Anda di halaman 1dari 1

Nama : Deviani

NIM : 211101010
Kelas : B.21

TUGAS 14 PERILAKU KONSUMEN


Cari dan tunjukkan contoh iklan-iklan yang tidak mendidik!!

Jawaban

1. Rexona: 2 orang cewek cakep lagi naik mobil. Tiba-tiba bannya pecah. Mereka turun dari mobil,
tapi bukannya berusaha ganti ban, malah berusaha minta tolong orang-orang yang lewat dengan cara angkat
tangan tinggi-tinggi. Cewek yang 1 keteknya hitam. Dia malu-malu angkat tangan. Cewek yang lain
keteknya putih (dibikin pake potosop). Dia bisa angkat tangan dengan sepenuh hati. Akibatnya banyak
mobil berhenti dan pengemudinya, semuanya laki-laki bberebut untuk menolong. Di iklan ini
dikampanyekan bahwa cewek tidak mesti bisa ganti ban sendiri. Manfaatkanlah kecantikan anda untuk
minta bantuan, karena semua orang ingin membantu cewek cantik (kalo jelek, nanti dulu!). Padahal
bukannya kaum perempuan lagi sibuk berjuang untuk persamaan?
2. Iklan perawatan rambut: Perhatikan iklan-iklan perawatan rambut. Beberapa iklan perawatan
rambut berkampanye bahwa rambut yang bagus itu adalah rambut lurus, tebal dan panjang. Lalu bagaimana
dengan, misalnya, saudari-saudari kita dari Papua? Apa mereka harus meluruskan rambut biar dikatakan
"cantik"?
3. Teangin Cap Badak: Seorang dokter cantik nan ternama sedang memberi kuliah atau ceramah
tentang masuk angin. Tiba-tiba seorang peserta kuliah tampak kuyu dan lemas. Sang dokter langsung
memberikan Teangin Cap Badak untuk mengobati masuk angin si peserta. Tiba-tiba orang itu, seorang
perempuan, bersendawa keras sekali, disambut tawa teman-temannya. Iklan ditutup dengan bunyi sendawa
lagi. Sendawa sembarangan, sama dengan kentut, adalah kebiasaan yang menjijikkan. Iklan ini
mengkampanyekan bahwa sendawa sembarangan itu bukan hanya normal, tapi bahkan lucu.
4. XL 14th anniversary versi "I Love Ibu": Seorang anak digambarkan lagi loncat-loncat di depan
sebuah rak yang isinya banyak barang, termasuk barang pecah belah, berusaha untuk mengambil sebuah
bola. Sang ibu yang sedang asik nelpon tampak tidak peduli dan hanya sekali memperingati anaknya. Si
anak akhirnya mengambil crayon dan buku gambar. Ibu yang masih sibuk dengan HP nya hanya membantu
buka-buku gambar anaknya dengan 1 tangan sambil terus asik ketawa-ketawa, tidak peduli pada apa yang
dilakukan anaknya. Muncul slogan "nelpon santai...biarkan anak bermain" (atau seperti itulah kira-kira)
Anak loncat-loncat, bahkan hampir manjat rak berisi barang-barang, dia cuek aja, sibuk nelpon. Apa yang
diharapkan sama iklan ini? Mau menggambarkan kalau ibu-ibu yang cuek sama anaknya?karena keasikan
nelpon itu baik?

Anda mungkin juga menyukai