Kisah inspiratif Islami untuk pelajar satu ini bercerita tentang seorang ibu yang memiliki anak autis. Autis yang diderita sang buah hati membuatnya tidak bisa berinteraksi dengan orang lain dan seperti hidup dalam dunianya sendiri. Sebagai seorang ibu kenyataan ini membuatnya sedih dan kecewa. Namun, seiring berjalannya waktu mulai tersadar bahwa kesedihan tidak akan menyelesaikan masalah. Sang ibu kemudian bangkit dan mulai mencari informasi tentang autis bahkan melakukan konsultasi dengan pakar autis yang ada di luar negeri. Menariknya lagi, ibu ini mendapatkan gelar master dan berhasil menulis 3 buku. Dari kisah ini bisa kamu akan terinspirasi bahwa apapun kondisinya harus tetap belajar untuk mendapatkan banyak informasi dan pengetahuan. Pengetahuan baru bisa didapatkan dari sekolah atau media lainnya. Inspirasi lainnya yaitu jangan berlarut-larut dalam kesedihan, cepatlah bangkit. 2. Menjadi Diri Sendiri Tak perlu menjadi siapa-siapa, Tetaplah jadi diri sendiri karena setiap orang itu unik dengan kehidupan yang masing- masing mereka jalani. Begitulah kiranya kisah perjalanan seorang manusia untuk menemukan dirinya sendiri. Namun, tak demikian kenyataannya, menemukan diri sendiri atau bahkan mencintai diri sendiri bukanlah perkara mudah. Aku selalu merasa takut menjadi diri sendiri karena aku tahu betul seberapa buruk diriku ini. Sering aku mengecewakan orang-orang yang berharap kepadaku, sebab aku tak sanggup mengizinkan mereka masuk ke duniaku. Setiap ada yang berusaha mendekat, detik itu pula aku menghapus keberadaanku dari kehidupan mereka. Namun, tidak demikian di hadapan orang yang baru aku kenal ini. Ia menyadarkanku bahwa menjadi diri sendiri bukanlah sebuah kesalahan. "Tetaplah jadi dirimu sendiri, tapi kamu harus tahu bagaimana cara mengendalikannya," begitu katanya. Tak perlu takut menjadi diri sendiri, sebab ketika kamu melakukannya, kamu bisa menembus batas-batas dirimu dan menjadi lebih baik. 3. Orang Bijak Suatu hari, ada orang bijak yang dikunjungi beberapa orang yang mengeluh tentang masalah yang sama berulang-ulang kali. Orang bijak itu menceritakan lelucon kepada mereka, hingga mereka tertawa terbahak-bahak. Setelah diam beberapa menit, orang bijak itu kemudian menceritakan lelucon yang sama lagi dan hanya sedikit yang tersenyum. Beberapa dari mereka bahkan mulai memasang wajah masam. Setelah beberapa detik, orang bijak itu kembali menceritakan lelucon yang sama. Kali ini tidak ada satu pun yang tersenyum maupun tertawa. Akhirnya, orang bijak itu memandang mereka semua sambil tersenyum. Kemudian ia berkata, "Kalau kalian tidak bisa menertawakan lelucon yang sama berulang kali, kenapa kalian selalu mengeluhkan masalah yang sama?" Merasakan kesenangan akan hal yang sama berulang kali saja terasa sulit. Maka jangan pula mengeluhkan hal yang sama berulang kali, karena itu pasti menyulitkan dirimu dengan lebih parah. Berhenti membuang waktumu dengan mengeluh, karena itu tidak berguna.