Anda di halaman 1dari 8

REPRESENTASI TERTULIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengauditan 2 Yang Diampu Oleh


Merlyana Dwinda Yanthi SE., ST., MSA., Ak., CA.

NAMA KELOMPOK :
1. Novika Andriani (007)
2. Indah Rahmawati (009)
3. Nabila Khoirunnisa A (029)
4. Nur Fitriya (057)
5. Suryo Nugroho (077)
6. Nuhanda Dyah S. C (081)
7. Bagus Arif Budiman Yunas (099)

S1 Ak 15 A

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2018
REPRESENTASI TERTULIS

Management assertion adalah bagian dari management representation. Jika di maknai


secara implisit yaitu manajemen dan auditor yang memiliki pemahaman yang sama bukan dasar
atas pernyataan lisan maupun tertulis.
Isa yang menjadi pedoman mengenai representasi tertulis manajemen adalah sebagai berikut:
ISA Penjelasan ISA
ISA 580.6 Tujuan auditor adalah
a. Memperoleh reprentasi tertulis dari manajemen dan TCWG. Dalam
representasi ini menjelaskan bahwa mereka percaya sudah memnuhi
tanggung jawab pembuatan laporan keuangan dan kelengkapan informasi
untuk auditor.
b.Mendukung bukti audit lain yang relevan untuk laporan keuangan atau asersi
tertentu dalam laporan keuangan dengan meminta representasi tertulis.
c. Menanggapi dengan tepat representasi tertulis dari manajemen dan TCWG.
Atau menanggapi dengan tepat jika manajemen atau TCWG tidak
memberikan representasi tertulis yang diminta auditor.
ISA 580.9 Auditor wajib meminta representasi tertulis dari manajemen yang mempunyai
tanggung jawab atas laporan keuangan dan mengenai hal-hal terkait
ISA 580.10 Auditor wajib meminta representasi tertulis dari manajemen bahwa manjemen
sudah memenuhi tanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk penyajian
laporan keuangan secara wajar, seperti yang dituangkan dalam syarat-syarat
penugasan audit
ISA 580.11 Auditor wajib meminta manajemen memberikan representasi tertulis bahwa:
a) Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang
relevan dan akses seperti yang disepakati dalam syarat-syarat
penugasan audit, dan ;
b) Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan
keuangan
ISA 580.12 Tanggung wajab manajemen wajib iuraikan dalam representasi tertulis
sebagaimana diatur dalam alenia 10 dan 11 dengan cara penuangan tanggung
jawab di dalam syarat-syarat penugasan audit.
ISA 580.13 ISA lainnya mengharuskan meminta representais tertulis. Jika, sebagai
tambahan atas representasi yang diharuskan, auditor menentukan perlunya
memperoleh satu atau lebih representasi tertulis untuk mendukung bukti audit
yang relevan untuk laporan keuangan untuk satu atau lebih asersi tertentu
dalam laporan keuangan, audit wajib meminta representasi tertulis tambahan
tersebut.
ISA 580.14 Tanggal dari representasi tertulis harus sedekat mungkin, tetapi tidak sesudah,
tanggal laporan auditor atas laporan keuangan. Representasi tertulis ini untuk
semua laporan keuangan dan untuk periode yang disebutkan dalam laporan
auditor.
ISA 580.15 Representasi tertulis harus dalam bentuk surat representasi yang dialamatkan
kepada auditor. Jikaketentuan perundang-undangan mewajibkan membuat
representasi tertulis kepada public tentang tanggung jawabnya, dan auditor
memastikan bahwa pernyataan tersebut memberikan sebagian atau seluruh
representasi yang diharuskan dalam alenia 10 dan 11, hal-hal relevan yang
mencakup dalam pernyataan tersebut tidak pelu dimasukan dalam surat
representasi.
ISA 580.16 Jika auditor ragu/ khawatir terhadap kompetensi, integritas, nilai- nilai etia atau
kecermatan manajemen, atau mengenai komitmennya untuk melaksanakan hal-
hal tersebut, auditor wajib menentukan dampak keraguan/ kekhawatiran
tersebut terhadap keandalan representasi (lisan atau tertulis) dan bukti audit
secara umum.
ISA 580.19 Jika manajemen tidak memberikan satu atau lebih representasi tertulis yang
diminta (auditor), auditor wajib:
a) Membahas hal itu dengan manejemen;
b) Mengevaluasi kembali integritas manajemen dan mengevaluasi
dampaknya erhadap keandalan representasi (lisan atau tertulis) dan
bukti audit secara umum; dan
c) Mengambil tindakan yang tepat, termasuk menentukan dampaknya
terhadap opini dalam aporan auditor sesuai ISA 705, dengan
memperhatikan alinea 20 ISA ini;
ISA 580.20 Auditor wajib menolak memberikan pendapat atas laporan keuangan sesuai
ISA 705 jika:
a) Auditor menyimpulkan ada cukup keraguan mengenai integritas
manajemen sehingga representasi tertulis yang diharuskan dalam alinea
10 dan 11 (ISA 580), menjadi tidak andal; atau
b) Manajemen tidak memberikan yang diharuskan dalam alinea 10 dan 11
(ISA 580)

Selayang Pandang
Selama berlangsungnya proses audit, manajemen membuat sejumlah representasi lisan kepada
auditor, yang digunakan sebagai bukti audit yang menguatkan prosedur audit lainnya. Pada akhir
penugasan, repsentasi lisan tersebut harus dimasukkan dalam surat pernyataan tertulis yang
diperoleh dari manajemen, dan jika perlu dari TCWG.
Surat representasi berisi pernyataan tertentu, dan keyakinan manajemen bahwa:
1. Manajemen memenuhi tanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan; dan
2. Informasi yang diberikan kepada auditor sudah lengkap
Surat representasi diperoleh menjelang akhir atau mendekati, tetapi tidak sesudah tanggal
laporan auditor atas laporan keuangan. Pernyataan ini mencakup seluruh laporan keuangan dan
seluruh periode yang disebutkan dalam laporan auditor.
Representasi tertulis dari manajemen tidak boleh digunakan sebagai:
1. Pengganti pelaksanaan prosedur audit lainnya
2. Satu-satunya sumber bukti untuk masalah audit yang signifikan

Representasi Manajemen
Representasi manajemen bisa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Representasi manajemen dalam
bentuk lisan bisa diberikan atas permintaan auditor, maupun tidak diminta auditor. Representasi
ini diperoleh selama berlangsungnya audit.
Pada akhir penugasan, auditor wajib meminta pernyataan tertulis dari manajemen yang
menegaskan hal-hal tertentu seperti :
1. Representasi lisan yang disebutkan diatas
2. Manajemen sudah memenuhi tanggung jawabnya atas pembuatan laporan keuangan sesuai
dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
3. Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan.
4. Representasi lainnya yang diperlukan untuk mendukung bukti audit yang diperoleh
Bentuk-bentuk representasi manajemen, antara lain:
1. Hal-hal yang dikomunikasikan dalam diskusi
2. Hal-hal yang dikomunikasikan secara elektronis
3. Skedul, analisis, dan laporan yang dibuat entitas, serta notasi/disposisi dan komentar yang
dibuat manajemen atas skedul/analisis/laporan tersebut.
4. Memo dan korespondensi internal dan eksternal.
5. Risalah rapat TCGW.
6. Laporan keuangan yang ditandatangani
7. Surat representasi manajemen

Mengevaluasi Representasi Manajemen


Apakah orang/pejabat yang membuat representasi dapat diharapkan akan objektif dan
mempunyai pengetahuan mengenai pokok masalah?
Apakah representasi itu layak dan konsisten dengan:
 Pemahaman auditor mengenai entitas dan lingkungannya?
 Bukti lain yang diperoleh, termasuk representasi lain yang diperoleh dari manajemen?
 Bukti lain yang diperoleh melalui pelaksanaan prosedur audit untuk mencapai tujuan
audit lain?
Apa prosedur audit selanjutnya untuk menguatkan representasi manajemen?
Untuk menguatkan pembuktian mengenai niat manajemen, pertimbangkan sumber-sumber
bukti seperti risalah rapat Dewan Komisaris/Direksi, risalah rapat Komite Investasi, dokumen
hukum, atau korespondensi dan email internalnya.
Ketika representasi manajemen bertentangan dengan bukti audit lain yang diperoleh:
 Apakah ada alas an untuk meragukan kejujuran dan integritas manajemen? Jika ya,
auditor perlu membahas hal ini dengan TCWG, dan mengkaji dampaknya terhadap
penilaian risiko dan perlunya prosedur audit selanjutnya.
 Apakah mempercayai representasi manajemen lainnya masih tepat dan dapat
dibenarkan?
Pertimbangkan cara yang paling tepat untuk mendokumentasikan representasi. Contoh dengan:
 Memo yang dibuat auditor
 Memo yang dibuat manajemen
 Mencantumkannya dalam surat representasi manajemen

Representasi Tertulis
Representasi tertulis merupakan sumber bukti audit yang penting, karena :
1. Jika manajemen mengubah representasi tertulisnya atau tidak memberikan representasi
tertulis yang diminta, hal ini memicu perhatian auditor tentang kemungkinan adanya satu
atau lebih masalah; dan
2. Permintaan akan representasi tertulis (dan bukan lisan) mungkin akan mendorong
manajemen mempertimbangkan masalah itu dengan lebih saksama, dan dengan demíkian,
meningkatkan mutu dari representasi itu.
Auditor harus meminta kepada manajemen untuk memberikan representasi tertulis bahwa:
1. Manajemen sudah memenuhi tanggung jawabnya atas pembuatan laporan keuangan sesuai
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
2. Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang relevan dan akses
sebagai disepakati dalam persyaratan penugasan audit;
3. Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan; dan
4. representasi manajemen mendukung bukti audit lainnya yang relevan untuk laporan
keuangan (sebagaimana diharuskan oleh ISAs lainnya) atau satu/lebih asersi tertentu dalam
laporan keuangan.
Representasi tertulis juga bisa menyangkut hal-hal khusus seperti representasi manajemen tentang
berikut ini :
1. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sudah tepat dan sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku.
2. Hal-hal berikut, di mana ada relevansinya dalam kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, telah diakui, diukur, disajikan, atau diungkapkan sesuai kerangka pelaporan
keuangan tersebut.
a. Rencana atau niat/intensi yang bisa berdampak terhadap nilai (carrying value) atau
klasifikasi aset dan kewajiban/utang.
b. Kewajiban, yang sebenarnya (actual) maupun yang kontinjen (contingent).
c. Hak atas (title to) atau pengendalian terhadap (control over) aset tersebut.
d. Beban hukum (liens or encumbrances) atas aset dan aset yang dijadikan agunan
(collateral)
e. Aspek-aspek hukum, ketentuan perundangan lain, dan perikatan (contractual orements)
yang dapat berdampak atas laporan keuangan, termasuk masalah ketidakpatuhan.
3. Komunikasi tentang semua kelemahan dan kekurangan dalam pengendalian internal yang
manajemen tahu.
4. Semua alasan mengapa entitas memilih tindakan tertentu, telah dikomunikasikan.
5. Intensi/niat/rencana mengenai [sebutkan masalahnya] adalah sebagai berikut. [jelaskan
intensi/niat/rencana entitas tersebut].

Pertimbangan-Pertimbangan Lainnya
a. Penggunaan Qualifying Language
Pada suatu ketika , manajemen memungkinkan menggunakan bahasa yang tidak lugas ketika
mengungkapkan representasinya sepanjang kami ketahui dan memahami.
Redaksi semacam itu akan diterima jika auditor puas atas pertanyaan representasi dibuat oleh
orang yang bertanggung jawab dan tepat dan mengetahui hal –hal pada saat representasi
b. Salah Saji yang Sepele
Ketika para auditor menginginkan pertanyaan representasi tentang adanya salah saji material
pada perusahaan tersebut maka jumlah ambang batasnya harus bisa ditentukan , Jumlah
ambang batasnya ini malah dianggap sepele
c. Manajemen Bertanya ke Pihak Lain
Ketika manajemen tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai hal – hal yang dicakup
dalam representasi tertulis maka manajemen akan dapat memutuskan akan bertanya kepada
orang-orang yang ikut membuat atau menyajikan laporan keuangan serta berbagai macam
hal yang berkaitan dengan laporan keuangan tersebut . Maka hal tersebut dapat melibatkan
orang – orang yang mempunyai keahlian khusus.

Anda mungkin juga menyukai