Anda di halaman 1dari 8

PEMETAAN MASALAH SOSIAL MASYARAKAT DESA SUNGAI PURUN

BESAR, KECAMATAN SEGEDONG, KABUPATEN MEMPAWAH MELALUI


PERAN MAHASISWA DENGAN MENERAPKAN FUNGSI KOMUNIKASI

Ageng Teguh Pamuji


Universitas Sebelas Maret
agengteguhpamuji@student.uns.ac.id

PEJUANG MUDA KEMENTERIAN SOSIAL REPUBLIK INDONESIA

ABSTRAK
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi sangat berperan penting dalam
pendekatan untuk pemetaan sosial. Penggunaan komunikasi yang baik dalam melakukan
pendekatan atau berkomunikasi dengan lawan akan menghasilkan respon yang baik pula.
Penelitian yang dilakukan di Desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kaupaten
Mempawah ini dapat diperoleh hasil pemetaan sosial masyarakat setempat yang sesuai
denga napa yang diharapkan. Keadaan sosial masyarakat cenderung dipengaruhi oleh
kebaragaman etnis setempat dan kondisi geohgrafis yang merupakan wilayah pedesaan.

I. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain dengan komunikasi baik dalam kehidupan sehari-hari di
rumah, di tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja mereka berada.
Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi menjadi
sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan pada
manusia berasal dari komunikasi yang dilakukan dalam kehidupannya. Komunikasi juga
membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu
komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan.
Secara empiris sulit untuk mengabaikan perilaku komunikasi di tengah-tengah
masyarakat. Maka tidaklah salah para ahli komunikasi mengemukakan bahwa 90%
kegiatan manusia, sebenarnya adalah kegiatan komunikasi. Astrid S. Susanto sebagai
seorang pakar komunikasi lebih mengkonkritkan lagi bentuk keterlibatan komunikasi ini
dengan manusia melalui tulisannya yang menjelaskan bahwa, komunikasi merupakan
dasar dari eksistensi suatu masyarakat dan menentukan pula struktur masyarakatnya.
Hubungan manusia (dalam masyarakat) tentu didasarkan pada aktivitas komunikasi.
(Astrid. S Susanto, 1976:1). Berdasarkan pemahamannya tersebut, maka masyarakat
tidak akan ada (eksis) ketika tidak terdapat komunikasi.
Pemetaan sosial merupakan metode yang umum digunakan untuk mengetahui
kondisi atau permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Pemetaan sosial adalah satu
metode visual yang menunjukkan lokasi relatif suatu komunitas atau kelompok yang
dilakukan untuk menemukenali dan mendalami kondisi sosial komunitas tersebut.
Menurut Fahrudin et al. (2015), memetakan suatu permasalahan sosial yang ada di
masyarakat merupakan teknik untuk membuat gambaran atau kondisi sosial masyarakat
seperti keadaan pemukiman, sumber daya di sekitarnya, mata pencaharian, jalan,
pelayanan kesehatan serta sarana umum lainnya. Sesuai dengan pengertianyya, pemetaan
sosial tidak terhindar dari fungsi atau manfaat dari komunikasi. Komunikasi menjadi
peran penting dalam tahapan memetakan permasalahan sosial masyarakat di suatu
wilayah.
Desa Sungai Purun Besar merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Segedong, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan
Barat sendiri merupakan slah satu provinsi di Kalimantan yang diduduki berbagai etnis
di dalamnya. Desa Sungai Purun Besar menjadi salah satu desa yang memiliki berbagai
etnis atau latar belakang masyarakat yang beragam. Masyarakat di desa tersebut berasal
dari berbagai suku di Indonesia yaitu Suku Melayu yang merupakan suku asli dari
wilayah Kalimantan Barat, Suku Madura dan Jawa yang merupakan suku pendatang,
serta Etnis Tionghoa yang cukup banyak dijumpai di Desa Sungai Purun Besar ini.
Keberagaman etnis di Desai Sungai Purun Besar menyebabkan keberagaman
kondisi sosial yang ada di masyarakat. Selain itu, keberagaman tersebut juga dapat
menjadi faktor adanya stratifikasi sosial yang memang dilatarbelakangi oleh perbedaan.
Timbulnya stratifikasi sosial akibat keberagaman etnis dapat berdampak buruk terhadap
kondisi sosial masyarakat sekitar.
Mahasiswa yang memiliki banyak peran penting sebagai agen pembawa perubahan
dapat menerapkan fungsi komunikasi dalam memetakan masalah sosial di Desa Sungai
Purun Besar. Melalui fungsi komunikasi, mahasiswa dapat menerapka dan menyesuaikan
dengan kondisi masyarakat setempat. Tujuan dari pemetaan sosial ini diharapkan dapat
menjadi acuan atau awal untuk mengetahui permasalahan sosial yang dihadapi
masyarakat sekitar serta bagaimana solusi yang tepat untuk memcahkan masalah
tersebut.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa komunikasi mempunyai peran penting
dalam pemetaan masalah soail masyarakat. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan fungsi komunikasi untuk memtakan masalah sosial di
masyarakat Desa Sungai Purun Besar?
2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung penerapan fungsi
komunikasi dalam pemetaan sosial di Desa Sungai Purun Besar?
II. METODE PENELITIAN
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilakukan di Desa Subgai Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten
Mempawah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Sungai Purun
Besar. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan penarikan sampel
dengan metode purposive sampling,yaitu dengan metode pemilihan dengan menetapkan
sebagian dari jumlah populasi yang ada dan dianggap representatif yaitu masyarakat
penerima manfaat bantuan sosial (BPNT dan/atau PKH). Jenis data yang digunakan
dalam mendukung penelitian ini adalah berupa data yang diperoleh penulis dalam
melakukan penelitian di lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara turun
langsung ke lapangan atau objek penelitian sebagai data primernya, kemudian data
sekundernya adalah data-data yang diperoleh melalui penelusuran literatur. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara observasi serta wawancara.
Analisis data yang dilakukan adalah dengan cara mengamati, memahami, menerangkan
dari hasil beberapa informasi yang diterima.
III. KERANGKA TEORI
A. Pemetaan Sosial
Pemetaan Sosial adalah satu kegiatan yang dilakukan untuk menemukenali
kondisi sosial budaya masyarakat lokal atau disebut juga sebagai kegiatan orientasi
sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses sosialisasi awal yang dilakukan
setelah dan atau bersamaan dengan kegiatan kunjungan informal ke kelompok-
kelompok strategis di tingkat desa atau kelurahan. Kondisi sosial budaya dan sosial
ekonomi yang perlu ditemukenali dan atau perlu diorientasi adalah mencakup
beberapa kondisi yang meliputi nilai-nilai apa yang dianut oleh masyarakat secara
dominan mampu menggerakkan masyarakat, kekuatan-kekuatan sosial yang mampu
mendatangkan perubahan-perubahan sehingga masyarakat dapat berubah dari dalam
diri mereka sendiri. Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat, khususnya
dalam menyikapi intervensi sosial. Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang
terjadi di tengah masyarakat, baik penyebaran informasi maupun dalam kerangka
pembelajaran. Media-media seperti apakah dan sumber belajar apakah yang
digunakan dan diyakini masyarakat sebagai sarana informasi dan pembelajaran;
Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam kerangka perubahan sosial.
Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku
masyarakat.
Adapun tujuan dari pemetaan sosial menurut Lembaga Pengkajian Masyarakat
Universitas Gadjah Mada (2011), sebagai langkah awal pengenalan lokasi sasaran
program dan pemahaman fasilitator terhadap kondisi masyarakat yang menjadi
sasaran untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat sasaran program serta sebagai
dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan program pemerintah melalui sosialisasi
dan pelatihan. Tata cara pemetaan sosial ini sebagai dasar penyusunan rencana kerja
yang bersifat taktis terhadap permasalahan yang dihadapi serta sebagai acuan dasar
untuk mengetahui terjadinya proses perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat
sasaran program.
Pemetaan sosial diharapkan menghasilkan data dan informasi data demografi
yang meliputi,jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia, gender, mata
pencaharian, agama, dsn pendidikan, Tak hanya data demografi, sautu wilayah
geografis pastinya memiliki data geografi yang meliputi topografi, letak lokasi
ditinjau dari aspek geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan geografis
terhadap kondisi sosial masyarakat, Adapun untuk selanjutnya yaitu data psikografi
yang terdiri dari nilai dan kepercayaan yang dianut, mitos, kebiasaan-kebiasaan, adat
istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan sosial yang ada, motif yang
menggerakkan tindakan masyarakat, pengalaman pengalaman masyarakat terutama
terkait dengan mitigasi bencana, pandangan, sikap, dan perilaku terhadap intervensi
luar, kekuatan sosial yang paling berpengaruh,. Sebuah pemetaan sosial pastinya
tidak jauh dari pola komunikasi yang meliputi juga media yang dikenal dan
digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya, informasi yang
biasa dicari, tempat memperoleh informasi.
Pemetaan sosial dalam penelitian ini adalah memetakan data psikografi
tersebut, karena sesuai dengan tujuan penelitian adalah untuk memetakan masalah
sosial dalam masyarakat. Menurut Iwan Setiawan (2011) dalam tulisannya tentang
Pemetaan Masyarakat Desa di Jawa Barat dikatakan bahwa pemetaan sosial menurut
Robert Chamber (1992) “social map” adalah proses pengumpulan dan
penggambaran (profiling) data dan informasi, termasuk potensi, kebutuhan dan
permasalahan (sosial, ekonomi, teknis dan kelembagaan) masyarakat. Lebih Lanjut
menurut Mc.Murtry dkk (1993), pemetaan sosial adalah pembuatan profil, potret,
keragaan dari suatu masyarakat, dan Menurut Suharto (2005), pemetaan sosial
adalah sebuah pendekatan yang dipengaruhi ilmu sosial dan geografi, yang hasil
akhirnya berupa suatu peta spasial/wilayah yang menggambarkan secara fokus
karakteristik dan masalah sosial, seperti jumlah dan lokasi orang miskin, rumah
kumuh, rawan bencana dan lain sebagainya, yang ditandai dengan warna tertentu
sesuai tingkatan pemusatannya. Prinsipnya, pemetaan sosial adalah pengumpulan
informasi sosial sebanyak-banyaknya bagi pengambilan keputusan dan
pengembangan masyarakat yang terbaik pada wilayah tertentu.
B. Fungsi Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan
tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja sudah tentu me-miliki
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Untuk memahami fungsi komunikasi kita perlu memahami lebih
dahulu tipe komunikasi yaitu komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi
antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.
Istilah komunikasi kian popular dan oleh karena populernya sampai muncul
berbagai macam istilah komunikasi, seperti komunikasi timbal balik, komunikasi
tatap muka, komunikasi langsung, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dan
lain sebagainya. Seperti Widjaja dalam bukunya komunikasi,(1986 : 1) mengatakan
bahwa :
“Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula
sebagai saling tukar-menukar pendapat. Komunikasi juga dapat diartikan
hubungan antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.”
Kemudian dalam buku Komunikasi Organisasi (Muhammad, 2000 ; 4)

Brent. D Ruben mendefinisikan komunikasi manusia yang lebih


komprehensif bahwa :
“komunikasi manusia adalah suatu proses melalui individu dalam
hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
menciptakan, mengirimkan, dan menggunakan informasi untuk
mengkoordinasi lingkungannya dan orang lain.”
Komunikasi dengan diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan
kreativitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri, serta meningkatkan
kematangan berpikir sebelum mengambil keputusan. Mengembangkan kreativitas
imajinasi berarti mencipta sesuatu lewat daya nalar melalui komunikasi dengan
diri sendiri, dengan cara seperti ini seseorang dapat mengetahui kerterbatasan-
keterbatasan yang dimiliki, sehingga tahu diri, tahu membawakan diri dan tahu
menempatkan diri dalam masyarakat.
Adapun fungsi komunikasi antarpribadi ialah berusaha meningkatkan
hubungan insan (human relations), menghindari dan mengatasi konflik-konflik
pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu, serta berbagi pengetahuan dan
pengalaman dengan orang lain. Komunikasi publik berfungsi untuk menumbuhkan
semangat kebersamaan (solidaritas), mempengaruhi orang lain, memberi
informasi, mendidik dan menghibur. Bagi orang yang terlibat dalam proses
komunikasi publik, dengan mudah ia menggolongkan dirinya dengan kelompok
orang banyak. Ia berusaha menjadi bagian dari kelompok sehingga seringkali
terbawa oleh pengaruh kelompok itu.
Kemudian komunikasi massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi,
meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi dan menciptakan
kegembiraan dalam hidup seseorang. Tetapi dalam perkembangan teknologi
komunikasi yang begitu cepat terutama dalam bidang penyiaran dan media
pandang (audio-visual), menyebabkan fungsi media massa telah mengalami
banyak perubahan.
IV. HASIL & PEMBAHASAN
A. Gambaran Singkat Desa Sungai Purun Besar
Desa Sungai Purun Besar merupakan salah satu desa yang berada dalam
wilayah Kecamatan Segedong, Kabupaten Mempawah. Kabupaten Mempawah
sendiri merupakan nama baru yang diresmikan pada tanggal 21 Juli 2014 yang
sebelumnya adalah Kabupaten Pontianak sesuai dengan PP Nomor 58 Tahun 2014.
Desa Sungai Purun Besar diduduki oleh masyarakat suku Melayu yang merupakan
penduduk asli di Kabupaten Mempawah. Namun, banyak juga para masyarakat
pendatang seperti yang berasal dari etnis Tionghoa, suku Madura dan suku Jawa.
Desa Sungai Purun Besar digolongkan sebagai wilayah dataran rendah dengan
tingkat kesuburan sedang. Jarak desa ini dari pusat pemerintahan Kecamatan adalah
8 km, dari Ibukota Kabupaten 30 km. Desa ini merupakan wilayah yang terletak di
daerah pesisir pantai. Keadaan daratan di Desa Sungai Purun Besar didominasi oleh
parit-parit yang merupakan aliran dari sungai dan muara.
Berdasarkan topografinya, Desa Sungai Purun Besar merupakan dataran
rendah yanng terletak pada ketinggian 15 m di atas permukaan laut dengan curah
hujan rata-rata 3000 mm/th dan temperatur rata-rata 33◦C. Desa Sungai Purun Besar
mempunyai potensi sumber daya alam yang baik, seperti wilayahnya yang
merupakan wilayah pesisir dengan aliran air yang cukup banyak membuat wiayah
tersebut kaya akan hasil perikanan. Di wilayah ini juga banyak dijumpai pohon
kelapa yang menjuntai di sekitar jalanan karena wilayah tropis yang berada di pesisir
sangat cocok untuk ditanamai pohon kelapa.
Kepadatan penduduk di wilayah Desa Sungai Purun Besar masih cukup rendah
karena masih banyak dijumpai lahan-lahan kosong yang tidak digunakan untuk
pemukiman atau lahan tanam. Penggunaan lahan yang paling banyak di desa ini
adalah penggunaan lahan untuk menanam tanaman kelapa. Hal tersebut memang
disebabkan karena kondisi geografis wilayah Desa Sungai Purun Besar yang cocok
untuk menanam tanaman kelapa. Selain itu, masyarakat sekitar juga memanfaatkan
lahan di sekitarnya untuk menanam padi yang mana padi merupakan komoditas
utama sebagai bahan makanan pokok sehari-harinya.
Bentuk rumah di Desa Sungai Purun Besar ini kebanyakan berbentuk rumah
pangung dnegan lantai yang terbuat dari papan. Hal ini memang disebabkan karena
wilayah tersebut banyak terdapat parit-parit aliran sungai yang suatu saat akan
meluap airnya karena resapan tanah di wilayah tersebut kurang baik. Rumah-rumah
yang berada di pinggir parit kebanyakan tidak memiliki kamar kecil (WC) di
dalamnya, mereka lebih memanfaatkan parit-parit tersebut untuk membuang air dan
membersihkan diri.
B. Kondisi Sosial Masyarakat
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh data tentang kondisi sosial masyarakat
yang dapat dilihat dari hasil wawancara dengan masyarakat Desa Sungai Purun
Besar. Data tentang kondisi sosial masyarakat diperoleh melalui wawancara dengan
informan. Sebagaimana umumnya masyarakat pedesaan, sumber utama pemenuhan
kebutuhan ekonominya adalah pada sektor pertanian. Berdasarkan informasi yang
diperoleh dari perangkat desa yang mendasarkan pada data statistik desa, dalam hal
kepemilikan lahan pertanian, masyarakat di Desa Sungai Purun Besar rata-rata hanya
menumpang atau menyewa dengan sistem bayar bagi hasil.
Masyarakat yang rata-rata tidak mempunyai lahan pertanian sendiri, umumnya
kondisi sosial ekonominya rendah. Sebagaimana umumnya daerah pedesaan,
masyarakat Desa Sungai Purun Besar sebagian besar bekerja di sektor pertanian,
sehingga pola hidup masyarakat petani lebih mewarnai kehidupan desa. Stratifikasi
sosial sebagaimana yang ada dalam masyarakat agraris pada umumnya,
sebagaimana dikemukakan oleh Sanderson, juga tampak di desa ini. Burhan (2000)
mengemukakan dari hasil temuannya bahwa mayoritas masyarakat Indonesia miskin
berada di daerah pedesaan. Tampaknya, Desa Srigading juga termasuk di dalamnya.
Hal ini dapat diamati dari jumlah keluarga miskin yang menerima bantuan sosial dari
Kementerian Sosial yang berbentuk BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) dan PKH
(Program Keluarga Harapan), serta bantuan yang berasal dari dana desa yaitu BLT
(Bantuan Langsung Tunai). Desa ini termasuk paling banyak menerima bantuan
dibandingkan dengan desa-desa yang lain dalam wilayah Kecamatannya.
Sebagian besar penduduk memang bermatapencaharian petani dengan
komoditas unggulannya adalah kelapa dan padi. Selain itu, masyarakat juga banyak
yang bertahan hidup dengan cara berdagang yang membuka warung di rumahnya.
Masyarakat Desa Sungai Purun Besar juga banyak menjadi buruh tani yang bekerja
di lahan pertanian kelapa milik swasta sebagai cara untuk bertahan hidup.
Keragaman latarbelakang etnis masyarakat setempat juga menjadi salah satu
penyebab suatu permasalahan sosial di Desa Sungai Purun Besar ini timbul.
Perbedaan tersebut mebuat mereka menjadi tidak saling mengenal, contohnya
masyarakat asli setempat yang tidak berbaur langsung dengan masyarakat etnis
Tionghoa sehingga menjadi tidak saling mengenal. Cara hidup mereka juga
berkelompok sesuai dengan latarbelakang sukunya. Masyarakat etnis Tionghoa akan
hidup di pemukiman yang mayoritas atau semuanya adalah berasal dari
latarbelakang etnis yang sama. Hal tersebut sama seperti dengan suku atau etnis
lainnya di Desa Sungai Purun Besar.
Selain itu, akan terlihat bahwa penduduk asli sebagian besar berada di status
sosial yang lebih tinggi daripada masyarakat pendatang. Kebanyakan masyarakat
pendatang seperti yang berasal dari Madura dan Jawa menjadi petani atau buruh tani
di wilayah tersebut. Sedangkan untuk masyarakat pendatang dari etnis Tionghoa
kebanyakan menjadi pedagang dengan membuka warung di rumahnya.
C. Peran Mahasiswa Menerapkan Fungsi Komunikasi dalam Pemtaan Sosial
Komunikasi menjadi peran penting dalam suatu pemetaan masalah sosial yang
ada di masyarakat khususnya di Desa Sungai Purun Besar. Pendekatan-pendekatan
yang dilakukan menjadi cara terpenting untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat
setempat. Dengan berbagai cara pendekatan dan penerapan fungsi komunikasi,
mahasiswa dapat dengan mudah berinteraksi dengan masyarakat di Desa Sungai
Purun Besar dan memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
Melalui pendekatan komunikasi seperti menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu bangsa Indonesia, mahasiswa dapat memperoleh
informasi dari beberapa masyarakat setempat. Meskipun tidak semua masyarakat
Desa Sungai Purun Besar memahami bahasa Indonesia, tetapi di setiap keluarga atau
rumah terdapat minimal satu anggota keluarga yang memahami bahasa Indonesia
yang kebanyakan berasal dari kalangan muda.
Pendekatan menggunakan bahasa Indonesia menjadi salah satunya cara untuk
dapat berkomunikasi karena memang mahasiswa juga bukan merupakan penduduk
asli di wilayah tersebut sehingga tidak memahami lebih bahasa sehari-hari yang
digunakan masyarakat setempat. Akan tetai, mahasiswa juga mempelajari cara
pengucapan (logat) yang digunakan agar sesuai dengan masyarakat tersebut
sehingga mudah untuk diterima.
Mahasiswa melakukan wawancara secara informal kepada masyarakat dui
Desa Sungai Purun Besar agar cara penyampaian komunikasi dapat diterima.
Masyarakat tersebut juga cukup terbuka dalam menyampaikan sebenar-benarnya
kondisi sosial mereka. Penyampaian komunikasi yang baik juga menjadi salah satu
faktor lawan komunikasi dapat menerima kehadiran kita dalam mengajaknya untuk
berkomunikasi. Dengan menggunakan bahasa yang baik serta sopan mereka juga
dapat merespon kita dengan baik pula.
Dengan dmeikian, pendekatan atau penerapan fungsi komunikasi yang
dilakukan oleh mahasiswa dalam memetakan masalah sosial di Desa Sungai Purun
Besar sudah cukup baik. Mahasiswa dapat memperoleh informasi mengenai keadaan
sosial masyarakat setempat sebagai objek penelitian. Hasil pemetaan tersebut dapat
dipahami lebih dalam lagi untuk mengetahui faktor-faktor yang ada serta alternatif
penyelesaiannya.
V. KESIMPULAN & SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan data dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Kondisi sosial ekonomi masyarakat Desa Sungai Purun Besar masih tergolong rendah,
hal ini dapat dilihat dari jenis pekerjaan serta rumah yang ditinggal masyarakat. Desa
Sungai Purun Besar yang mayoritas petani buruh.
2. Keberagaman etnis di Desa Sungai Purun menjadi latarbelakang adanya stratifikasi
sosail serta keadaan sosial masyarakat setempat kurang baik.
3. Penerapan fungsi komunikasi yang digunakan oleh mahasiswa menjadi metode yang
sangat tepat untuk melakukan penelitian di Desa Sungai Purun Besar. Masyarakat
sekitar dapat merespon dnegan baik, sehingga dapat diperoleh hasil (informasi) sesuai
dengan yang diharapkan.
Pemerintah daerah hendaknya dapat menyatukan keberagaman di wilalayah
Desa Sungai Purun Besar. Sosialisasi mengenai pentingnya berkehidupan sosial
anatar satu sama lain juga diperlukan bagi masyarakat di desa tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Fahrudin, A., Al Amin, M. A., Kodiran, T., Hamdani, A., Afandy, A., & Trihandoyo, A.
2015. Pemetaan sosial (social mapping) di wilayah pesisir Kabupaten
Gresik. Bogor (ID): PKSPL-IPB.
Hasil Penelitian Laboratorium Pertanian UGM. 2011. Tentang Pemetaan Masyarakat
Desa di Jawa Tengah.
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat dan Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT
Refika Aditama.
Sukriyah Kustanti, Endang Susilowati, 2005. Perlindungan dan Pemberdayaan terhadap
Pekerja Wanita. Jurnal KAPPA. FMIPA. ITS. Edisi Khusus Sains Sosial ISSN
1411-4046. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai