Anda di halaman 1dari 5

PERMINTAAN DARAH TRANFUSI / PRODUK

DARAH KE PMI

STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,


PROSEDUR
OPERASIONAL
PENGERTIAN Permintaan darah di dalam RS Ibu Dan Anak ASIH adalah mekanisme
kegiatan mulai dari permintaan darah tranfusi oleh dokter sampai
darah tersedia di unit untuk diberikan kepada pasien.
TUJUAN Agar permintaan darah dapat terlaksana dengan lancer sehingga
tercapai keselamatan pasien.
KEBIJAKAN 1.Berdasarkan Kebijakan Pelayanan Laboratorium di RS Ibu Dan
Anak ASIH
2.Berdasarkan Pedoman Pelayanan Laboratorium di RS Ibu Dan
Anak ASIH
1.Perawat mengisi lengkap Formulir Permintaan Darah ke PMI sesuai
PROSEDUR instuksi dokter dan ditandatangani oleh DPJP atau dokter jaga
ruangan.
2. Formulir yang telah diisi lengkap diserahkan ke petugas
laboratorium disertai contoh darah pasien.
3. Contoh darah pasien diberi label identitas pasien yang jelas dan
lengkap dan sesuai dengan formulir permintaan darah.
4. Petugas perawat yang mengambil contoh darah menandatangani
Formulir Permintaan Darah yang diisi.
5. Petugas lab meminta bantuan pekarya untuk mengantar contoh
darah ke Unit Donor Darah PMI DKI Jakarta disertai Formulir
Permintaan Darah yang telah dibubuhi stempel Rumah Sakit.
UNIT TERKAIT 1.Unit Rawat inap
2.Unit Rumah Tangga
DOKUMEN Formulir Permintaan Darah
TERKAIT
PENANGANAN PAPARAN DAN TUMPAHAN LIMBAH B3

NOMOR DOKUMEN NOMOR REVISI HALAMAN


SPO-RSK128- 0 1/4
LAB.014
STANDAR TANGGAL TERBIT DITETAPKAN,
PROSEDUR Direktur RS Kramat 128
OPERASIONAL 05 Januari 2015
Dr.Harjadi SpA MARS
PENGERTIAN Penanganan kontaminasi dan pencemaran oleh limbah B3 dalah suatu
tindakan yang dilakukan untuk melindungi segenap orang yang berada
dilingkungan Rumah Sakit dari paparan tumpahan limbah B3 baik
yang berdampak pada kesehatan,keselamatan maupun pencemaran
lingkungan.
TUJUAN 1.Melindungi setiap orang yang berada di Rumah Sakit dari paparan
limbah B3
2.Meminimalisir pencemaran lingkungan dari limbah B3 yang
dihasilkan Rumah Sakit.
KEBIJAKAN 1.Tindakan dilakukan segera setelah terjadi kecelakaan oleh petugas
yang berada paling dekat dengan kejadian.
2.Lakukan tindakan darurat sesuai situasi yang ada.
3.Laporkan kejadian segera kepada atasan langsung atau pejabat yang
berwenang pada saat kejadian.
4.Segera lakukan penyelidikan untuk mengetahiu penyebab
kecelakaan.
5.Segera lakukan tindakan untuk menanggulangi penyebab kecelakaan
untuk menghindari terulangnya kejadian.
6.Pelatihan/pendidikan cara mengambil tindakan bila terjadi bencana
atau kecelakaan bagi pegawai dilaksanakan oleh Divisi SDM .
1.Jenis -jenis B3 laboratorium
PROSEDUR Daftar B3 Klasifikasi
Alkohol/Ethanol Mudah menyala,irritant
Spiritus Sangat mudah
menyala ,Beracun,Karsinogenik
Reagen Cair Irritant,Berbahaya bagi
lingkungan
Immersion Oil Beracun,Irritant
HCL Korosif ,Irritant
Asam Asetat Korosif,Irritant
Asam Sulfosalisilat Korosif,Irritant
Zat pewarnaan Irritant,Berbahaya bagi
lingkungan,Beracun.
Bayclin Beracun,Berbahaya bagi
lingkungan.
Aceton Sangat mudah menyala,Beracun.

II.Penanganan bila terjadi paparan/Kontaminasi limbah B3


1.Bila terkena kulit
a.Segera buka pakaian dan sepatu yang terkontaminasi.
b.Kulit yang terkena limbah B3 segera bilas dengan air mengalir
selama 15 menit.
c.Cuci kulit yang terkontaminasi dengan sabun.
d.Bila masih terjadi dampak dari limbah B3 bawa ke emergency.
2.Bila terhirup
a.Segera pindahkan korban ke tempat yang udaranya lebih segar.
b.Longgarkan pakaian yang kencang seperti ikat pinggang dll.
c Jaga korban tetap tenang dan istirahatkan senyaman mungkin.
d.Bila masih belum sadar bawa ke emergency.
3.Bila terkena mata
a.Cuci mata yang terkena limbah B3 dengan air mengalir (eye
wash).
b.Lakukan pencucian sambil mengedip – ngedipkan mata sesekali
sambil dipastikan tidak ada bahan kimia yang tertinggal.
c.Lakukan selama 15 menit
d.Bila mata masih terasa sakit bawa ke emergency.
4.Bila terminum
a.Bilas bagian luar dan dalam mulut dengan air dan kumur-kumur
b.Rangsang mulut agar bisa muntah.
c.Minum banyak air putih
d.Bawa ke emergency untuk pertolongan selanjutnya.
III.Penanganan Tumpahan Limbah
1.Tumpahan limbah B3 yang infeksius
a.Gunakan APD sebelum bekerja.
b.Blok area tumpahan agar tidak dilewati orang (radius 1 meter
atau sesuai dengan kondisi).
c.Bersihkan tumpahan dengan menaruh pasir diatas tumpahan tsb,
lalu bersihkan dengan alat pembersih ( sapu dan dustpan ) dan
masukkan kedalam plastic warna kuning.
d.Pel lantai bekas tumpahan dengan menggunakan deterjen dan
cairan desinfektan ( chemical antiseptic ).
2.Tumpahan limbah B3 dalam bentuk padatan / serbuk
a.Gunakan APD
b.Blok area tumpahan agar tidak dilewati orang ( radius 1 meter
atau sesuai dengan kondisi ).
c.Bersihkan tumpahan dengan alat pembersih (sapu dan dustpan)
dan masukkan kembali tumpahan ke dalam tempatnya semula.
d.Pel lantai bekas tumpahan sampai tidak ada tumpahan yang
tersisa.
3.Tumpahan dalam bentuk cairan
a.Gunakan APD
b.Blok area tumpahan agar tidak dilewati orang (radius 1 meter
atau sesuai dengan kondisi).
c.Lakukan penyerapan cairan limbah B3 dengan bahan yang
sesuai dan tidak menimbulkan reaksi lain terhadap limbah B3
yang akan dibersihkan ( misal : tissue ataupun pasir ).
d.Masukkan bahan penyerap tadi ke dalam kantong plastic warna
kuning.
e.Lakukan pengepelan pada bekas tumpahan sampai tidak terlihat
sisa tumpahan B3

UNIT TERKAIT Semua unit kerja

DOKUMEN -
TERKAIT

Anda mungkin juga menyukai