalui media poster diperoleh
peningkatan pengetahuan dari para warga tentang pentingnya menerapkan
protokol kesehatan melalui hal kecil seperti cara batuk dan bersi yang benar dan
menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19.

5.2 Saran
a. Bagi masyarakat
Diharapkan masyarakat dapat memahami pentingnya etika batuk dan bersin
untuk mencegah penularan covid-19 dan selalu memanfaatkan tanaman herbal di
pekarangan rumah sebagai imunomodulator.
b. Bagi mahasiswa
Diharapkan bagi mahasiswa KKN selanjutnya agar dapat melanjutkan program
ini serta terus mensosialisasikan apa yang telah dirintis dan juga harus sesuai
sasaran dan kondisi di masyarakat.

13
REFERENSI

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus


(2019-nCoV) . Jakarta: Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.
Kementerian Kesehatan RI. (2016). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta:
Kementerian Kesehatan
Meilina, R., Dewi, R. & Nadia, P., 2020, ‘Sosialisasi Pemanfaatan Tanaman Obat
Keluarga (Toga) Untuk Meningkatkan Imun Tubuh Di Masa Pandemi Covid-19
Socialization Of The Utilization Of Medicinal Plants To Improve Body Immune
In The Pandemic Covid-19’, 2(2), 11–16.

14
LAMPIRAN

15
16
17

Anda mungkin juga menyukai