Anda di halaman 1dari 16

1

POWERHOUSE
A. Pendahuluan

Powerhouse merupakan bangunan dimana semua mesin dan peralatan


pembangkit listrik diletakkan didalamnya, ukuran dan bentuk powerhouse
biasanya bervariasi. Di powerhouse, energi air diubah menjadi energi listrik. Air
di penstock masuk kedalam turbin dan kemudian keluar melalui saliran/terowong
belakang (tailrace).

Oleh karena powerhouse merupakan bagian yang penting pada


hidroelektrik, maka penempatannya harus tepat dan sesuai dengan sekitarnya.
Perancangan yang baik dan sederhana akan memberikan hasil yang terbaik, dan
biayanyapun akan murah. Berikut ini adalah skema dari suatu sistem bangunan
tenaga air.

Gambar 1 Skema Bangunan Tenaga Air

Berikut ini adalah beberapa peralatan yang harus disediakan pada


powerhouse:
Peralatan hidraulik:
Turbin
Pintu atau katup pintu dan alat pengatur
2

Para-para/rak untuk tinggi tenaga yang rendah


Katup pengaman untuk penstock
Pengatur
Pompa minyak
Sistem tekanan
Peralatan pengukuran aliran
Meteran, pengukur tinggi tenaga dan muka air hilir
Perlengkapan untuk pengukuran debit
Peralatan elekronik
Generator
Transformer
Sistem tegangan tinggi

B. Susunan Umum Unit Hidroelektrik

Pada umumnya penyusunan dari unit-unit elektronik adalah sejajar dengan


panjang as powerhouse, dimana lantai utamanya terdiri dari seperangkat turbin,
pengatur, pompa minyak, pembangkit, dan sebagainya. Biasanya juga terdapat
sebuah stasiun yang berukuran sedang, penghubung, bis bertekanan rendah, dan
tombol-tombol lainnya. Pada umumnya sistem pengoperasian powerhouse berada
di lantai dua, sedangkan di luar bangunan terdapat transformator dan peralatan
bertegangan tinggi.

Ada beberapa macam tipe turbin yang digunakan, yaitu:

1. Turbin impuls:
Pelton, berkecepatan tinggi.
2. Turbin reaksi
a. Fransis
 High speed, diameter inlet < diameter outlet, Low spesific speed 52,
head besar.
3

 Medium speed, diameter inlet = diameter outlet, medium spesific speed


150, head menengah.
 Low speed, diameter inlet > diameter outlet, high spesific speed 300,
head kecil.
b. Propeler
 Fixed blade
Spesific speed 250-500
 Adjustable blade kaplan
Spesific speed 300-1000

Berikut ini adalah gambar dari generator dan turbin yang ada pada powerhouse.

Gambar 2 Generator dan Turbin

Ada 3 tipe penyusunan turbin, beberapa ukuran untuk tiga tipe penyusunan
turbin ditunjukkan pada Gambar 3 sampai Gambar 5.
4

Gambar 3 Susunan turbin saluran terbuka (Perusahaan S. Morgan Smith) (Barows, 1943)
5

Gambar 4 Susunan concrete spiral-flume turbine (Perusahaan S. Morgan Smith) (Barows,


1943)
6

Gambar 5 Susunan plat-steel spiral-flume turbine (Perusahaan S. Morgan Smith) (Barows,


1943)

C. Bagian Bawah Powerhouse

Pada unit yang tersusun secara vertikal, biasanya jarak dari masing-masing
unit disusun berdasarkan lebar kebutuhan air yang lewat, flume (terbuka maupun
tertutup), generator, draft tube, serta tailrace dibawah generator. Jika digunakan
susunan open wheel pit (Gambar 6), kebutuhan lebar flume akan lebih besar dari
draft tube. Untuk beton atau baja, kebutuhan lebar draft tube dan tailrace
biasanya menyesuaikan jarak untuk masing-masing unit. Untuk tinggi tenaga yang
besar dan debit yang relatif kecil, dimana unit-unit yang digunakan berukuran
besar, kebutuhan jarak ruangan minimum antar generator adalah 5-10 ft, atau
lebih.

Pada unit yang tersusun horisontal, dimana penyusunan shaft utamanya


adalah ke as memanjang powerhouse, pada umumnya sama dengan unit vertikal.
Untuk memenuhi kebutuhan kapasitas dan kecepatan, maka lebarnya disamakan
7

dengan lintasan air. Secara umum, lebar dari generator horisontal lebih kecil dari
diameter keseluruhan generator vertikal.. Dimana masing-masing unit disusun
dengan cara shaft utama paralel ke as memanjang powerhouse.

Gambar 6 Susunan open wheel pit turbine (Perusahaan Allis-Chalmers Manufacturing)


(Barows, 1943)
1. Flume terbuka atau lubang generator.

Flume terbuka atau lubang generator biasanya digunakan untuk tinggi


tekanan yang rendah (lebih dari 20 ft – 30ft), dan biasanya digunakan untuk
memusatkan terjunan. Secara umum, penyusunan flume terbuka berbentuk
segi empat (Gambar 6). Biasanya pada pojok bagian hilir berbentuk lengkung,
dan kadang-kadang dibutuhkan sebuah corong (nose) untuk menghasilkan
aliran yang perlahan-lahan. Pada bagian hulu diberi kekasaran yang cukup
supaya didapatkan kecepatan sekitar V  0.003 2 gh dan di flume serta pintu

sebesar V  0.07 2 gh .

Untuk menghasilkan waterway yang cukup namun tidak membutuhkan


pintu yang terlalu besar, dibutuhkan satu atau lebih pilar. Pilar ini tergantung
dari tinggi dan jarak diantaranya, dan tebalnya sekitar 1.5 ft – 3 ft. Selain itu
dinding flume juga harus lebih tebal.
8

Dinding dan lantai lubang generator biasanya memiliki pembebanan


yang lebih berat. Sehingga sebaiknya digunakan beton bertegangan rendah,
Selain itu pada joint harus kedap air, dan tempat pemberhentian air harus
bertulangan. Jika dimungkinkan, flume dirancang sebagai struktur monolit.

Langit-langit flume biasanya adalah lantai dari powerhouse, sehingga


harus dirancang untuk mampu menahan beban bergerak akibat generator yang
mengakibatkan peralatan lain didalam powerhouse ikut bergerak.

Skema flume terbuka dengan satu pilar dapat dilihat pada Gambar 6,
dan kecepatannya dapat terlihat pada beberapa titik flume, draft tube, dan
tailrace.

2. Concrete scroll Flume

Sebagai bagian yang mendekati flume, biasanya ukurannya


menyesuaikan ruang masing-masing unit, dan lebarnya harus kecil, mengikuti
desain. Kecepatan di flume yang berbahan beton adalah V  0.06 sampai

0.08 2 gh , serta kecepatan pada saat memasuki flume adalah 0.07 2 gh .

Gambar 7 menunjukkan susunan flume beton yang biasa digunakan


dengan turbin yang berkapasitas besar seperti yang digunakan pada Turner
Falls, dimana kecepatan masuknya sekitar V  0.08 2 gh dengan jarak pilar
37 ft, dan spiralnya berdiameter sama untuk masing-masing unit ruang, serta
garis tengah flume melalui tengah unit. Corong (nose) N, membentuk sebuah
sudut  285, dengan as longitudinal diukur dari bagian I. Untuk unit yang
lebih kecil, dapat digunakan skema yang sama dengan menghilangkan satu
atau dua pilar bantu.
9

Gambar 7 Flume spiral beton untuk turbin besar di Turner Falls (Barows, 1943)
Secara teori, sebuah scroll dengan tampang melintang berbentuk
lingkaran akan menghasilkan analisis hidraulika yang lebih efisien, akan tetapi
karena unitnya menjadi lebih besar, maka akan memperbesar lintasan air
sehingga membutuhkan jarak tambahan antar unit, dan biasanya tinggi
scrollway lebih besar dari lebarnya. Contoh potongan melintang dari sebuah
powerhouse dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Potongan melintang melalui generator-Skowhegan, Me., pengembangan dari


Central Maine Power Company. (Barows, 1943)
10

Jika tinggi tekanan dapat digunakan untuk katup air, maka bagian
lebih besar dari scrollway dapat diletakkan diatas pusat generator, sehingga
akan menghemat penggalian, seperti yang terlihat pada Gambar 9.

Pada saat seperempat dari draft tube digunakan, harus dijaga agar
lantai atau kemiringan dalam dari tempat scroll tidak terlalu dekat dengan
draft tube vertikal melalui pusat draft tube dan unit generator. Kebutuhan
ruang pada bagian ini untuk kekuatan bangunan dapat berefek pada ukuran
dan susunan tempat scroll.

Gambar 9 Susunan unit generator-Great Falls pengembangan dari Manitoba Power


Campany. (Barows, 1943)

3. Steel Scroll Flume.

Scroll flumel beton digunakan untuk tinggi tekanan yang tidak terlalu
besar, biasanya tidak lebih dari 60 ft. Jika dibutuhkan tugas yang lebih berat,
akan membutuhkan perkuatan yang besar pula, hal ini akan memberikan
dampak pada mahalnya flume. Untuk itu digunakan scroll flume yang terbuat
dari baja, dimana batas atas dari scroll jenis ini adalah diatas 350 ft.

Bagian vertikal penstock biasanya mendekati generator, pada pusat


horisontalnya, tapi pada ujung akhir penstock (akan memasuki scroll), dinding
11

terjauh dari penstock menjadi dinding terluar dari kotak spiral. Biasanya
bagian masuk scroll diameternya lebih kecil dari diameter penstock, sehingga
dibutuhkan pipa sebagai transisi.

Scroll yang terbuat dari baja biasanya berbentuk lingkaran pada


bagian masuknya, tapi secara perlahan-lahan berbentuk lonjong dan
ukurannya berkurang, untuk menyesuaikan kecepatan bukaan cincin, yang
tetap tingginya di sekitar generator.

Detail scroll baja dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10 Detail kotak scroll baja-Estes-Rainbow J. &J. Rogers Co., Ausable Chasm, N. Y.
(Barows, 1943)

4. Draft Tube (Pipa Lepas)

Draft tube adalah bagian dari turbin reaksi yang menghubungkan


outlet turbin dengan air belakang. Pipa lepas berfungsi untuk:

a. memanfaatkan tinggi tekanan (head) antara rotor dan muka air belakang
(tail race) secara efisien,
12

b. mendapatkan kembali dan memanfaatkan kembali energi kinetik air yang


keluar.

Gambar 11 mengilustrasikan penggunaan pipa lepas.

Gambar 11 Draft Tube

Pada Gambar 11 (a) tampak bahwa jika pipa lepas tidak digunakan,
maka kesepatan air yang keluar dari rotor adalah sebesar vC, dan energi yang
vC2
hilang di C adalah . Sehingga tinggi efektif turbin, hef, adalah
2g

 v2 
H   ht  C  .
 2g 

Apabila outlet turbin dihubungkan dengan pipa lepas ke tail race


dengan pipa lurus dan dianggap tidak ada kehilangan tenaga di pipa lepas
seperti yang ditunjukkan pada Gambar 11 (b), maka kecepatan air yang keluar
dari turbin adalah vC. Karena turbin dihubungkan dengan pipa ke tail race,
maka tekanan pada outlet turbin tidak lagi tekanan atmosfer. Tekanan
atmosfer terjadi di tail race (titik B), jadi dengan menambah pipa lepas
13

vC2
tersebut, head pada turbin bertambah dan garis energinya menjadi diatas
2g

vC2
tail race,sehingga head efektif turbin adalah H  .
2g

Apabila pipa lepas membesar ke arah bawah seperti yang ditunjukkan


pada Gambar 11 (c), maka kecepatan air yang keluar dari pipa lepas vD lebih
kesil daripada kecepatan pada turbin vC. Dengan demikian garis energinya
v D2 v2 v2
menjadi diatas permukaan tail race, dimana D  C , sehingga head
2g 2g 2g

vD2
efektif turbin adalah H  .
2g

Ada 2 tipe pipa lepas yang digunakan, yaitu:

a. Jenis kerucut (conical type),

b. Jenis siku (elbow type).

Gambar 12 dan Gambar 13 menunjukkan tipe pipa lepas yang ada.

Gambar 12 Pipa lepas jenis kerucut (Barows, 1943)


14

Gambar 13 Pipa lepas jenis siku (Barows, 1943)


Dari 2 jenis pipa lepas tersebut, yang paling sering digunakan adalah
pipa lepas jenis siku yang mempunyai bentuk lingkaran pada outlet rotor dan
pada tail race berubah menjadi bentuk segi empat. Perubahan dari bentuk
lingkaran menjadi segi empat harus direncanakan sedemikian sehingga
kehilangan tenaga yang terjadi harus minimum.

Pada saat pipa lepas digunakan, pipa lepas tersebut akan menaikkan
head efektif, tetapi mengurangi tekanan absolut pada rotor turbin. Apabila
tekanan dibawah tekanan uap air, maka akan terjadi gelembung uap. Peritiwa
ini disebut dengan kaitasi. Kavitasi dapat menimbulkan masalah serius, karena
aliran air dapat membawa gelembung tersebut ke daerah dengan tekanan yang
lebih besar, sehingga gelembung tersebut dapat pecah, dan apabila pecahnya
gelembung terjadi pada suatu permukaan bidang, maka akan terjadi kerusakan
pada permukaan tersebut karena timbulnya gaya yang sangat besar yang
menghantam permukaan tersebut.

Pada saat merencanakan pipa lepas, proses kavitasi harus


diperhitungkan dengan baik. Untuk menghindari terjadinya kavitasi pada
turbin reaksi, maka harus diperhatikan penentuan elevasi penempatan turbin.
15

Tekanan absolut pada turbin tergantung pada tinggi rotor turbin diatas tail
race.

5. Tailrace

Pada saat powerhouse dekat dengan sungai, sungai tersebut bisa


merupakan tailrace itu sendiri, akan tetapi bisa juga menggunakan suatu
saluran dengan panjang tertentu yang menghubungkan powerhouse dengan
sungai.
16

DAFTAR PUSTAKA

Barrows, H. K. 1943, Water Power Engineering, Tata McGraw-Hill Publishing


Company LTD, New Delhi

Luknanto, Djoko, 2005, Bahan Kuliah Bangunan Tenaga Air, JTS, FT, UGM,
Yogyakarta

Triatmodjo, Bambang, 2005, Bahan Kuliah Bangunan Tenaga Air, JTS FT UGM,
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai