Anda di halaman 1dari 12

Bacalah teks berikut untuk menjawab soal nomor 1-4.

HOTS

Pada suatu hari, seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengeluh pada ibunya

sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

"Anakku," kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan pada

kita, bangsa kerang, sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si Ibu terdiam,

sejenak, "Sakit sekali, aku tahu anakku. Namun, terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan

hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang

menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata

ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasehat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakitnya bukan

kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasehat ibunya. Dengan air mata ia

bertahan, bertahun-tahun lamanya.

Namun, tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama

makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Semakin lama mutiara itu semakin besar. Rasa

sakit menjadi terasa lebih wajar.

Akhirnya, sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga

mahal pun terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara. Air

matanya berubah menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun,

lebih berharga daripada sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di

pinggir jalan.

Apa judul yang tepat untuk isi kutipan cerita di atas?

Bagaimana karakter anak kerang mutiara itu?

Dikutip dari dongeng-dongeng.blogspot.com

Dalam kutipan teks cerita di atas terdapat penulisan kata yang tidak baku. Temukan kata

tersebut dan tuliskan perbaikannya.

4. Tuliskan kalimat majemuk setara yang terdapat dalam kutipan cerita tersebut.

Pelajaran 1 Sifat dan Karakter


**Modul Pembelajaran: Menggali Hikmah dari Kisah Anak Kerang**

**A. Format Modul:**

1. **Capaian Pembelajaran:** Memahami konsep pemberdayaan diri melalui mengatasi tantangan


dan penderitaan, serta mampu menerapkan pemahaman ini dalam kehidupan sehari-hari.

2. **Target Peserta Didik:** Siswa/siswi kelas 5 SD.

3. **Jumlah Peserta Didik:** 30 siswa.

4. **Ketersediaan Materi:** Cerita "Mutiara dari Penderitaan: Kisah Anak Kerang yang Berharga".

5. **Model Pembelajaran:** Pembelajaran berbasis cerita, refleksi, dan diskusi kelompok.

6. **Deskripsi Umum Kegiatan Pembelajaran:** Modul ini akan membantu siswa memahami
bagaimana penderitaan dapat membentuk karakter dan nilai-nilai positif melalui kisah anak kerang.

**B. Materi Ajar:**

- Konsep pemberdayaan diri melalui menghadapi tantangan.

- Toleransi terhadap ketidaknyamanan untuk mencapai tujuan.

- Pentingnya nasihat bijaksana dan ketekunan.

**C. Penggunaan Sarana/Alat dan Bahan:**

- Cerita "Mutiara dari Penderitaan: Kisah Anak Kerang yang Berharga".

- Proyektor atau layar untuk menampilkan cerita.

- Gambar anak kerang dan mutiara.

- Kertas dan pensil untuk refleksi dan catatan.

**D. Tujuan Pembelajaran:**

Siswa diharapkan dapat:

1. Mengidentifikasi hikmah yang terkandung dalam cerita anak kerang.

2. Menunjukkan pemahaman tentang pentingnya ketekunan dan pemberdayaan diri.

3. Menghubungkan cerita dengan situasi kehidupan sehari-hari.

**E. Pemahaman Bermakna:**

Siswa akan memahami bahwa penderitaan dan tantangan dapat membentuk karakter yang kuat dan
nilai-nilai positif, serta pentingnya menghadapi ketidaknyamanan dengan ketekunan.
**F. Pertanyaan Pemantik:**

1. Apa yang dialami anak kerang dalam cerita ini?

2. Mengapa sang ibu mengatakan bahwa Tuhan tidak memberikan tangan kepada kerang?

3. Apa nasihat sang ibu kepada anak kerang?

4. Bagaimana anak kerang mengatasi rasa sakitnya?

5. Apa yang akhirnya terjadi setelah bertahun-tahun rasa sakit yang dia alami?

**G. Kegiatan Pembuka:**

- Menampilkan gambar anak kerang dan mutiara di proyektor.

- Membacakan judul cerita: "Mutiara dari Penderitaan: Kisah Anak Kerang yang Berharga".

- Memancing pertanyaan awal: "Bagaimana anak kerang bisa menghasilkan mutiara dari
penderitaannya?"

**H. Kegiatan Inti:**

1. Membacakan cerita anak kerang secara bergantian.

2. Mengajukan pertanyaan berdasarkan pertanyaan pemantik.

3. Diskusi kelompok tentang pesan moral dan hikmah cerita.

4. Refleksi individu tentang bagaimana penderitaan dapat membentuk karakter.

**I. Kegiatan Penutup:**

- Siswa diminta berbagi pemikiran dan refleksi mereka di depan kelas.

- Guru merangkum pelajaran dengan menekankan pentingnya ketekunan dan pemberdayaan diri.

- Memberikan tugas refleksi individu: "Tuliskan situasi dalam hidupmu di mana kamu merasa sulit,
dan bagaimana kamu bisa menerapkan hikmah dari cerita ini."

Melalui modul ini, siswa diharapkan bisa memahami betapa pentingnya memandang penderitaan
sebagai kesempatan untuk tumbuh dan mengembangkan karakter yang kuat serta nilai-nilai positif.
**Lembar Kerja Pembelajaran dan Pengajaran (LKPD)**

**Tema:** Pertumbuhan Melalui Kesulitan: Sebuah Perumpamaan tentang Transformasi

**Tujuan Pembelajaran:**

- Memahami pesan dan nilai yang terkandung dalam cerita "Mutiara dari Penderitaan".

- Mengidentifikasi elemen-elemen cerita seperti karakter, plot, dan pesan utama.

- Membahas makna perumpamaan dalam konteks kehidupan sehari-hari.

**Langkah-langkah:**

**Langkah 1: Pengenalan Cerita**

1. Ceritakan kepada siswa bahwa Anda akan membahas cerita singkat berjudul "Mutiara dari
Penderitaan".

2. Diskusikan dengan siswa tentang apa yang mereka pahami tentang pertumbuhan melalui
kesulitan. Mengapa kesulitan bisa membawa pertumbuhan dan perubahan?

**Langkah 2: Membaca Cerita**

1. Bacakan cerita "Mutiara dari Penderitaan" kepada siswa.

2. Mintalah siswa untuk mendengarkan dengan seksama dan mencatat hal-hal penting tentang
karakter, plot, dan pesan cerita.

**Langkah 3: Analisis Cerita**

1. Diskusikan bersama siswa tentang karakter utama dalam cerita, seperti sang ibu dan anak kerang.

2. Identifikasi plot cerita, yaitu bagaimana anak kerang menghadapi kesulitan dan pertumbuhannya
seiring waktu.

3. Bahas pesan utama cerita, yaitu bagaimana melalui kesulitan, seseorang bisa mengembangkan
nilai dan potensi yang lebih dalam.

**Langkah 4: Perumpamaan dalam Kehidupan Sehari-hari**

1. Jelaskan kepada siswa konsep perumpamaan.


2. Diskusikan bersama tentang bagaimana cerita ini bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Apa yang bisa kita pelajari dari cerita ini tentang menghadapi kesulitan dan pertumbuhan?

**Langkah 5: Diskusi Kelompok**

1. Bagi siswa ke dalam kelompok kecil.

2. Berikan pertanyaan kepada masing-masing kelompok:

- Apa pesan yang paling berkesan dari cerita ini bagi kalian?

- Apakah ada pengalaman pribadi kalian yang memiliki kesamaan dengan tema cerita?

3. Setiap kelompok berdiskusi dan menyusun tanggapan mereka.

**Langkah 6: Presentasi Kelompok**

1. Minta setiap kelompok untuk mempresentasikan tanggapan mereka.

2. Diskusikan bersama tentang tanggapan siswa dan bagaimana cerita ini dapat memberikan
wawasan tentang menghadapi tantangan dalam kehidupan.

**Langkah 7: Refleksi dan Kesimpulan**

1. Minta siswa untuk merenungkan bagaimana cerita ini dapat mempengaruhi cara mereka melihat
kesulitan dalam hidup.

2. Tanyakan kepada siswa apakah mereka dapat mengaitkan cerita ini dengan pengalaman pribadi
mereka sendiri.

3. Jelaskan bahwa perjuangan dan kesulitan adalah bagian alami dari pertumbuhan dan
pengembangan diri.

**Langkah 8: Tugas Lanjutan (Opsional)**

Minta siswa untuk menulis esai pendek tentang pengalaman pribadi mereka dalam menghadapi
kesulitan dan bagaimana pengalaman tersebut telah membantu mereka tumbuh dan berkembang.

**Kesimpulan:**

Cerita "Mutiara dari Penderitaan" memberikan peluang untuk membahas pentingnya pertumbuhan
melalui kesulitan dan bagaimana pengalaman tersebut dapat mengubah kita menjadi lebih berharga.
Melalui LKPD ini, siswa dapat merenungkan nilai-nilai cerita dan mengaitkannya dengan pengalaman
mereka sendiri.
**Lembar Kerja Peserta Didik - Kelas 5 - Pelajaran Bahasa Indonesia**

**Tema: Menemukan Makna dalam Cerita Pendek**

**Materi: Analisis dan Pemahaman Cerita Pendek "Mutiara dari Penderitaan"**

**Instruksi:**

Bacalah cerita pendek "Mutiara dari Penderitaan" dengan seksama. Kemudian, pilihlah jawaban
yang benar dari pilihan ganda yang disediakan untuk setiap pertanyaan. Setelah itu, jawablah lima
pertanyaan esai dengan kalimat-kalimat lengkap.

**Cerita Pendek: "Mutiara dari Penderitaan"**

"Anakku," kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa
kerang, sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu." Si Ibu terdiam, sejenak, "Sakit
sekali, aku tahu anakku. Namun, terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu
lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang menggigit. Balutlah pasir itu
dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat", kata ibunya dengan sendu dan lembut.

Anak kerang pun melakukan nasehat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakitnya bukan kepalang.
Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasehat ibunya. Dengan air mata ia bertahan,
bertahun-tahun lamanya.

Namun, tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin
halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Semakin lama mutiara itu semakin besar. Rasa sakit menjadi
terasa lebih wajar.

Akhirnya, sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal pun
terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara. Air matanya berubah
menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada
sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

**Pilihan Ganda:**

1. Siapakah karakter utama dalam cerita ini? Apa yang dikatakan oleh sang ibu kepada anak kerang?

a) Ibu, dia berkata bahwa Tuhan tidak memberikan tangan kepada kerang.
b) Anak kerang, dia berkata bahwa Tuhan memberikan tangan kepada kerang.

c) Ibu, dia berkata bahwa anak kerang harus menyerah.

d) Anak kerang, dia berkata bahwa kerang tidak membutuhkan bantuan.

2. Mengapa anak kerang meragukan nasehat ibunya dan mengapa ia tetap bertahan meskipun
kesulitan?

a) Anak kerang meragukan karena ia tidak menghargai ibunya.

b) Anak kerang meragukan karena ia ingin menghindari kesulitan.

c) Anak kerang bertahan karena ia merasa nasehat ibunya tidak berguna.

d) Anak kerang bertahan karena ia ingin melawan rasa sakit dan mencoba nasehat ibunya.

3. Apa yang tanpa disadari terjadi pada anak kerang seiring berjalannya waktu?

a) Anak kerang menjadi lebih lincah.

b) Anak kerang menghilang dari tempatnya.

c) Sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya.

d) Anak kerang menjadi sangat lemah.

