Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PKL

( Praktek Kerja Lapangan )


POTENSI DAN PERSEPSI MASYARAKAT
MENGENAI EKOWISATA DI KAMPUNG SKOUW
YAMBE
DISTRIK MUARA TAMI KOTA JAYAPURA

Oleh :
ADINDA INTAN RACHMADANI (20150511054018)
ALDIA RANTE LIMBONG (20150511054019)
ANDARIAS INDEY (0120540018)
ANITA AGNES PALLORA (0120540023)
Latar Belakang
 Ekowisata adalah kegiatan wisata yang memanfaatkan jasa lingkungan, baik itu
keindahan dan keunikan alam, ataupun budaya, cara hidup, sruktur sosial dalam
masyarakat, dan unsur-unsur konservasi serta pemberdayaan masyarakat setempat.
 Salah satu potensi yang dapat dimanfaatkan adalah potensi bahari yang dapat
dinikmati dalam bentuk air, udara segar dan pemandangan yang indah
 Pantai merupakan salah satu daya tarik utama bagi pasar ekowisata, sehingga
kualitas, keberlanjutan akan pengembangannya, serta peninggalan sejarahnya
sangat penting untuk pembangunan ekowisata.
 Pantai Skouw Yambe merupakan salah satu pantai yang terdapat di kota jayapura
tepatnya di Distrik Muara Tami yang sangat berpotensi dan perlu untuk
dikembangkan.
 Salah satu produk Ekowisata Pantai Skouw Yambe yang ditawarkan ialah adanya
Penyu yang termasuk hewan yang di lindungi.
 Berdasarkan latar belakang tersebut, maka perlu untuk mengkaji Potensi dan
Persepsi Masyarakat Mengenai Ekowisata di Kampung Skouw Yambe, Distrik
Muara Tami, Kota Jayapura.
Tujuan PKL
 Mengetahui potensi ekowisata di Kampung Skouw Yambe.
 Mengetahui persepsi masyarakat terhadap pengembangan ekowisata
di Kampung Skouw Yambe.

Manfaat PKL

Kegiatan PKL ini diharapkan dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman kerja bagi mahasiswa PKL tentang Potensi
Wisata Pantai di Kampung Skouw Yambe, Distrik Muara
Tami, Kota Jayapura.
Waktu Dan Tempat PKL

 Waktu
Tanggal 3 juli - 30 agustus 2018

 Tempat
Kampung Skouw Yambe
Distrik Muara Tami, Kota Jayapura
Alat dan Bahan

NO Alat dan Bahan Kegunaan


1 Alat Tulis Untuk Mencatat Data
2 Kuisioner Untuk Mengambil Data
3 Laptop Untuk Mengolah Data
4 Kamera Digital Untuk Dokumentasi

Metode Pengambilan Data

 Metode Observasi

 Metode Wawancara
Prosedur Kerja
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Lokasi PKL
 Kelompok konservasi penyu paleleng adalah kelompok yang
dibentuk oleh pemerintah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota
Jayapura melalui program kerja (MITRA BAHARI PAPUA) yang
bertujuan untuk melakukan konservasi terhadap penyu.
 Koservasi Penyu Paleleng didirikan pada tahun 2014 dengan
beranggotakan masyarakat setempat. Konservasi ini bertujuan untuk
melindungi dan melestarikan setiap penyu yang naik bertelur di
pesisir Pantai Skouw Yambe.
 Fasilitas yang dimiliki oleh kelompok konservasi penyu di Kampung
Skouw Yambe yaitu terdiri dari Kantor, Pos jaga ruang inkubasi telur
penyu, ruang pendederan dan bak pemeliharaan.
Potensi Ekowisata Di Kampung
Skouw Yambe
 Pantai Skouw Yambe memiliki potensi sumber daya yang masih
dalam keadaan baik, hal ini dapat terlihat dari kondisi habitat dan
biota yang ada di kawasan yang masih dalam kondisi baik.
 Vegetasi dominan yang ada di Pantai skouw yambe adalah pandan
laut (Pandanus tectorius), menutut Nuitja (1992) banyak
terdapatnya pandan laut akan meningkatkan naluriah alami penyu
untuk bertelur.
 Pantai yang masih alami, asri dan hanya saja ada perubahan seperti
adanya pembuatan taluk di pinggiran pantai, tetapi tidak terlalu
banyak sehingga membuat penyu tetap bertelur di Pantai Skouw
Yambe dalam jumlah sedikit dan semakin berkurang dari tahun-
ketahun menurut masyarakat setempat.
Potensi Ekowisata Di Kampung Skouw Yambe

