Anda di halaman 1dari 9

RANGKUMAN MATA KULIAH

PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
BAB 31 PROSES AUDIT SELANJUTNYA & BAB 32 SAMPLING
  

Dosen Pengampu:
Dr. Rida Perwita Sari, SE, M.Aks., Ak., CA, CPA

Disusun oleh :
Kelompok 2 Kelas A-Akuntansi
Ahmad Luqmanul Hakim (17013010061)
Excelino Seisa Muhammad (17013010196)
Imam Zhafirullah P. K. (17013010219)
Arya Pratama Putra (17013010295)
  
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2020
BAB 33
REPRESENTASI TERTULIS

Management assertion adalah bagian dari management representation. Jika di


maknai secara implisit yaitu manajemen dan auditor yang memiliki pemahaman
yang sama bukan dasar atas pernyataan lisan maupun tertulis.
Isa yang menjadi pedoman mengenai representasi tertulis manajemen adalah
sebagai berikut:
ISA 580.6
Tujuan auditor adalah
a. Memperoleh reprentasi tertulis dari manajemen dan TCWG. Dalam
representasi ini menjelaskan bahwa mereka percaya sudah memnuhi
tanggung jawab pembuatan laporan keuangan dan kelengkapan informasi
untuk auditor.
b. Mendukung bukti audit lain yang relevan untuk laporan keuangan atau asersi
tertentu dalam laporan keuangan dengan meminta representasi tertulis.
c. Menanggapi dengan tepat representasi tertulis dari manajemen dan TCWG.
Atau menanggapi dengan tepat jika manajemen atau TCWG tidak
memberikan representasi tertulis yang diminta auditor.
ISA 580.9
Auditor wajib meminta representasi tertulis dari manajemen yang mempunyai
tanggung jawab atas laporan keuangan dan mengenai hal-hal terkait.
ISA 580.10
Auditor wajib meminta representasi tertulis dari manajemen bahwa manjemen
sudah memenuhi tanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk penyajian laporan
keuangan.
ISA 580.11
Secara wajar, seperti yang dituangkan dalam syarat-syarat penugasan audit
Auditor wajib meminta manajemen memberikan representasi tertulis bahwa:
a. Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang relevan
dan akses seperti yang disepakati dalam syarat-syarat penugasan audit, dan ;
b. Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan.
ISA 580.12
Tanggung wajab manajemen wajib iuraikan dalam representasi tertulis
sebagaimana diatur dalam alenia 10 dan 11 dengan cara penuangan tanggung
jawab di dalam syarat-syarat penugasan audit.
ISA 580.13
ISA lainnya mengharuskan meminta representais tertulis. Jika, sebagai tambahan
atas representasi yang diharuskan, auditor menentukan perlunya memperoleh satu
atau lebih representasi tertulis untuk mendukung bukti audit yang relevan untuk
laporan keuangan untuk satu atau lebih asersi tertentu dalam laporan keuangan,
audit wajib meminta representasi tertulis tambahan tersebut.
ISA 580.14
Tanggal dari representasi tertulis harus sedekat mungkin, tetapi tidak sesudah,
tanggal laporan auditor atas laporan keuangan. Representasi tertulis ini untuk
semua laporan keuangan dan untuk periode yang disebutkan dalam laporan
auditor.
ISA 580.15
Representasi tertulis harus dalam bentuk surat representasi yang dialamatkan
kepada auditor. Jikaketentuan perundang-undangan mewajibkan membuat
representasi tertulis kepada public tentang tanggung jawabnya, dan auditor
memastikan bahwa pernyataan tersebut memberikan sebagian atau seluruh
representasi yang diharuskan dalam alenia 10 dan 11, hal-hal relevan yang
mencakup dalam pernyataan tersebut tidak pelu dimasukan dalam surat
representasi.
ISA 580.16
Jika auditor ragu/ khawatir terhadap kompetensi, integritas, nilai- nilai etia atau
kecermatan manajemen, atau mengenai komitmennya untuk melaksanakan hal-
hal tersebut, auditor wajib menentukan dampak keraguan/ kekhawatiran tersebut
terhadap keandalan representasi (lisan atau tertulis) dan bukti audit secara umum.
ISA 580.19
Jika manajemen tidak memberikan satu atau lebih representasi tertulis yang
diminta (auditor), auditor wajib:
a) Membahas hal itu dengan manejemen;
b) Mengevaluasi kembali integritas manajemen dan mengevaluasi dampaknya
erhadap keandalan representasi (lisan atau tertulis) dan bukti audit secara
umum; dan
Mengambil tindakan yang tepat, termasuk menentukan dampaknya terhadap opini
dalam aporan auditor sesuai ISA 705, dengan memperhatikan alinea 20 ISA ini;
ISA 580.20
Auditor wajib menolak memberikan pendapat atas laporan keuangan sesuai ISA
705 jika:
a) Auditor menyimpulkan ada cukup keraguan mengenai integritas manajemen
sehingga representasi tertulis yang diharuskan dalam alinea 10 dan 11 (ISA
580), menjadi tidak andal; atau
b) Manajemen tidak memberikan yang diharuskan dalam alinea 10 dan 11
(ISA 580)

Selayang Pandang
Selama berlangsungnya proses audit, manajemen membuat sejumlah representasi
lisan kepada auditor, yang digunakan sebagai bukti audit yang menguatkan
prosedur audit lainnya. Pada akhir penugasan, repsentasi lisan tersebut harus
dimasukkan dalam surat pernyataan tertulis yang diperoleh dari manajemen, dan
jika perlu dari TCWG.
Surat representasi berisi pernyataan tertentu, dan keyakinan manajemen bahwa:
1. Manajemen memenuhi tanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan;
dan
2. Informasi yang diberikan kepada auditor sudah lengkap
Surat representasi diperoleh menjelang akhir atau mendekati, tetapi tidak sesudah
tanggal laporan auditor atas laporan keuangan. Pernyataan ini mencakup seluruh
laporan keuangan dan seluruh periode yang disebutkan dalam laporan auditor.
Representasi tertulis dari manajemen tidak boleh digunakan sebagai:
1. Pengganti pelaksanaan prosedur audit lainnya
2. Satu-satunya sumber bukti untuk masalah audit yang signifikan

Representasi Manajemen
Representasi manajemen bisa dalam bentuk lisan maupun tertulis. Representasi
manajemen dalam bentuk lisan bisa diberikan atas permintaan auditor, maupun
tidak diminta auditor. Representasi ini diperoleh selama berlangsungnya audit.
Pada akhir penugasan, auditor wajib meminta pernyataan tertulis dari manajemen
yang menegaskan hal-hal tertentu seperti :
1. Representasi lisan yang disebutkan diatas
2. Manajemen sudah memenuhi tanggung jawabnya atas pembuatan laporan
keuangan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
3. Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan.
4. Representasi lainnya yang diperlukan untuk mendukung bukti audit yang
diperoleh
Bentuk-bentuk representasi manajemen, antara lain:
1. Hal-hal yang dikomunikasikan dalam diskusi
2. Hal-hal yang dikomunikasikan secara elektronis
3. Skedul, analisis, dan laporan yang dibuat entitas, serta notasi/disposisi dan
komentar yang dibuat manajemen atas skedul/analisis/laporan tersebut.
4. Memo dan korespondensi internal dan eksternal.
5. Risalah rapat TCGW.
6. Laporan keuangan yang ditandatangani
7. Surat representasi manajemen

Mengevaluasi Representasi Manajemen


Apakah orang/pejabat yang membuat representasi dapat diharapkan akan
objektif dan mempunyai pengetahuan mengenai pokok masalah?
Apakah representasi itu layak dan konsisten dengan:
 Pemahaman auditor mengenai entitas dan lingkungannya?
 Bukti lain yang diperoleh, termasuk representasi lain yang diperoleh
dari manajemen?
 Bukti lain yang diperoleh melalui pelaksanaan prosedur audit untuk
mencapai tujuan audit lain?
Apa prosedur audit selanjutnya untuk menguatkan representasi manajemen?
Untuk menguatkan pembuktian mengenai niat manajemen, pertimbangkan
sumber-sumber bukti seperti risalah rapat Dewan Komisaris/Direksi, risalah
rapat Komite Investasi, dokumen hukum, atau korespondensi dan email
internalnya.
Ketika representasi manajemen bertentangan dengan bukti audit lain yang
diperoleh:
 Apakah ada alas an untuk meragukan kejujuran dan integritas
manajemen? Jika ya, auditor perlu membahas hal ini dengan TCWG,
dan mengkaji dampaknya terhadap penilaian risiko dan perlunya
prosedur audit selanjutnya.
 Apakah mempercayai representasi manajemen lainnya masih tepat dan
dapat dibenarkan?
Pertimbangkan cara yang paling tepat untuk mendokumentasikan representasi.
Contoh dengan:
 Memo yang dibuat auditor
 Memo yang dibuat manajemen
 Mencantumkannya dalam surat representasi manajemen

