Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Peranan Berbagi Makanan dalam strategi Pembangunan Nasional:


Pemenuhan Kebutuhan Pangan dan Pemerataan Akses Untuk
Kesejahteraan Masyarakat

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang diampu oleh Didi Pramono S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
1. Tafa Adriansa R. (2307020364) 11. Ita Ferisatun ( 2307020361)
2. Yunita Tosye D. (2306010228) 12. Mahardike Reta Pramesti (2307030031)

3. Asri Nur Asyiah (2307030040) 13. Dea Sandra I. (2307020206)


4. Arini (2306020089) 14. muhammad fallih (2306020030)
Purbaningrum mahardika
5. Siti Musyarofah (2306020035) 15. Roselle Julian Gianina (2307020215)
6. Alifia Batsna M. (2307020075) 16. Fahmi Fadilla P. (2307030037)
7. Oktamiyanto (2306020052) 17. Lulu Ros Aalim (2307020211)
8. Danti Amelia P. (2307020399) 18. Ovel Elyan (2307030043)
9. Abdillah Nur (2306020043) 19. Allifna Latifatul Umami (2307020313)
Rahman R.
10. Aulia Dwi F. (2307029208) 20. M. Fathan Musa (2307020423)

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS


UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya manusia sering dianggap sebagai makhluk sosial, karena bergantung
pada orang lain, sehingga tidak dapat hidup mandiri dan tentunya membutuhkan bantuan
orang lain untuk mengatasi permasalahan dalam hidupnya. Untuk menjalani kehidupan
bermasyarakat tersebut, diperlukan sarana dan prasrana yang menciptakan konidisi kondusif
untuk memasuki bidang kehidupan bermasyarakat. Interaksi kemudian merupakan suatu
ungkapan yang dapat menggambarkan bagaiamana memperlancar hubungan antara satu
orang dengan orang lain, yang dikenal dengan istilah komunikasi. Bentuk komunikasi
bermacam-macam, salah satunya yang dapat dilakukan adalah kegiatan aksi sosial.
Aksi sosial merupakan suatu kegiatan yang dapat meningkatkan rasa solidaritas
terhadap seseorang dan menumbuhkan rasa simpati untuk saling membantu, khususnya
dikalangan remaja atau generasi muda saat ini. Aksi sosial dapat dilakukan dengan cara
berbagi sesuatu yang tentunya bermanfaat bagi orang lain, misalnya dengan memberikan
sembako untuk membantu mengurangi tingkat kemiskinan dimasyarakat. Dengan
menyediakan makanan bagi mereka yang membutuhkan, aksi sosial ini berkontribusi dalam
memenuhi kebutuhan dasar masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Hal ini
sejalan dengan tujuan pembangunan nasional untuk mengurangi kesenjangan sosial dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pada era ini, jika melihat ketidakstabilan perekonomian, tentu banyak masyarakat
yang terkena dampaknya. Oleh karena itu, permasalahan memerlukan aksi sosial yang
mengedepankan rasa cinta dengan menciptakan praktik aksi sosial. Kami berharap kegiatan
berbagi makanan ini dapat membawa berkah bagi yang menerimanya dan kita sebagai
pelaksana dapat lebih memahami tentang apa itu berbagi dalam kasih dan perbedaan. Adanya
tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan menjadi wadah bagi Mahasiswa/Mahasiswi
untuk menunjukan kepeduliaannya terhadap masyarakat di lingkungan universitas negeri
semarang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukaan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana meningkatkan inklusivitas ekonomi dalam kerangka strategi pembangunan
nasional, sehingga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dapat dicapai dan
dampaknya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat?"
2. Bagaimana mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi antar wilayah di negara ini
melalui implementasi kebijakan dan proyek pembangunan nasional yang berkelanjutan?
3. Bagaimana meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global melalui inovasi
dan peningkatan kualitas produk?

C. Tujuan
1. Untuk menjelaskan cara meningkatkan inklusivitas ekonomi dalam strategi
pembangunan nasional, sehingga dampaknya bisa dirasakan masyarakat
2. Menjelaskan tentang Ketimpangan sosial dan ekonomi dalam strategi pembangunan
nasional
3. Menunjukkan cara bersaing di pasar global melalui inovasi dan kualitas produk

D. Manfaat
1. Dapat mengetahui apa saja dampak yang dirasakan masyarakat ketika adanya
peningkatan inklusivitas ekonomi dalam strategi pembangunan nasional
2. Dapat mengetahui penyebab ketimpangan sosial dan ekonomi dalam strategi
pembangunan nasional
3. Memahami tentang bagaimana cara bersaing di pasar global dan meningkatkan kualitas
produk
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
Aksi sosial adalah kegiatan yang dirancang untuk mencapai tujuan reformasi
kelembagaan dengan menanggapi kebutuhan yang bermasalah, menyelesaikan ketidak adilan,
dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Hal ini dapat terwujud berkat dukungan para ahli
di semua sektor dan masyarakat yang terkena dampak langsung krisis. Aksi sosial merupakan
upaya melakukan mengubah atau mencegah perilaku terhadap praktik sosial dan kondisi
sosial yang sudah ada dalam suatu masyarakat melalui pendidikan, periklanan, persuasi atau
melalui perubahan dengan tujuan yang dianggap baik dalam perencanaan sosial. Menurut
para ahli, Aksi sosial juga diartikan dalam dua hal, antara lain:
1. Tindakan sosial etimologis
perlaku adalah perilaku yang mempunyai tujuan atau maksud tertentu. Sedangkan
hubungan sosial mengacu pada seluruh aspek masyarakat dan berkaitan dengan
kesejahteraan masyarakat dalam hubungannya degan perilaku sosial atau berkaitan
dengan proses sosial (J. P.Chaplin, 1981).
2. Perilaku sosial ditinjau dari terminologi
Tindakan sosial merupakan upaya untuk mengubah atau mencegah terjadinya
perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan kondisi sosial yang ada pada suatu
masyarakat melalui pendidikan, propaganda, persuasi atau tekanan guna mencapai tujuan
yaang dianggap menguntungkan oleh perencanaan sosial. Menurut Abu Ahmad (1990)
dalam kamus sosiologi menggambarkan tindakan sosial (social action)sebagai perilaku
yang dilakukan oleh individu dalam situasi sosial dan kelompok sebagai suatu tindakan
terorganisir yang bertujuan untuk mengubah aspek perilaku manusia yang dapat dilihat dari
sudut pandang budaya (Pius A.Partanto, 1984).
Menurut Max Weber (1962) dalam Sosiologi: Ilmu Pengetahuan Berparadigma
Ganda, perilaku sosial adalah tindakan seorang individu yang dapat mempengaruhi orang
lain dalam masyarakat. Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi 4 jenis utama, yaitu:
1. Zweckra-tional atau rasional-tujuan, yaitu perilaku manusia yang berwawasan
kebangsaan, proses berfikir rasional, ilmiah, dan ekonomis untuk tujuan yang di
pilihnya.
2. Wertrational atau rasional nilai, yaitu orang-orang yang terlibat dalam nilai
penting dalam keseluruhan kegiatan. Ini mengikuti suatu pola daripada menghitung
dengan cara yang netral. Manusia yang memahami kebenaran jelas menggunakan
prinsip rasional.
3. Tindakan efektif atau emosional yaitu tperilaku yang berada di bawah kendali
perasaan secara langsung. Tindakan seperti ini sangat emosional dan karenanya
tidak rasional.
4. Perilaku budaya manusia, yaitu perilaku moral yang dihasilkan dari perilaku yang
mapan dan penghormatan terhadap hak-hak yang ada.
Keempat jenis aksi sosial ini adalah cara bagi individu untuk memahami tindakan
mereka dan sudah menjadi sifat manusia untuk mencoba mmebuat hidup mereka bermakna.
Maksud dan tujuan perilaku sosial merupakan perubahan penting dalam pranata dan proses
sosial melalui sistem kekuasaan, sumber daya, dan pengambilan keputusan. Pendekatan etika
sosial didasarkan pada gagasan bahwa masyarakat adalah korban ketidaksilan.
Perilaku sosial mengarah pada tujuan, proses, sasaran, dan hasil. Masyarakat
diorganisir melalui kesadaran akan kekuasaan dan tindakan praktis untuk mengubah sistem
kekuasaan sehingga menghormati prinsip-prinsip demokrasi tentang kesetaraan dan keadilan.
Dalam kamus sosiologi, perilaku sosial telah diartikan sebagai perilaku manusia yang
dilakukan individu atau kelompok dalam situasi sosial dan beberapa perilaku mempunyai
tujuan tertentu. Perilaku manusia, yaitu perilaku sosial harus mempunyai tujuan yang dapat
dicapai dengan jelas dan bermakna agar dapat mmeberikan manfaat bagi pelakunya.
Kegiatan sosial dapat dibagi ke dalam beberapa kategori dan dijelaskan sebagai
berikut:
a. Kegiatan Keagamaan
Kegiatan masyarakat dilakukan untuk memenuhi ajaran agama, misalnya dengan
menyebarkan kitab suci dan pamflet keagamaan, gambar dan buku yang berisi tentang
pendidikan agama.
b. Tindakan Sosial Masyarakat
Tindakan sosial yang dilakukan dengan memperhatikan lingkungan sebagai bagaian
dari hubungan sosial di sekolah, rumah sakit dan institusi pada umumnya, lingkungan
sekitar Gereja, dan sebagainya.
c. Tindakan Sosial Individu
Perilaku sosial yang dilakukan oleh situasi sosial individu. Tindakan sosial tersebut
dilakukan oleh individu tanpa pastisipasi orang lain. Jadi, tindakan sosial ini dilakukan
individu pada masyarakat.
d. Kegiatan Sosial Ekonomi
Perilaku sosial individu atau kelompok dalam konteks sosial biasanya bergantung
pada kebutuhan ekonomi.

Kegiatan aksi sosial mempengaruhi kehidupan masyarakat, khususnya korban ketidak


adilan dan korban yang tertimpa bencana. Dampak yang paling besar adalah pada mereka
yang menghadapi bencana dan tidak mendapatkan pertolongan. Dalam pemberian bantuan
tersebut merupakan contoh masyarakat yang sebelumnya mempunyai cukup uang untuk
makan sekali sehari menjadi menjadi dua kali sehari dan pelayanan kesehatan cuma-cuma,
dengan adanya posyandu lansia dan pengobatan cum-cuma atau tidak dipungut biaya
sepeserpun, sehingga dapat mengurangi beban mereka, selain itu juga bisa menciptakan
keharmonisan dalam masyarakat.

B. Penelitian Terdahulu yang Relevan


Penelitian terdahulu yang serupa membahas salah satu contoh juga untuk
perbandingan peneliti dalam menciptakan sebuah penelitian sehingga dapat membantu
penelitian mengenal sudut pandang penelitian yang lain dalam menerapkan suatu
pembahasan yang serupa dengan penelitian lainnya. Penelitian terdahulu juga dapat menjadi
sumber kreativitas dalam mengembangkan penelitian serta adanya penelitian terdahulu dapat
menghindarkan dari plagiarisme dan pengulangan kata.

Berikut dipaparkan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki keterkaitan.


1. - Judul : Strategi Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Rawan Pangan
2. oleh : Ening Ariningsih, Handewi P.S. Rachman
3. isi penelitian : Tulisan ini berisi untuk menganalisis permasalahan kerawanan
pangan rumah tangga dan alternatif strategi penanggulangannya.
Dari penelitian terdahulu yang relevan dengan peneliti memiliki relevansi persamaan
dan perbedaan pada teori dan judul yang digunakan. Penelitian oleh Erning Ariningsih dan
Handewi P.S. Rachman , memiliki kesamaan dalam judulnya yang berisi strategi ketahanan
pangan. Akan tetapi perbedaan ada dalam subjek kajian strategi pembangunan yang
dilakukan, yakni penulis berfokus kepada aksi sosial kepada para masyarakat rentan berupa
memberi makanan secara gratis, sedangkan penelitian oleh Erning Ariningsih dan Handewi
P.S. Rachman berfokus pada menganalisis dan mencari alternatif penanggulangan
permasalahan kerawanan pangan rumah tangga.
C. Metode Penulisan Makalah
Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengumpulkan data sebagai berikut:
1. Data primer
a. Diskusi
Menggunakan metode diskusi dengan anggota kelompok untuk melakukan
pendalaman atau pendekatan terhadap informasi yang ingin diketahui.
b. Studi Pustaka
Menggunakan studi pustaka untuk menghimpun segala informasi yang relevan
dengan topik aksi sosial, terutama melalui media elektronik.
2. Data Sekunder
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh di internet dari situs
website yang membahas seputar aksi sosial masyarakat.
3. Metode dokumentasi
Metode dokumentasi dengan melakukan pengambilan gambar dan video
berdasarkan aksi yang dilakukan dan dianggap perlu dalam lampiran laporan
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Bagaimana meningkatkan inklusivitas ekonomi dalam kerangka strategi


pembangunan nasional, sehingga pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
dapat dicapai dan dampaknya dirasakan oleh semua lapisan masyarakat?
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi merupakan syarat utama dalam mencapai
pembangunan ekonomi inklusif. Pertumbuhan ekonomi mencerminkan aktivitas
ekonomi atau pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat. Perkembangan industri
dan perekonomian tidak lepas dari pengetahuan masyarakat dan kesempatan kerja
diwilayah tersebut. Perekonomian akan meningkat seiring dengan tumbuh dan
berkembangnya. Kesempatan kerja yang luas dapat dengan cepat meningkatkan
produktivitas dan mempengaruhi tingkat pembangunan ekonomi.
Selain itu, pemerintah dapat meningkatkan infrastruktur untuk memfasilitasi
akses terhadap pasar dan kredit, serta mendorong inovasi teknologi untuk
meningkatkan peluang ekonomi di semua lapisan masyarakat. Dengan cara ini,
infrastruktur perekonomian dapat mengukur akses masyarakat luas terhadap
pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga akan fokus pada infrastruktur
sebagai katalis untuk menciptakan kondisi yang mendukug untuk mencapai tujuan
pertumbuhan. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi tidak hanya terfokus pada
pendapatan yang tinggi. Jadi, infrastruktur yang dimaksud adalah katalis yang dapat
memperluas akses seluruh masyarakat untuk mendapatkan manfaat dari pertumbuhan
ekonomi yang kuat.
Pembangunan ekonomi yang inklusif akan mendorong kesetaraan di semua
lapisan masyarakat. Pemerintah dapat memperkuat program bantuan sosial, asuransi
kesehatan, dan dana pensiun untuk melindungi masyarakat dari risiko ekonomi.
Pengentasan kemiskinan merupakan prasyarat bagi pembangunan ekonomi inklusif.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan tingginya tingkat angka
kemiskinan akan membuat pertumbuhan menjadi tidak berkelanjutan.
Dengan menggunakan indikator ini, pemerintah dapat mengevaluasi
keberhasilan strategi pembangunan yang komprehensif. Pertumbuhan ekonomi
inklusif dapat memungkinkan seluruh masyarakat berpartisipasi dan memperoleh
manfaat dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi atas dasar pemerataan ekonomi.
Keanggotaan masyarakat mencakup upaya meningkatkan kesejahteraan sosial,
mengurangi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan melalui berbagai program
bantuan sosial, subsidi, dan pengelolaan sistem keuangan syariah. Aksi sosial juga
berperan dalam mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif, dengan fokus pada
pengentasan kemiskinan, kesetaraan, dan pengembangan jaringan sosial.

B. Bagaimana mengatasi ketimpangan sosial dan ekonomi antar wilayah di negara


ini melalui implementasi kebijakan dan proyek pembangunan nasional yang
berkelanjutan?
Ketimpangan ekonomi merupakan suatu keadaan ketimpangan dalam
masyarakat yang menimbulkan perbedaan mencolok, terutama hal-hal yang berkaitan
dengan perekonomian seperti pendapatan, sekaligus menimbulkan diskriminasi antara
kelas atas dan kelas bawah. Sedangkan kesenjangan sosial berarti kedudukan yang
tidak adil dalam status kedudukan di dalam masyarakat. Ketimpangan sosial dan
ketimpangan ekonomi mempnuyai hubungan yang sangat erat, sehingga dapat
dipahami bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi merupakan gejala yang muncul di
masyarakat akibat perbedaan kemampuan finansial dan status sosial antar masyarakat
yang tinggal disuatu daerah.
Ketimpangan sosial ekonomi tidak terjadi secara kebetulan. Beberapa faktor
yang memengaruhi terjadinya hal tersebut:
1. ketimpangan pendapatan
Ketimpangan pendapatan dapat dipahami sebagai perbedaan pendapatan
yang terlihat mencolok yang terjadi dalam suatu masyarakat. Contohnya seperti
perbedaan antara gaji UMR di kota besar dan daerah di sekitarnya.
2. Kesenjangan akses terhadap pendidikan
Minimya fasilitas umum, seperti jalan dan transportasi membuat kesenjangan
pendidikan sangat nyata. Pemerintah hendaknya memperhatikan fasilitas-fasilitas
utama di daerah terpencil agar masyarakat dapat merasakan keadilan dalam hal
pembangunan.
Ketimpangan sosial dan ekonomi tidak dapat dihilangkan dengan mudah,
namun pemerintah dapat mengurangi atau mencegah peningkatan kesenjangan melalui
cara-cara berikut:
1. mendistribusikan kembali pendapatan
Dengan melakukan redistribusi pendapatan maka tingkat ketimpangan atau
kesenjangan pendapatan dapat dikurangi. Hal ini dapat membantu masyarakat
yang memiliki berpenghasilan rendah untuk meningkatkan perekonomiannya.
2. Meningkatkan akses terhadap pendidikan
Selain pembangunan infrastruktur, dukungan biaya pendidikan seperti KIP
juga harus diberikan agar seluruh masyarakat Indonesia dapat memperoleh
pendidikan yang layak. Dengan demikian, kualitas sumber daya manusia akan
meningkat serta kesenjangan ekonomi dan sosial dapat berurang.
3. Mengembangkan sektor-sektor ekonomi yang mampu mengurangi kesenjangan.
Salah satu contoh sektor ekonomi yang berpotensi mengurangi ketimpangan
adalah sektor pertanian karena Sektor pertanian menyerap banyak tenaga kerja
dan memiliki tingkat ekspor yang tinggi. Pemerintah dapat mendukung sektor ini
dengan mmeberikan subsidi, misalnyadengan mendukung pembelian pupuk,
benih, atau mesin yang mendukung kegiatan pertanian

Ketimpangan sosial dan ekonomi menciptakan perbedaan yang signifikan


dalam distribusi kekayaan, peluang, dan akses terhadap sumber daya di suatu
masyarakat. Dalam konteks strategi pembangunan nasional, ketimpangan ini
merupakan permasalahan serius yang perlu diatasi. Berikut adalah penjelasan
mengenai ketimpangan sosial dan ekonomi dalam strategi pembangunan nasional:
1. Ketimpang Ekonomi
Ketimpangan ekonomi mengacu pada perbedaan pendapatan, kekayaan, dan
akses terhadap pekerjaan dan bisnis di antara berbagai kelompok dalam
masyarakat. Strategi pembangunan nasional harus berupaya mengurangi
kesenjangan ekonomi dengan memperioritaskan kebijakan yang mendistribusikan
pendapatan, perpajakan yang adil, dan mendukung sektor ekonomi yang
mendorong pertumbuhan inklusif.
2. Ketimpangan Sosial
Ketimpangan sosial mengacu pada perbedaan dalam akses terhadap
pendidikan, layanan kesehatan, dan layanan dasar lainnya. Hal ini dapat
menciptakan kesenjangan dalam kemampuan individu untuk berkembang.
Strategi pembangunan nasional harus memperhatikan kesenjangan sosial dengan
meningkatkan akses terhadap layanan pendidikan dan kesehatan, serta
menciptakan kesempatan yang sama bagi seluruh warga negara.
Ketimpangan sosial dan ekonomi dapat menimbulkan keresahan sosial,
ketegangan politik, dan ketidakpuasan sosial masyarakat, sehingga menghambat
pembangunan berkelanjutan. Hal ini dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan karena potensi sumber daya manusia yang tidak dimanfaatkan
dengan baik.
Inklusivitas:
Strategi pembangunan nasional yang sukses harus fokus pada inklusivitas,
yaitu memastikan bahwa semua lapisan masyarakat mempunyai kesempatan yang adil
dan setara untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan. Hal ini dapat mencakup
program pelatihan, dukungan untuk UKM dan kebijakan yang mengurangi
kesenjangan dalam akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan.
Untuk mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi, strategi pembangunan
nasional harus memiliki sistem pemantauan dan evaluasi yang kuat untuk mengukur
kemajuan dan dampak dari kebijakan yang diterapkan. Data yang akurat dan relevan
sangat penting untuk merancang kebijakan yang efektif. Untuk mencapai
pembangunan nasional yang berkelanjutan, penting bagi pemerintah untuk
memprioritaskan pengurangan kesenjangan sosial dan ekonomi sebagai bagian integral
dari strategi pembangunan mereka.

C. Bagaimana meningkatkan daya saing industri nasional di pasar global melalui


inovasi dan peningkatan kualitas produk?
Dalam merancang strategi pembangunan, perlu adanya langkah-langkah yang
spesifik untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Ada beberapa hal yang dapat
diperhatikan dan lakukan sebagai berikut.

1. Meningkatkan daya saing dengan menggunakan inovasi dari teknologi yang ada
Era saat ini berkembang begitu pesat, memberikan peluang bagi para produsen
produk untuk memanfaatkan inovasi teknologi yang telah muncul. Peluang ini dapat
memnimbulkan ksenjangan dalam upaya peningkatan daya saing di pasar global yang
dapat dicapai dengan berbagai cara. Pemanfaatan teknologi ini dapat diterapkan oleh
semua kalangan produsen produk, baik usaha perintis, berskala kecil, menengah,
maupun besar. Dengan langkah ini diharapkan produk yang diciptakan mampu
bersaing di kancah internasional.
Hal pertama yang dapat dilakukan adalah dengan langkah menyebarkan
informasi produk melalui media online yang telah ada. Salah satu cara yang biisa
dilakukan yaitu dengan menggunakan jejaring sosial atau membuat laman website
bisnis. Langkah ini dimaksudkan sebagai sarana promosi, karena mengingat semua hal
telah beralih secara online. Melalui fase ini, suatu usaha tidak hanya mempromosikan
satu produknya saja, tetapi juga secara tidak langsung juga membangun merek yang
diusungnya, tergantung pada konsep yang dianut, inovasi yang ditawarkan, ciri khas
yang ditonjolkan, dan sebagainya. Dengan pengenalan ini, akan dapat dimungkin
untuk manrik minat konsumen yang tidak terjangkau dengan promosi yang dilakukan
secara langsung, terutama di berbagai negara.
Selain itu, pemanfaatan yang selanjutnya adalah dengan memperhatikan upaya
efisen dan efektif dalam pembuatan suatu produk melalui pengadaan alat dan mesin.
Seiring berjalannya waktu, segala sesuatu menjadi lebih mudah bagi manusia berkat
adanya berbagai alat dan mesin yang kompleks. Penggunaan alat dan mesin akan
menciptakan mekanisme produksi yang lebih cepat untuk memenuhi permintaan yang
tinggi. Produksi juga akan menjaga kualitas yang sama pada setiap produk yang
dihasilkan.

2. Menegaskan tindakan hukum untuk melindungi ide dan inovasi baru suatu usaha
Inovasi dan ide yang dikembangkan suatu perusahaan, kemudian akan
dituangkan ke dalam bentuk berupa merek. Merek merupakan identitas yang
menjadi suatu ciri tersendiri jika dibandingkan dengan merek lainnya. Banyak
sekali kejadian yang berkaitan dengan kepemilikan merek, inovasi, dan ide yang
menjadi ciri khas suatu usaha. Oleh karena itu, diperlukan penguatan untuk
menjaga faktor-faktor tersebut agar inovasi dapat terus berkembang dan dapat
menciptakan persaingan pasar yang sehat. Dengan adanya perlindungan hak paten
yang dimiliki perusahaan, diharapkan dapat mendorong perusahaan lain untuk
menciptakan inovasi-inovasi baru dan produk-produk baru yang dibutuhkan
konsumen seiring dengan permintaan yang terus meningkat dengan perubahan
zaman.
Di dalam negeri, Indonesia telah mengatur peraturan mengenai merek yang
sebagaiman tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2016, sedangkan dalam
kancah internasional, WTO telah menetapkan TRIPS atau Trade Related Aspects of
Intellectual Property Rights. Maish banyak masyarakat yang mengabaikan peraturan
ini. Oleh karena itu, pelaku bisnis untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan
seperti pemalsuan merek dengan mendaftarkan merek atau produknya, serta
memantaunya secara berkala.

3. Meneliti dan Mengembangkan Produk Baru serta menyempurnakan Produk yang


Sudah Ada
Pengembangan produk merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
melakukan perubahan terhadap produk yang sudah ada sebelumnya. Selaama
proses ini, perusahaan berusaha mencari inovasi untuk meningkatkan nilai dari
produk yang sudah ada dan mengubahnya menjadi bentuk yang lebih baik.
Dengan mengembangkan produk, perusahaan menunjukkan bahwa mereka
memahami kebutuhan dan keinginan pasar terkait produk tersebut. Dengan kata
lain, perusahaan berupaya untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas
produk sehingga dapat memenuhi ekspektasi pelanggan terhadap produk.

4. Memastikan Produk yang Dihasilkan Sesuai Dengan Daya Saing Berskala Global
yang Memenuhi Kriteria Kualitas Internasional
Perusahaan multinasional yang beroprerasi di pasar global akan lebih
kompetitif jika mampu menghasilkan produk yang berfungsi, dapat diandalkan,
dan murah, menurut Leviticus (1983). Untuk memastikan produk yang
dihasilkan sesuai dengan daya saing berskala global dan memenuhi kriteria
kualitas internasional bisa dengan diterapkannya strategi untuk
mengadaptasi produk (adaptasi produk).

Di sini, perusahaan berusaha membuat produk dalam negeri dengan


kondisi dan preferensi pasar di luar negeri. Selain itu, ada strategi pencarian
lanjutan. Sebagai bagian dari strategi ini, perusahaan mengembangkan produk
baru untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional.
5. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang Terdidik dan Terampil dengan
Pengadaan Pendidikan dan Pelatihan yang Mendukung Pengembangan Industri yang
Inovatif
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pendidikan yang terarah dan terstruktur
mampu meningkatkan keterampilan dan meningkatkan produktivitas siswa
untuk menggali potensi dan pengetahuan terkait perekonomian. Pendidikan
dapat membantu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
berkompeten, dan berdaya saing tinggi dan mampu mengisi berbagai sektor
perekonomian. Selain pendidikan, pelatihan adalah cara lain untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan pelatihan yang
sesuai dengan kebutuhan pasar, dapat menghasilkan tenaga kerja yang
berkualitas dan berdaya saing tinggi di berbagai sektor, baik itu sektor
perkebunan, peternakan, konstruksi, terutama pada sektor industri. Industri
yang akan dikembangkan adalah industri yang inovatif. Industri inovasi adalah
industri yang menghasilkan barang atau jasa yang menggunakan kreativitas,
bakat dan potensi barang atau jasa yang dihasilkan dengan tujuan untuk
memperluas kesempatan kerja, meningkatkan kualitas hidup, dan
membantu perekonomian negara.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan aksi sosial yang kami lakukan dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
Dengan berbagi makanan kepada orang disekitar kita merupakan anjuran yang sangat
ditekankan. Berbagi dapat meningkatkan rasa kepedulian terhadap situasi sosial disekitarmu.
Kita bisa mengetahui bahwa masih banyak orang yang nasibnya kurang beruntung dari kita.
Sekecil apapun yang kita berikan, mereka akan senang dan selalu mengingatnya.
Pertumbuhan ekonomi inklusif dapat memungkinkan seluruh anggota berpartisipasi
dan memperoleh manfaat dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi atas dasar kesetaraan
ekonomi. Aksi sosial melibatkan upaya dalam peningkatan kesejahteraan sosial, mengurangi
kemiskinan, dan memperbaiki ketimpangan melalui berbagai program bantuan sosial, subsidi,
dan pengelolaan sistem keuangan syariah. aksi sosial juga memiliki peran dalam tercapainya
pertumbuhan ekonomi secara inklusif, dengan fokus pada pengentasan kemiskinan,
pemerataan, dan peningkatan jaringan sosial. Ketimpangan sosial dan ekonomi merupakan
gejala yang muncul dalam masyarakat akibat adanya perbedaan kemampuan finansial dan
status sosial di antara penduduk di suatu wilayah.
Melalui pemenuhan kebutuhan pangan, pemerataan akses, mengurangi limbah pangan,
serta meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat, aksi sosial berbagi makanan
dapat memberikan kontribusi yang penting dalam strategi pembangunan nasional. Tujuannya
adalah menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, adil, dan berkelanjutan di mana
kebutuhan pangan semua individu terpenuhi dengan baik.

