Anda di halaman 1dari 2

Rutin Kamis Sore @ Masjid Pogung Dalangan

yang baik), yaitu saat menggunakan pakaian,mengenakannya sebagai mode (penampilan)


celana, sepatu, masuk masjid, bersiwak, dan ada yang bermaksud memanfaatkannya
bercelak, memotong kuku, memendekkan untuk tujuan yang lain. Dan telah shahih
kumis, menyisir rambut, mencabut bulu dari Nabi g bahwa beliau menggunakan
ketiak, mencukur rambut, memberi salam cincin di tangan kanan dan kadang di tangan
dalam shalat, mencuci anggota wudhu, keluarkiri pula. Para ulama akhirnya berselisih Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat Buletin Edisi #03
kamar mandi, makan, minum, bersalaman, manakah di antara keduanya yang terbaik.
Oleh: Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, S.T., M.Sc. Terbit: Kamis Sore,
mengusap hajar Aswad, atau perkara baik Yang paling bagus dalam menyikapi hal ini
Pimpinan Pesantren Darush Sholihin dan 11 Dzulqa’dah 1438 H,
semisal itu, maka disunnahkan mendahulukan sebagaimana dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Pengasuh Rumaysho.Com 03-08-2017
yang kanan. Sedangkan kebalikan dari hal Hajar ketika ia mengatakan, “ Yang tepat,
tadi seperti masuk kamar mandi, keluar darihal ini tergantung tujuan menggunakannya.
masjid, membuang ingus, istinja’ (cebok), Jika tujuan menggunakannya adalah untuk # Mutiara Hadits Riyadhus Sholihin
melepas baju, celana dan sepatu, dan semisal
penampilan, kanan lebih afdhal. Jika Kitab Al-Adzkar, Bab Keutamaan Dzikir dan Dorongan untuk Berdzikir
itu disunnahkan mendahulukan yang kiri. Initujuannya untuk memakai sebagaimana

Dzikir Ringan Namun


semua dikarenakan mulianya bagian kanan cincin, maka yang kiri lebih tepat karena
dari yang kiri. Wallahu a’lam. Para ulama pun
cincin itu seperti suatu ikatan. Dan tujuan
sepakat bahwa mendahulukan yang kanan ini pun bisa dicapai jika diletakkan di
dari yang kiri ketika membasuh tangan dan tangan kanan.” (Fath Al-Bari, 10: 327).
kaki saat wudhu adalah sunnah. Jika seseorang
luput dari mendahulukan yang kanan, maka
Oleh karenanya, jika tujuan menggunakan
jam untuk mengenali waktu, maka lebih
Berat di Timbangan
ia luput dari keutamaan, namun wudhunya afdhal di tangan kiri. Jika maksudnya untuk (Hadits no. 1408) Dari Abu Hurairah h, 2. Penetapan sifat cinta (mahabbah) bagi
tetap sah.” (Syarh Shahih Muslim, 3: 143). penampilan -sebagaimana maksud seperti ia berkata bahwa Rasulullah g bersabda, Allah.
َ َ ّ َ َ َ ََ
‫ ث ِقيل َت ِان‬، ‫ك َت ِان خ ِفيف َت ِان َعل ِالل َس ِان‬
ini ditemukan pada banyak wanita-, maka 3. Adanya mizan (timbangan) dan
Syaikh ‘Abdurrahman As-Sa’di r berkata,
“Disunnahkan mendahulukan yang kanan
afdhalnya adalah di tangan kanan. Wallahu
ِ
amalan manusia akan ditimbang pada
a’lam.”
َ َ ْ ُ َ ْ َّ َ َ َ َ َ‫ف ْ ز‬ hari kiamat.
saat memakai dan yang kiri saat melepas.”
Semoga bermanfaat. ‫ح ِبيبت ِان ِإلالرح ِنسبحان‬،‫ِ� ِال ي� ِان‬
(Syarh ‘Umdah Al-Ahkam, hlm. 52).
ْ َّ َ َ ْ ُ 4. Amalan itu punya berat dalam
َّ
Syaikh Prof. Dr. Syaikh Sa’ad bin Turkiy Referensi: (1) Al-Minhaj Syarh Shahih Muslim. Yahya
bin Syarf An-Nawawi. Penerbit Dar Ibnu Hazm. (2) ِ ‫ سبحان‬، ‫الل َ ِبو َ� ْم ِد ِه‬
�ِ ‫الل ال َع ِظ ي‬ timbangan. Bisa jadi yang ditimbang
ِ
adalah amalan itu sendiri yang
Al-Khatslan ditanya, “Manakah yang lebih Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhari. Ibnu Hajar
“Dua kalimat yang ringan di lisan, dibentuk lalu ditimbang, bisa jadi
afdhol, menggunakan jam tangan di tangan Al-Asqalani. Penerbit Dar Thiybah. (3) Syarh Manhaj
As-Salikin. Dr. Sulaiman bin ‘Abdillah Al-Qushair. namun berat dalam timbangan (amalan) pula catatan amalan, atau bisa pula
kanan ataukah kiri?” Penerbit Maktabah Dar Al-Minhaj. hlm. 32-34. (4)
dan dicintai oleh Ar-Rahman, yaitu kedua-duanya.
Syarh ‘Umdah Al-Ahkam. Syaikh ‘Abdurrahman bin
Syaikh Al-Khatslan hafizahullah menjawab, Nashir As-Sa’di. Penerbit Darut Tauhid. (5) http://www. subhanallahi wa bihamdih, subhanallahil 5. Besarnya kasih sayang Allah karena
“ Yang nampak, jam tangan (arloji) berfungsi saad-alkthlan.com/text-821 ‘azhim (Maha Suci Allah, segala pujian amalan yang ringan dibalas dengan
sebagaimana cincin. Ada yang bermaksud untuk-Nya. Maha Suci Allah Yang Maha balasan yang banyak.
Mulia).” (HR. Bukhari, no. 6682 dan 6. Kita didorong untuk membiasakan
* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Muslim, no. 2694) dzikir ini karena begitu ringan di
Al-Quran dan Hadits Nabi g lisan.
Penjelasan:
7. Imam Bukhari sangatlah cerdas. Kitab
1. Boleh menggunakan kalimat bersajak
CV. Rumaysho shahihnya, ia awali dengan hadits niat
Pesantren Darush Sholihin, Dusun Warak, RT. 08, RW. 02, Desa Girisekar, Kecamatan selama tidak menyusah-nyusahkan
Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, 55872. yang menuntut kita untuk ikhlas
diri.
dalam beramal. Sedangkan penutup
Informasi: Website:
085200171222 Rumaysho.Com | RemajaIslam.Com | Ruwaifi.Com
kitab shahihnya, beliau tutup dengan Referensi: (1) Bahjah An-Nazhirin Syarh Riyadh Ash- (HR. Tirmidzi, no. 606; Ibnu Abu Thahir mengatakan bahwa

* Peringatan: Harap buletin ini disimpan di tempat yang layak karena berisi ayat Al-Quran dan Hadits Nabi g
Shalihin. Syaikh Salim bin ‘Ied Al-Hilali. Penerbit Dar
hadits ini untuk menunjukkan bahwa Ibnul Jauzi. 2:445. (2) Alfawaid Al-Mustambatoh min Majah, no. 297. Al-Hafizh Abu sanad hadits ini shahih)
penutup kehidupan adalah dengan Ahadits Kitab At-Tauhid min Kitab At-Tajrid Ash-Sharih. Thahir mengatakan bahwa sanad
Syaikh ‘A bdurrahman bin Nashir Al-Barrak. (berupa
6. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
dzikir pada Allah. Ini menunjukkan hadits ini dha’if. Dalam ta’ liq
makalah daurah saat penulis belajar di Riyadh-KSA. ketika keluar kamar mandi membaca
akan baiknya akhir amalan. Kita Diterjemahkan oleh penulis dalam buku Sembilan Mutiara Misykah Al-Mashabih, Syaikh Al-
‘Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘annil
juga memohon pada Allah husnul Faedah, Penerbit Rumaysho). Albani menyatakan hadits ini shahih
adza wa ‘aafani’.” (HR. Ibnu Majah,
khotimah, akhir hidup yang baik. lighairihi). Kalimat “Allahumma
no. 301. Al-Bushiri menyatakan
inni a’udzu bika minal khubutsi wal
bahwa sanad hadits ini dha’if. Di
khobaits” berasal dari hadits riwayat
dalam hadits ini terdapat Isma’il bin
# Fikih Manhajus Salikin karya Syaikh Bukhari (no. 142) dan Muslim (no.
Muslim Al-Makki, yang dinyatakan
375).
‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di 3. Kata al-khubutsi (‫البث‬ ‫ ) خ‬bisa dibaca
dha’if. Hadits ini punya syahid
atau penguat dari Ibnu As-Sunni,
Kitab Ath-Thaharah (Bersuci) al-khubutsi (ba’ didhommah) dan al- namun juga dha’if. Kesimpulannya,
khubtsi (ba’ disukun). Al-Qadhi ‘Iyadh Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan
Adab Buang Hajat menyatakan lebih banyak riwayat
membacanya dengan sukun menjadi
bahwa sanad hadits ini dha’if). Jadi,
cukup keluar kamar mandi membaca
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As- menghilangkan dariku penyakit dan ‘al-khubtsi’. Al-khubutsi adalah bentuk “Ghufronaka”.
Sa’di r mengatakan: memberiku kesehatan].” plural dari al-khabits. Al-khabaits
7. Mengenai adab “bersandar pada kaki
adalah bentuk plural dari al-khabitsah.
“Disunnahkan ketika memasuki tempat 5. Bersandar pada kaki kiri ketika duduk kiri ketika duduk dan menegakkan
Maksud kalimat ini adalah setan laki-
buang hajat melakukan hal-hal sebagai dan menegakkan kaki kanan. kaki kanan”, ini berdasarkan hadits
laki dan setan perempuan. Lihat
berikut: dari Suraqah bin Malik, dikeluarkan
6. Menutup diri dengan berada di balik penjelasan Imam Nawawi dalam
hal hal oleh Al-Baihaqi. Ibnu Hajar berkata
1. Mendahulukan kaki yang kiri ketika tembok atau lainnya dan menjauh 2 3 Syarh Shahih Muslim, 4:66.
dalam At-Talkhish (1:107), Al-
masuk. dari pandangan orang ketika berada 4. Keluar kamar mandi dengan kaki Hazimi menyatakan bahwa dalam
di tempat terbuka.” kanan, hal ini berdasarkan keumuman sanadnya terdapat perawi yang tidak
2. Membaca, “Bismillah, Allahumma
inni ‘audzu bika minal khubutsi wal Penjelasan: hadits ‘Aisyah, “Rasulullah g sangat dikenal. Kesimpulannya, haditsnya
khobaits. [Dengan menyebut nama menyukai mendahulukan yang kanan dha’if sehingga tidak perlu diamalkan.
Allah, Ya Allah, sesungguhnya aku 1. Masuk kamar mandi dengan ketika memakai sandal, ketika menyisir
mendahulukan kaki yang kiri karena 8. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam saat
berlindung kepada-Mu dari setan-setan rambut dan ketika bersuci, juga dalam
masuk kamar mandi dimaksudkan buang hajat menyukai menutupi diri
lelaki dan setan-setan perempuan].” setiap perkara (yang baik-baik).” (HR.
untuk perkara yang kotor. dengan menggunakan hadaf (berada
Bukhari, no. 186 dan Muslim, no.
3. Keluar dengan mendahulukan kaki di balik tanah yang tinggi) atau haisy
2. Masuk kamar mandi disunnahkan 268).
yang kanan. nakhel (pohon kurma yang dapat
membaca “bismillah, Allahumma 5. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menutupi.” (HR. Muslim, no. 342).
4. Membaca ketika keluar dari inni a’udzu bika minal khubutsi ketika keluar dari tempat buang hajat,
tempat buang hajat, “Ghufronaka. wal khobaits”. Kalimat “bismillah” beliau membaca, ‘Ghufronaka’ (Aku Kaedah Mendahulukan
Alhamdulillahilladzi adzhaba ‘annil berasal dari hadits ‘Ali di mana Nabi yang Kanan
memohon ampunan-Mu, Ya Allah).’”
adza wa ‘aafani. [Aku memohon g bersabda, “Penghalang antara (HR. Tirmidzi, no. 7; Abu Daud, no. I m a m N a w a w i r m e n g a t a k a n ,
ampunan kepada-Mu, Ya Allah. pandangan jin dan aurat Bani Adam 30; Ibnu Majah, no. 300. Al-Hafizh “Mendahulukan yang kanan adalah ketika
Segala puji bagi Allah yang telah adalah jika ia masuk tempat buang melakukan sesuatu yang mulia (pekerjaan
hajat dengan membaca ‘bismillah’.”

Anda mungkin juga menyukai