Representasi Tertulis
Representasi tertulis merupakan sumber bukti audit yang penting, karena :
1. Jika manajemen mengubah representasi tertulisnya atau tidak memberikan
representasi tertulis yang diminta, hal ini memicu perhatian auditor tentang
kemungkinan adanya satu atau lebih masalah; dan
2. Permintaan akan representasi tertulis (dan bukan lisan) mungkin akan
mendorong manajemen mempertimbangkan masalah itu dengan lebih
saksama, dan dengan demíkian, meningkatkan mutu dari representasi itu.
Auditor harus meminta kepada manajemen untuk memberikan representasi tertulis
bahwa:
1. Manajemen sudah memenuhi tanggung jawabnya atas pembuatan laporan
keuangan sesuai kerangka pelaporan keuangan yang berlaku;
2. Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang relevan
dan akses sebagai disepakati dalam persyaratan penugasan audit;
3. Semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan keuangan; dan
4. representasi manajemen mendukung bukti audit lainnya yang relevan untuk
laporan keuangan (sebagaimana diharuskan oleh ISAs lainnya) atau satu/lebih
asersi tertentu dalam laporan keuangan.
Representasi tertulis juga bisa menyangkut hal-hal khusus seperti representasi
manajemen tentang berikut ini :
1. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sudah tepat dan sesuai dengan
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
2. Hal-hal berikut, di mana ada relevansinya dalam kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku, telah diakui, diukur, disajikan, atau diungkapkan
sesuai kerangka pelaporan keuangan tersebut.
a. Rencana atau niat/intensi yang bisa berdampak terhadap nilai (carrying
value) atau klasifikasi aset dan kewajiban/utang.
b. Kewajiban, yang sebenarnya (actual) maupun yang kontinjen
(contingent).
c. Hak atas (title to) atau pengendalian terhadap (control over) aset tersebut.
d. Beban hukum (liens or encumbrances) atas aset dan aset yang dijadikan
agunan (collateral)
e. Aspek-aspek hukum, ketentuan perundangan lain, dan perikatan
(contractual orements) yang dapat berdampak atas laporan keuangan,
termasuk masalah ketidakpatuhan.
3. Komunikasi tentang semua kelemahan dan kekurangan dalam pengendalian
internal yang manajemen tahu.
4. Semua alasan mengapa entitas memilih tindakan tertentu, telah
dikomunikasikan.
5. Intensi/niat/rencana mengenai [sebutkan masalahnya] adalah sebagai berikut.
[jelaskan intensi/niat/rencana entitas tersebut].

Pertimbangan-Pertimbangan Lainnya
a. Penggunaan Qualifying Language
Pada suatu ketika , manajemen memungkinkan menggunakan bahasa yang
tidak lugas ketika mengungkapkan representasinya sepanjang kami ketahui
dan memahami.
Redaksi semacam itu akan diterima jika auditor puas atas pertanyaan
representasi dibuat oleh orang yang bertanggung jawab dan tepat dan
mengetahui hal –hal pada saat representasi
b. Salah Saji yang Sepele
Ketika para auditor menginginkan pertanyaan representasi tentang adanya
salah saji material pada perusahaan tersebut maka jumlah ambang batasnya
harus bisa ditentukan , Jumlah ambang batasnya ini malah dianggap sepele
c. Manajemen Bertanya ke Pihak Lain
Ketika manajemen tidak memiliki cukup pengetahuan mengenai hal – hal
yang dicakup dalam representasi tertulis maka manajemen akan dapat
memutuskan akan bertanya kepada orang-orang yang ikut membuat atau
menyajikan laporan keuangan serta berbagai macam hal yang berkaitan
dengan laporan keuangan tersebut . Maka hal tersebut dapat melibatkan orang
– orang yang mempunyai keahlian khusus.
DAFTAR PUSTAKA

Aulia, D. (2018, Oktober 18). Audit Siklus Pendanaan. Diakses pada 26 April
2020 melalui http://auliadep.blogspot.com/2018/12/audit-siklus-
pendanaan.html.
Riski, A. Kiki. (2017, April 02). Audit = Audit Terhadap Siklus Pendanaan.
Diakses pada 26 April 2020 melalui http://kikimaylan.blogspot.com/2017/
04/audit-audit-terhadap-siklus-pendanaan.html
Tuanakotta, Theodorus M. 2015. Audit Kontemporer. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai