Anda di halaman 1dari 17

IV.

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pantai Kalangan Indah

Gambar 1. Pantai Kalangan Indah

Pantai Kalangan Indah terletak di pesisir Kota Sibolga, Kabupaten


Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. Pantai ini merupakan salah satu pantai sebagai
tujuan destinasi wisatawan karena dilengkapi fasilitas yang menunjang wisatawan
untuk berkunjung salah satunya gazebo atau pondok, tempat berjualan makanan,
musholla, serta toilet umum.
Pantai Kalangan indah berada di dekat Sungai atau muara, dan di batasi
oleh tebing. Selain fasilitas di pantainya, pantai ini juga menyajikan beberapa
rekreasi air, salah satunya banana boat, berkeliling laut dengan penyewaan kapal,
dan ikut menjala dengan para nelayan.
Lokasi pantai ini banyak di tinggali oleh beberapa jenis ikan yang dapat
di temui di perairan bibir pantainya, kerang dan cangkang nya juga dapat ditemui
di sepanjang bibir pantai, beberapa anemone laut juga ditemui menempel pada
batuan di pantai ini, dan yang terakhir ada beberapa ekor monyet yang akan turun
dari perbukitan di saat saat tertentu.

4.2. Pantai Batu Gajah


Gambar 2. Pantai Batu Gajah

Pantai Batu Gajah adalah salah satu pantai yang tersembunyi dan terletak
di balik perbukitan. Disebut Batu Gajah karena memiliki bentuk sekilas
menyerupai gajah, memiliki kepala dan belalai. Bagian kepala terlihat sedang
menduduk dan belalainya masuk kedalam air laut. Selain itu terlihat juga lubang
besar dibagian batu gajah ini. Terletak di kabupaten Tapanuli Tengah, keunikan
tersebut membuat tempat ini berbeda dibanding destinasi serupa.
Terletak di kabupaten Tapanuli Tengah, persisnya di Kelurahan Hajoran,
Kecamatan Andam Dewi, Kab. Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara.
Pasir pantai putih dan air yang biru menjadikan Pantai Batu Gajah
terkenal di kalangan wisatawan. Apalagi menikmati pemandangan dari bukit yang
menampakkan pemandangan pantai dan perbukitan. Tak hanya warga lokal saja
yang terpikat oleh keindahannya, tetapi pengunjung dari luar daerah yang sedang
berlibur ke Tapteng juga ikut terbuai.
Terangkatnya nama Pantai Batu Gajah memang bukan tanpa sebab,
popularitasnya tidak lepas dari pesona menawan yang dapat dilihat langsung
ketika berada disana. Lebih lagi gambar maupun foto yang menampilkan tentang
keindahan pantai itu sering kali berseliweran di media sosial.

4.3. Daya Tarik Kawasan Ekowisata Bahari

Dari hasil pengamatan dan wawancara di beberapa perairan pantai


kawasan Sibolga, meliputi pantai Batu Gajah dan pantai Kalangan Indah dengan
beberapa wisatawan dan masyarakat setempat didapatkan data mengenai daya
tarik kawasan ekowisata Bahari pada destinasi tersebut seperti pada tabel 1.
berikut.
Tabel 1. Daya tarik kawasan ekowisata bahari di Kawasan Sibolga
Kawasan
Kawasan
Pantai
Pantai Batu
Daya Tarik Kawasan Kalangan
Gajah
Indah
(Sibolga)
(Sibolga)
Pemandangan alam X X
Panorama yang indah X X
Ekosistem hutan mangrove - -
Ekosistem pantai X X
Satwa liar/dilindungi - X
Biodiversitas (flora, fauna)
Peninggalan sejarah/musium - -
Adat istiadat/tradisi masyarakat X -
Taman rekreasi X X
Seni budaya lokal - -
dst (bisa ditambahkan) ….

Sumber: Data primer (2023)


Note: x : Ada
- : Tidak ada

Gambar 3. Bentuk Daya Tarik Dari Ekowisata Baharu


Pariwisata tidak lepas dari objek daya tarik wisata, karena objek dan daya
tarik wisata merupakan sasaran utama wisata. Menurut Suwantoro (2004) daya
tarik wisata disebut juga objekk wisata merupakan potensi yang menjadi
pendorong kehadiran wisatawan ke suatu daerah tujuan wisata.
Melihat dari hal tersebut daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai
Kalangan indah yaitu pastinya pemandangan lepas pantai yang indah. Ketika
berada di pantai ini, sejauh mata memandang yang akan terlihat hanyalah perairan
yang membentang di laut lepas. Dengan pasir pantai coklat dan bentuk pantai
yang tidak landai serta cocok untuk bermain air di tepiannya, menjadikan pantai
ini banyak didatangi oleh keluarga disaat libur sekolah. Selain itu dari tebing yang
berada di pantai ini di saat tertentu kadang turun segerombolan monyet. Daya
tarik lainnya adalah pantai kalangan indah menyedikan wisata air seperti banana
boat, perahu, dan juga masyarakat yang menjual souvenir seperti karang hiasan
rumah, gelang, topi, gantungan kunci dan lainnya.
Sedangkan, pada kawasan pantai batu gajah, menyediakan pemandangan
alam berupa pantai dan perbukitan serta pemandangan pantai yang di lihat dari
atas bukit. Pasir pantai yang putih, air yang jernih, serta banyaknya batu karang
yang ada di Pantai batu gajah menjadikan daya tarik lebih bagi kawasan ini. Di
sebelah kanannya terdapat sebuah bukit yang cukup tinggi yang merupakan
daratan wilayah Sibolga. Daya tarik lainnya adalah pantai pandan menyedikan
atraksi wisata seperti perahu dan paket berlayar antar pantai.
Menurut Widono (2014) kepuasan wisatan adalah kebersihan dan menurut
Utama (2017) faktor-faktor yang dapat memuaskan wisatawan adalah daya tarik
wisata, akomodasi, dan tranpsortasi.

Gambar 4. Sampah berserakan menurunkan keindahan


Kebersihan wisata menjadi faktor penambah keindahan sehingga merasa
nyaman saat singgah dilokasi tersebut. Kebersihan Pantai Batu Gajah dan
kalangan indah saat ini kurang terjaga, sudah banyak sampah yang berada di
pinggir pantai sehingga dapat mengganggu pemandangan pantai. Dapat dilihat
dari gambar 4. keadaan pantai saat ini.
Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa keadaan pantai saat ini masih
memprihatinkan karena adanya budaya malas membuang sampah pada tempatnya.
Akan lebih baik jika diberikan peringatan/teguran kepada setiap yang membuang
sampah sembarangan agar tempat sampah tersebut lebih dimanfaatkan.

4.4. Aktivitas di Kawasan Ekowisata Bahari

Dari hasil pengamatan pada perairan pantai Batu Gajah dan pantai
Kalangan Indah didapatkan data mengenai aktivitas kawasan ekowisata Bahari
pada destinasi tersebut seperti pada tabel 2. berikut.
Tabel 2. Aktivitas Ekowisata Bahari
Kawasan
Kawasan
Pantai
Pantai Batu
Aktivitas Kalangan
Gajah
Indah
(Sibolga)
(Sibolga)
Alami:
- Berkhemah - X
- Fotografi X X
- Berjalan kaki X X
- Melintasi jalan setapak/ pelantar X X
- Memancing ikan X X
- Mengamati flora/fauna X X
- Menyusuri sungai/pantai dengan X X
perahu/sampan
- Pengembaraan - X
- Penelitian X X
- Resort/peristirahatan X X
Budaya Lokal
- Mengamati seni budaya - -
- Melihat pembuatan kerajinan - X
tangan
- Melihat aktivitas nelayan X X
- Menikmati dan belajar masakan X X
setempat
- Mengunjungi rumah - -
tradisional/musium
- Mempelajari bahasa/budaya X X
setempat
Olah raga
- Berenang X X
- Joging X X
- Badminton/bola kaki - -
- Bersepeda - X
- Snorkling/diving X -
- Berselancar/banana boat - X
dst (bisa ditambahkan) …

Sumber: Data primer (2023)


Note: x : Ada
- : Tidak ada

Gambar 5. Rekreasi Pantai


Aktivitas di kawasan pantai terdiri dari alam, Budaya lokal dan olahraga.
Pada kawasan ekowisata bahari pantai batu gajah, terdapat semua aktivitas dari
alam, budaya local dan olahraga. Salah satunya, aktivitas alam yang dapat
dilakukan di pantai ini meliputi kegiatan fotografi, berjalan kaki karena pantai
sepanjang ± 1 kilometer ini memiliki jalan setapak, wisatawan juga dapat
memancing ikan di tepian atau menggunakan sampan, mengamati flora fauna
karena ada terumbu karang dan pepohonan yang indah, menyusuri pantai atau
perairan laut dengan penyewaan sampan, dapat dijadikan objek penelitian, serta
terdapat resort atau tempat penginapan yang dapat di sewa oleh wisatawan.
Sedangkan budaya lokal merupakan nilai-nilai lokal hasil budaya
masyarakat suatu daerah yang terbantuk secara alami dan diperoleh melalui proses
belajar dari waktu ke waktu. Budaya lokal pada kawasan ekowisata bahari ini
meliputi aktivitas mengamati seni budaya, melihat aktivitas nelayan, dan
mempelajari bahasa/budaya setempat.
Olahraga adalah semua bentuk aktivitas fisik yang dilakukan baik dalam
bentuk kompetitif atau juga santai. Aktivitas pada kawasan ini meliputi kegiatan
seperti berenang, joging, dan snorkeling.
Sedangkan pada kawasan ekowisata bahari pantai kalangan aktivitas alam
yang dapat dilakukan di pantai ini meliputi kegiatan fotografi, berjalan kaki
karena pantai ini memiliki jalan setapak dan keunikan tersendiri dari setiap
sisinya, wisatawan juga dapat memancing ikan di tepian atau menggunakan
sampan, mengamati fauna dan pepohonan yang indah, penyewaan kapal untuk
menyusuri perairan laut sekitar, pengembaraan alam, dapat dijadikan objek
penelitian, serta terdapat resort atau tempat penginapan yang dapat di sewa oleh
wisatawan.
Untuk Budaya lokal pada kawasan ekowisata bahari ini meliputi aktivitas
mengamati seni budaya, melihat aktivitas nelayan, dan mempelajari
bahasa/budaya setempat. Dan aktivitas olahraga pada kawasan ini meliputi
kegiatan seperti berenang, joging, dan snorkeling.
Aktivitas wisata bahari di kawasan perairan pantai di sibolga (wisata
pantai, snorkling dan diving) pada dasarnya memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan ekonomi dan tingkat kesejahteraan masyarakat. Akan tetapi, disisi
lain aktivitas tersebut juga memberikan dampak negatif terhadap kelestarian
sumberdaya pesisir, khususnya terumbu karang (coral reef). Untuk itu, diperlukan
pembatasan wisatawan sesuai dengan daya dukung pada kawasan ekowisata
bahari.
Konsep daya dukung didasarkan pada pemikiran bahwa lingkungan
memiliki kapasitas maksimum dalam mendukung suatu pertumbuhan organisme.
Daya dukung ekologi dalam penelitian ini merupakan jumlah maksimum
pengunjung yang dapat ditolelir oleh suatu kawasan wisata untuk waktu tertentu
tanpa menimbulkan degradasi sumberdaya alam (objek wisata). Aktivitas wisata
di kawasan perairan pantai sibolga tidak bersifat mass tourism, maka penentuan
daya dukung kawasan harus mempertimbangkan aspek kelestarian lingkungan.

4.5. Fasilitas, Sarana dan Prasarana di Kawasan Ekowisata Bahari

Dari hasil pengamatan pada kawasan pantai Batu Gajah dan pantai
Kalangan Indah didapatkan data mengenai Fasilitas, Sarana dan prasarana di
kawasan ekowisata Bahari pada destinasi tersebut seperti pada tabel 3. berikut.
Tabel 3. Fasilitas, Sarana dan Prasarana Ekowisata Bahari
Kawasan
Kawasan
Pantai
Pantai Batu
Fasilitas Kalangan
Gajah
Indah
(Sibolga)
(Sibolga)
Resort/rumah pondok X X
Ruang pertemuan - X
Jalan raya/setapak X X
Pelantar/kanopi trail - -X
Warung X X
makanan/minuman
Kios kerajinan tangan - X
Studio - -
mangrove/ruang
dokumenter
Penyewaan perahu X X
Mushola X X
Mesjid X X
Papan tanda/informasi X X
Tempat parkir X X
Auditorium - X
Ruang seminar/rapat - X
Mess tamu X X
Ruang - -
komputer/internet
Lapangan olahraga - -
Toilet/kamar mandi X X
Puskesmas/rumah - -
sakit
Tempat/pusat X X
informasi wisatawan
Kantor/gedung X X
pengelolaan kawasan
dst (bisa ditambahkan)
…..

Sumber: Data primer (2023)


Note: x : Ada
- : Tidak ada

Gambar 6. Fasilitas di pantai Batu Gajah

Dari tabel di atas diketahui bahwa fasilitas, sarana dan prasarana di pantai
batu gajah meliputi resort atau pondok, ruang pertemuan, jalan raya/setapak,
warung makanan/minuman, penyewaan perahu, mushola, papan tanda/informasi,
tempat parkir, mess tamu, toilet/kamar mandi, tempat/pusat informasi wisatawan
dan kantor/gedung penglolaan kawasan.

Gambar 7. Fasilitas di pantai Kalangan Indah


Sedangkan fasilitas, sarana dan prasarana di pantai kalangan indah
meliputi resort/penginapan (hotel) atau pondok, ruang pertemuan, jalan
raya/setapak, pelantar, warung makanan/minuman, penjual kerajinan tangan,
penyewaan perahu, mushola, papan tanda/informasi, tempat parkir, auditorium,
ruang rapat, mess tamu, toilet/kamar mandi, tempat/pusat informasi wisatawan
dan kantor/gedung penglolaan kawasan.
Salah satu komponen dari Pariwisata adalah fasilitas atau sarana dan
prasarana Kepariwisataan, yang merupakan komponen terbesar dan paling
menentukan dalam menyukseskan penyelenggaraan Pariwisata. Di dalam
komponen ini terdiri dari berbagai subsistem yang memang benar-benar perlu
mendapatkan perhatian dan penyediaan serta pemeliharaan yang seksama.
Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia yang
mutlak dibutuhkan oleh wisatawan dalam perjalanannya di daerah tujuan wisata,
seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan dan lain sebagainya.
Untuk kesiapan objek-objek wisata yang akan dikunjungi wisatawan di daerah
tujuan wisata, prasarana wisata tersebut perlu dibangun dengan disesuaikan
dengan lokasi dan kondisi objek wisata yang bersangkutan.
Membangun prasarana wisata yang mempertimbangkan kondisi dan lokasi
akan meningkatkan aksesibilitas suatu wisata yang pada gilirannya akan dapat
meningkatkan daya tarik objek wisata itu sendiri. Dalam melaksanakan
pembangunan prasarana wisata diperlukan koordinasi yang mantap antara instansi
terkait bersama dengan instansi pariwisata diberbagai tingkat. Dukungan instansi
terkait dalam pembangunan prasarana pariwisata sangat diperlukan m bagi
pengembangan pariwisata di daerah.
Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan
untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya.
Pembangunan sarana wisata di daerah tujuan wisata maupun objek wisata tertentu
harus disesuaikan dengan kebutuhan wisatawan baik secara kuantitatif maupun
kualitatif. Lebih dari itu selera pasar pun dapat menentukan sarana yang
dimaksud. Berbagai sarana wisata yang harus disediakan di daerah tujuan wisata
adalah hotel, biro perjalanan, alat transportasi, restoran dan rumah makan serta
sarana pendukung lainya. Untuk menunjang kegiatan wisata bahari tentunya
membutuhkan sarana pariwisata, adapun sarana wisata bahari berupa:
hotel/penginapan, rumah makan, kantor pengelola, tempat rekreasi dan hiburan,
WC umum dan musholla.

4.6. Promosi di Kawasan Ekowisata Bahari

Dari hasil pengamatan dan wawancara pada kawasan pantai Batu Gajah
dan pantai Kalangan Indah didapatkan data mengenai Promosi di kawasan
ekowisata Bahari pada destinasi tersebut seperti pada tabel 4. berikut.
Tabel 4. Promosi kawasan ekowisata bahari
Kawasan Pantai Kawasan Pantai
Promosi Batu Gajah Kalangan Indah
(Sibolga) (Sibolga)
Secara langsung
- Paket kunjungan X X
ekowisata
- Film dokumenter - -
- Papan X X
tanda/informasi/
larangan
- Iklan melalui media - -
elektronik
- Iklan melalui media X X
cetak
Secara tidak langsung:
- Seminar - -
- Pameran ekowisata - -
bahari
- Ekspor produk - -
ekowisata
dst (bisa ditambahkan)
….

Sumber: Data primer (2023)


Note: x : Ada
- : Tidak ada

4.7. Parameter Kualitas Air di Kawasan Ekowisata Bahari

Dari hasil pengukuran pada perairan pantai Batu Gajah dan pantai
Kalangan Indah didapatkan data mengenai Parameter Kualitas air di kawasan
ekowisata Bahari pada destinasi tersebut seperti pada tabel 5. berikut.
Tabel 5. Parameter kualitas perairan pantai
Parameter Kawasan Pantai Kawasan Pantai
Batu Gajah Kalangan Indah
(Sibolga) (Sibolga)
Suhu 33oC 31oC
Ph 8,9 8,5
Salinitas 32 ppt 34 ppt
Kecerahan 5,1 m 6,1 m
DO 6,93 ppm 6,1 ppm
Kondisi Cuaca Cerah dan Berawan Cerah dan Berawan

Sumber: data primer (2023)

Dari pengukuran suhu didapatkan bahwa suhu pada kawasan periran


pantai sibolga kisaran 31-33oC. Suhu sangat berpengaruh terhadap kehidupan dan
pertumbuhan biota perairan, apabila suhu air mencapai kisaran 35-40oC
merupakan suhu kritis bagi kehidupan organisme yang dapat menyebabkan
kematian. Peningkatan suhu menyebabkan terjadinya peningkatan dekomposisi
bahan organik oleh mikroba. Beberapa hasil kajian mengungkapkan perubahan
nilai suhu di perairan mengindikasikan bahwa perubahan tersebut dipengaruhi
faktor luar yang diantara lain adalah angin dan cuaca. Selain itu, suhu air juga
dipengaruhi terutama oleh kondisi iklim, atmosfir, dan sinar matahari yang masuk
ke laut karena beberapa faktor seperti pergeseran spasial (geografis), temporal,
dan dinamika arus laut (Supangat et al., 2015).
Suhu air paling tinggi biasanya terdapat pada perairan yang arahnya
mendekati darat. Hal ini bisa terjadi karena adanya pergerakann massa air yang
mengalami gesekan dan penurunan volume massa air yang menghasilkan energi
panas dari aliran sungai air tawar dari daratan yang menuju permukaan laut, hal
ini bisa mempengaruhi perbedaan antara suhu air dekat darat dan perairan dilepas
pantai (Najamuddin, 2017).
Salinitas berada pada rentang antara 32 - 34 o/oo, Hasil ini tergolong
optimal karena berada diantara batas nilai salinitas normal pada air laut dan air
payau yang umumnya berada pada kisaran antara 31,0 - 34,0o/oo (Meirinawati
dan Iskandar, 2019). pada wilayah penyebaran ke arah laut tercatat bahwa
salinitas ditemukan pada nilai tertinggi sedangkan nilai salinitas makin rendah
pada sebaran wilayah yang menuju arah daratan. Rendahnya nilai salinitas di
wilayah perairan dekat darat ini mengindikasikan bahwa terdapat faktor-faktor
dari darat yang mempengaruhi seperti bercampurnya air tawar dengan air laut
yang dibawa oleh aliran sungai. Kadar salinitas juga dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, diantara lain aliran sungai dan curah hujan, pola sirkulasi air,
terjadinya percampuran (mixing) akibat gelombang dan pergerakan massa air
yang diakibatkan oleh angin dan penguapan. Di lokasi dengan penguapan tinggi
karena angin dan temperatur tinggi mengakibatkan terjadinya peningkatan pada
konsentrasi salinitas. (Yu et al., 2017).
Kecerahan air laut di perairan ini menunjukkan nilai 5,1 - 6,1 m. Nilai ini
masih tergolong dalam kategori baik dan sesuai untuk nilai baku mutu air biota
laut yaitu > 5 meter (KepmenLH No.51/2004). Dikarenakan stasiun stasiun
berdekatan dengan muara sungai, hal ini mengakibatkan bercampurnya bahan
organik dan anorganik, partikel terlarut dan banyaknya sedimen-sedimen dari
buangan sungai yang menyebabkan terjadinya kekeruhan pada air yang akhirnya
menghambat penetrasi cahaya dan hasilnya adalah tingkat kecerahan air menjadi
rendah. Temuan-temuan ini didukung dengan hasil penelitian Mainassy (2017)
yang mendapati bahwa kecerahan sangat dipengaruhi oleh faktor limbah manusia
yang pada akibatnya menyebabkan tingginya jumlah partikel yang tersuspensi dan
partikel terlarut pada wilayah perairan.
Suatu perairan laut dikategorikan baik apabila derajat keasamannya
(pH>7) atau bersifat basa. Berdasarkan data, pH air laut perairan pantai kalangan
indah sibolga berkisar antara 7,25 - 8,9, yang artinya nilai tersebut digolongkan
dalam kategori cukup baik jika dibandingkan dengan nilai pH perairan yang
normal. Menurut Susana (2009) nilai pH yang masuk dalam kategori normal di
perairan berada pada rentang 8,0 - 8,3 dan nilai pH yang berbeda dengan standar
merupakan indikator terganggunya perairan tersebut (Sudirman, 2014). Beberapa
faktor yang bisa mengakibatkan rendahnya nilai pH di perairan ini bisa berupa
faktor oksidasi, curah hujan, pengaruh dari daratan seperti massa air dari sekitar
muara sungai. Dari perbedaan nilai pH air laut di setiap stasiun pengamatan pada
lapisan permukaan air dan perairan dekat dasar relatif sama (homogen), hal ini
biasanya dipengaruhi oleh sifat air laut yang memiliki pH yang umumnya relatif
stabil dengan kisaran nilai yang sempit, dan biasanya dipengaruhi oleh
kapasitasnya sebagai buffer (penyangga) dengan pengaruh faktor seperti kondisi
CO2 pada permukaan air laut dan adanya serta garam-garam bikarbonat dan
karbonat yang terkandung di dalamnya (Jiang et al., 2019).
Umumnya kadar DO nilainya bisa berubah-ubah, yaitu pada kisaran antara
6 - 6,9 ppm. Nilai DO di permukaan air laut termasuk dalam kadar tercemar
ringan apabilai kadarnya adalah 5 mg/l dan masuk dalam kategori tercemar berat
apabila kadarnya <2.0 mg/ l (Andara et al., 2014 : DePasquale et al., 2015).
Berdasarkan hasil pengukuran didapati bahwa kadar DO di perairan ini berada
pada kisaran 4,08-6,93 ppm Kadar oksigen terlarut di perairan ini pada stasiun 1
dalam ambang batas untuk kehidupan biota laut (KepmenLH No.51/2004) dan
stasiun 2 dan 3 tergolong tercemar ringan yaitu 4,5 – 6,4 ppm (Andara et al.,
2014). Rendahnya kadar DO perairan dekat pantai diduga dipengaruhi oleh
tingginya kekeruhan air dan aktivitas mikro organisme yang semakin meningkat
dalam menguraikan zat organik menjadi anorganik yang membutuhkan oksigen
terlarut. Bahan buangan organik yang semakin banyak di dalam air, menyebabkan
semakin sedikitnya sisa kandungan oksigen yang terlarut didalamnya. Konsentrasi
oksigen dengan kadar tertinggi lebih dari 6 ppm mendominasi perairan,
sedangkan konsentrasi oksigen dengan kadar terendah sebarannya mendekat ke
arah pantai.

4.8. Latar Belakang Responden di Kawasan Ekowisata Bahari

No. :

Tanggal : 3 1 0 5 2 3
Hari Bulan Tahun

Kawasan Praktikum Lapangan:

Wilayah : Tapanuli Tengah (Sibolga)

Kecamatan : Pandan

Desa/Kelurahan : Hajoran

A. LATAR BELAKANG RESPONDEN

Petunjuk:
Tandakan (x) pada ruang yang telah disediakan.

1. Nama : Ramaidah Harahap


2. Alamat : Jalan Lintas Sumatera Utara, Tambusai Barat

3. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan



4. Etnik : Melayu India

China Lain-lain (nyatakan) Batak

5. Umur : 37 tahun

6. Status Perkawinan : a. Belum menikah

b. Menikah

c. Bercerai

7. Pendidikan terakhir : SMA

8. Pekerjaan : Pedagang

9. Pendapatan: 1.000.000/bln

10. Sudah berapa lama anda menetap di kawasan ini? 3 tahun

4.9. Persepsi Wisata Ekologi

B. PERSEPSI WISATA EKOLOGI (EKOWISATA)


Petunjuk:
Tandakan (x) pada ruang yang telah disediakan. Ada lima alternatif jawaban
yaitu: 5 = Sangat setuju 2 = Tidak Setuju
4 = Setuju 1 = Sangat Tidak Setuju
3 = Netral
Alternatif Jawaban
5 4 3 2 1
1. Apakah ada manfaat pembangunan
wisata ekologibagi masyarakat lokal?
a. Membuka peluang pekerjaan X
b. Membawa kemajuan di kawasan X
perairan pantai
c. Belajar bahasa, budaya/adat istiadat X
wisatawan
d. Sumber pendapatan bagi kawasan dan X
masyarakat local
2. Apakah pengertian wisata ekologi?
a. Memanfaatkan sumberdaya hayati X
laut secara bertanggung jawab
b. Pendidikan yang berdasarkan X
lingkungan laut
c. Melaksanakan usaha konservasi/ X
pelestarian kawasan
d. Meningkatkan kesejahteraan untuk X
masyarakat lokal
3. Apakah pembangunan wisata ekologi
dapat menimbulkan dampak terhadap:
a. Lingkungan laut X
b. Ekonomi X
c. Sosial & budaya masyarakat X
d. Kualitas hidup masyarakat lokal X
4. Apakah bapak/Ibu berperan dalam usaha
pengelolaan perairan pantai?
a. Mengikuti pendidikan/penyuluhan X
tentang konservasi lingkungan laut
b. Membersihkan sampah atau tidak X
membuang sampah ke perairan pantai
c. Membuat program/aktivitas untuk X
pariwisata di sekitar perairan pantai
5. Apakah ada masalah yang akan muncul
dalam pengelolaanwisata ekologi?
a. Kurang kesadaran dan pengetahuan X
tentang kualitasperairan pantai
b. Kurang pengertian tentangperaturan X
atauperundangan yang ada
c. Strategi pengelolaan yang belum X
terpadu den terencana dengan baik
6. Dampak negatif yang muncul akibat
pembangunan wisata ekologi di
kawasan ini:
a. Kerusakan lingkungan laut X
b. Pencemaran sampah X
c. Sulit memperoleh pendapatan dan X
pekerjaan
d. Kepadatan/terlalu ramai wisatawan X
e. Perubahan sosial dan budaya X
masyarakat lokal
7. Daya tarik yang khas di kawasan ini:
a. Aktivitasrekreasi X
b. Pendidikan/latihan X
c. Berkunjung ke perairan laut/pantai X
d. Budaya dan tradisi masyarakat X
lokal
8. Apakah ada usaha Bapak/Ibu dalam
menambah pengetahuan tentang
kualitaslingkungan laut?
a. Membaca surat khabar/majalah X
b. Menonton televisi X
c. Mendengarkan ceramah/kampanye X
d. Mengikuti pendidikan/latihan X
9. Apakah masyarakat lokal perlu
mengambil bagian dalam pembangunan
wisata ekologi?
a. Pengusaha wisata ekologi (hotel, X
restoran)
b. Pekerja di berbagai bidang industri X
wisata ekologi.
c. Pemandu dan pelatih wisata ekologi X
d. Pembuat kerajinan tangan X
10 Apakah bentuk pengelolaan wisata
ekologi yang Bapak/Ibuharapkan?
a. Menguntungkan negara, X
pengelola&masyarakatlokal
b. Masyarakat lokal perlu terlibat X
dalam pengelolaan wisata ekologi
c. Membawa perubahan sosial/budaya X
lokal.

DAFTAR PUSTAKA

Batubara, N. H. 2019. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan


Wisatawan Di Destinasi Pantai Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Situmeang, H. P. A. 2022. Peranan Pemerintah Daerah Kota Sibolga Dalam


Pembangunan Pariwisata Dengan Aspek Lingkungan.

Panggabean, A. S. 2021. Strategi Pengembangan Wisata Pantai Kalangan Di


Kecamatan Pandan Kabupaten Tapanuli Tengah (Doctoral Dissertation,
Unimed).
Patty, S. I., Yalindua, F. Y., & Ibrahim, P. S. 2021. Analisis Kualitas Perairan
Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara Berdasarkan Parameter Fisika-
Kimia Air Laut. Jurnal Kelautan Tropis, 24(1), 113-122.

Nugroho, M. T. R. 2021. Analisis Status Kualitas Perairan Pesisir Laut Dengan


Menggunakan Indeks Pencemaran (IP) Pada Berbagai Aktivitas
Masyarakat Di Kota Parepare. Makassar. Universitas Hasanuddin.
(Doctoral Dissertation)

Anda mungkin juga menyukai