Anda di halaman 1dari 2

َ ُ َ َّ ُ َ َ

najis, maka shalat dalam keadaan seperti �َ‫لصال ِة َو ْه أ ْب َن ُاء َس ْب ِع ِس ِن ي ن‬ �‫ُم ُروا أ ْوال َد ْك ِب‬ K u n j u n g i We b I s l a m
itu, dan shalatnya tidak perlu diulangi.
ُ َ ْ ‫َ ضْ ُ ُ ْ َ َ ْ َ َ ُ ْ َ ْ َ ُ َ ش‬
Inilah pendapat ulama Hanafiyyah, salah ‫� ِس ِن ي نَ� َوف ِّرقوا‬ ِ ‫ا� بوه عل ي�ا وه أبناء ع‬ ِ ‫و‬
َ ْ �‫َب ْي نَ ُ� ْم ِ ف‬
satu pendapat Hambali, pendapat Ibnu
Qudamah, Ibnu Taimiyyah, Ibnu Baz,
dan Ibnu ‘Utsaimin.
‫ال َض ِاج ِع‬
Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat Safinatun Najah 24
2. Jika mendapati najis pada badan atau “Perintahkan anak-anak kalian untuk
mengerjakan shalat ketika mereka berumur Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc. Oleh: Syaikh Salim bin Sumair Al-
pakaian ketika shalat, maka hendaklah
tujuh tahun. Pukul mereka jika tidak
Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan Hadhrami Asy-Syafi’i
najis tersebut dihilangkan tanpa tersisa, Pengasuh Rumaysho.Com
maka shalatnya tetap sah. Seperti ini mengerjakannya ketika mereka berumur
adalah ijmak sebagaimana dinukil oleh sepuluh tahun. Pisahkanlah tempat-tempat
Imam Nawawi dan Ibnu Hajar. tidur mereka“. (HR. Abu Daud, no. 495. Al- Safinatun Najah
Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits
3. Jika seseorang shalat terkena najis
dalam keadaan lupa, tidak tahu, maka
shalatnya sah dan tidak perlu diulang.
ini sahih).
Semoga Allah beri taufik dan hidayah. Insya
Syarat Shalat: Bersuci dari
Inilah pendapat Imam Ahmad dalam
salah satu riwayat, pendapat Imam Syafi’i
Allah masih berlanjut ke syarat shalat lainnya.
Hadats dan Najis
yang qadim, dipilih oleh Ibnul Mundzir,
Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnul Referensi: [Syarat Shalat]
Qayyim, Ibnu Baz, dan Ibnu ‘Utsaimin. 1. Al-Mu’tamad fii Al-Fiqh Asy-Syafi’i.
ٌ َ َ َّ ُ ْ ُ ُ‫ش‬
Cetakan kelima, Tahun 1436 H. Prof.
Dr. Muhammad Az-Zuhaily. Penerbit :‫الصال ِة ث َ�ا ِن َية‬ ‫�وط‬
Keenam: Umur anak Darul Qalam.
diajak shalat َ َْ ُ َ َ َ
Dalam Mulakhash Fiqh Al-‘Ibaadaat
2. Mulakhash Fiqh Al-‘Ibaadaat. Cetakan .�‫ال َدث ْ ي ِن‬ ‫ طارة‬-1
kedua, Tahun 1438 H. Musyrif: Syaikh
(hlm. 178) dijelaskan bahwa sepakat ulama ‘Alawi bin ‘Abdul Qadir As-Saqqaf.
َ َ ْ َ َ َ ْ َ ْ َّ ْ ‫َّ َ َ ُ َ َّ َ َ ف‬
madzhab, jika anak telah mencapai tujuh
tahun sudah dilatih untuk shalat dan jika
Penerbit Ad-Durar As-Saniyyah. .‫الك ِن‬ ‫ الطهارة ع ِن النجاس ِة ِ ي� الثو ِب والبد ِن و‬-2‫َو‬
sudah menginjak sepuluh tahun boleh 3. Nail Ar-Rajaa’ bi Syarh Safinah An-
ْ
.‫ َس تْ ُ� ال َع ْو َر ِة‬-3‫َو‬
dikerasi. Najah. Cetakan pertama, Tahun 1439 H.
As-Sayyid Ahmad bin ‘Umar Asy-Syatiri
Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya Al-‘Alawi At-Tarimi Al-Hadrami Asy-
dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau َ ْ ُ ْ
.‫ ْاس ِتق َبال ال ِق ْب ةِل‬-4‫َو‬
Syafi’i. Penerbit Darul Minhaj.
meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
ْ ْ ُ ُ
.‫ ُدخ ْول ال َوق ِت‬-5‫َو‬
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-
َ ْ ْ
Quran dan Hadits Nabi g .‫ ال ِع ُل ِبف ْر ِض َّي ِت َ�ا‬-6‫َو‬
CV. Rumaysho
ً َّ ُ َ ‫َ َ ْ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ً ْ ُ ُ ْ ض‬
.‫ أن ال يعت ِقد فرضا ِمن فرو ِ�ا سنة‬-7‫و‬
Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan
Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872.
Informasi: Website:
085200171222 Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com
َ ُْ ُ َ ْ
.‫ال ْب ِطال ِت‬ ‫ اج ِتناب‬-8‫َو‬ “Allah tidaklah menerima shalat salah seorang pula oleh Imam Bukhari, Ibnu Hazm, Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi

* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
di antara kalian ketika ia berhadats sampai Imam Nawawi, Ibnu Taimiyyah, Ibnu shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
ia berwudhu.” (HR. Bukhari, no. 6954 dan ‘Utsaimin, dan fatwa Al-Lajnah Ad-
Fasal: Syarat shalat ada 8, yaitu [1] suci
َ َ َ َ ُ َ َ ْ َ
dari dua hadats (besar dan kecil), [2] suci
dari najis pada pakaian, badan, dan tempat,
Muslim, no. 225) Daimah (komisi fatwa KSA).
‫ وإذا‬،‫ ف َد ِ يع الصَّلة‬،‫احل ْي َضة‬ ‫ِإذا أق َبل ِت‬
ِّ َ َ َّ ْ َ
‫ فاغ ِس ِ يل َع ْن ِك الدم‬،‫ْأد َ ب َ� ْت‬
As-Sayyid Ahmad bin ‘Umar Asy-Syatiri
[3] menutup aurat, [4] menghadap qiblat,
[5] masuk waktu, [6] mengetahui fardhu
Al-‘Alawi At-Tarimi Al-Hadrami Asy-
Keempat: Suci dari najis .‫وص يل‬
Syafi’i rahimahullah mengatakan, “Orang
shalat, [7] tidak meyakini fardhu shalat yang melaksanakan shalat harus suci dari
pada pakaian, badan, dan
tempat “Jika datang haidh, maka tinggalkanlah shalat.
sebagai sunnah, dan [8] menjauhi pembatal- hadats kecil maupun hadats besar dengan Namun jika sudah selesai, mandilah dengan
pembatalnya. menggunakan air atau debu (dengan syarat Suci dari najis pada badan, pakaian, dan membersihkan bekas darah lalu shalat.” (HR.
tertentu). Tidak sah shalat yang dilakukan tempat shalat adalah syarat sahnya shalat. Bukhari, no. 226 dan Muslim, no. 333)
dengan tidak bersuci padahal terdapat air Hal ini berdasarkan pendapat jumhur ulama,
Catatan Dalil atau debu. Jika ia sengaja tidak bersuci dengan termasuk di dalamnya ulama Syafi’iyyah. Lihat Dalil yang menunjukkan harus membersihkan
tempat shalat dari najis adalah hadits Arab
Pertama: Syarat Wajib salah satunya padahal dalam keadaan tahu, Mulakhash Fiqh Al-‘Ibaadaat, hlm. 179.
Badui ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
Shalat ia dihukumi berdosa. Jika ia lupa, ia diberi
Dalil yang menunjukkan perintah harus sallam menyuruh menyiram air pada bekas
ganjaran atas niatannya. Adapun jika ada
Syarat wajib shalat ada enam: (1) Islam, (2) bersuci dari najis adalah empat dalil berikut. kencingnya di masjid, beliau bersabda,
yang tidak bisa bersuci dengan air atau debu,
baligh, (3) berakal, (4) bersih dari haidh dan Pertama, firman Allah Ta’ala,
maka ia shalat demi memenuhi kewajiban dan
‫ماء‬ ‫علي ِه ً ب‬
ٍ ‫ذنو� من‬ ْ ‫صبوا‬
ُّ
nifas, (5) telah sampainya dakwah, (6) selamat
untuk menghormati waktu. Namun shalat
َ َ َ
‫َوِث َي َابك فط ِّه ْر‬
panca indera. Lihat Nail Ar-Rajaa’ bi Syarh
yang dilakukan dalam keadaan tersebut, tetap
Safinah An-Najah, hlm. 207.
diulang.” (Nail Ar-Rajaa’ bi Syarh Safinah An- “Siramkanlah sewadah air pada bekas
Empat pertama dari syarat wajib shalat di atas Najah, hlm. 207). “Dan pakaianmu bersihkanlah.” (QS. Al- kencingnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
disepakati oleh para ulama. Lihat Mulakhash Mudatstsir: 4) As-Sayyid Ahmad bin ‘Umar menjelaskan,
Fiqh Al-‘Ibaadaat, hlm. 177-178.
Ketiga: Catatan tentang Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata bahwa Nabi “Bersuci dari najis maksudnya adalah
hal hal
2 3
shalat dalam keadaan shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati membersihkan najis yang tidak dimaafkan
Kedua: Suci dari hadats berhadats salah satu sudut kota Madinah atau Makkah, yang ada pada pakaian orang yang shalat dan
besar dan hadats kecil lalu beliau mendengar suara dua orang yang semacamnya, termasuk juga yang dibawa,
1. Siapa yang shalat dalam keadaan lupa
sedang diazab di kubur. Beliau pun bersabda, atau menempel dengan sesuatu yang dibawa.
Suci dari hadats besar dan kecil merupakan atau tidak tahu kalau ia masih dalam Begitu pula yang dimaksud adalah bersuci dari
َ َ َ َ ‫ف‬ َّ َّ
‫ كن‬،‫ َبل‬،�ٍ ‫ َو َما ُي َعذ َ ب� ِن ِ ي� ك ِب ي‬،‫ُي َعذ َ ب� ِن‬
syarat sahnya shalat, ada nukilan ijmak ulama keadaan berhadats, maka shalatnya najis yang ada pada badan, termasuk yang ada
dalam hal ini seperti dinyatakan oleh Ibnul wajib diulangi. Hal ini disepakati oleh dalam bagian dalam mata, mulut, dan hidung.
َ‫َ َ آ‬ َ ُ َ
‫ َوكن الخ ُر‬،‫أ َح ُد َها ال َي ْس َت تِ ُ� ِم ْن َب ْو ِ ِل‬
Mundzir, Ibnu Hazm, Ibnu Baththal, Imam para ulama sebagaimana ada ijmak yang Begitu pula tempat yang digunakan untuk
Nawawi, dan Al-‘Iraqi. Lihat Mulakhash Fiqh dinyatakan oleh Ibnu ‘Abdil Barr, Imam shalat harus suci karena bertemu langsung

‫� ِب� َّلن ِم َيم ِة‬


Al-‘Ibaadaat, hlm. 179. Nawawi, Ibnu Taimiyyah, dan Ibnu
‫َْ ش‬ dengan badan dan sesuatu yang dibawa.”
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
Rajab.
‫ي� ِ ي‬ (Nail Ar-Rajaa’ bi Syarh Safinah An-Najah,
hlm. 207).
berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi 2. Siapa yang tidak mendapati air, juga
wa sallambersabda, tidak mendapati debu karena ada uzur “Mereka berdua disiksa. Mereka menganggap
bahwa itu bukan perkara besar, namun
َ َ َ ُ َ َ ُ َّ ‫ال َي ْق َب ُل‬
yang teranggap (seperti karena ditawan
‫الل َصالة أ َحـ ِـد ْك إذا أ ْح َدث‬ atau sakit), maka ia shalat sesuai sesungguhnya itu perkara besar. Orang yang Kelima: Catatan tentang
pertama disiksa karena tidak menutupi diri bersuci dari najis untuk
َ kondisinya, dan shalatnya tidak perlu
shalat
‫َح تَّ� َي َت َو َّضأ‬ diulang. Inilah pendapat dalam madzhab ketika kencing. Adapun orang yang kedua
Hambali, pendapat ulama Malikiyyah, disiksa karena suka mengadu domba.” (HR.
1. Jika tidak mampu atau ada bahaya
salah satu pendapat Syafi’iyyah, dipilih Bukhari, no. 216 dan Muslim, no. 292).
sehingga tidak bisa menghilangkan

Anda mungkin juga menyukai