PENDAHULUAN
Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara. Dengan
adanya pariwisata ini, maka suatu negara atau lebih khusus lagi pemerintah daerah
tempat objek wisata itu berada, akan mendapatkan pemasukan dari pendapatan
setiap objek wisata. Pariwisata juga merupakan komoditas yang dibutuhkan oleh
setiap individu. Alasannya, karena aktivitas berwisata bagi seorang individu dapat
bisnis, mengetahui peninggalan sejarah dan budaya suatu etnik tertentu, kesehatan
lebih singkatnya hari kerja dan didukung oleh meningkatnya penghasilan maka
adalah salah satu dari industri gaya baru, yang mampu menyediakan pertumbuhan
ekonomi yang cepat dalam hal kesempatan kerja, pendapatan, taraf hidup dan
keindahan alam, flora dan fauna serta beraneka ragam budaya, yang semua dapat
memberikan devisa yang cukup besar bagi dunia pariwisata. Secara umum
1
globalisasi peranan industri pariwisata harus didukung dengan sumber daya
Pulau Lombok terbagi menjadi 5 Kabupaten dan kota yaitu Kota Mataram,
Lombok Timur, Lombok Utara, Lombok Tengah, dan Lombok Barat. Hampir
Lombok ini memiliki destinasi wisata yang menarik minat wisatwan. Lombok
Timur merupakan salah satu dari lima kabupaten/kota di Pulau Lombok. Dari
obyek yang menjadi daerah tujuan wisata, sebelas (11) diantaranya adalah obyek
Obyek wisata pantai Lombok Timur memiliki bentangan pantai yang indah,
pasir putih, air laut yang jernih serta biota bawah laut yang menarik untuk dilihat.
Labuhan Haji, Ketapang, Kawasan Gili Lawang dan Gili Sulat. Obyek wisata
alam di Lombok Timur juga tidak kalah menariknya, obyek tersebut antara lain
berupa pusat pemandian yaitu Joben, Timbanuh, dan Lemor. Pemandangan alam
yang mempesona di Tete Batu, Kembang Kuning, dan Sembalun. Untuk wisata
budaya terdapat berbagai ritual dan adat istiadat yang menarik, diantaranya
Peresean, Tari Tendang Mendet, Sabuk Belo, dan Gendang Beleq, selain itu
Lombok Timur memiliki berbagai macam kerajinan dan souvenir khas seperti
Loyok. Kondisi diatas tersebut tentu saja menjadi peluang yang sangat besar
2
dalam usaha pengembangan pariwisata. Pemanfaatan dan pengelolaan secara baik
dari tahun ke tahunnya rata-rata mengalami peningkatan meski pada tahun 2004,
2007, dan 2016 terjadi penurunan dari tahun sebelumnya. Tahun 2015 jumlah
jumlah tertinggi yakni sebanyak 68.226 wisatawan, itu terjadi karena pada tahun
disebabkan karena kurangnya daerah tujuan wisata (DTW) yang dirawat dan
3
diberdayakan. Akan tetapi pada tahun 2017 jumlah wisatawan mancanegara yang
datang kekabupaten Lombok Timur lebih banyak dari wisatawan nusantara yaitu
wisata yang ada di Kabupaten Lombok Timur diantaranya wisata bahari, wisata
sebuah kecamatan yang berada di dekat pantai dan desa-desa yang ada
4
No Nama Objek DayaTarik Wisata Fasilitas Penunjang Aktifitas Wisata
5 Desa Tanjung - Keindahan Alam - Transportasi Jalan - Seightseeing
Luar Pantai - WC Umum - Photograpi
- Budaya setempat - Satgas Pengamanan - Mandi
- TPI - Pondok Wisata - Mancing
- Hutan Mangrove - Rumah Makan - Bersantai
- Pasar ikan - Tempat Ibadah - Selfie point
6 Pantai - Keindahan Alam - Transportasi Jalan - Seightseeing
Ketapang Raya Pantai - WC Umum - Photograpi
- Selfie point - Satgas Pengamanan - Mandi
- Pondok Wisata - Mancing
- Rumah Makan - Bersantai
- Tempat Ibadah - Selfie point
- Berugak
Sumber: Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Timur, diolah.
unggulan wisata seperti kecamatan yang lainnya yang ada di Lombok Timur.
Namun bila dilihat dari Tabel 1.2, Kecamatan Keruak memiliki sejumlah Obyek
Wisata yang menarik dan berpontensi untuk dikembangkan. Hampir semua obyek
wisata tersebut sekaligus menjadi lahan atau lapangan pekerjaan. Selain itu obyek
wisata yang ada di Kecamatan Keruak ini memiliki aksesbilitas yang tinggi dan
mudah ditempuh.
Salah satu desa yang memiliki destenasi wisata yang cukup menarik di
kecamatan Keruak berada di desa Tanjung Luar yang lokasinya tidak jauh dari
kota Selong. Desa tanjung luar merupakan daerah pinggiran pantai yang sebagian
potensi yang akan menjadi selingan bagi masyarakat Tanjung Luar apabila tidak
seperti jasa penyebrangan menuju pulau-pulau yang ada di disekitar desa tanjung
luar yang keindahannya diakui oleh banyak orang sabagai tempat yang sangat
5
bagus seperti pantai Ping, Pulau Pasir, Gili Bembek dan masih banyak lagi pulau-
Obyek Wisata Bahari Desa Tanjung Luar memiliki pantai yang indah, pasir
putih dan pasir hitam, biota bawah laut yang menarik untuk dikunjungi. Obyek
tersebut diantaranya pantai tanjung luar, gili kuri, gili belek, gilipasir, dan hutan
Potensi wisata Budaya di Desa Tanjung Luar terdapat sebuah ritual dan ada-
istiadat yang bernama Nyelamaq Di Laoq yang merupakan sebuah festival asli
Tanjung Luar yang dilakukan sekali setahun yang bertujuan untuk mensyukuri
pemberian dari tuhan atas hasil laut yang melimpah. Festival ini berlangsung
selama satu minggu, selain sebagai rasa ungkapan syukur festival ini juga sebagai
pesta rakyat yang dimana segala kerajinan dan karya seni dipamerkan sehingga
menjadi salah satu potensi yang besar untuk dijadikan destenasi wisata Budaya.
dikembangkan di Tanjung Luar dimana Tanjung luar sendiri merupakan salah satu
sentral penghasil ikan terbesar dan memiliki TPI (Tempat Pelelangan Ikan)
Selain untuk dijadikan retoran dan rumah makan di Tanjung luar juga bisa
mengembangkan jajanan khas Tanjung Luar yang berbahan dasar dari hasil laut.
yang ada akan menjadi DTW yang menarik. Jumlah tersebut tentu saja menjadi
6
peluang yang sangat besar dalam usaha pengembangan pariwisata. Potensi
tersebut masih belum ada penunjangnya seperti sarana- prasarana dan fasilitas
wisata seperti lahan parkir, toilet umum, tempat pembungan sampah, dan masih
Luar?
Tanjung Luar?
7
2. Untuk menganalisis peluang pengembangan sektor pariwisata di Desa
Timur.
3. Sebagai bahan untuk dapat digunakan sebagai informasi peneliti yang lain
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pariwisata
“Wis(man)” yang berarti rumah, properti, kampung, komunitas dan “ata” berarti
pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang
tersebut.
potensi sumber daya keragaman budaya, seni, dan alam (pesona alam).
nilai tambah sumber daya secara terpadu antara pengembangan produk pariwisata
9
utuh dan terpadu bersifat interdisipliner dan partisipatoris dengan menggunakan
hidup,dan
c. Memupuk rasa cinta tanah air dan bangsa serta menanamkan jiwa,
(Setianingsih,2006: 44).
produk yang berbeda bukan saja dalam hal sifat, akan tetapi juga manfaat dan
dapat diperoleh secara bebas seperti udara segar, pemandangan yang indah atau
cuaca yang cerah. Hal itu tidak berlaku dalam industri pariwisata, justru barang-
10
barang yang termasuk free goods ini dapat meningkatkan kepuasan bagi
perusahaan yang berbeda dan diperlukan oleh wisatawan pada waktu yang
pada waktu yang diperlukan pada saat perjalanan wisata diperlukan, akan tetapi
informasi tentang daerah tujuan wisata, hotel tempat untuk menginap, transportasi
yang akan digunakan, tempat-tempat yang akan dikunjungi dan berapa banyak
uang yang harus dibawa (Yoeti, 2008: 119). Permintaan dalam industri pariwisata
dan bermacam-macam pelayanan yang ditawarkan dalam suatu paket wisata yang
and from destination, sightseeing and tours, safaries, act at the tourist
destination.
wisatawan akan memerlukan hotel and motel rooms, camping sites and
11
4. Activities at the destination, didaerah tujuan wisata wisatawan
dua, yaitu potential demand dan actual demand. Yang dimaksud dengan potential
wisata karena memiliki waktu luang dan tabungan yang relatif cukup. Sedangkan
melakukan perjalanan wisata pada suatu daerah tujuan wisata tertentu (Yoeti,
2008:123).
Menurut Archer (1976), Johnson and Ashworth (1990) and Sheldon (1990)
(dalam Sinclair dan Stabler, 1997:37) fungsi permintaan dari pariwisata pada
Keterangan:
12
Pij/k = harga relatif antara daerah i dan daerah tujuan j dan daerah tujuan k
Eij/k = nilai tukar antara daerah i dan daerah tujuan j dengan daerah tujuan k
Tij/k =biaya transportasi antara daerah i dan daerah tujuan j dan daerah
tujuan k
8. Aksesibilitas
13
a. Purchasing power
merupakan keharusan.
14
d. Travel motivations and attitudes
perjalanan wisata.
a. Harga
15
differentiation secara umum sebagai suatu strategi dalarn pemasaran.
dikunjungi
c. Kemudahan berkunjung
16
wisatawan, kendaraan yang digunakan, waktu perjalanan dan
e. Citra
tujuan wisata yang akan dikunjungi. Citra dari daerah tujuan wisata
diartikan sejumlah barang, produk, atau komoditi yang tersedia dalam pasar yang
siap untuk dijual kepada konsumen yang membutuhkannya. Penawaran juga dapat
diartikan sebagai sejumlah barang (goods), jasa (service) atau komoditi yang
f. Penawaran barang dan jasa dengan mutu terjamin dan tarif harga
yang wajar.
17
g. Pengisian waktu dengan atraksi-atraksi yang menarik.
4. Pentingnya Kredit
pemerintah.
18
2.1.5 Motivasi Berwisata
hal. Intosh dan Murphy dalam Pitana (2005:48) mengungkapkan empat jenis
mengetahui
daerah.
membosankan.
didaerah lain akan bias lepas dari rutinitas keseharian yang menjemukan,
19
2.1.6 Jenis Obyek Wisata
Perdana adalah :
a. Wisata Budaya
budaya.
b. Wisata Kesehatan
lain-lain.
20
d. Wisata Komersial
pameran dan pekan raya yang bersifat komersil seperti pameran industri,
pameran dagang, dan sebagainya. Tidak jarang pameran atau pekan raya
kesenian.
e. Wisata Industri
f. Wisata Politik
g. Wisata Konvensi
h. Wisata Sosial
21
ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan misalnya buruh, petani,
atau mahasiswa.
i. Wisata Pertanian
l. Wisata Buru
oleh agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini diatur dalam bentuk
22
m. Wisata Pilgrim
Wisata Pilgrim ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat sang
melimpah. Ditanah air kita banyak tempat suci atau keramat yang
dengan fasilitas yang istimewa atau khusus yang sedang berbulan madu
o. Wisata Petualangan
23
dijelajah, mendaki tebing yang terjal, terjun kedalam sungai yang curam,
nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan
merupakan sesuatu yang dimiliki oleh suatu wisata yang menjadi daya tarik bagi
para wisatawan dan dimiliki oleh setiap tempat wisata.Potensi wisata adalah
segala sesuatu yang terdapat di daerah tujuan wisata dan merupakan daya tarik
potensi pariwisata, sebagai segala yang dimiliki oleh suatu daya tarik wisata dan
menjadi daya tarik sebuah obyek wisata. Dalam penelitian ini potensi pariwisata
dibagi menjadi empat macam yaitu potensi bahari, religi (budaya), ekowisata dan
event wisata.
2.1.8 Wisatawan
dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan wisatwan adalah orang yang melakukan
kegiatan wisata. Berdasarkan asalnya wisatawan dibagi menjadi dua (yoeti, 1991)
24
Wisatawan nusantara adalah orang yang berdiam dan bertempat tinggal pada
su`atu Negara dan melakukan perjalanan wisata di Negara dimana dia tinggal,
wisata yang didatang memasuki suatu Negara lain yang bukan merupakan Negara
potensi sumber daya keragaman budaya, seni, dan alam (pesona alam).
nilai tambah sumber daya secara terpadu antara pengembangan produk pariwisata
memajukan suatu tempat atau daerah yang dianggap perlu ditata sedemikian rupa
baik dengan cara memelihara yang sudah berkembang atau menciptakan yang
pemerintah telah mengeluarkan Intruksi Presiden R.I No.9 Tahun 1969 dimana
25
bagian dari usaha pengembangan dan pembangunan serta kesejahteraan
masyarakat dan negara. Sesuai dengan instruksi presiden tersebut, dikatakan pula
Indonesia.
26
c. Material (Bahan-Bahan) Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia
guna dan hasil guna maka manusia dihadapkan pada berbagai alternative
method atau cara melakukan pekerjaan. Oleh karena itu metode atau cara
tujuan.
e. Market (Pasar) Sarana manajemen yang penting lainnya adalah pasar atau
market. Tanpa adanya pasar, maka tujuan tidak akan mungkin tercapai.
lingkungan saat ini dan masa depan, memenuhi kebutuhan pengunjung, industri,
berbagai latar belakang pendidikan dan praktisi dengan ruang lingkup luas,
27
Dimensi dalam pariwisata berkelanjutan berhubungan erat dengan konsep
berkelanjutan (UNEP,2005):
manusia dan kesempatan yang sama bagi semua masyarakat. Hal ini
termasuk aksi untuk meminimalisir polusiu dara, tanah dan air, serta
menggunakan istilah invisible export atau ekspor tak kentara atas barang-barang
bagi ekonomi dan jasa pelayanan, pariwisata merupakan suatu bentuk ekspor
28
Untuk menggalakan pembangunan perekonomian dengan suatu pertumbuhan
bagi perekonomian ini dapat terjadi sebagai akibat majunya pertumbuhan industri
industri, ditunjang oleh macam-macam usaha yang perlu dikelola secara terpadu
6. Penawaran barang dan jasa dengan mutu terjamin dari tarif harga yang
wajar
secara konsisten
29
Besarnya potensi yang kita miliki bagi pengembangan wisata di Indonesia.
oleh Crouch dan Ritchie (1998) dalam Crouch dan Louviere (2004) terdapat
beberapa kategori dari faktor-faktor pemilihan lokasi wisata yang penting dalam
menentukan kesiapan sarana dan prasarana yang dapat mendukung potensi wisata
KRITERIA INDIKATOR
1. Aksesibilitas a. Biaya : biaya transportasi yang diperlukan.
b. Waktu : waktu tempuh atau jarak perjalanan ke lokasi serta
biaya.
c. Peluang :opportunity cost dari waktu yang diperlukan.
d. Frekuensi : frekuensi koneksi menuju ke lokasi.
e. Kenyamanan : kenyamanan penjadwalan koneksi atau
transportasi menuju ke destinasi.
f. Hambatan : faktor yang menjadi hambatan dalam melakukan
perjalanan seperti visa dan bea cukai.
30
KRITERIA INDIKATOR
e. Keamanan : sejauh mana keamanannya.
5. Fasilitas rapat a. Kapasitas : kemampuan suatu lokasi dalam menyediakan
fasilitas dengan ukuran yang sesuai kebutuhan.
b. Layout : kesesuaian tata letak fasilitas dan denah lantai.
c. Biaya rapat : biaya ruang pertemuan yang diperlukan.
d. Fasilitas ambience:kemampuan suatu lokasi dalam
menciptakan suasana dan lingkungan yang sesuai.
e. Layanan : persepsi terhadap standar layanan.
f. Keamanan : sejauh mana suatu lokasi dapat menyediakan
ruang pertemuan yang aman.
g. Ketersediaan : apakah fasilitas rapat tersebut tersedia
saatdibutuhkan.
6. Informasi a. Pengalaman : apakah pengelola lokasi tersebut telah mampu
menunjukkan kinerja yang memuaskan di masa lalu.
b. Reputasi : bagaimana reputasi daerah tujuan tersebut diantara
perencana pertemuan lainnya.
c. Pemasaran : efektivitas kegiatan pemasaran destinasi.
(Sumber: Crouch dan Ritchie, 1998 dalam Crouch dan Louviere, 2004)
yang telah dilakukan oleh peneliti lain yang berkaitan pada bidang dan
31
terdahulu yang menyangkut perkembangan pariwisata. Ini didasarkan
bahwa untuk melakukan sebuah penelitian perlu adanya suatu bentuk hasil
Lombok Timur,
Lombok Timur.
yaitu Pantai Gili Lawang, Gili Sulat, Gili Petagan,Gili Bidara, Gili
32
Kondo, Pantai Ketapang, Pantai Tanjung Ringgit, Tangsing Indah,
33
interpretasi. Hasil penelitian diperoleh bahwa sebelum pengembangan
penelitian deskriptif kualitatif. Jenis data terdiri dari data primer yang
masalah yang akan diteliti, tulisan serta hasil penelitian mengenai Strategi
34
Pengembangan Obyek Wisata. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
yakni, (1) Pengembangan yang dilakukan harus terfokus pada satu titik,
dan triangulasi data. Data disajikan dan di analisis secara deskriptif. Hasil
35
maksikmal, Dinas Pariwisata bekerja sama dengan stakeholder seperti
wisata baru atau rintisan dan kawasan pariwisata yang akan dikembangkan
penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Subhani (2010) yang
36
Deskriftif Kualitif, juga mempunyai kesamaan metode analisis data yaitu
Nama
N
peneliti / Judul Persamaan Perbedaan
o
tahun
1 Subhani Potensi Obyek Memiliki persamaan Perbedaannya
. (2010) Wisata Pantai pada: terletak pada
Di kabupaten Jenis obyek yang
Lombok penelitian, diteliti, obyek
Timur Tahun yaitu sama- penelitian
2010 sama sebelumnya
penelitian pada obyek
deskriftif wisata pantai
kualitatif dikabupaten
Metode Lombok Timur
analisis data, sedangkan
yaitu sama- penelitian
sama penulis adalah
menggunakan potensi wisata di
metode Desa Tanjung
analisis Luar
SWOT
Tehnik
pengumpulan
data, yaitu
sama-sama
menggunakan
metode
wawancara,
dokumentasi,
dan observasi
Ruang lingkup
penelitian,
yaitu tentang
potensi wisata
dan
37
pengembanga
nnya
38
Luar
39
4 Wardan Potensi Dan Jenis Tempat
a Strategi penelitian, penelitian,
(2017) Pengembanga yaitu sama- penelitian
n Pariwisata sama terdahulu
Di Kabupaten penelitian bertempat di
Pesisir Barat deskriftif kabupaten
kualitatif Pesisir Barat
Tehnik sedangkan
pengumpulan penelitian ini
data, yaitu bertempat di
sama-sama Desa Tanjung
menggunakan Luar
metode Pada penelitian
wawancara, terdahulu
dokumentasi, menggunakan
dan observasi analisis data
Ruang lingkup dengan reduksi
penelitian, data, penyajian
yaitu tentang data, penarikan
potensi wisata kesimpulan dan
dan triangulasi data
pengembanga
nnya.
disusun suatu kerangka pemikiran teori mengenai penelitian yang akan dilakukan.
POTENSI WISATA
DESA TANJUNG
LUAR
40
PENILAIAN
POTENSI
Analisis SWOT
41
Penjelasan Kerangka Konseptual :
wisata yang ada di Desa Tanjung Luar perlu dilakukan observasi, wawancara, dan
potensi wisata yang ada di Desa Tanjung Luar, setelah mengetahui potensi-potensi
tersebut. Setelah itu baru akan bisa terlihat mana yang memiliki potensi rendah,
sedang, dan tinggi untuk dikembangkan sesuai dengan potensinya dan dapat
mengetahui lebih luas tentang obyek yang diteliti dibutuhkan informasi dari hasil
wawancara dengan instansi terkait atau orang-orang yang dianggap tahu tentang
hal itu. Penekanannya adalah bagaimana potensi yang ada dioptimalkan dengan
Analisis penilaian dan penskoran terhadap potensi yang ada dan melalui analisis
pariwisata di tempat obyek penelitian yamg kemudian dapat diketahui dan akan
42
BAB III
METODE PENELITIAN
karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah dan sering juga
mendalam dan akurat serta hasil dari penelitian akan lebih banyak berupa
terjawab.
43
masing-masing SWOT. Selanjutnya dari list yang diperoleh menjadi
atau kuesioner kepada dua puluh responden terdiri dari Pemerintah Dinas
yaitu:
44
1. Informan Kunci (Key Informan)
Luar.
lain.
45
5. Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur, khusunya Dinas
masyarakat.
masyarakat.
106.985 Ha, dan Jumlah penduduknya 9.890 Jiwa dari 2.997 Kepala
46
yang belum di kembangkan oleh pemerintah dan masyarakat sekitar.
wisata ini terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan, hal ini
pengelola pantai seperti membuat spot foto yang belakangan ini sedang
a. Wawancara
47
faktor pendorong dan penghambat serta mengenai program
wisatawan.
b. Dokumentasi
c. Observasi
(peluang dan ancaman) dari Desa Tanjung Luar sebagai bahan utama
48
dalam merumuskan suatu peluang pengembangan pariwisata yang ada
mengenai objek yang diteliti yang dapat diukur besarnya dan dapat
49
Data Kualitatif adalah data yang berupa keterangan untuk
data yang diperoleh dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam Nusa
ini
apalagi tanpa kontrol, dan sumber data kualitatif yang kurang credible
50
3.3.1 Kredibilitas
rinci.
51
akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik
tentang data.
3.3.2 Transferabilitas
kesimpulan.
3.3.3 Konfirmabilitas
52
3.4. Analisis Data
diperoleh guna mencapai tujuan dari penelitian. Dalam penelitian ini analisis
KRITERIA INDIKATOR
1. Aksesibilitas a. Biaya
b. Waktu
c. Peluang
d. Frekuensi
e. Kenyamanan
f. Hambatan
2. Dukungan Lokal a. Dukungan Lokal
b. Convention Center
c. Subsidi
3. Peluang Kegiatan a. Pusat Hiburan
Tambahan b. Pusat Perbelanjaan
c. Wisata
d. Pusat Rekreasi
e. Peluang Profesional
4. Fasilitas Akomodasi a. Ketersediaan
b. Kapasitas
c. Biaya
d. Layanan
e. Keamanan
5. Fasilitas Rapat a. Kapasitas
b. Layout
c. Biaya Rapat
d. Fasilitas Ambience
e. Layanan
f. Keamanan
g. Ketersediaan
6. Infromasi a. Pengalaman
b. Reputasi
53
c. Pemasaran
7. Keadaan Lokasi a. Iklim
b. Setting
c. Infrastruktur
d. Keramah-tamahan
8. Kriteria Lainnya a. Risiko
b. Profitabilitas
c. Promosi Asosiasi
d. Novelty
Skala
1 2 3 4 5
Tanjung Luar akan dipilih metode analisis SWOT, dimana metode ini
kedalam matrik yang disebut matrik faktor eksternal atau EFAS (External
kompetitif .
54
Menurut Freddy F. (2015), penyusunaan perencanaan strategi melalui
analisis.Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data
2) Tahap analisis
55
Tabel 3.2.Matrik Analisis SWOT
Strategi S - O
Strategi S - T
Strategi W - O
56
Strategi W–T
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
strategi yang telah diuraikan dari analisis SWOT baik dalam tahap
57