Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

SEJARAH SENI RUPA INDONESIA


“BATIK TANAH LIEK DARI MINANG KABAU”

Disusun oleh:
ELZA FITRIA
23027016

Dosen Pembimbing:
Dra. Zubaidah, M. Sn,
Dwi Mutia Sari, S.Ds.,

DESAIN KOMUNIKASI VISUAL


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
“BATIK TANAH LIEK DARI MINNG KABAU”
BAB I
PENDAHULUAN

Sumatera Barat dikenal karena wisata alamnya. Provinsi ini juga memiliki tradisi yang kaya dan
warisan budaya takbenda dalam bentuk tarian tradisional, arsitektur, keahlian memasak lokal,
serta tentu saja tekstil tradisional. Rumah tradisional suku Minangkabau adalah Rumah Gadang,
yang merupakan rumah panggung dari kayu dengan atap melengkung seperti tanduk kerbau.
Bentuk rumah itu diadaptasi dari bentuk kapal leluhur mereka. Tentu Sumatera Barat juga
mempunyai banyak keanekaragaman budaya.

Salah satu batik yang ada di Ranah Minang

Dibalik keanereka ragaman budaya yang ada di indonesia, ada sebuah seni yang tertinggal
disisinya. Seni-seni peninggalan sejarah yang ada secar tuurun temurun dari leluruh kita, secara
budaya yang masih kita pertahankan. Termasuk salah satu seni rupa – kriya yang berasal dari
ranah minang, sumatra barat. Seni rupa itu adalah Batik Tanah Liek. Batik tanah liat adalah
salah satu tekstil batik langka di indonesia, berasal dari minangkabau, sumatera barat. Batik ini
sangat istimewa karena menggunakan tanah liat sebagai zat pewarna di samping jengkol,
rambutan, dan tanaman gambir. Kain ini pertama direndam selama seminggu dengan tanah
liat, kemudian dicat dengan pewarna alami lainnya setelah proses pencucian. Warna dasar
batik ini tidak biasa, yaitu coklat gelap teduh, namun memancarkan aura keanggunan.
Batik Tanah Liek, warisan budaya yang masih terjaga di pedesaan (foto: Batik Tanah Liek)

Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Semua kegiatan tersebut tidak terlepas dari pekerjaan yang
membutuhkan kesabaran dan ketelitian. Sumber daya manusia yang dipakai pada umumnya adalah
perempuan yang bekerja paruh waktu untuk mengisi kekosongan waktu setelah mengurus rumah
tangganya.
BAB II
PEMBAHASAN

Nilai Sosial Budaya Batik di Sumatra Barat

Ada dua jenis peninggalan tekstil di Sumatera Barat, yaitu tekstil tenun Songket dan Batik Tanah
Liek. Pada zaman kuno, Batik digunakan dalam acara-acara tradisional oleh tokoh masyarakat
seperti Datuak (pemimpin laki-laki) dan Bundo Kanduang (pemimpin perempuan dalam adat
Minangkabau). Saat ini dua warisan tekstil menjadi aturan berpakaian dalam fungsi sosial kasual
dan formal. Motif batik di Sumatera Barat mencerminkan gaya hidup pedesaan dan kearifan
lokal masyarakat agraris.

Arti Motif:

Kata “Tanah Liek” mengacu pada tanah liat dalam bahasa Minang. Batik Tanah Liek
juga dikenal sebagai batik tanah liat, yang merupakan kain batik khas yang berasal
dari Minangkabau. Batik ini menggunakan tanah liat sebagai pewarna di samping
tanaman jengkol, rambutan, dan gambir. Kain itu pertama direndam selama seminggu
dengan tanah liat, kemudian dicat dengan pewarna alami lainnya setelah dicuci.
Warna dasar batik ini tidak biasa, yaitu coklat gelap teduh, namun memancarkan aura
keanggunan.
Arti Motif:

Kata “Rangkiang” mengacu pada lumbung padi dalam bahasa Minangkabau. Ini melambangkan
beras sebagai sumber makanan pokok bagi masyarakat. Motif ini menyiratkan aset yang dikelola
dengan baik dan kehidupan yang makmur, karena melambangkan beras sebagai sumber makanan
pokok bagi masyaraKat nusantara.

Arti Motif:

Kata “Keluak” adalah bahasa Minang yang berarti bengkok atau kusut. Motif Keluak
Daun Pakis terinspirasi oleh tanaman pakis kusut yang umum dan mudah ditemukan
di Indonesia, terutama di tepi sungai. Tanaman pakis mewakili sikap bijak dan tenang
dalam menghadapi tantangan dalam hidup. Ini adalah simbol kesuburan dan
kemakmuran bagi kehidupan seseorang.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dalam semua proses pembuatan batik tanah liek semua kegiatan dilakukan oleh perempuan.
Oleh sebab itu perempuan mempunyai peran yang besar dalam perkembangan industri batik
tanah liek. Artikel ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peranan penting
perempuan dalam industri batik yang tidak hanya bekerja sebagai perajin batik, pengusaha batik
tetapi juga perannya sebagai ibu rumah tangga.

Pada akhirnya hasil dari penelitian ini terlihat peranan seorang perempuan dalam perkembangan
industri batik tanah liek yang mempunyai banyak peranan. Diharapkan penulisan ini bermanfaat
guna menambah pengetahuan tentang perempuan pembatik yang ada di Sumatera Barat.

Catatan: Semua konten dan gambar batik di situs web ini telah dilindungi oleh hukum
kekayaan budaya Indonesia. Dokumentasi motif ini dimaksudkan untuk tujuan pendidikan serta
memfasilitasi pelestarian batik sebagai warisan budaya takbenda UNESCO yang ditetapkan
pada tahun 2009. Penggunaan materi yang dipublikasikan dapat diizinkan apabila dilakukan
dengan menampilkan referensi nama situs web ini sebagai sumber asli.
https://proceeding.batik.go.id/index.php/SNBK/article/view/25

https://www.iwarebatik.org/keluak-daun-pakis/?lang=id

http://jurnal.um-tapsel.ac.id/index.php/nusantara/article/view/1038

Anda mungkin juga menyukai