Anda di halaman 1dari 17

POLITEKNIK PROGRAM STUDI

TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

ALAT BERAT DAN PEMINDAH


MODUL 2
(NIZAR F MAKKAJARENG, S.T., M.ENG)
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

RUBRIK PENILAIAN

- Kedisiplinan (10%) : Penilaian terkait kehadiran tepat waktu, dan menaati aturan
serta tata tertib.
- Keterampilan (30%) : Penilaian terkait kemampuan motorik dan kognitif dalam
melaksanakan praktikum, bisa dinilai dalam bentuk observasi atau ujian praktikum
atau tugas. “MENGUMPULKAN FORM ISIAN OBSERVASI ALAT BERAT DAN LAPORAN
RANGKUMAN OBSERVASI SECARA INDIVIDU”
- Keaktifan (10%) : Penilaian terkait tingkat motivasi belajar dan melaksanakan
kewajiban individu saat praktikum.
- Kerjasama (10%) : Penilaian terkait kontribusi individu dalam kerja kelompok saat
praktikum
- Sikap (10%) : Penilaian terkait kesopanan dan sikap hormat dalam berinteraksi
dengan sesama mahasiswa dan kepada staf pengajar
- Laporan (30%) : Penilaian terkait kualitas isi dan kerapihan laporan akhir praktikum.
“MENGUMPULKAN LAPORAN AKHIR SIMULASI PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS
ALAT BERAT SECARA INDIVIDU”

1
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

BAB 1
ALAT BERAT : DUMP TRUCK

Dalam melakukan estimasi produktivitas penggunaan dump truck dalam transportasi tanah
timbunan atau material ore nickel, terdapat beberapa parameter yang harus diketahui atau
ditentukan atau diasumsikan.

1.1 Berbagai Jenis Dump Truck

Truk 2 As / 6 roda / 3-4m3

Truk 3 As / 10 roda / 15-20 ton

2
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

Articulated Dump Truck / 30 ton

Truk Tambang 400 ton

3
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

1.2 Jarak Angkut / Hauling dan Kondisi Medan

Jarak hauling diukur atau dihitung mulai dari titik pemuatan material, pengantaran dengan
kondisi terisi hingga ketitik akhir pengangkutan, kemudian truk kembali ke titik pemuatan
dengan kondisi kosong. Terdapat berbagai cara untuk menentukan jarak hauling. Salah satu
yang termudah adalah dengan memanfaatkan aplikasi google earth. Selain jarak, dapat
juga dicek perkiraan kemiringan / slope medan yang ditempuh yang akan mempengaruhi
kecepatan rata-rata dump truck saat bergerak.

1.3 Payload / Kapasitas Angkut Truck

Parameter ini mendeskripsikan kapasitas angkut terbesar dalam bak truck yang bisa
diangkut dalam satuan volume m3. Terdapat 2 jenis kapasitas angkut truck :

1. Kapasitas Struck / Rata Bak


2. Kapasitas Heaped / Membumbung

Informasi ini dapat diperoleh dalam katalog alat berat dump truck bersangkut. Berikut
contoh informasi dari katalog dumptruck caterpillar halaman 10-6.

4
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

1.4 Resistance / Tahanan Gerak

Tahanan gerak merupakan tahan total dari 2 parameter.

1. Rolling Resistance : tahan pada putaran roda akibat mekanisme mekanik dalam
transmisi truck dan gesekan dengan tahan yang dipengaruhi oleh besar beban yang
diangkut oleh truck. Umumnya diasumsikan saja 3%.
2. Kemiringan medan hauling : dapat diperkirakan dari informasi google earth atau
peta topografi. Berkisar 0 hingga 25%.

Total resistance = rolling resistance + slope

1.5 Kecepatan Gerak

Berdasarkan katalog masing-masing dump truck, bisa ditentukan kecepatan gerak dump
truck saat mengangkut dengan kondisi kosong dan bermuatan penuh dengan faktor
resistance nya.

Contoh berikut dari caterpillar page 10-31.

Total resistance = 5%

- Kondisi kosong (E = Empty) →total resistance 5% → gunakan gear 5 → kecepatan


33 km/jam
- Kondisi terisi penuh (L =Loaded) →total resistance 5% → gunakan gear 7 →
kecepatan 73 km/jam
-

5
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

1.6 Waktu Tempuh Hauling


𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔 =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑘𝑜𝑠𝑜𝑛𝑔

𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ =
𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑖𝑠𝑖 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ

1.7 Waktu Manuver dan Dumping / Bongkar

Umumnya waktu untuk manuver dan membogkar muatan adalah sekitar 1.2 menit atau
tergantung dari petunjuk pada katalog alat berat bersangkutan.

6
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

BAB 2
ALAT BERAT : LOADER

Dalam melakukan estimasi produktivitas penggunaan loader dalam proses pemuatan


material ke dalam bak dump truck, terdapat beberapa parameter yang harus diketahui atau
ditentukan atau diasumsikan.

2.1 Kapasitas Angkut Bucket

Kapasitas angkut bucket dalam hitungan kondisi membumbung / heaped yang bisa dilihat
dari katalog alat berat bersangkuta.

Contoh, katalog caterpillar halam 23-121

2.2 Waktu Siklus Muat / Loading

Waktu siklus loader adalah waktu yang diperlukan untuk memuat material ke bucket,
bermanuver, dumping ke bak truk, lalu kembali ke titik pemuatan material lagi. Lama waktu
siklus juga direkomendasikan di katalog alat beratnya.

Untuk Loader caterpillar disarankan waktu siklus loader adalah 45-50 detik.
7
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

2.3 Faktor Operator

Faktor operator mempertimbangkan tingkat kelincahan operator yang mengoperasikan


loader bersangkutan.

- Operator sangat baik = 1.0


- Operator rata-rata = 0.75
- Operator buruk = 0.6

2.4 Efisiensi Kerja

Efisiensi kerja berhubungan dengan efektifitas perilaku operator. Faktor ini


mempertimbangkan waktu istirahat, di antara siklus, waktu bersiap-siap, waktu
berkomunikasi dan berdiskusi dengan operator lain atau dengan supervisor dan lain
sebagainya. Umumnya efesiensi kerja diambil sebesar 0.83.

8
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

BAB 3
ALAT BERAT : EXCAVATOR

3.1 Kapasitas Angkut Bucket dan Faktor Pengisian

𝐾𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 = 𝑘𝑎𝑝𝑎𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑑𝑎𝑠𝑎𝑟 × 𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑖𝑠𝑖𝑎𝑛

- Kapasitas bucket dasar : ditentukan dari katalog alat berat.


Contoh : Katalog Caterpillar page 7-19 Excavator 318D2-L

- Faktor Pengisian : direkomendasikan pada katalog alat berat. Contoh Caterpillar


page 7-206.

9
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

3.2 Waktu Siklus Muat / Loading

Waktu siklus excavator juga ditentukan oleh katalog. Contoh pada katalog caterpillar page
7-247, waktu siklus terdiri dari :
- Waktu loading/digging
- Waktu swing
- Waktu dumping
- Waktu swing kembali

10
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

3.3 Faktor Operator

Faktor operator mempertimbangkan tingkat kelincahan operator yang mengoperasikan


loader bersangkutan.

- Operator sangat baik = 1.0


- Operator rata-rata = 0.75
- Operator buruk = 0.6

3.4 Efisiensi Kerja

Efisiensi kerja berhubungan dengan efektifitas perilaku operator. Faktor ini


mempertimbangkan waktu istirahat, di antara siklus, waktu bersiap-siap, waktu
berkomunikasi dan berdiskusi dengan operator lain atau dengan supervisor dan lain
sebagainya. Umumnya efesiensi kerja diambil sebesar 0.83.

11
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

BAB 4 MOBILE/CRAWLER CRANE

12
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

4.1 Menentukan Jenis Crane

Terdapat beberapa hal yang diperhatikan dalam menentukan jenis crane yang digunakan.

1. Kapasitas beban, radius, dan tinggi angkut : akan dibahas detail di subbab
selanjutnya.
2. Bentang terluas saat outrigger dipanjangkan 100% terkait dengan ruang yang
tersedia di lapangan.
3. Dimensi horizontal badan mobile crane dengan kaitannya terhadap radius terdekat
yang bisa digunakan untuk mengangkat objek tanpa mengenai badan kendaraan
alat berat ini.

Contoh dimensi Mobile Crane Sany STC120T4 12Ton

13
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

4.2 Tahapan Perhitungan Rencana Penggunaan Crane

1. Menentukan target elevasi bagian bawah objek yang akan diangkat.


2. Menentukan panjang hook/kait crane, umumnya 2 m.
3. Tentukan tambahan ketinggian seperti dari panjang sling web yang digunakan.
4. Tambahkan 2m ketinggian untuk faktor contigency.
5. Tentukan berat objek yang akan diangkut.
6. Tambahan berat tambahan termasuk berat hook dan lainnya.

Contoh katalog Sany STC120T4 12Ton

7. Tentukan radius terjauh crane saat mengangkat. Jangan lupa pertimbangkan


dimensi objek angkat dan dimensi badan mobile crane.S
8. Cek Kapasitas angkat crane berdasarkan target ketinggian angkat dan radius
terjauh, terhadap total beban yang akan diangkat, pada diagram kapasitas crane.

14
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

Contoh diagram kapasitas crane Sany STC120T4 12Ton (dalam satuan kg dan m)

15
POLITEKNIK PROGRAM STUDI
TRIDAYA VIRTU MOROSI TEKNOLOGI SIPIL

16

Anda mungkin juga menyukai