Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 6

NORMINAWATI DEWI
H1A114051
RAMADHAYANTI SAFITRI
H1A114059
USREK MIYATI H1A114068
HARIANI ILA SAVITRI
H1A114089
PIPA PESAT
DAN
BLOK ANGKER
PENGERTIAN DAN FUNGSI
PIPA PESAT
Pipa pesat adalah saluran yang
digunakan untuk mengalirkan air dari
kolam tandu ke Rumah Pembangkit. Pipa
pesat (penstock) berfungsi:
1. Untuk mendapatkan tekanan hidrolistika
yang sebesar-besarnya.
2. Untuk mengalirkan dan mengarahkan
air ke turbin.
Secara mekanis penstock
berfungsi sebagai sarana
pengubah tenaga kinetis dari
hidrostatik pada reservoir
(penampung) menjadi tenaga
pontesial. Tenaga air tersebut
menjadi tenaga mekanik pada
turbin.Pada prosesnya, turbin
akan menggerakan generator
sehingga menimbulkan listrik.
Pipa pesat ini memiliki ukuran
1,40 m untuk beton bertulang ,
dengan diameter 0,85 m dan
panjangnya 778,00 m.
Sedangkan untuk pipa baja
memiliki ukuran diameter 0,85
dan panjangnya 1910,00 m.
GAMBAR PIPA PESAT
PENEMPATAN PIPA PESAT
PADA PLTA
1. Waduk : berfungsi untuk menahan air;
2. Main gate : berfungasi sebagai katup pembuka,
3. Bendungan : berfungsi menaikkan permukaan air sungai
untuk menciptakan tinggi jatuh air. Selain menyimpan air,
bendungan juga dibangun dengan tujuan untuk menyimpan
energi.
4. Pipa pesat (penstock): berfungsi untuk menyalurkan
dan mengarahkan air ke cerobong turbin. Salah satu ujung pipa
pesat dipasang pada bak penenang minimal 10 cm diatas lantai
dasar bak penenang. Sedangkan ujung yang lain diarahkan pada
cerobong turbin. Pada bagian pipa pesat yang keluar dari bak
penenang, dipasang pipa udara (Air Vent) setinggi 1 m diatas
permukaan air bak penenang. Pemasangan pipa udara ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya tekanan rendah (Low
Pressure) apabila bagian ujung pipa pesat tersumbat. Tekanan
rendah ini akan berakibat pecahnya pipa pesat. Fungsi lain pipa
udara ini untuk membantu mengeluarkan udara dari dalam pipa
pesat pada saat start awal PLTMH mulai dioperasikan. inch.
Diameter pipa udara
5. Katup utama (Main Inlet Valve) : berfungsi untuk
mengubah energi potensial menjadi energi kinetik;
6. Turbin : merupakan peralatan yang tersusun dan terdiri dari
beberapa peralatan suplai air masuk turbin, diantaranya sudu (runner),
pipa pesat (penstock), rumah turbin (spiral chasing), katup utama (inlet
valve), pipa lepas (draft tube), alat pengaman, poros, bantalan
(bearing), dan distributor listrik. Menurut momentum air turbin
dibedakan menjadi dua kelompok yaitu turbin reaksi dan turbin impuls.
Turbin reaksi bekerja karena adanya tekanan air, sedangkan turbin
impuls bekerja karena kecepatan air yang menghantam sudu;
7. Generator : Generator listrik adalah sebuah alat yang
memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanis. Generator
terdiri dari dua bagian utama, yaitu rotor dan stator. Rotor terdiri dari
18 buah besi yang dililit oleh kawat dan dipasang secara melingkar
sehingga membentuk 9 pasang kutub utara dan selatan. Jika kutub ini
dialiri arus eksitasi dari Automatic Voltage Regulator (AVR), maka akan
timbul magnet. Rotor terletak satu poros dengan turbin, sehingga jika
turbin berputar maka rotor juga ikut berputar. Magnet yang berputar
memproduksi tegangan di kawat setiap kali sebuah kutub melewati
coil yang terletak di stator. Lalu tegangan inilah yang kemudian
menjadi listrik;
8. Draftube atau disebut pipa lepas : mengalirkan
air yang berasal dari turbin;
9. Tailrace : berfungsi sebagai pipa pembuangan;
10.Transformator : berfungsi sebagai trafo untuk
mengubah tegangan AC ke tegangan yang lebih tinggi;
11. .Switchyard : berfungsi sebagai pengontrol aliran
air;
12. Kabel transmisi : berfungsi sebagai penyalur
jaringan listrik;
13. Jalur Transmisi : berfungsi menyalurkan energi
listrik dari PLTA menuju rumah-rumah dan pusat
industri;
14. Spillway : adalah sebuah lubang besar di dam
(bendungan) yang sebenarnya adalah sebuah metode
untuk mengendalikan pelepasan air untuk mengalir dari
bendungan atau tanggul ke daerah hilir.
MEKANISME PANGALIRAN
AIR MELALUI PIPA PESAT
Awalnya, air dialirkan menuju ke turbin. Turbin
yang dialiri oleh air itu memiliki poros yang sama
dengan rotor generator (dikopel). Sehingga ketika
turbin berputar, rotor generator juga ikut berputar.
Dengan berputarnya rotor tersebut, maka stator
generator akan menghasilkan energi listrik yang
selanjutnya dapat disuplai ke jaringan.

Air yang digunakan untuk memutar turbin


tersebut diperoleh dari sungai yang dibendung
alirannya. Bendungan air tersebut dinamakan
dengan DAM.
Dam yang ada harus
memiliki perbedaan
ketinggian dengan turbin.
Semakin tinggi
perbedaan ketinggiannya,
maka semakin besar pula
daya listrik yang
dihasilkan generator.
Untuk menghubungkan
antara DAM dengan
turbin inilah digunakan
PIPA PESAT . Semakin
besar diameter pipa
pesat, maka semakin
besar pula debit yang
dialirkan.
CONTOH
PERHITUNGAN UNTUK
PERENCANAAN PIPA
PESAT PADA PLTA
a. Kecepatan pada pipa pesat dapat diperoleh dengan
menggunakan persamaan Darcy- Weisbach sebagai berikut :

Dimana :
V : Kecepatan (m/s)
Q : Debit pembangkitan (m3/s)
A : Luas penampang pipa pesat (m2)

b. Diameter minimum pipa pesat dapat menggunakan


persamaan sebagai berikut:

Dengan :
D : Diameter pipa pesat (m)
Q : Debit pembangkit (m3/dt)
H : Tinggi jatuh (m)
L : Panjang pipa pesat
n : Koefisien manning
c. Tebal pipa pesat yang direncanakan dapat
menggunakan persamaan sebagai berikut :

Dengan :
d : Diameter pipa (m)
n : Faktor keamanan
O n = 2 untuk pipa yang tertutup tanah
O n = 4 untuk pipa di luar
p0 : Tekanan udara = 0,1 MPa
E : Modulus elastisitas = 200 GPa
CONTOH SOAL
Diketahui data sebagai berikut:
n = 0,009
H = 6,94 m
Q = 0,463 m3/s
L = 30 m
n = 2 (pipa dipendam dalam tanah)
po = 0.1 MPa
E = 200 GPa

Ditanya:
a. Diameter pipa pesat?
b. Kecepatan air pada pipa pesat?
c. Tebal pipa pesat?
d. Rugi rugi pada pipa pesat?
Penyelesaian:
O
a. Diameter pipa pesat
Untuk mendapatkan diameter pipa pesat dapat
digunakan persamaan sebagai berikut :
D = 2,69 x
= 2,69 x
= 0,4533 m
b. Kecepatan air pada pipa pesat
O
Kecepatan air pada pipa pesat dapat dihitung dengan
persamaan berikut ini :
Dengan
OA = d2 = x 3.14 x (0,4533)2
= 0,1613 m2
OV =
=
= 2,8704 m/s
c. Tebal Pipa Pesat
O

=
=
= 0,036 m
d. Rugi-rugi pada pipa pesat

1. Akibat gesekan pada pipa


Untuk mengetahui rugi-rugi akibat gesekan pipa dapat
diperoleh dengan persamaan berikut:
2. Kehilangan tinggi minor di jaringan pipa
Pada penelitian ini, desain pipa pesat tidak ada
perubahan ukuran pipa dan belokan pada pipa.
Sehingga kehilangan tinggi minor pada jaringan pipa
diakibatkan oleh sambungan pipa.
Untuk mengetahui kehilangan tinggi minor akibat
sambungan pipa pesat dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
3. Kehilangan Energi akibat Saringan
Untuk mengetahui kehilangan energi akibat saringan
dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

Dari perhitungan diatas, apabila terdapat 6


sambungan pada pipa pesat, maka tinggi jatuh efektif
dapat diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
Pada contoh soal ini, tinggi jatuh efektif yang
digunakan adalah tinggi jatuh bruto dikalikan dengan
efisiensi pipa pesat sebesar 0.9, sehingga didapatkan
6.24 meter.

Anda mungkin juga menyukai