Anda di halaman 1dari 5

Nama Kesi Ari Sandi

NIM : 2155201006

Matkul : Teknik Kompilasi

Soal
1. Bagaimana implementasi tipe-tipe data pada Bahasa pemrograman Bahasa C, pascal, Basic :
• Integer
• Floating point
• Boolean
2. Mengapa diperlukan tipe data Boolean?
3. Kenapa diperlukan penggunaan konstanta?
4. Mengapa kita disarkan untuk menghindari penggunaan instruksi GOTO?
5. Terdapat intruksi perulangan berikut pada Bahasa BASIC
FOR I=1 TO QP STEB 2 DO

NEXT
Ubahlah ke Bahasa Passcal dengan perulangan FOR

Jawaban
1. A. Bahasa C:
• Integer: Tipe data integer pada Bahasa C bisa dinyatakan dengan kata kunci "int". Tipe
data ini bisa menampung nilai bilangan bulat dalam rentang tertentu, tergantung pada
ukuran tipe data integer yang digunakan oleh sistem operasi atau compiler. Umumnya,
tipe data integer pada Bahasa C terdiri dari 4 ukuran, yaitu short int (2 byte), int (4 byte),
long int (4 atau 8 byte), dan long long int (8 byte). Contoh deklarasi variabel integer
pada Bahasa C:

• Floating Point: Tipe data floating point pada Bahasa C bisa dinyatakan dengan kata kunci
"float" atau "double". Tipe data ini bisa menampung nilai bilangan real dengan presisi
tertentu, tergantung pada ukuran tipe data floating point yang digunakan oleh sistem
operasi atau compiler. Tipe data float memiliki presisi sekitar 6-7 digit desimal,
sedangkan tipe data double memiliki presisi sekitar 15-16 digit desimal. Contoh
deklarasi variabel floating point pada Bahasa C:

• Boolean: Bahasa C tidak memiliki tipe data boolean secara langsung. Namun, nilai
kebenaran bisa direpresentasikan dengan nilai 0 dan 1. Nilai 0 dianggap sebagai false,
dan nilai selain 0 dianggap sebagai true. Contoh deklarasi variabel boolean pada Bahasa
C:
B. Pascal:

• Integer: Tipe data integer pada Pascal bisa dinyatakan dengan kata kunci "integer". Tipe
data ini bisa menampung nilai bilangan bulat dalam rentang tertentu, tergantung pada
ukuran tipe data integer yang digunakan oleh sistem operasi atau compiler. Umumnya,
tipe data integer pada Pascal memiliki ukuran yang sama dengan tipe data integer pada
Bahasa C. Contoh deklarasi variabel integer pada Pascal:

• Floating Point: Tipe data floating point pada Pascal bisa dinyatakan dengan kata kunci
"real". Tipe data ini bisa menampung nilai bilangan real dengan presisi tertentu,
tergantung pada ukuran tipe data floating point yang digunakan oleh sistem operasi
atau compiler. Tipe data real pada Pascal memiliki presisi sekitar 6-7 digit desimal.
Contoh deklarasi variabel floating point pada Pascal:

• Boolean: Tipe data boolean pada Pascal bisa dinyatakan dengan kata kunci "boolean".
Tipe data ini bisa menampung nilai true atau false. Contoh deklarasi variabel boolean
pada Pascal:

C. Basic:

• Integer: Tipe data integer pada Basic bisa dinyatakan dengan kata kunci "integer". Tipe
data ini bisa menampung nilai bilangan bulat dalam rentang tertentu, tergantung pada
ukuran tipe data integer yang digunakan oleh sistem operasi atau compiler. Umumnya,
tipe data integer pada Basic memiliki
Kode di atas mendeklarasikan variabel "x" dengan tipe data integer dan memberikan
nilai awal 10 kepadanya. Variabel "x" dapat digunakan untuk menampung bilangan bulat
dalam rentang tertentu, tergantung pada ukuran tipe data integer yang digunakan oleh
sistem operasi atau compiler.

• Floating Point: Tipe data floating point pada Basic bisa dinyatakan dengan kata kunci
"single" atau "double". Tipe data ini bisa menampung nilai bilangan real dengan presisi
tertentu, tergantung pada ukuran tipe data floating point yang digunakan oleh sistem
operasi atau compiler. Tipe data single memiliki presisi sekitar 6-7 digit desimal,
sedangkan tipe data double memiliki presisi sekitar 15-16 digit desimal. Contoh
deklarasi variabel floating point pada Basic:

• Boolean: Tipe data boolean pada Basic bisa dinyatakan dengan kata kunci "boolean".
Tipe data ini bisa menampung nilai true atau false. Contoh deklarasi variabel boolean
pada Basic:

Catatan: Bahasa Basic sendiri memiliki beberapa varian, seperti Visual Basic, QBasic, dan
lain sebagainya. Setiap varian bisa saja memiliki sedikit perbedaan dalam hal sintaksis
atau tipe data yang didukung. Namun, pada umumnya, konsep tipe data yang digunakan
pada Basic hampir sama dengan konsep tipe data pada Bahasa C dan Pascal.

2. Tipe data boolean sangat penting dalam pemrograman karena tipe data ini bisa digunakan
untuk mengevaluasi suatu kondisi menjadi benar atau salah (true or false) atau 1 atau 0.
Dalam banyak kasus, pemrograman memerlukan pengambilan keputusan berdasarkan suatu
kondisi tertentu. Misalnya, ketika kita ingin menguji apakah suatu variabel bernilai lebih
besar dari nol, atau apakah dua variabel memiliki nilai yang sama, atau apakah suatu kondisi
terpenuhi atau tidak, kita dapat menggunakan tipe data boolean untuk memudahkan
pengambilan keputusan.

Tipe data boolean juga sangat berguna dalam pengendalian alur program, seperti dalam
struktur percabangan if-else atau loop. Dengan menggunakan tipe data boolean, kita dapat
membuat suatu program menjadi lebih efisien dan mudah dimengerti, karena kita dapat
mengevaluasi suatu kondisi dengan cepat dan mudah.

Selain itu, tipe data boolean juga digunakan dalam logika boolean, yang merupakan salah
satu aspek dasar dalam matematika diskrit dan aljabar boolean. Logika boolean digunakan
dalam banyak aplikasi, seperti dalam desain logika sirkuit elektronik, jaringan komputer, dan
pemrograman komputer. Oleh karena itu, pemahaman tentang tipe data boolean sangat
penting dalam pemrograman dan ilmu komputer secara umum.

3. Penggunaan konstanta dalam pemrograman sangat penting karena konstanta adalah nilai yang
tetap dan tidak berubah selama program berjalan. Dengan menggunakan konstanta, kita dapat
menyimpan nilai-nilai yang penting dan sering digunakan dalam suatu program, sehingga
memudahkan pemeliharaan kode dan meminimalkan kesalahan manusia.

Beberapa alasan mengapa diperlukan penggunaan konstanta adalah sebagai berikut:


• Menghindari kesalahan penulisan: Dengan menggunakan konstanta, kita dapat
menghindari kesalahan penulisan dalam program, karena kita tidak perlu mengetik ulang
nilai-nilai yang sering digunakan. Kesalahan penulisan seperti penulisan angka yang salah
atau penulisan tanda baca yang salah dapat menyebabkan program tidak berjalan dengan
benar atau bahkan menghasilkan output yang salah.
• Memudahkan perubahan nilai: Jika suatu nilai yang sering digunakan dalam program perlu
diubah, maka kita hanya perlu mengubah nilai konstanta tersebut, dan nilai tersebut akan
berubah di seluruh program. Hal ini memudahkan pemeliharaan kode dan mempercepat
proses pengembangan.
• Memperjelas makna kode: Dengan menggunakan konstanta, kita dapat memberi nama
yang bermakna pada nilai-nilai yang sering digunakan, sehingga memperjelas makna kode
dan memudahkan pemahaman bagi orang lain yang membaca kode kita.
• Meningkatkan efisiensi kode: Dalam beberapa kasus, penggunaan konstanta dapat
meningkatkan efisiensi kode, karena suatu nilai konstanta hanya perlu dihitung atau diambil
dari memori sekali dan kemudian disimpan di dalam program, sehingga menghemat waktu
dan sumber daya komputer.

Oleh karena itu, penggunaan konstanta sangat penting dalam pemrograman, karena dapat
memudahkan pemeliharaan kode, meningkatkan efisiensi program, dan memperjelas makna
kode.

4. Instruksi GOTO digunakan untuk mengalihkan program ke suatu bagian kode tertentu dalam
program. Namun, instruksi GOTO seringkali disarankan untuk dihindari dalam pemrograman
modern karena dapat membuat kode program sulit dipahami, sulit diperbaiki, dan sulit diuji.

Beberapa alasan mengapa kita disarankan untuk menghindari penggunaan instruksi GOTO
adalah sebagai berikut:
• Sulit dipahami: Penggunaan instruksi GOTO dapat membuat alur program menjadi sulit
dipahami, terutama jika digunakan secara berlebihan atau tidak tepat. Kode yang sulit
dipahami dapat menyebabkan kesalahan dan kesulitan dalam memelihara kode.
• Sulit diperbaiki: Jika terdapat kesalahan dalam program yang menggunakan instruksi
GOTO, maka sulit untuk menemukan dan memperbaikinya karena instruksi GOTO dapat
mengalihkan program ke bagian kode yang tidak diharapkan.
• Sulit diuji: Penggunaan instruksi GOTO dapat membuat program sulit diuji karena alur
program yang berubah-ubah dan tidak dapat diprediksi. Hal ini dapat menyebabkan
kesalahan dan ketidakstabilan pada program.
• Alternatif yang lebih baik: Ada banyak alternatif yang lebih baik daripada penggunaan
instruksi GOTO, seperti struktur percabangan, pengulangan, dan fungsi-fungsi. Struktur
percabangan seperti if-else dan switch-case dapat menggantikan penggunaan instruksi
GOTO dalam banyak kasus.

Oleh karena itu, meskipun instruksi GOTO masih didukung oleh beberapa bahasa
pemrograman, penggunaannya sebaiknya dihindari dan diganti dengan alternatif yang lebih
baik, seperti struktur percabangan, pengulangan, dan fungsi-fungsi. Hal ini dapat membuat
kode program menjadi lebih mudah dipahami, diperbaiki, dan diuji.

5. Berikut adalah contoh penggunaan perulangan FOR pada Pascal yang setara dengan instruksi
perulangan FOR di atas pada Bahasa BASIC:

Catatan: Penggunaan "begin" dan "end" pada Pascal digunakan untuk mengelompokkan bagian
kode yang akan diulang.

Anda mungkin juga menyukai