SOAL:
Dalam sebuah perikatan audit, anda bertindak sebagai ketua tim audit. Klien anda kali ini adalah
sebuah perusahaan yang mengembangkan sebuah aplikasi. Aplikasi ini bisa digunakan sebagai
sebuah sistem pelayanan kepada pelanggan mulai dari pendaftaran sampai dengan pelanggan
tersebut selesai dan melakukan pembayaran. Aplikasi ini bisa digunakan untuk sebuah Rumah
Sakit, Bengkel, Hotel, dan Restoran.
Total aset dari perusahaan ini adalah 10 milyar, dimana 9 milyar adalah aset tidak berwujud berupa
biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka mengembangkan aplikasi ini. Sisanya sebesar 1 milyar
adalah aset tetap sebesar nilai buku 950 juta, dan 50juta berupa kas di bank.
Modal disetor perusahaan adalah 5 milyar dan telah disetor penuh. Sementara hutang kepada
pemegang saham adalah sebesar 3 milyar, sisanya sebesar 2 milyar adalah beban yang masih harus
dibayar, terbesar berupa beban gaji.
Selama 2 tahun terakhir, perusahaan tidak mempunyai aktivitas karena tidak adanya order atas
penggunaan aplikasi serta pengembangannya. Sebagai akibatnya selama 2 tahun terakhir
perusahaan merumahkan sebagian besar karyawannya. Meskipun begitu, apabila ada order atas
aplikasi yang telah dikembangkan, maka perusahaan akan dengan cepat bisa melakukan persiapan
dan pengerjaan order ini, sesuai dengan keinginan calon pelanggan.
Setelah selesai proses tahapan audit, tahap selanjutnya adalah penyelesaian, penelaahan, dan
pelaporan audit. Sebagai ketua tim audit, apa yang akan anda lakukan dan laporkan ke penanggung
jawab pekerjaan terkait dengan Laporan Auditor Independen (Opini) yang akan diberikan, apabila:
a. Auditor kesulitan untuk berkomunikasi dengan komisaris yang jumlahnya hanya 1 orang,
terkait dengan kewajiban untuk berkomunikasi denggan TCWG?
b. Melihat profil laporan keuangan, Auditor sanksi dengan kelangsungan usaha perusahaan
dan auditor tidak mendapatkan rencana bisnis yang disusun oleh manajemen dalam rangka
menyikapi situasi kelangsungan usaha perusahaan?
c. Apabila ternyata manajemen juga tidak memberikan Surat Representasi Manajemen
sebagai syarat auditor untuk memberikan opini atas laporan keuangan?
d. Karena manajemen tidak setuju dengan opini yang mungkin akan diberikan terkait dengan
situasi diatas, manajemen juga tidak bersedia menandatangani Surat Pertanggunjawaban
Manajemen atas Laporan Keuangan, sebagai ketua tim apa yang anda sarankan kepada
partner penanggung jawab perikatan?
JAWABAN:
A. Sesuai dengan SA 260 tentang Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab
atas Tata Kelola, menyatakan apabila komunikasi dua arah antara auditor dengan pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola (TCWG) dirasakan tidak memadai serta tidak
dapat diselesaikan maka alternatif aktivitas yang dapat dilakukan oleh auditor adalah:
1. Memodifikasi pendapat auditor atas dasar pembatasan ruang lingkup
2. Memperoleh pendapat hukum mengenai konsekuensi pengambilan tindakan yang
berbeda
3. Berkomunikasi dengan pihak ketiga, diantaranya badan pengatur maupun pihak yang
memiliki otoritas lebih tinggi dalam struktur tata Kelola namun berada diluar entitas
seperti pemilik bisnis (dapat dikomunikasikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham
/ RUPS) ataupun instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam sektor publik.
4. Mengundurkan diri dari perikatan, jika pengunduran diri dimungkinkan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku
Selain itu, apabila terdapat kesulitan dalam antara auditor dengan komisaris sebagai pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola perusahaan maka terdapat kemungkinan yang
perlu diwaspadai oleh auditor seperti adanya lingkungan pengendalian perusahaan yang
kurang baik. Hal tersebut membuat auditor menjadi tidak bisa untuk melakukan penilaian
atas risiko salah saji dalam laporan keuangan klien atau bisa dikatakan bahwa auditor masih
belum mendapatkan bukti yang cukup untuk memberikan opininya terhadap laporan
keuangan klien tersebut.
D. Sesuai dengan SA 700 tentang Perumusan Suatu Opini dan Pelaporan atas Laporan
Keuangan, pada paragraph 26 disebutkan bahwa Laporan auditor harus menjelaskan
tanggung jawab manajemen atas penyusunan laporan keuangan. Deskripsi tersebut harus
mencangkup suatu penjelasan bahwa manajemen bertanggung jawab untuk Menyusun
laporan keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, dan atas
pengendalian internal yang dipandang perlu oleh manajemen untuk memungkinkan
penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajian material, baik yang
disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.
Dari penjelasan tersebut terlihat apabila manajemen tidak menyetujui dengan opini yang
mungkin akan diberikan terkait dengan situasi diatas, manajemen juga tidak bersedia
menandatangani Surat Pertanggunjawaban Manajemen atas Laporan Keuangan maka
terdapat indikasi bahwa Laporan Keuangan yang disusun oleh perusahaan dibawah
tanggung jawab manajemen tersebut terdapat kecurangan maupun kesalahan yang bersifat
material dan dapat dipastikan bahwa pengendalian internal yang ada pada perusahaan
tersebut tidak dapat diandalkan. Atas kondisi tersebut maka sebagai ketua tim yang bisa
diusulkan kepada partner penanggung jawab perikatan Sesuai dengan SA 260 tentang
Komunikasi dengan Pihak yang Bertanggung Jawab atas Tata Kelola, adalah:
1. Memodifikasi pendapat auditor atas dasar pembatasan ruang lingkup
2. Memperoleh pendapat hukum mengenai konsekuensi pengambilan tindakan yang
berbeda
3. Berkomunikasi dengan pihak ketiga, diantaranya badan pengatur maupun pihak yang
memiliki otoritas lebih tinggi dalam struktur tata Kelola namun berada diluar entitas
seperti pemilik bisnis (dapat dikomunikasikan melalui Rapat Umum Pemegang Saham
/ RUPS) ataupun instansi pemerintah yang bertanggung jawab dalam sektor public
4. Mengundurkan diri dari perikatan, jika pengunduran diri dimungkinkan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku