Anda di halaman 1dari 13

KERAGAMAN BATIK

NUSANTARA

Guru pembimbing : Bpk. Dhoi SPd

Nama anggota kelompok :

1. Misbakhu Tohar Febrianto

2. Muhammad Agung Prasetiyo

3. Muhammad Kukuh Dimanto

4. Febri Nur Cahyo

5. Imam Zen Musttaqin

6. Fatahilah Aziz

Mapel : Seni Budaya

Kelas : X- TKR 2
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani selalu
membawa keberkahan, baik di dunia, lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat
kelak. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Keragaman Batik
Nusantara” ini.

Terimakasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada teman-teman


sekalian dan semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan
pengetahuan lebih mengenai Keragaman Batik Nusantara kepada penulis
maupun pembaca. Walaupun makalah ini masih mempunyai banyak
kekurangan.
Daftar Isi

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI.......................................................................................................

BAB I................................................................................................................

PENDAHULUAN...............................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.......................................................................................

1.2 RUMUSAN MASALAH.................................................................................

1.3 TUJUAN.....................................................................................................

BAB 11.............................................................................................................

PEMBAHASAN ................................................................................................

2.1 JENIS JENIS BATIK NUSANTARA..................................................................

BAB III.............................................................................................................

PENUTUP........................................................................................................

3.1 KESIMPULAN.............................................................................................

3.2 SARAN.......................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa lampau,
yang telah menjadikan Negara Indonesia memiliki ciri yang khas di
mancanegara. Perkembangan batik yang sudah menempuh perjalanan
berabad-abad silam, telah melahirkan berbagai jenis dan corak batik yang khas
disetiap daerahnya.

Kepopuleran batik dikancah dunia untuk itu sebagai warga Negara


Indonesia kita harus bengga dan ikut mempertahankan warisan budaya ini agar
tidak punah dengan bergantinya zaman. Sejak Malaysia pernah mengklaim
bahwa batik berasal dari Malaysia, barulah bangsa Indonesia tersadar dari
mimpinya bahwa batik harus segerah dilestarikan kembali keberadaannya. Dan
sejak saat itu banyak motif bermunculan kembali bahkan sudah menjadi trend
kalau batik merupakan pakaian khas Indonesia. Bahkan oleh UNESCO telah
ditetapkan bahwa batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbedawi sejak 2 Oktober 2009.

1.2. RUMUSAN MASALAH

1). Apa saja corak dan jenis batik tradisional yang ada di Nusantara?

1.3. TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang keberagaman


corak atau motif batik tradisional yang ada pada masing-masing daerah di
Indonesia.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Ragam Batik Nusantara


1. Batik Kalimantan

Selama ini yang terkenal adalah motif batik dari pulau Jawa, padahal Kalimantan juga
memiliki motif yang tak kalah menarik dan khas. Bila kain Batik Kalimantan Selatan terkenal
dengan nama kain Sasangiran, kain batik Kalimantan tengah terkenal dengan nama Batik
Benang Bintiknya. Motifnya pun variatif dengan warna-warna yang memanjakan selera.
Motif yang umum adalah Batang Garing (Simbol batang kehidupan bagi masyarakat Dayak),
Mandau (senjata kas Dayak), Burung Enggang/ tenggang (Elang Klaimantan), dan Balanga.
Warnanya lebih berani seperti shocking pink, hijau stabilo, merah terang, oranye, dan masih
banyak lagi.

Sisingiran bagi masyarakat Banjar merupakan warisan budaya turun temurun. Kain ini
memiliki nilai adat dan tradisi mengikat dikalangan masyarakat Banjar. Proses pembuatan
kain Sasangiran sejak dulu hingga kini masih menggunakan cara tradisional. Masyarakat
suku Banjar menyakini bahawa setiap warna memiliki kekuatan magis yang tersembunyi di
baliknya dan dapat digunakan sebagai sarana penyembuhan. Oleh sebab itu pembuatan
warna pada kain sasaringan selalu dibuat sesuai dengan tujuan tertentu. Yakni sebagai
sarana perlengkapan dalam terapi pengobatan. Tidak hanya itu, beragam corak atau motif
yang terdapat pada kain Sasangiran juga dipercaya memiliki fungsi yang berbeda satu sama
lain dalam ritual upacara adat Suku Banjar. Seperti pengobatan orang sakit (ghaib), ikat
kepala Adat Banjar (laung), kerudung (kakamban), sarung atau jarik untuk perempuan (tapih
bahalai), serta ikat pinggang (babat).
2. Batik Papua

Bila dibandingkan dengan batik Jawa, batik Papua memiliki corak yang cukup mencolok.
Batik Papua pada umumnya berwarna cenderung lebih gelap dengan motiv yang
kebanyakan berpola patung. Lambang-lambang yang dikeramatkan dan ukiran khas Papua
juga menjadi ciri khas batik asal daerah berpanorama indah tersebut. Salah satu batik Ppua
yang dikenal masyarakat luas adalah batik motif asmat yaitu simbol patung-patung kayu
Suku Asmat. Batik ini mempunyai ciri-ciri yang sangat khas, antara lain, warnanya lebih
cokelat dengan warna campuran warna tanah dan terakota (merah kecoklat-coklatan). Soal
pemilihan batik motif batik Papua menggunakan simbol-simbol keramat ukiran khas Papua.
Cecak atau Buaya adalah salah satunya, selain tentu lingkaran-lingkaran besar.

Sebenarnya masih banyak motif batik Papua lain yang dapat ditemui dipasaran contohmya
motif bunga cendrawasih, motif komoro (atau simbol patung berdiri), motif sentani dengan
ciri gambar alur batang kayu yang melingkar-lingkar hanya dengan jenis warna hanya satu
atau dua warna dan ada pula motif yang divariasi dengan sentuhan-sentuhan garis-garis
emas yang dijuluki batik prada. Keunikan batik Papua membuatnya dilirik banyak orang, baik
dari konsumen lokal maupun internasional. Hal itu dinilai wajar sebab batik Papua tak hanya
melambangkan budaya masyarakat sekitar tapi juga menorehkan unsur arkeolog di
dalamnya. Karenanya, batik khas timur ini layak di lestarikan dan dibimbing untuk bisa
bersaing dengan aset nasional lainnya.
3. Batik Padang

Batik Padang atau dalam bahasa Minangkabau disebut batik tanah liek (tanah liat) adalah
jenis kain batik yang berasal dari Minangkabau. Dinamakan batik tanah liat karena batik ini
menggunakan tanah liat dalam proses pewarnaannya. Motif batik Padang antara lain motif
keluak paku, motif pucuk rebung, motif rangkiang, dan lain-lain. Pemakaian batik tanah liek,
dahulunya hanya digunakan untuk upacara-upacara adat saja sedangkan sekarang sudah
bisa digunakan oleh masyarakat pada umumnya.

Pemakaian batik tanah liek dahulunya digunakan untuk acara-acara adat. Dulu pemuka adat
seperti Datauk (penghulu atau kepala adat), Bundo Kanduang (pemimpin wanita Minang),
raja-raja kecil di Sungai Pagu, Solok, Jambu Lipo, Pun jung. Sawah Lunto dan Sijujung
memakai batik ini. Biasanya batik ini dipakai sebagai perlengkapan adat, bisa berupa
selendang atau seluak/peci. Para Datauk memakai selendang dengan melingkarkannya di
leher, sedangkan untuk kaum wanita melampirkan selendang itu dibahu dengan ujung kain
pertama dililit dua kali di bahu kiri dan ujungnya disampirkan di tangan ksanan melalui
bagian belakang badan.

Batik khas Padang memiliki corak khas unik dalam pemilihan corak dan warnanya. Media
pewarnaan dasar kain berupa tanah liat dengan cara merendam dasar kain yang belum
dibubuhi motif batik kedalam larutan tanah liat. Perendaman ini dapat memakan waktu
lebih dari satu hari untuk mendapatkan warna ketahanan warna tanah yang menyatu
dengan kain. Setelah itu, kain dicuci bersih lalu proses pembatikan. Warna batik Padang
kebanyakan hitam, kuning, merah, ungu. Keterbatasan warna karena batik Padang
menggunakan pewarna alam dan juga pewarna sintetis. Motif-motif batik Padang,
diantaranya yaitu motih kluak paku, motif pucuk rebung, motif itik pulang patang, motif
rangkiang, motif palang rusak, motif tumbuhan merambat atau akar berdaun, keluk daun
pakis, dan lain-lain. Ada beberapa motif yang menyerupai atau sama dengan
BatikBanyumas, Indramayu, Solo, Jogja.
4. Batik Minahasa

Kain Bantenan merupakan kain tradisional hasil karya suku Minahasa yang ada di sekitar
abad ke-7, pada awalnya kain ini berbahan dasar dari serat kulit kayu yang disebut fuya,
diambil dari pohon lahendong dan pohon Sawukouw, serta nenas dan pisang, disebut koffo
dan serat bambu disebut wa’u yang kemudian dilakukan proses tenun secara tradisional.
Sekitar abad ke-15, orang Minahasa mulai menenun dengan benang katun dan hasil
tenunan inilah yang dinamakan Kain Batik Bentengan. Dari Desa Bentenan yang terletak di
Pantai Timur Minahasa Tenggara (distrik pasan, Ratahan, Ponosakan dan Tonsawang) inilah,
kain batik Bantenan pertama. Ditemukan dan terakir ditenun di daerah Rentahan pada
tahun 1900

5. Batik Betawi

Corak batik Betawi kebnyakan berupa motif Lokchan, Buketan, dan Pucuk Rebung. Warna-
warna yang terlihat pada batik Betawi seperti merah, jingga,hijau, dan terakota.
6. Batik Maluku

Batik Maluku memiliki ciri khas yaitu bermotif pala cengkih parang dan salawaku (senjata
khas Maluku) serta jenis alat musik. Batik Maluku yaitu motif cengkeh gugur motif khas
pulau Seram alat musik debur ombak dan budaya. Juga beragam dari warna yang terang
kalem biru laut bahkan juga warga luar daerah juga minat. Batik ini berasal dari Kalimantan
Papua Jakarta hingga Belanda. Maluku merupakan persembahan warga Maluku untuk
menghadirkan ragan hias khusus yang digali dari adat budaya lama negeri, ini dirancang
dengan memadukan etnik tradisional dan teknik disain modern untuk tampilan yang lebih
elegan dengan kontemporer namun tetap dikerjakan secara tradisional sekali.

7. Batik Cirebon

Batik ini dinamakan kedalam kategori batik pesisir karena batik ini tumbuh dan berkembang
melalui jalur pesisir utara Pulau Jawa. Motif Awan Mega Mendung karena batik ini
merupakan lambang khas kota Cirebon
8. Batik Nusa Tenggara

Daerah Nusa Tenggara juga memiliki batik dengan motif khasnya sendiri. Contohnya adalah
batik Sasambo yang dijadikan sebagai pakaianresmi lokal NTB, Di NTT, juga terdapat batik.
Bahkan setiap pulaunya bisa menghasilakn batik dengan keunikan masing-masing. Pulau
Sumba misalnya batik tenunnya khas dengan motif hewan. Pulau Rote khas dengan motif
daunnya.

9. Batik Pekalongan

Batik ini memang batik terpopuler diantara batik yang lainnya karena daerah
Pekalongan merupakan daerah penghasil batik terbesar di Indonesia, teknik batik yang
diproduksi ada tiga jenis yaitu batik tulis, batik cap, dan batik dicetak mesin.
10. Batik Rembang

Batik Rembang banyak dipengaruhi oleh budaya Jawa, Arab, Cina, India, dan Eropa. Ciri khas
dari batik ini terletak pada warna merah darah dan ayam. Yang bermakna dorongan
dorongan untuk melahirkan jenis batik baru yang disebut batik Tiga Negeri.

11. Batik Indramayu

Batik Indramayu merupakan batik perpaduan antara budaya Sunda Jawa. Batik daerah ini
dinamakan batik Dermayon yang sebagian besar mengisahkan kekayaan laut daerahnya.
Batik Indramayu memiliki pengaruh dari Tiongkok yang terdapat pada motif Liong, Lockhan.

12. Batik Purworejo

Motif yang terpopuler adalah motif lambang yang dipakai menghiasi candi-candi kuno,
seperti Melati Contong sedangkan pada motif klasiknya, seperti Sri Rama, Semen.
13. Batik Batak

Batik Batak atau Gorga adalah kreasi f=dengan menampilkan gorga tersebut sebagai motif
batik. Bahan dasarnya adalah Sutra (silk), yang dibuat dengan alat tenun mesin dan katun
(catton) yang dibuat dengan alat tenun bukan mesin.

14. Batik Surakarta

Motif batik ini terinspirasi dari motif Mataram, dan memberikan goresan warna yang
berbeda. Ciri khas batik ini berwarna kuning, yang digunakan dalam upacara-upacara
keraton Solo.

15. Batik Nias

Perbedaan dari masing-masing kebupaten terlihat dari warnanya. “pakaian adat dari Nias
Utara dan Nias Induk didominasi oleh warna merah dan hitam. Sedangkan dari Nias Selatan
didominasi warna merah dan kuning.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Batik merupakan salah satu kekayaan seni warisan budaya masa lampau yang telah
menjadikan warga Indonesia memiliki ciri khas di Mancanegara, hingga Malaysia pernah
mengakui bahwa batik berasal dari negara mereka. Bahkan oleh UNESCO telah menetapkan
bahwa batik sebagai warisan kemanusiaan Untuk Budaya Lisan dan Nonbedawi.

Berikut jenis-jenis batik yang ada di Indonesia:Batik Kalimantan , Batik Papua, Batik Padang,
Batik Minahasa, Batik Maluku, Batik Nusa Tenggara, Batik Cirebon, Batik Pekalong, Batik
Betawi, Batik Rembang, Batik Indramayu, Batik Purworejo, Batik Batak, Batik Sumatera,
Batik Nias.

3.2. Saran

demikian yang dapat kami paparkan dari makalah ini semoga dapat menambah wawasan
teman-teman tentang keragaman batik tradisional yang ada di Indonesia dan dapat
melestarikannya.

Anda mungkin juga menyukai