4. Bagaimana akhir cerita untuk anak kerang? Mengapa dirinya lebih berharga daripada kerang lain?

a) Anak kerang menjadi kerang rebus di pinggir jalan.

b) Anak kerang menghilang dan tidak berharga.

c) Sebutir mutiara besar dan berharga terbentuk dalam dagingnya.

d) Anak kerang menjadi lebih lemah daripada sebelumnya.

5. Apa yang dapat kita pelajari dari cerita ini tentang menghadapi kesulitan dan perubahan?

**Esai:**

1. Gambarkan perjalanan emosional anak kerang dari awal cerita hingga akhir cerita. Apa yang
memotivasi perubahan dalam karakternya?

2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap sang ibu dalam cerita ini? Mengapa penting untuk memiliki
dukungan dan nasihat dari orang yang peduli?
3. Cerita ini mengajarkan tentang bagaimana kesulitan dan penderitaan dapat membentuk kita
menjadi individu yang lebih kuat dan berharga. Berikan contoh nyata dari kehidupan sehari-hari
yang mendukung pesan ini.

4. Bagaimana Anda dapat menerapkan pesan dari cerita "Mutiara dari Penderitaan" dalam
kehidupan Anda? Berikan contoh konkret tentang bagaimana Anda bisa menghadapi kesulitan
dengan semangat dan ketekunan.

5. Jika Anda dapat memberikan judul lain untuk cerita ini, apa yang akan Anda pilih dan mengapa?

---

Harap diingat bahwa lembar kerja ini dapat disesuaikan dengan pedoman sekolah, kurikulum, dan
kebijakan pengajaran yang berlaku.
**Materi Karakter, Kata Tidak Baku, dan Kalimat Majemuk Setara dalam Cerita "Mutiara dari
Kesengsaraan"**

Slide 1: **Mutiara dari Kesengsaraan: Pembentukan Karakter melalui Perjuangan**

- **Pendahuluan: Cerita tentang Perjuangan dan Transformasi**

- "Anakku," kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa
kerang, sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu."

Slide 2: **Kata Tidak Baku dalam Cerita**

- **Kata Tidak Baku: Transformasi Bahasa yang Digunakan**

- "Anakku," ucap sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tak memberikan kepada kita, kaum
kerang, tangan sekalipun sehingga Ibu tak dapat menolongmu."

Slide 3: **Kalimat Majemuk Setara dalam Cerita**

- **Kalimat Majemuk Setara: Ungkapan Kompleks dengan Ide Paralel**

- Si Ibu terdiam sejenak, "Sakit sekali, aku tahu anakku. Namun, terimalah itu sebagai takdir alam.
Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang
menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat," kata ibunya
dengan sendu dan lembut.

Slide 4: **Perjuangan dan Transformasi Karakter**

- **Perjuangan dan Transformasi Karakter: Berjuang Melawan Kesulitan**

- Anak kerang pun melakukan nasehat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakitnya bukan
kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasehat ibunya. Dengan air mata ia
bertahan, bertahun-tahun lamanya.

Slide 5: **Mutiara sebagai Hasil Kesengsaraan**

- **Transformasi Fisik dan Emosional: Mutiara sebagai Simbol Kesengsaraan**


- Namun, tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin
halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Semakin lama mutiara itu semakin besar. Rasa sakit menjadi
terasa lebih wajar.

Slide 6: **Nilai dari Kesengsaraan**

- **Nilai dari Kesengsaraan: Kebermaknaan dalam Penderitaan**

- Akhirnya, sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal pun
terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara. Air matanya berubah
menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada
sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

Slide 7: **Pelajaran yang Dapat Diambil**

- **Pelajaran: Ketangguhan, Nilai Diri, dan Kecemerlangan**

- **Ketangguhan dan Kecemerlangan Melalui Penderitaan**

- **Mutiara sebagai Simbol Perjuangan dan Nilai Diri**

Slide 8: **Kesimpulan**

- **Kesimpulan: Perjuangan Menghasilkan Kecemerlangan**

- Cerita tentang anak kerang mengajarkan bahwa melalui penderitaan dan perjuangan, seseorang
dapat mengubah dirinya menjadi sesuatu yang lebih berharga dan berarti. Mutiara dalam daging
kerang menjadi simbol dari transformasi nilai diri dan kebermaknaan yang diperoleh melalui
pengalaman hidup.

**Catatan:**

- Anda dapat menyesuaikan desain, warna, dan tata letak presentasi sesuai keinginan.

- Pastikan untuk menyampaikan pesan utama cerita dan pelajaran yang terkandung dalam narasi.
**Slide 1: Mutiara dari Kesengsaraan: Pembentukan Karakter melalui Perjuangan**

- **Pendahuluan: Cerita tentang Perjuangan dan Transformasi**

- "Anakku," kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan pada kita, bangsa
kerang, sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu."

**Slide 2: Kata Tidak Baku dalam Cerita**

- **Kata Tidak Baku: Modernisasi Bahasa dalam Konteks Cerita**

- "Anakku," ucap sang Ibu sambil **bercucuran** air mata, Tuhan **tak** memberikan pada kita,
bangsa **kerang**, sebuah tangan pun sehingga Ibu **tak bisa** menolongmu."

**Slide 3: Kalimat Majemuk Setara dalam Cerita**

- **Kalimat Majemuk Setara: Ekspresi Beragam dengan Ide Paralel**

- Si Ibu terdiam sejenak, "Sakit sekali, aku tahu anakku. Namun, terimalah itu sebagai takdir alam.
Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa ngilu dan nyeri yang
menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat," kata ibunya
dengan sendu dan lembut.

**Slide 4: Perjuangan dan Transformasi Karakter**

- **Perjuangan dan Transformasi Karakter: Berjuang Melawan Kesulitan**

- Anak kerang pun melakukan nasehat bundanya. Ada hasilnya, tetapi rasa sakitnya bukan
kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasehat ibunya. Dengan air mata ia
bertahan, bertahun-tahun lamanya.

**Slide 5: Mutiara sebagai Hasil Kesengsaraan**

- **Transformasi Fisik dan Emosional: Mutiara sebagai Simbol Kesengsaraan**

- Namun, tanpa disadarinya, sebutir mutiara mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin
halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Semakin lama mutiara itu semakin besar. Rasa sakit menjadi
terasa lebih wajar.
**Slide 6: Nilai dari Kesengsaraan**

- **Nilai dari Kesengsaraan: Kebermaknaan dalam Penderitaan**

- Akhirnya, sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengilap, dan berharga mahal pun
terbentuk dengan sempurna. Penderitaannya berubah menjadi mutiara. Air matanya berubah
menjadi sangat berharga. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada
sejuta kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

**Slide 7: Pelajaran yang Dapat Diambil**

- **Pelajaran: Ketangguhan, Nilai Diri, dan Kecemerlangan**

- **Ketangguhan dan Kecemerlangan Melalui Penderitaan**

- **Mutiara sebagai Simbol Perjuangan dan Nilai Diri**

**Slide 8: Kesimpulan**

- **Kesimpulan: Perjuangan Menghasilkan Kecemerlangan**

- Cerita tentang anak kerang mengajarkan bahwa melalui penderitaan dan perjuangan, seseorang
dapat mengubah dirinya menjadi sesuatu yang lebih berharga dan berarti. Mutiara dalam daging
kerang menjadi simbol dari transformasi nilai diri dan kebermaknaan yang diperoleh melalui
pengalaman hidup.

**Catatan:**

- Pastikan untuk mengecek tata bahasa dan ejaan pada setiap slide.

- Sesuaikan desain, warna, dan tata letak presentasi sesuai keinginan.

Anda mungkin juga menyukai