Puji syukur penulis lantunkan atas kehadirat Allah Azza wa Jalla atas
dan rintangan disebabkan keterbatasan penulis sendiri baik dari hal pengetahuan,
waktu dan biaya. Akan tetapi karena istiqamah yang kuat dan petunjuk oleh Allah
swt serta bantuan dari berbagai pihak sehingga semangat penulis tetap terjaga
hingga penyelesaian skripsi ini. Oleh Karena itu, kepada semua pihak yang telah
dalamnya, kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Qadir Gassing, MA, selaku Rektor beserta pembantu
Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini
penulis yang sangat dalam jika dalam penulisan skripsi ini terdapat kekurangan
semoga apa yang telah kita lakukan dapat bernilai ibadah dan diberikan rahmat
olehnya. semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin.
Makassar, 12 Desember
2012 Penulis
Fadhlil Hasym
2
DAFTAR ISI
KATA ENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
C. Definisi Oprasional
D. Tujuan Penelitian
E. Kegunaan Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
Anak merupakan amanah dari Allah SWT, seorang anak dilahirkan dalam
keadaan fitrah tanpa noda dan dosa. Orangtualah yang akan memberi warna
al-Luqman ayat 13
ْ َوِإ ْذ َقال َ لُ ْق ٰمنُ اِل ْب ِنهِۦ َوه َُو َي ِع ُظ ُهۥ ٰي ُب َن َّى اَل ُت
ِ ش ِر ْك ِبا
هلل ۖ ِإنَّ ا
ش ْر َك َل ُظ ْل ٌم َعظِ ي ٌم ﴿لقمان
ِّ ل
(dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi
pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah,
Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang
besar.)
Pada ayat ini, Allah swt memberikan pelajaran tentang orangtua yang
Sholeh memberikan nasehat kepada anaknya yang bernama Taran, yakni nasehat
yang mengandung unsur keilmuan yang mendalam, keihklasan yang suci dan
kecintaan yang tinggi. nasehat Luqman yang terdapat dalam al-Qur'an itu adalah
pelajaran bagi setiap umat akan tanggung jawab untuk mendHak Anak Pasal 2 ayat
berdasarkan kasih idik dan membentuk karakter anak sebagai bekal kehidupannya
kelak.
maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar”.
4
dan kepribadian bangsa, untuk menjadi warganegara yang baik dan berguna.
Namun realita Sekarang menjaga dan mendidik anak sudah tidak lagi
menjadi prioritas utama sebagai orangtua, banyaknya anak putus sekolah yang tidak
menjadi perhatian. persoalan ini adalah persoalan sangat serius. “Anak putus
menyelesaikan pendidikan dasar sembilan tahun, tidak lulus SMP dan atau yang
sederajat, sangat mungkin adalah anak-anak dari orangtua yang masa kecilnya juga
putus sekolah atau tidak sekolah sama sekali. Realita yang penulis lihat bahwa di
istirahat, malam untuk aktifitasnya yang rutin sehingga kemalasan dan kebodohan
menganggap bahwa kemiskinan adalah penyebab utama pada akar masalah sosial
anak putus sekolah namun bagaimana jika anak putus sekolahlah penyebab utama
pada persoalan ini. Anak putus sekolah merupakan salah satu masalah
populasinya yang cukup besar dan semakin hari populasinya semakin bertambah.
selalu menjadi perdebatan dan belum ada konsep yang menjadi bukti terhadap
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Operasional
memahami judul makalah ini penulis merasa perlu untuk menjelaskan beberapa
istilah yang terdapat dalam judul tersebut. Adapun istilah- istilah yang perlu di
a. Masalah Sosial
terjadi dalam suatu masyarakat dan saling berkaitan erat satu sama lain
6
seperti yang terjadi di Kelurahan Maccini Sombala Kecamatan Tamalate
pencarian solusi.
hak-hak anak. Dari sisi kehidupan berbangsa dan bernegara, anak adalah
masa depan bangsa dan generasi penerus cita-cita bangsa, sehingga setiap
masyarakat.
7
bertambahnya hari artinya setiap harinya populasi anak putus sekolah akan
terus bertambah, Peneliti merasa terpanggil hati dan ikut serta terhadap
masalahnya.
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak penulis capai dalam pembahasan ini adalah
sebagai berikut:
Ujungbatu.
E. Kegunaan penelitian
1. Kegunaan Penelitian
antara lain :
a. Kegunaan Teoritis
anak.
b. Kegunaan Praktis
c. Kegunaan Universal
putus sekolah.
9
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
tidak diinginkan oleh sebagian warga masyarakat. Hal itu disebabkan karena
gejala tersebut merupakan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan atau tidak
sesuai dengan nilai, norma dan standar sosial yang berlaku. Suatu kondisi juga
memberikan rumusan yang bersifat umum tentang fenomena masalah sosial ini.
dilihat prinsip yang lebih obyektif dan universal yang mampu meliputi berbagai
sosial tersebut.
pada dasarnya adalah masalah yang terjadi dalam antar hubungan diantara warga
pada dasarnya bukan masalah sosial, kondisi itu dapat menjadi masalah sosial
dengan proses relasi sosial seringkali juga menyangkut aturan dalam hubungan
masalah sosial, suatu gejala harus didefinisikan dan diidentifikasi sebagai masalah
sosial, pernyataan sebagai masalah sosial tidak selalu bersifat eksplisit, tetapi
dapat pula secara simbolik. Suatu kondisi yang mendapat reaksi penolakan oleh
kondisi tersebut merupakan masalah sosial. Oleh karena ada perbedaan referensi
S.Weinberg adalah “suatu kondisi yang dinyatakan tidak sesuai dengan nilai-nilai
yang dianut oleh sebagian warga, yang sepakat bahwa suatu kegiatan bersama
diperlukan untuk mengubah kondisi itu”. Dari beberapa defenisi yang telah
masalah sosial adalah terletak pada kondisi yang diharapkan, dan oleh sebab itu
membawa implikasi pada dua hal yang kemudian memegang peranan penting
Salah satu ciri masalah sosial adalah sifatnya yang kompleks, tidak
Penyebab yang kompleks dapat ditelusuri melalui berbagai proses, baik proses
Dalam buku Tangdilintin 2003 dari suatu penelitian R.H. Laue bahwa
masyarakat. Ada masalah yang terus-menerus mengancam dan ada masalah yang
muncul secara periodik dan ada juga yang secara teratur muncul dan hilang. Di
dalam literatur dijumpai banyak cara untuk melakukan klasifikasi masalah sosial.
1
a. Yang pertama adalah yang dilakukan oleh D.M. Jensen berdasar atas
yaitu:
keterbelakangan mental).
mencapai 9,2 % pada tahun 1999, namun penurunan angka kemiskinan relatif
masih lambat, seperti data angka kemiskinan di Riau tahun 2010- 2014
sebagai berikut
Tabel 1
No Tahun Jumlah Persen
Tabel 2
Tahun Jumlah Penduduk Miskin (000) Presentase Penduduk Miskin
Kota Desa Kota+Desa Kota Desa Kota+Desa
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Pada table diatas dapat dilihat bahwa jumlah dan presentase penduduk
Tabel 3
NO Kegiatan Tahun 2011 Tahun 2012
1. Angkatan Kerja 3.612.424 Jiwa 3.560.891 Jiwa
a. Bekerja 3.375.498 Jiwa (93,4%) 3.351.908 Jiwa (94,1%)
b. Pengangguran 236.926 Jiwa (6,6%) 208.983 Jiwa (5,9%)
2. Bukan Angkatan 2.004.258 Jiwa 2.109.318 Jiwa
Kerja
3. Tingkat Angk 64,3% 62,8%
Partisipasi Kerja
4. Tingkat 66,6% 5,9%
Pengangguran
Terbuka
1
kurang memadai, pengangguran dan yang lainnya. Permasalahan sosial ini dikaji
terutama dalam segi historisnya. Sejarah kesejahteraan sosial yang ditulis dalam
buku Introduction to Social Work & Social Welfare dijelaskan bahwa hukum
tentang kesejahteraan sosial modern pertama kali dibuat di Inggris dikenal dengan
nama Elizabethan Poor Law tahun 1601. Isi hukum tersebut merupakan
c. The ablebodied poor, orang-orang yang kondisi fisiknya baik dan masih
bantuan financial pada mereka. Jika mereka tidak mau bekerja maka akan
sudah kita ketahui bahwa penanaman usaha kesejahteraan sosial telah dilakukan
sejak awal masehi oleh pendeta nasrani, maupun oleh umat Islam yang
diperintahkan dalam Al-Quran. Dan hingga saat ini berkembang dan mengalami
digunakan ahli sosiologi tidak selalu sama, karena ruang lingkup sasaran
perhatian para ahli sosiologi tidak selalu sama, ada yang mempelajari fakta sosial
(Durkheim), sistem sosial (Parsons), institusi sosial, tindakan sosial (Weber). Para
ahli sosiologi ini mengkaji dan meneliti masalah sosial yang ada di masyarakat
ataupun sekedar mengetahui dampak sosial ada yang ditimbulkan dari suatu
problem sosial. Masalah sosial merupakan suatu gejala (fenomena sosial) yang
mempunyai dimensi atau aspek kajian yang sangat luas dan kompleks, dan dapat
ditinjau dari berbagai perspektif atau sudut pandang dan teori. Oleh karena itu
banyak dijumpai beragam pengertian atau definisi tentang masalah sosial (social
problems) yang dikemukakan oleh para ahli. Dari beragam pengertian tentang
masalah sosial, dapat disimpulkan bahwa suatu fenomena atau gejala kehidupan
1) Sesuatu yang dilakukan seseorang itu telah melanggar atau tidak sesuai
Kemudian karena studi masalah sosial itu begitu kompleks, maka analisis tentang
suatu fenomena sosial dikatakan sebagai masalah (problem) juga dapat diinjau
fungsional struktural akan berbeda dengan menurut teori konflik, atau teori Dalam
masalah sosial perlu diperhatikan empat hal yang harus diperhatikan tersebut
yaitu:
kehidupan masyarakat.
seharusnya tidak terlibat dalam aktivitas ekonomi secara dini. Namun demikian,
salah satu akibatnya karena tekanan kemiskinan dan kurangnya animo orangtua
terhadap pentingnya pendidikan bagi si anak, dan sejumlah faktor lain, maka
secara sukarela maupun terpaksa anak menjadi salah satu sumber pendapatan
terhambat.
2
dibandingkan dengan teman-temannya yang lain dan tak jarang pula mereka
kemudian putus sekolah di tengah jalan. Karena orangtuanya tidak memiliki biaya
yang cukup untuk menyekolahkan anak mereka. Berbeda dengan anak-anak dari
kalangan atas yang ekonominya mapan dan terpelajar. Di mana sejak kecil mereka
sudah didukung oleh fasilitas belajar yang memadai. Anak-anak dari keluarga
miskin di daerah pedesaan umumnya hanya memiliki fasilitas yang seadanya, dan
yang paling memprihatinkan adalah orangtua si anak biasanya bersikap acuh tak
oleh guru maupun orangtuanya sendiri baik dari segi moral, pengetahuan, maupun
berkesinambungan karena seorang anak adalah jiwa-jiwa yang lepas dan penuh
dengan godaan yang membludak ketika hal tersebut tidak terpenuhi akibatnya
sekitar lingkungannya.
mengalahkan sebuah rutinitas positif yang minoritas begitulah yang terjadi dengan
anak putus sekolah. Dalam realita di masyarakat beberapa efek yang ditimbulkan
oleh anak putus sekolah itu sendiri baik dari internal anak itu sendiri maupun
a. Pengangguran.
Karena untuk bekerja di zaman sekarang ini , harus bisa baca tulis dan
pekerjaan bekisar pembantu rumah tangga , baby sister dan lain-lain. Jadi
b. Kenakalan Remaja.
Adalah salah satu dari masalah yang paling serius dimunculkan oleh
lebih baik.
berakibat pada dirinya sendiri yaitu pada kondiisi kejiwaan anak tersebut,
Hanya dengan generasi penerus yang terdidik dan cerdas serta bermoral,
1. Pengertian Pendidikan
kehidupan bangsa dan membawa bangsa ini pada era pencerahan. Pendidikan
bernegara.
seseorang dari hal yang tidak diketahuinya kepada hal-hal yang yang kritis,
jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan
kebudayaan.
pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang dalam
berkembang sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera dan bahagia
(intelek) dan tubuh anak dalam taman siswa tidak boleh dipisahkan, bagian-
bagian itu agar kita dapat memajukan kesempatan hidup. Kehidupan dan
3 tahun di SLTP atau sederajat. Pasal 6 ayat 1 disebutkan, “setiap warga negara
yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun wajib mengikuti pendidikan
di dalam dirinya sendiri. Untuk mencapai tujuan ini maka diperlukan peran aktif
pemerintahan daerah pasal 14 ayat (1) huruf f dan g bahwa urusan wajib yang
Menurut Drs Amin Duien Indra Kusuma, pengertian pendidikan itu harus
a. Bahwa pendidikan itu tidak lain adalah merupakan suatu usaha dari
manusia.
e. Bahwa yang menjadi objek pendidikan itu adalah anak/ peserta didik
pendidikan.
kedewasaan.
teknik dan metode belajar mengajar dalam rangka menggalakkan sesuatu ilmu
muda. Jadi pendidikan tersebut dilakukan oleh manusia (dewasa) dengan upaya-
upaya yang sungguh-sunggh serta strategis dan siasat yang tepat demi
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 yang berakar pada
perubahan zaman.
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahklak mulia, sehat, berilmu,
2
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta
pembelajaran.
yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
2
utuh sejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan
masyarakat belajar.
Republik Indonesia.
pendidikan yang dilalui oleh peserta didik. Jenjang pendidikan adalah tahapan
pendidikan dasar yang biasa kita lihat sebagai Taman kanak-kanak. Akan tetapi
2. Jenjang Pendidikan
a. Pendidikan Dasar
baik untuk pribadi maupun untuk masyarakat. Karena itu, bagi setiap
pendidikan dasar.
TK SD SLTP
1 2 1 2 3 4 5 6
b. Pendidikan Menengah
menengah kejuruan.
Pada tahap ini kejiwaan peserta didik sangat mudah goyah karena
c. Pendidikan Tinggi
berbagai alasan yang tentunya tidak terlepas dari perhatian orangtuanya sendiri.
yakni anak yang kebutuhannya tidak terpenuhi secara wajar, baik kebutuhan fisik,
2. Fungsi Sekolah
dijadikan syarat penting untuk suatu jabatan, walaupun ijazah itu sendiri
tertentu. Akan tetapi dengan ijazah yang tinggi seorang dapat memahami
zaman, hal ini yang terpenting dapat menjadi bekal bagi setiap individu
paling ampuh untuk menyiapkan tenaga yang terampil dan ahli dalam
sektor pembangunan.
dan sebagainya.
dunia ini.
3
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
memiliki objek yang jelas untuk mendapatkan data yang autentik, maka dalam
A. Subyek Penelitian
dapat memberikan kedalam informasi agar memperoleh data yang valid. Cara
B. Fokus Penelitian
1. “Objek, yaitu apa saja yang menjadi sasaran peneliti dan fokus
penelitian”.
penulis maksud adalah anak putus sekolah itu sendiri dan pihak yang
yang sesuai dengan masalah yang dihadapi. Metode penelitian yang dapat
fenomena yang terjadi pada saat sekarang”. Metode penelitian ini sangat tepat
sebagai berikut:
makalah ini.
untuk menemukan yang diinginkan oleh Peneliti, pengelolaan data yang ada
berikut:
1. Analisis Induktif.
3
2. Analisis Deduktif
3. Analisis Komparatif
Yakni setiap data yang diperoleh, baik yang bersifat khusus maupun
kesimpulan.
E. Jenis Penelitian
harus memiliki sikap reseptif. Peneliti harus selalu mencari bukan menguji.
Mengedit data ialah kegiatan memeriksa data yang terkumpul, apakah sudah terisi
sempurna atau tidak,lengkap atau tidak, atau apakah pengisiannya sudah benar
atau tidak. Dalam menganalisa data Metode analisis yang dianggap relevan
dengan penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu mengadakan analisis data
dikembangkan berdasarkan teori yang ada. Dalam penelitian ini data menjadi
lapangan.
Proses analisis data penelitian ini dimulai dengan menelaah seluruh data
yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.
dalam penelitian ini bersifat kualitatif karena untuk menemukan apa yang
dalam bentuk konsep yang dapat mendukung objek pembahasan dengan menarik
3
seluruh kesimpulan.
3
Adapun metode yang dipakai dalam mengelolah data dalam penelitian ini
dilakukan setelah data terkumpul, akan tetapi pengolahan data dapat dilakukan
analisis induktif, dimana silogisme dibangun berdasrkan pada hal-hal khusus atau
data di lapangan dan berakhir pada hal-hal yang bersifat umum. Dengan
kejenuhan dapat ditandai apabila tidak diperolehnya lagi data atau informasi baru.
Dalam analisis data meliputi reduksi data, serta penarikan kesimpulan dan
BAB IV
Kecamatan Ujungbatu
tidak akan terlepas dari beberapa hal yang mempengaruhi anak sekolah sehingga
tidak dapat menyelesaikan sekolah, wajar saja terjadi karena anak dihadapkan
oleh beberapa kendala, baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang
dari luar diri anak tersebut yaitu lingkungan. Berdasarkan penelitian penulis
Pendidikan orangtua yang hanya tamat sekolah dasar bahkan tidak tamat.
hal ini sangat berpengaruh terhadap terhadap cara berpikir orangtua untuk
menyekolahkan anaknya dan cara pandangan orangtua tentu tidak sejauh dan
dalam usia sekolah. Orangtua yang hanya tamat sekolah dasar atau tidak tamat
pendidikan. Mereka juga beranggapan anak lebih baik ditujukan kepada hal-hal
yang nyata yaitu membantu orangtua dalam berusaha seperti menjadi pemulung
terperhatikan dengan bai bahkan sang anak ikut serta membantu orangtua dalam
mencukupi keperluan pokok untuk makan sehari-hari. Pola pikir seperti inilah
yang kurang baik terhadap perkembangan pendidikan anak, sehingga minat anak
uang terutama untuk keperluannya sendiri seperti jajan dan lain-lain, hal ini tentu
akan mempengaruhi terhadap cara dan sikap anak dalam bertindak dan berbuat.
seyogyanya lingkungan tempat tinggal anak atau lingkungan masyarakat ini dapat
berperan dan ikut serta di dalam membina kepribadian anak-anak kearah yang
lebih positif.
besar terhadap proses belajar mengajar. Kemudian Kondisi lingkungan yang baik
ditandai dengan adanya Sarana Sekolah yang memadai Maksimal sampai tingkat
SMP (Sekolah Menengah Pertama) selain itu akses jalan yang dekat dan mudah
4
sekolahnya. Dan Itu terjadi pada Arianto yang tinggal di pinggiran kali RW 6.
sekolah hingga tingkat SMA, kurangnya motivasi yang tertanam pada dirinya
Apa akibatnya jika hanya karena persoalan susah bangun pagi anak ini
memutuskan untuk tidak sekolah lagi. Hal ini sebenarnya tidak terlepas dari
bagaimana orangtua mendidik sang anak dalam hal pendidikan. Ketegasan dan
sekolah lagi.
5. Teman Sepergaulan
pengetahuan yang lebih tinggi dari kita, akan mendatangkan manfaat kepada kita
khususnya, dan akan membantu dan memotivasi kita dalam belajar menuntut
kepada mereka yang lebih tahu. Akan tetapi sebaliknya bergaul dengan teman
yang rusak sorang anak juga lebih berpotensi untuk terjerumus untuk kepada hal-
hal yang negatif. Berbeda dengan Iwan ia putus sekolah karena diberhentikan oleh
orangtuanya dengan alasan orangtuanya marah dan tidak bisa lagi melihat tingkah
ketentraman, karena diri kita merasa dapat diterima oleh lingkungan dimana kita
tinggal. Dengan demikian akan terjalin kerja sama bantu membantu antara
maju pula, demikian pula anak-anak mereka akan menjadi bertambah maju pula
pendidikannya dibanding dengan orangtua mereka. Pola pikir seperti inilah yang
saja. Dan pada akhirnya hal ini tidak menjamin seseorang dapat menjadi PNS atau
dan lain-lain.
dalam menanggapi tentang pendidikan, seperti yang diungkapkan Ansar pada saat
sekolah yang tidak menjamin orang bisa hidup mewah atau miskin, karena ada
yang orang yang tidak sekolah tapi bisa hidup mewah karena mereka bekerja,
sekolah hanyalah untuk orang Kaya, dan kalau anak sekolah jelas tidak dapat
membantu orangtua mencari nafkah. Budaya seperti ini juga nampaknya masih
kebanyakan anak-anak mereka tidak sekolah dan kalau sekolah kebanyakan putus
di tengah jalan.
Hal tersebut bisa terjadi karena mereka beranggapan sekolah sangat sulit,
merasa tidak mampu, tidak berpengaruh akan perbaikan nasib mereka, buang
waktu banyak, lebih baik bekerja sejak anak-anak akan membantu orangtua,
tujuan sekolah sekedar bisa membaca dan menulis saja. Selain itu mereka
beranggapan bahwa tujuan akhir dari sekolah adalah untuk menjadi pegawai
negeri, hal ini tentu karena kurang memahami arti, fungsi, dan tujuan pendidikan
nasional.
bangsa bertujuan untuk terbentuknya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis & bertanggung jawab.
pendidikan nasional pada akhirnya akan menjadi masyarakat yang maju dan
beranggapan bahwa sekolah itu pada dasarnya sedikit sekali yang sesuai dengan
pekerjaan, sekolah hendaknya tidak memerlukan biaya yang banyak, dan tidak
pendidikan itu jika sesuai dengan kehendak mereka, namun semua keinginan
mereka harus terpenuhi tanpa harus berjuang dan berusaha secara maksimal.
Ujungbatu
Dari beberapa faktor yang menjadi penyebab anak putus sekolah yang
Hal inilah menjadi acuan untuk terus meningkatkan kinerja kerja terhadap pihak
membutuhkan peranan.
dalam mengentaskan anak putus sekolah dalam hal ini yang dilakukan baik oleh
penulis sendiri maupun oleh pihak yang bertanggung jawab penuh terhadap
informasi untuk menilai masalah dan sumber-sumber pada orangtua dan anak
tersebut. Pada suatu tentatif waktu tertentu, fase pemecahan (problem solving)
dianjurkan, dianalisis, dan kemudian satu atau lebih strategi yang terpilih dan
diimplementasikan.
atau beberapa aspek kepribadian saja, namun tidak bisa dilihat, hanya
4
baik. Agama yang menjadi suatu keyakinan yang langsung berasal dari
hati nurani seseorang kemudian akan menjadi dasar dan patokan dari
dari luar.
perubahan dari masyarakat sendiri tidak ada sama saja. Berdasarkan pengamatan
program wajib belajar 9 tahun dan 12 tahun. Melalui sosialisasi ini diharapkan
untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan keterlibatan terhadap semua unsur dan
Miskin
4
dan sistem pemberian dana. Oleh karenanya, perlu ada upaya pembenahan sistem
pelatihan oleh masyarakat yang dapat menjadi bekal keterampilan oleh semua
masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan yang jelas sehingga dapat menjadi
modal untuk mencari pekerjaan yang baik untuk dirinya dan keluarganya.
5
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
sehingga motifasi untuk sekolah dari orang tua dan anak itu sendiri sangat
kurangnya minat anak untuk bersekolah dan teman sepergaulan yang tidak
baik.
beasiswa pendidikan bagi anak yang tidak mampu, dan program bantuan
B. Saran
orangtua yang telah putus sekolah pada masa lalunya tidak lagi
tidak jelas.
Black James A. dan Dean J. Champion, Metode dan Masalah Penelitian Sosial.
Cet. I, Bandung: PT. Eresco, 1992.
Imran, Ali. Kebijakan Pendidikan di Indonesia. Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara,
2002.
Palmer, A. Joy. 50 Pemikir Pendidikan dari Piaget Sampai Masa Sekarang, Terj.
Farid Assifa. Yogyakarta: Jendela, 2003.
Yamin, Moh. Menggugat Pendidikan Indonesia: Belajar dari Paulo Freire dan Ki
Hajar Dewantara. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2009.
http://suyatno.blog.undip.ac.id/files/2010/09/UU-No.-4-tahun-1979-tentang Kesej
ahteraan-Anak.pdf.