Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 2

NIM : 042903318
NAMA : Amalia Irza Hasanah Pelupessy
Matakuliah : Auditing 1
Kepada Yth Bapak / Ibu Tutor (Dr. Fauzan Misra, M.Sc., Ak., CA., BKP.)

Soal :
1. Apa yang harus dilakukan auditor dalam laporan auditnya jika ia menyatakan
pendapat tidak wajar atas laporan keuangan perusahaan?
2. Dalam keadaan adanya bagian audit anak perusahaan dilaksanakan oleh auditor
independen lain, bagaimana kaitan tanggung jawab auditor dengan keputusan
pengacuan yang dapat dilakukannya atas pekerjaan yang dilakukan auditor
independen lain? Jelaskan dengan singkat!
3. Sebutkan dan jelaskan teknik dasar dalam menyusun kertas kerja yang baik!
4. Apakah yang dimaksud dengan asersi manajemen? Sebutkan beberapa asersi
manajemen!

Jawaban
1. Pendapat tidak wajar dapat diberikan auditor untuk menyatakan laporan keuangan
tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan yang
dumaksud secara keluruhan tidak disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku di Indonesia menurut pertimbangan auditor. Auditor harus
menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf pendapat dalam laporannya.
Dalam paragraf terpisah tersebut dicantumkan:
a. Semua alasan yang mendukung pendapat tidak wajar, dan
b. Dampak utama hal yang menyebabkan pemberian pendapat tidak wajar
terhadap posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas, jika secara praktis untuk
dilaksanakan. Jika dampak tersebut tidak dapat ditentukan secara beralasan,
laporan auditor harus menyatakan hal itu.
Jika pendapat tidak wajar dinyatakan oleh auditor, paragraf pendapat harus berisi
penunjukan langsung ke paragraf terpisah yang menjelaskan dasar untuk pendapat
tidak wajar tersebut.
2. Auditor utama harus menentukan apakah ia harus mengacu atau tidak mengacu pada
bagian audit yang dilaksanakan auditor lain dalam laporannya. Jika auditor utama
memutuskan untuk memikul tanggung jawab atas pekerjaan auditor lain, sepanjang
pekerjaan tersebut berkaitan dengan pernyataan pendapat auditor utama atas laporan
keuangan secara keseluruhan, tidak ada pengacuan yang harus dibuat terhadap
pekerjaan atau laporan auditor lain. Sebaliknya, jika auditor utama memutuskan untuk
tidak memikul tanggung jawab tersebut, laporannya harus menunjukkan pengacuan ke
audit yang dilaksanakan oleh auditor lain dan harus menunjukkan secara jelas
pembagian tanggung jawab antara auditor utama dan auditor lain dalam menyatakan
pendapatnya atas laporan keuangan. Tanpa memperhatikan keputusan auditor utama,
auditor lain tetap bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaannya dan atas
laporannya.

3. Teknik dasar dalam menyusun kertas kerja sebagai berikut:


a. Judul (heading); setiap kertas kerja harus memuat nama klien, judul deskriptif
yang dapat mengidentifikasi isi dari kertas kerja tersebut seperti “Rekonsiliasi
Bank-Bank ABC” serta tanggal neraca atau periode yang menjadi ruang
lingkup audit.

Page1|5
b. Nomor indeks (index number); setiap kertas kerja diberi nomor indeks atas
nomor referensi untuk tujuan indentifikasi atau pengarsipan, seperti A-1, B-1.
c. Referensi silang (cross-referencing); data dalam kertas kerja yang diambil dari
kertas kerja lainnya atau yang digunakan dalam kertas kerja lain harus diberi
referensi silang dengan nomor.
d. Tanda koreksi (tickmark); tanda koreksi berupa simbol-simbol seperti tanda
pengecekan () yang digunakan dalam kertas kerja, menunjukkan bahwa
auditor telah melaksanakan sejumlah prosedur pada item-item di mana tanda
pengecekan itu diberikan, atau dapat juga berarti bahwa informasi tambahan
tentang item tersebut dapat diperoleh pada bagian lain dalam kertas kerja
tersebut.
e. Tanda tangan dan tanggal (signatures and date); setelah menyelesaikan
masing-masing tugasnya, penyusun maupun reviewer kertas kerja tersebut
harus membubuhkan paraf dan tanggal pada kerta kerja tersebut. Hal ini
diperlukan untuk menetapkan tanggung jawab atas pekerjaan dan review yang
dilaksanakan.

4. Asersi (assertion) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen


laporan keuangan. Asersi manajemen dalam laporan keuangan menjadi panduan
auditor untuk merencakanan pengumpulan bukti audit. Berbagai asersi manajemen,
yaitu:
a. Keberadaan atau keterjadian (existence or occurance);
b. Kelengkapan (completencess);
c. Hak dan kewajiban (right and obligation);
d. Penilaian (valuation) atau lokasi;
e. Penyajian dan pengungkapan (presentation and disclosure).

Demikian jawaban dari saya dan mohon koreksian dan revisi dari bapak / ibu tutor
Terima kasih
Salam
042903318 - Amalia Irza Hasanah Pelupessy

Page2|5
Daftar Pustaka / Sumber Referensi
 BMP EKSI4308 auditing 1 hal. 5.57
 BMP EKSI4308 auditing 1 hal. 5.66
 BMP EKSI4308 auditing 1 hal. 6.54 – 6.55
 BMP EKSI4308 auditing 1 hal. 6.21 – 6.22

Page3|5

Anda mungkin juga menyukai