ABSTRAK
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa komunikasi sangat berperan penting dalam
pendekatan untuk pemetaan sosial. Penggunaan komunikasi yang baik dalam melakukan
pendekatan atau berkomunikasi dengan lawan akan menghasilkan respon yang baik pula.
Penelitian yang dilakukan di Desa Sungai Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kaupaten
Mempawah ini dapat diperoleh hasil pemetaan sosial masyarakat setempat yang sesuai
denga napa yang diharapkan. Keadaan sosial masyarakat cenderung dipengaruhi oleh
kebaragaman etnis setempat dan kondisi geohgrafis yang merupakan wilayah pedesaan.
I. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Manusia dapat saling
berhubungan satu sama lain dengan komunikasi baik dalam kehidupan sehari-hari di
rumah, di tempat kerja, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja mereka berada.
Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi. Komunikasi menjadi
sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Berkembangnya pengetahuan pada
manusia berasal dari komunikasi yang dilakukan dalam kehidupannya. Komunikasi juga
membentuk sistem sosial yang saling membutuhkan satu sama lain, maka dari itu
komunikasi dan masyarakat tidak dapat dipisahkan.
Secara empiris sulit untuk mengabaikan perilaku komunikasi di tengah-tengah
masyarakat. Maka tidaklah salah para ahli komunikasi mengemukakan bahwa 90%
kegiatan manusia, sebenarnya adalah kegiatan komunikasi. Astrid S. Susanto sebagai
seorang pakar komunikasi lebih mengkonkritkan lagi bentuk keterlibatan komunikasi ini
dengan manusia melalui tulisannya yang menjelaskan bahwa, komunikasi merupakan
dasar dari eksistensi suatu masyarakat dan menentukan pula struktur masyarakatnya.
Hubungan manusia (dalam masyarakat) tentu didasarkan pada aktivitas komunikasi.
(Astrid. S Susanto, 1976:1). Berdasarkan pemahamannya tersebut, maka masyarakat
tidak akan ada (eksis) ketika tidak terdapat komunikasi.
Pemetaan sosial merupakan metode yang umum digunakan untuk mengetahui
kondisi atau permasalahan sosial yang ada di masyarakat. Pemetaan sosial adalah satu
metode visual yang menunjukkan lokasi relatif suatu komunitas atau kelompok yang
dilakukan untuk menemukenali dan mendalami kondisi sosial komunitas tersebut.
Menurut Fahrudin et al. (2015), memetakan suatu permasalahan sosial yang ada di
masyarakat merupakan teknik untuk membuat gambaran atau kondisi sosial masyarakat
seperti keadaan pemukiman, sumber daya di sekitarnya, mata pencaharian, jalan,
pelayanan kesehatan serta sarana umum lainnya. Sesuai dengan pengertianyya, pemetaan
sosial tidak terhindar dari fungsi atau manfaat dari komunikasi. Komunikasi menjadi
peran penting dalam tahapan memetakan permasalahan sosial masyarakat di suatu
wilayah.
Desa Sungai Purun Besar merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Segedong, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan
Barat sendiri merupakan slah satu provinsi di Kalimantan yang diduduki berbagai etnis
di dalamnya. Desa Sungai Purun Besar menjadi salah satu desa yang memiliki berbagai
etnis atau latar belakang masyarakat yang beragam. Masyarakat di desa tersebut berasal
dari berbagai suku di Indonesia yaitu Suku Melayu yang merupakan suku asli dari
wilayah Kalimantan Barat, Suku Madura dan Jawa yang merupakan suku pendatang,
serta Etnis Tionghoa yang cukup banyak dijumpai di Desa Sungai Purun Besar ini.
Keberagaman etnis di Desai Sungai Purun Besar menyebabkan keberagaman
kondisi sosial yang ada di masyarakat. Selain itu, keberagaman tersebut juga dapat
menjadi faktor adanya stratifikasi sosial yang memang dilatarbelakangi oleh perbedaan.
Timbulnya stratifikasi sosial akibat keberagaman etnis dapat berdampak buruk terhadap
kondisi sosial masyarakat sekitar.
Mahasiswa yang memiliki banyak peran penting sebagai agen pembawa perubahan
dapat menerapkan fungsi komunikasi dalam memetakan masalah sosial di Desa Sungai
Purun Besar. Melalui fungsi komunikasi, mahasiswa dapat menerapka dan menyesuaikan
dengan kondisi masyarakat setempat. Tujuan dari pemetaan sosial ini diharapkan dapat
menjadi acuan atau awal untuk mengetahui permasalahan sosial yang dihadapi
masyarakat sekitar serta bagaimana solusi yang tepat untuk memcahkan masalah
tersebut.
Dengan demikian, dapat diketahui bahwa komunikasi mempunyai peran penting
dalam pemetaan masalah soail masyarakat. Adapun rumusan masalah yang dikaji dalam
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan fungsi komunikasi untuk memtakan masalah sosial di
masyarakat Desa Sungai Purun Besar?
2. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung penerapan fungsi
komunikasi dalam pemetaan sosial di Desa Sungai Purun Besar?
II. METODE PENELITIAN
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilakukan di Desa Subgai Purun Besar, Kecamatan Segedong, Kabupaten
Mempawah. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Desa Sungai Purun
Besar. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan penarikan sampel
dengan metode purposive sampling,yaitu dengan metode pemilihan dengan menetapkan
sebagian dari jumlah populasi yang ada dan dianggap representatif yaitu masyarakat
penerima manfaat bantuan sosial (BPNT dan/atau PKH). Jenis data yang digunakan
dalam mendukung penelitian ini adalah berupa data yang diperoleh penulis dalam
melakukan penelitian di lapangan yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara turun
langsung ke lapangan atau objek penelitian sebagai data primernya, kemudian data
sekundernya adalah data-data yang diperoleh melalui penelusuran literatur. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu dengan cara observasi serta wawancara.
Analisis data yang dilakukan adalah dengan cara mengamati, memahami, menerangkan
dari hasil beberapa informasi yang diterima.
III. KERANGKA TEORI
A. Pemetaan Sosial
Pemetaan Sosial adalah satu kegiatan yang dilakukan untuk menemukenali
kondisi sosial budaya masyarakat lokal atau disebut juga sebagai kegiatan orientasi
sosial. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses sosialisasi awal yang dilakukan
setelah dan atau bersamaan dengan kegiatan kunjungan informal ke kelompok-
kelompok strategis di tingkat desa atau kelurahan. Kondisi sosial budaya dan sosial
ekonomi yang perlu ditemukenali dan atau perlu diorientasi adalah mencakup
beberapa kondisi yang meliputi nilai-nilai apa yang dianut oleh masyarakat secara
dominan mampu menggerakkan masyarakat, kekuatan-kekuatan sosial yang mampu
mendatangkan perubahan-perubahan sehingga masyarakat dapat berubah dari dalam
diri mereka sendiri. Seperti apa karakter dan karakteristik masyarakat, khususnya
dalam menyikapi intervensi sosial. Seperti apakah pola informasi, komunikasi yang
terjadi di tengah masyarakat, baik penyebaran informasi maupun dalam kerangka
pembelajaran. Media-media seperti apakah dan sumber belajar apakah yang
digunakan dan diyakini masyarakat sebagai sarana informasi dan pembelajaran;
Kekuatan-kekuatan sosial yang dominan di dalam kerangka perubahan sosial.
Faktor-faktor lingkungan apakah yang berpengaruh terhadap sikap dan perilaku
masyarakat.
Adapun tujuan dari pemetaan sosial menurut Lembaga Pengkajian Masyarakat
Universitas Gadjah Mada (2011), sebagai langkah awal pengenalan lokasi sasaran
program dan pemahaman fasilitator terhadap kondisi masyarakat yang menjadi
sasaran untuk mengetahui kondisi sosial masyarakat sasaran program serta sebagai
dasar pendekatan dan metoda pelaksanaan program pemerintah melalui sosialisasi
dan pelatihan. Tata cara pemetaan sosial ini sebagai dasar penyusunan rencana kerja
yang bersifat taktis terhadap permasalahan yang dihadapi serta sebagai acuan dasar
untuk mengetahui terjadinya proses perubahan sikap dan perilaku pada masyarakat
sasaran program.
Pemetaan sosial diharapkan menghasilkan data dan informasi data demografi
yang meliputi,jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia, gender, mata
pencaharian, agama, dsn pendidikan, Tak hanya data demografi, sautu wilayah
geografis pastinya memiliki data geografi yang meliputi topografi, letak lokasi
ditinjau dari aspek geografis, aksesibilitas lokasi, pengaruh lingkungan geografis
terhadap kondisi sosial masyarakat, Adapun untuk selanjutnya yaitu data psikografi
yang terdiri dari nilai dan kepercayaan yang dianut, mitos, kebiasaan-kebiasaan, adat
istiadat, karakteristik masyarakat, pola hubungan sosial yang ada, motif yang
menggerakkan tindakan masyarakat, pengalaman pengalaman masyarakat terutama
terkait dengan mitigasi bencana, pandangan, sikap, dan perilaku terhadap intervensi
luar, kekuatan sosial yang paling berpengaruh,. Sebuah pemetaan sosial pastinya
tidak jauh dari pola komunikasi yang meliputi juga media yang dikenal dan
digunakan, bahasa, kemampuan baca tulis, orang yang dipercaya, informasi yang
biasa dicari, tempat memperoleh informasi.
Pemetaan sosial dalam penelitian ini adalah memetakan data psikografi
tersebut, karena sesuai dengan tujuan penelitian adalah untuk memetakan masalah
sosial dalam masyarakat. Menurut Iwan Setiawan (2011) dalam tulisannya tentang
Pemetaan Masyarakat Desa di Jawa Barat dikatakan bahwa pemetaan sosial menurut
Robert Chamber (1992) “social map” adalah proses pengumpulan dan
penggambaran (profiling) data dan informasi, termasuk potensi, kebutuhan dan
permasalahan (sosial, ekonomi, teknis dan kelembagaan) masyarakat. Lebih Lanjut
menurut Mc.Murtry dkk (1993), pemetaan sosial adalah pembuatan profil, potret,
keragaan dari suatu masyarakat, dan Menurut Suharto (2005), pemetaan sosial
adalah sebuah pendekatan yang dipengaruhi ilmu sosial dan geografi, yang hasil
akhirnya berupa suatu peta spasial/wilayah yang menggambarkan secara fokus
karakteristik dan masalah sosial, seperti jumlah dan lokasi orang miskin, rumah
kumuh, rawan bencana dan lain sebagainya, yang ditandai dengan warna tertentu
sesuai tingkatan pemusatannya. Prinsipnya, pemetaan sosial adalah pengumpulan
informasi sosial sebanyak-banyaknya bagi pengambilan keputusan dan
pengembangan masyarakat yang terbaik pada wilayah tertentu.
B. Fungsi Komunikasi
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuan-tujuan
tertentu. Komunikasi sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja sudah tentu me-miliki
fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya. Untuk memahami fungsi komunikasi kita perlu memahami lebih
dahulu tipe komunikasi yaitu komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi
antarpribadi, komunikasi publik dan komunikasi massa.
Istilah komunikasi kian popular dan oleh karena populernya sampai muncul
berbagai macam istilah komunikasi, seperti komunikasi timbal balik, komunikasi
tatap muka, komunikasi langsung, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal dan
lain sebagainya. Seperti Widjaja dalam bukunya komunikasi,(1986 : 1) mengatakan
bahwa :
“Komunikasi pada umumnya diartikan sebagai hubungan atau kegiatan-
kegiatan yang berkaitan dengan masalah hubungan, atau diartikan pula
sebagai saling tukar-menukar pendapat. Komunikasi juga dapat diartikan
hubungan antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.”
Kemudian dalam buku Komunikasi Organisasi (Muhammad, 2000 ; 4)
DAFTAR PUSTAKA
Fahrudin, A., Al Amin, M. A., Kodiran, T., Hamdani, A., Afandy, A., & Trihandoyo, A.
2015. Pemetaan sosial (social mapping) di wilayah pesisir Kabupaten
Gresik. Bogor (ID): PKSPL-IPB.
Hasil Penelitian Laboratorium Pertanian UGM. 2011. Tentang Pemetaan Masyarakat
Desa di Jawa Tengah.
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat dan Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT
Refika Aditama.
Sukriyah Kustanti, Endang Susilowati, 2005. Perlindungan dan Pemberdayaan terhadap
Pekerja Wanita. Jurnal KAPPA. FMIPA. ITS. Edisi Khusus Sains Sosial ISSN
1411-4046. Surabaya.