B. Saran
Berdasarkan aksi yang kita lakukan, ada beberapa saran yang dapat kita perhatikan :
1. Lebih meningkatkan kembali kesadaran mengenai kepedulian masyarakat dengan
melakukan aksi sosial lainnya.
2. DIharapkan bisa bekerja sama dengan berbagai pihak agar bisa membantu masyarakat
lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

bappenas.go.id, indeks pembangunan ekonomi eksklusif, Indikator, Konsep, Definisi, dan


Perhitungan, 2018 (9 Oktober 2023) , https://inklusif.bappenas.go.id/indeks
bappenas.go.id, pertumbuhan ekonomi inklusif, Mengentaskan Kemiskinan dan Ketimpangan
Di Indonesia, 2018 (9 Oktober 2023),
lipi.go.id, membangun perekonomian Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan, (9 Oktober
2023)
penabulufoundation.org, pembangunan inklusif, 2015 (9 Oktober 2023),
https://penabulufoundation.org/pembangunan-inklusif/
ejurnalunsam.id, strategi inovasi pada industri kreatif digital, upaya memperoleh
keunggulan bersaing pada era revolusi industri 4.0, Desember 2019 (12 Oktober
2023.
ejournal.id, perlindungan hukum bagi pemegang merek pada pembangunan ekonomi kreatif,
6 September 2023 (12 Oktober 2023).
David, F. R., (2017). Strategic management: Concepts and cases: A Competitive Advantage
Approach, Pearson Education Limited
Rambe, D. N. S., & Aslami, N. (2021). Analisis Strategi Pemasaran Dalam Pasar Global. El-
Mujtama: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1.
ejournal.goacademica, masa depan pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM),
perspektif jaringan perusahaan dan kebijaksanaan, 2020 (12 Oktober 2023),
researchget.net, strategi pengembangan pembiayaan usaha mikro kecil dan menengah
(UMKM) di Indonesia, Agustus 2017 (12 Oktober 2023),
https://www.researchgate.net/profile/Fika
Fitriasari, 2017, Strategi Pembangunan Pembiyaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM)
Bunga, Edelweis dkk. 2023 JUPIMAN : Menganalisis Penyebab, Konsekuensi dan Solusi
Potret Ketimpangan Ekonomi. Surabaya : Universitas 17 Agustus
Al, Bakhtiar. 2018. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ketimpangan
Pendapatan Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Malang : Universitas Brawijaya
https://m-edukasi.kemendikbud.go.id
Syafrina, Syari dkk. 2015. Peranan Sektor Pertanian dalam Mengurangi Ketimpangan
Pendapatan Antar Daerah di Provinsi Sumatera Utara
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai