Disusun oleh:
Kelompok 8
Kelas A
2020
BAB 33: MENDOKUMENTASIKAN PEKERJAAN AUDIT
ISA 230.7
Auditor wajib membuat dokumentasi audit secara tepat waktu
ISA 230.8
Auditor wajib membuat dokumentasi audit yang cukup, yang memungkinkan auditor
berpengalaman, yang tidak mempunyai hubungan sebelumnya dengan audit itu, memahami:
a) sifat, waktu dan luasnya prosedur audit yang dilaksaakan sesuai ISAs dan ketentuan
perundang-undangan terkait
b) hasil dari prosedur audit yang dilaksanakan, dan bukti audit yang diperoleh
c) hal-hal signifikan yang ditemukan dalam audit, kesimpulan atas hal-hal itu, dan
kearifan professional signifikan yang diterapkan dalam menarik kesimpulan tersebut
ISA 230.9
Dalam mendokumentasikan sifat, waktu dan luasnya prosedur audit yang dilaksanakan,
auditor wajib mencatat:
a) ciri-ciri yang diidentifikasi dari item tertentu atau hal-hal yang diuji
b) siapa yang melaksanakan pekerjaan audit dan tanggal pekerjaan itu diselesaikan
c) siapa yang mereviu pekerjaan pelaksanaan pekerjaan audit itu dan tanggal pekerjaan
itu direviu
ISA 230.10
Auditor wajib mendokumentasikan pembahasan hal-hal penting dengan manajemen, TCWG,
dan pihak lain. Dokumentasi itu memuat sifat/isi dari hal-hal penting yang dibahas, kapan,
dan dengan siapa dibahas.
ISA 230.16
Ketika mengevaluasi efektifnya pengendalian yang relevan, auditor wajib mengevaluasi
apakah salah saji yang dideteksi dengan prosedur substantive mengindikasikan bahwa
pengendalian tidak berfungsi efektif. Namun, tidak adanya salah saji bukanlah merupakan
bukti audit bahwa pengendalian terkait dengan asersi yang diuji adalah efektif.
ISA 230.26
Auditor wajib menyimpulkan apakah bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh.
Dalam merumuskan suatu pendapat, auditor wajib mempertimbangkan semua bukti audit
yang relevan, tanpa memperhatikan apakah bukti-bukti tersebut kelihatannya mendukung
atau bertentangan dengan asersi dalam laporan keuangan.
ISA 230.27
Jika auditor belum memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat mengenai asersi yang
material dalam laporan keuangan, auditor wajib berupaya memperoleh bukti audit tambahan.
Jika auditor tidak dapat (tidak berhasil) memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, auditor
wajib memberikan pendapat wajar dengan kualifikasi atau menolak memberikan pendapat
atas laporan keuangan.
ISA 500.8
Jika informasi yang akan digunakan sebagai bukti audit, dibuat dengan menggunakan
management’s expert (tenaga ahli yang disewa manajemen), auditor wajib, jika perlu, dengan
memperhatikan (seberapa) pentingnya pekerjaan ahli itu untuk keperluan/tujuan auditor:
a) evaluasi kompetensi, kapabilitas, dan objektivitas tenaga ahli
b) pahami pekerjaan tenaga ahli tersebut
c) evaluasi tepatnya pekerjaan tenaga ahli tersebut sebagai bukti audit untuk asersi yang
relevan
ISA 500.9
Ketika menggunakan informasi yang dihasilkan entitas, auditor wajib mengevaluasi apakah
informasi itu cukup andal untuk keperluan/tujuan auditor, termasuk:
a) memperoleh bukti audit tentang akurasi dan lengkapnya informasi
b) mengevaluasi apakah informasi itu cukup teliti dan rinci
Selayang Pandang
Dokumentasi pekerjaan audit berperan penting dalam perencanaan dan pelaksanaan audit.
Dokumentasi ini berfungsi sebagai catatan atau rekaman mengenai pekerjaan yang dilakukan,
dan menjadi dasar untuk laporan auditor. Dokumentasi juga digunakan untuk reviu kendali
mutu, untuk memantau kepatuhan terhadap ISAs dan ketentuan perundangan terkait, serta
kemungkinan inspeksi oleh pihak ketiga.
Kepemilikan atas File
Kecuali ditetapkan lain oleh ketentuan perundang-undangan, dokumentasi audit merupakan
milik kantor akuntan public (KAP).
Makna dari representasi tertulis ialah “kedua belah pihak”, yakni manajemen dan auditor,
mempunyai pemahaman yang sama, yang bukan didasarkan atas pernyataan lisan maupun
tertulis.
ISA 580.6
Tujuan auditor adalah sebagai berikut.
a) Memperoleh representasi etrtulis dari manajemen dan, jika perlu, dari TCWG.
Dinyatakan bahwa mereka percaya sudah memenuhi tanggung jawab atas pembuatan
laporan keuangan dan mengenai lengkapnya informasi yang diberikan kepada auditor.
b) Mendukung bukti audit lainnya yang relevan bagi laporan keuangan atau asersi
tertentu dalam laporan keuangan dengan meminta representasi tertulis jika auditor
merasa perlu atau diwajibkan oleh ISAs lainnya
c) Menanggapi dengan tepat representasi tertulis dari manajemen dan, jika perlu, dari
TCWG. Atau, menanggapi dengan tepat jika manajemen atau TCWG tidak
memberikan representasi tertulis yang diminta oleh auditor.
ISA 580.9
Auditor wajib meminta representasi tertulis dari manajemen yang mempunyai tanggung
jawab atas laporan keuangan dan mengenai hal-hal terkait.
ISA 580.10
Auditor wajib meminta representasi tertulis dari manajemen bahwa manajemen sudah
memenuhi tanggung jawab atas pembuatan laporan keuangan sesuai dengan kerangka
pelaporan keuangan yang berlaku, termasuk penyajian laporan keuangan secara wajar, seperti
yang dituangkan dalam syarat-syarat penugasan audit
ISA 580.11
Auditor wajib meminta manajemen memberikan representasi tertulis bahwa:
a) Manajemen sudah memberikan kepada auditor semua informasi yang relevan dan
akses seperti yang disepakati dalam syarat-syarat penugasan audit
ISA 580.12
Tanggung jawab manajemen wajib diuraikan dalam representasi tertulis sebagaimana diatur
dalam alinea 10 dan 11 dengan cara penuangan tanggung jawab ini dalam syarat-syarat
penugasan audit
ISA 580.13
ISAs lainnya mengharuskan meminta representasi tertulis. Jika sebagai tambahan atas
representasi yang diharuskan, auditor menentukan perlunya memperoleh satu atau lebih
representasi tertulis untuk mendukung bukti audit yang relevan.
ISA 580.14
Tanggal dari representasi tertulis hatus sedekat mungkin, tetapi tidak sesudah, tanggal laoran
auditor atas laporan keuangan.
ISA 580.15
Representasi tertulis harus dalam bentuk surat representasi yang dialamatkan kepada auditor.
ISA 580.16
Jika auditor ragu/khawatir terhadap kompetensi, integritas, nilai-nilai etika atau
kecemermatan manajemen, atau mengenai komitmennya untuk melaksanakan hal-hal
tersebut, auditor wajib menentukan dampak keraguan/kekhawatiran tersebut terhadap
keandalan representasi dan bukti audit secara umum.
ISA 580.19
Jika manajemen tidak memberikan satu atau lebih representasi tertulis yang diminta, auditor
wajib:
ISA 580.20
Auditor wajib menolak memberikan pendapat atas laporan keuangan sesuai ISA 705 jika:
Selayang Pandang
Salah satu tanggung jawab manajemen ketika ia menandatangani surat perikatan ialah
mengonfirmasi ekspektasi auditor untuk menerima penegasan tertulis mengenai representasi
yang dibuatnya sehubungan dengan perikatan audit.
Surat representasi diperoleh menjelang akhir atau mendekati, tetapi tidak sesudah,
tanggal laporan auditor atas laporan keuangan. Pernyataan tertulis mencakup seluruh laporan
keuangan dan seluruh periode yang disebutkan dalam laporan auditor.
Representasi Manajemen
Pada akhir penugasan, auditor wajib meminta pernyataan tertulis (written statement) dari
manajemen yang mengaskan hal- hal tertentu seperti:
Tabel 34-1 menyajikan hal- hal yang perlu diperhatikan ketika mengevaluasi representasi
manajemen.
Apakah orang/ pejabat yang membuat representasi dapat diharapkan akan objektif dan
mempunyai pengetahuaan mengenai pokok masalah?
Apakah representasi itu layak dan konsisten dengan:
o Pemahaman auditor mengenai entitas dan lingkungannya?
o Bukti lain yang diperoleh, termasuk representasi lain yang diperoleh dari
manajemen?
o Butki lain yang diperoleh melalui pelaksanaan prosedur audit untuk mencapai
tujuan audit lain?
Apa prosedur audit selanjutnya untuk menguatkan representasi manajemen? Untuk
menguatkan pembuktian mengenai niat- niat manajemen, pertimbangkan
sumbersumber buktiseperti risalah rapat Dewan Komisaris / Direksi, risalah rapat
Komite Investasi, dokumen hukum, atau korespondensi dan internal. Misalnya, untuk
mendalami masalah going concern (kesinambungan usaha), bukti yang menguatkan
meliputi inspeksi atas risalah rapat Dewan Komisaris/ Direksi, dokumen hukum, dan
informasi mengenai pendanaan, dan lain- lain. Apabila bukti uang menguatkan tidak
tersedia, apakah ada pembatasan lingkup (scope limitation)?
Ketika representasi manajemen bertentangan dengan bukti lain yang diperoleh:
o Apakah ada alasan untuk meragukan kejujuran dan integritas manajemen? Jika
ya, auditor perlu membahas hal ini dengan TCWG (Those Charged With
Governence, dan mengkaji dampaknya terhadap penilaian risiko (risk
assessment) dan perlunya prosedur audit selanjutnya.
o Apakah memercayai representasi manajemen lainnya masih tepat dan dapat
dibenarkan?
Pertimbangkan cara yang paling tepat untuk mendokumentasikan representasi.
Contoh dengan:
o Memo yang dibuat auditor;
o Memo yang dibuat manajemen;
o Mencantumkan dalam surat representasi manajemen
Representasi Tertulis
Representasi tertulis diminta dari orang/ pejabat yang bertanggung jawab atas pembuatan dan
penyajian laporan keuangan dan orang/ pejabat tersebut mempunyai pengetahuan pokok
masalah dalam representasi. Dalam banyak hal, orang ini adalah Direktur Utama/ CEO
(Chief Executive Officer) dan Direktur Keuangan/ CFO (Chief Finance Officer), atau setara
dengan itu, seperti pemilik merangkat mengelola (owner- manager).
Auditor harus meminta kepada manajemen untuk memberikan representasi tertulis bahwa:
Sejumlah ISAs berisi kewajiban spesifik bagi auditor untuk meminta pernyataan tertulis.tabel
30-2 menyajikan ISAs dan alinea yang relevan yang mewajibkan representasi tertulis untuk
hal- hal tertentu.
Tabel 34-2
Representasi tertulis bisa menyangkut hal- hal umum seperti dijelaskan di atas (tanggung
jawab manajemen atas pembuatan laporan keuangan; manajemen sudah memberikan semua
informasi relevan dan akses; semua transaksi sudah dicatat dan dicerminkan dalam laporan
keuangan).
1. Pemilihan dan penerapan kebijakan akuntansi sudah tepat dan sesuai dengan kerangka
pelaporan yang berlaku.
2. Hal-hal berikut, di mana ada relevansinya dalam kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, telah diakui, diukur, disajikan, atau diungkapkan sesuai kerangka pelaporan
keuangan tersebut.
a. Rencana atau niat/intensi yang bisa berdampak terhadap nilai (carrying value) atau
klasifikasi aset dan kewajiban/utang.
c. Hak atas (title to) atau pengendalian terhadap (control over) aset tersebut.
d. Beban hukum (liens or encumbrances) atas aset dan aset yang dijadikan agunan
(collateral).
Pertimbangan-Pertimbangan Lain
Dalam hal-hal tertentu, manajemen mungkin menggunakan bahasa yang tidak lugas,
“tersamar dalam nuansa santun”, yang dalam bahasa Inggris disebut “qualifying language”
yang berdampak bahwa representasinya dibuat “to the best of its knowledge and belief” atau
“sepanjang yang kami ketahui dan pahami”.
Redaksi semacam itu bisa diterima jika auditor puas bahwa representasi tersebut
dibuat oleh orang yang mempunyai tanggung jawab yang tepat dan mengetahui hal-hal yang
dicantumkan dalam representasi itu.
Sewaktu meminta representasi tentang salah saji (misstatements), jumlah ambang batas yang
ditentukan. Masing-masing salah saji di bawah ambang batas ini dianggap sepele (trivial).
Jika manajemen tidak mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai hal-hal yang dicakup
dalam representasi tertulis, manajemen dapat memutuskan untuk bertanya (to make inquiries)
kepada orang-orang yang ikut membuat/menyajikan laporan keuangan dan segala asersi yang
berkaitan dengan laporan keuangan tersebut. Ini mungkin melibatkan orang-orang yang
mempunyai keahlian khusus.
Ilustrasi surat representasi berikut ini mencakup representasi tertulis yang diharuskan oleh
SAini dan SA lainnya yang berlaku bagi audit atas laporan keuangan untuk periode yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Dalam ilustrasi ini diasumsikan bahwa
kerangka pelaporan keuangan yang berlaku adalah Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia;ketentuan dalam SA 5701 untuk memperoleh representasi tertulis adalah tidak
relevan; dantidak ada pengecualian terhadap representasi tertulis yang diminta. Jika terdapat
pengecualian, maka representasi perlu dimodifikasi untuk mencerminkan
pengecualiantersebut.(Kop Surat Entitas)(Kepada Auditor) (Tanggal)Surat representasi ini
kami buat berkaitan dengan audit atas laporan keuangan PT ABC untuktahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 20XX2 untuk tujuan menyatakan suatu opinitentang apakah
laporan keuangan telah disajikan secara wajar, dalam semua hal yang materialsesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.Kami menegaskan bahwa, (berdasarkan keyakinan
dan pengetahuan terbaik kami, kami telahmeminta keterangan yang kami pandang perlu
untuk memperoleh informasi yang tepat bagikami): laporan keuangan
• Kami telah memenuhi tanggung jawab kami, seperti yang disebutkan dalam syarat
-syarat perikatan audit bertanggal [masukkan tanggal], untuk menyusun laporan keuangan
sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;khususnya laporan keuangan
telahdisajikan secara wajar sesuai dengan kerangka tersebut.
• Asumsi
-asumsi signifikan yang kami gunakan dalam membuat estimasi akuntansi, termasukyang
kami ukur pada nilai wajar, adalah masuk akal. (SA 540)
• Hubungan dan transaksi pihak berelasi telah kami pertanggung jawabkan dan kami sajikan
dengan tepat sesuai dengan ketentuan dalam Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
(SA550)
Berikut ini disajikan contoh surat representasi manajemen dalam bahasa Indonesia
Kertas Surat PT Bali Asri Furniture
Asumsi penting yang kami gunakan untuk membuat estimasi akuntansi, termasuk
estimasi yang diukur dengan nilai wajar adalah layak.
Hubungan pihak berelasi dan transaksi pihak berelasi sudah mendapat perlakuan
akuntansi yang tepat dan diungkapkan sesuai dengan IFRS.
Semua peristiwa sesudah tanggal neraca dan yang menurut IFRS harus dibuat adjustment
atau diungkapkan, sudah dibuatkan adjustmment atau diungkapkan.
Dampak salah saji yang tidak dikoreksi, terpisah maupun tergabung, tidaklah material,
terhadap laporan keuangan secara keseluruhan. Daftar salah saji yang tidak dikoreksi
dapat dilihat pada lampiran surat ini.
Perusahaan mempunyai hak yang sah atas semua asetnya, dan tidak ada beban-beban
hukum atas aset perusahaan, kecuali atas aset yang diungkapkan dalam Catatan X atas
.
Tidak ada penurunan nilai (impairment) dalam nilai yang dapat direalisasi dari aset tetap
atau peralatan yang sekarang sudah diganti dengan mesin-mesin baru.
a. Akses kepada semua informasi yang kami tahu adalah relevan dalam pembuatan
laporan keuangan seperti catatan pembukuan, dokumentasi, dan lain-lain;
b. Informasi tambahan yang Anda minta dari kami untuk tujuan audit; dan
c. Akses yang tidak terbatas terhadap pegawai kami yang menurut pendapat Anda
diperlukan untuk memperoleh bukti audit.
Semua transaksi sudah dicatat dalam catatan pembukuan dan dicerminkan dalam laporan
keuangan.
Kami telah mengungkapkan kepada Anda, hasil penilaian risiko bahwa laporan keuangan
bisa disalahsajikan secara material karena kecurangan.
Kami telah mengungkapkan kepada Anda, semua informasi yang terkait dengan
kecurangan atau dugaan mengenai kecurangan yang kami ketahui dan yang berdampak
terhadap entitas dan melibatkan:
a. Manajemen;
Kami telah mengungkapan kepada Anda, semua informasi yang berhubungan dengan
tuduhan dan sangkaan mengenai kecurangan yang berdampak terhadap laporan
keuangan, seperti yang dikomunikasikan oleh pegawai, mantan pegawai, analis
perusahaan, regulator, atau pihak-pihak lain.
Kami telah mengungkapkan kepada Anda, semua kasus ketidakpatuhan atau kecurigaan
akan ketidakpatuhan terhadap hukum dan ketentuan perundang-undangan yang
dampaknya harus diperhitungkan dalam membuat laporan keuangan.
Contoh Surat Representasi Manajemen bagi organisasi nirlaba :
Kepada Yth.
KAP XYZ
Kami memberikan surat representasi ini sehubungan audit Saudara atas Fund Accountability
Statement ABC terkait dengan MoU tahun buku 2008 dengan lembaga donor 123 yang
ditujukan untuk menyatakan pendapat apakah laporan keuangan tersebut di atas telah
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material atas laporan penggunaan dana
Yayasan ABC sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Kami menegaskan bahwa
kami bertanggung jawab atas penyajian wajar laporan penggunaan dana dalam Fund
Accountability Statement sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
Representasi tertentu dalam surat ini dijelaskan terbatas pada hal-hal yang material. Sesuatu
dipandang material, tanpa melihat besarnya, jika sesuatu tersebut menyangkut penghilangan
atau salah saji informasi akuntansi yang dengan mempertimbangkan keadaan yang
melingkupinya, menjadikan pertimbangan orang yang berpikiran wajar yang meletakkan
kepercayaan pada informasi tersebut akan berubah atau terpengaruh oleh penghilangan atau
salah saji tersebut.
1. Laporan keuangan yang disebut di atas disajikan secara wajar sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
2. Kami telah menyediakan kepada Saudara semua catatan akuntansi dan data lain
yang berkaitan.
3. Tidak terdapat komunikasi dari Badan Pembina dan Badan Pengawas mengenai
ketidakpatuhan atau kelemahan dalam praktik pelaporan keuangan.
4. Tidak terdapat transaksi material yang tidak secara semestinya dicatat dalam
catatan akuntansi yang melandasi laporan keuangan.
5. Tidak ada:
6. Yayasan tidak memiliki rencana atau maksud yang dapat berdampak material
terhadap nilai berjalan atau klasifikasi aktiva dan utang.
7. Tidak terdapat:
Kemungkinan unsur tindakan pelanggaran atau unsur tindakan pelanggaran
terhadap hukum dan peraturan yang berdampak yang harus dipertimbangkan
untuk diungkapkan dalam laporan keuangan.
Kewajiban lain yang material yang diharuskan untuk dicatat atau diungkapkan
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
8. Yayasan telah memenuhi semua aspek perjanjian kontrak yang akan mempunyai
dampak material terhadap laporan keuangan jika kami tidak mematuhi perjanjian
tersebut.
9. Penunjukkan hanya satu auditor untuk tahun buku yang bersangkutan.
Direktur Eksekutif
Yayasan ABC
DAFTAR PUSTAKA