 Kondisi sumber daya alam di Pantai skouw yambe masih


dapat dikatakan dalam kondisi yang baik.
 Menurut masyarakat lokal mengatakan bahwa masih
adanya penyu yang masih mendarat untuk betelur di
pantai, dan kondisi vegetasi sekitar pantai serta
keindahan pantai masih dalam kondisi baik
 dan telah tersedianya beberapa sarana pendukung
kegiatan wisata seperti pondok duduk dan kios–kios
makanan di sekitar kawasan
 serta akses ke lokasi yang dapat di tempuh dengan
menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
 Kondisi ini dapat dijadikan modal awal dalam
pengembangan potensi sumber daya yang ada di Pantai
Skouw Yambe.
 Kondisi seperti ini harus tetap dijaga kelestariannya agar
tetap dalam kondisi baik.
Potensi Ekowisata Di Kampung Skouw Yambe
 Sumber daya yang menjadi produk ekowisata unggulan dari
Pantai Skouw Yambe yang akan menjadi daya tarik utama bagi
wisatawan adalah topografi pantainya yang menjadi habitat
peneluran penyu.
 Adanya penyu yang naik untuk bertelur dan pelepasan tukik pada
sore hari dimana wisatawan dapat ikut berpartisipasi dalam
melepas liarkan ke pantai.
Potensi Ekowisata Di Kampung Skouw Yambe

 Disamping memiliki potensi wisata pantai, budaya masyarakat


dapat dijadikan sebagai pendukung bagi pengembangan wisata
alam.
 Atraksi wisata budaya yang dapat diminati di Kampung Skouw
Yambe antara lain :
• Kesenian Rakyat (Tarian Lemon Nipis, Suling Tambur dan
sebagainya)
• Acara Tradisioanal (Acara Bayar Mas-Kawin, Bayar Kepala,
Festival Makan Buah Kelapa, dan sebagainya)
 Namun dibalik potensi tersebut, populasi penyu yang naik dan bertelur di
Pantai Skouw Yambe semakin tahun semakin berkurang.
 Hal ini dikarenakan adanya taluk (penangkis ombak) disepanjang pinggiran
pantai yang membuat penyu tidak leluasa untuk bertelur sampai ke pesisir
pantai.
 Selain itu juga masih terlihat banyak sampah dan ampas yang berserakan di
pesisir pantai, hal ini juga bisa menyebabkan penyu yang naik untuk
bertelur kesulitan mencari tempat.
 Maka dari itu, harus ada kesadaran dari masyarakat untuk menjaga
kebersihan Pantai Skouw Yambe agar bisa mengembalikan populasi penyu
yang seharusnya dan juga sebagai daya tarik wisatawan untuk berrekreasi.
Karakteristik Hasil Responden
Umur
16%

19% umur
15-25
25-40
31% 34% 40-55
55-keatas

Keikutseraan dalam Kegiatan


Penyuluhan18%

82%
Persentase Persepsi Masyarakat Tentang
Pengembangan Ekowisata PAntai Skouw Yambe

18%
2%
apakah anda
setuju wisata
pantai skouw
yambe
dikembangkan
80%
sangat setuju
Masyarakat Skouw Yambe mengharapkan kepada pemerintah agar
disediakan fasilitas yang lebih mendukung untuk membangun
kemajuan wisata pantai Skouw Yambe seperti tempat sampah,
pondok, kamar mandi, dan penjaga pantai.

 Dengan adanya tempat sampah di sepanjang pesisir


pantai, parawisata tidak akan membuang sampah
sembarangan, dan tetap terjaga kebersihan pantai.
 Pondok digunakan untuk tempat peristirahatan
parawisata, tempat berkumpulnya keluarga yang
sedang berwisata, serta sebagai tempat untuk
menikmati pemandangan.
 Kamar mandi / air bersih digunakan untuk menunjang
kenyamanan wisatawan pantai yang ingin berrekreasi.
 Penjaga Pantai dibutuhkan untuk keamanan disekitar
pantai, sehingga pengunjung pantai merasa aman jika
berrekreasi disekitar pantai Skouw Yambe
Kesimpulan
 Potensi Ekowisata yang ada di Kampung Skouw Yambe yaitu Wisata Pantai dan
juga Atraksi Wisata Budaya antara lain : Kesenian Rakyat (Tarian Lemon Nipis,
Suling Tambur dan sebagainya), dan Acara Tradisioanal (Acara bayar Mas Kawin,
bayar Kepala, Festival Makan Buah Kelapa, dan sebagainya).
 Persepsi masyarakat Kampung Skouw Yambe sangat setuju apabila Pantai Skouw
Yambe dikembangkan menjadi syarakat tentang Pengembangan Ekowisata di
Kampung Skouw Yambe yakni tempat Wisata. Karena ini merupakan salah satu
cara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Kampung. Masyarakat Skouw
Yambe mengharapkan kepada pemerintah agar disediakan fasilitas yang lebih
mendukung untuk membangun kemajuan wisata Pantai Skouw Yambe seperti
tempat sampah, pondok, kamar mandi, dan penjaga pantai.
Saran
1. Untuk Pemerintah Kota dan Instansi tekait :
 Sebaiknya Pemerintah dalam hal ini yaitu Dinas terkait agar memberikan perhatian
penuh untuk Pengembagan Ekowisata dan Kelestarian Penyu di pantai Skouw Yambe
dalam hal pembangunan infrastruktur dan bantuan dana untuk Kelompok Konservasi
Penyu Paleleng.
2. Untuk masyarakat Kampung Skouw Yambe :
 Sebaiknya masyarakat Kampung Skouw Yambe untuk selalu menjaga kebersihan
pantai agar selalu besih, nyaman dan aman sehingga menambah daya tarik
pengunjung yang datang berrekreasi serta tidak menghalangi proses pendaratan
penyu yang akan bertelur di pantai.
 Masyarakat diharapkan untuk ikut serta menjaga dan melindungi, serta tidak lagi
menangkap dan mengkonsumsi penyu, demi kelestarian penyu.
DAFTAR PUSTAKA

Amanah, S. dan Utami, N. 2006. Perilaku Nelayan Dalam Pengelolaan Wisata Bahari Di
Kawasan Pantai Lovina, Bulelang, Bali. Jurnal Penyuluhan Septermber 2006, Vol.
2, No 2. Hal 83-90.
Bengen, D. G. 2004. Sinopsis Ekosistem Dan Sumberdaya
Enrenfeld, D.W. 1974. Conseruasing The Edible Sea Tuftle. Can Marineculture help
America Scientific Journal.
Hirth, H.F. 1971. Synopsis of Biological Data on Green Turtle (Chelonia mydas . L.) FAO
Fiesheries Synopsis. Rome.
Putra Alam. 2012. Ekowisata.http://id.wikipedia.org
Satria, D. 2009. Strategi Pengembangan Ekowisata Berbasis Ekonomi Lokal Dalam
Rangka Program Pengentasan Kemiskinan Di Wilayah Kabupaten Malang.
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya. Malang
Sumardja, E. 1991. Pembahasan Strategi Nasional dan Action Plan ' Konservasi dan
Pengelolaan Penyu. KLH, Departemen Kehutanan, Jakarta
Tuwo. 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut. Brilian Internasional, Surabaya
Undang-undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-
pulau Kecil.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati
dan Ekosistemnya. Jakarta
 SEKIAN DAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai