LAPORAN ANALISA TERHADAP PERUSAHAAN YANG

BEREVOLUSI KE DALAM E-BISNIS

DISUSUN OLEH :

RENATA ELFRIN S. WAU 19210504

Dosen: Nining Suryani, M.Kom

Program Studi Sistem Informasi

Fakultas Teknik dan Informatika Universitas Bina Sarana Informatika

Jakarta 2023
 BAB I
PENDAULUAN

1.1 Latar Belakang

Revolutsi e-bisnis telah membawa perubahan mendalam dalam cara perusahaan

menjalankan operasi mereka, berinteraksi dengan pelanggan, dan melakukan transaksi bisnis.
Ini telah mempengaruhi berbagai aspek dalam dunia bisnis. Perusahaan-perusahaan bergerak
dari model bisnis konvensional ke model yang lebih terdigitalisasi. Ini melibatkan penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan efisiensi operasional,
mengoptimalkan proses bisnis, dan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan.

Peningkatan Aksesibilitas dan Jangkauan, E-bisnis memungkinkan perusahaan untuk mencapai

pasar yang lebih luas, bahkan secara global. Mereka dapat beroperasi 24/7 dan menyediakan
layanan secara online, memungkinkan konsumen untuk melakukan pembelian atau akses
layanan kapan saja dan di mana saja. Dengan data yang dihasilkan dari transaksi online dan
interaksi digital, Perusahaan juga dapat menganalisis perilaku pelanggan dengan lebih baik. Hal
ini memungkinkan mereka untuk menyusun strategi pemasaran yang lebih terarah,
menyesuaikan produk dan layanan, serta meningkatkan pengalaman pelanggan.

E-bisnis mendorong perusahaan untuk terus berinovasi dalam produk dan layanan yang
mereka tawarkan. Dengan lebih mudahnya akses terhadap informasi dan komunikasi,
perusahaan dapat lebih responsif terhadap perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan.
Revolutsi e-bisnis telah menjadi pendorong utama transformasi dalam berbagai sektor industri.
Perubahan ini memungkinkan perusahaan untuk lebih adaptif terhadap perubahan pasar dan
kebutuhan pelanggan, menciptakan peluang baru, tetapi juga menghadirkan tantangan baru
yang perlu diatasi.
 BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertin E-Business

Menurut Laudon dan Laudon (2017, p. 622), e-business merupakan penggunaan

internet dan teknologi digital untuk melakukan seluruh proses bisnis di dalam
perusahaan. Proses bisnis yang ada dimulai aktivitas yang dilakukan oleh pihak
manajemen untuk para suppliers dan rekan bisnis yang lainnya, sampai dengan
transaksi digital yang terjadi yang dinamakan dengan e-commerce. Laudondan Traver
(2017, p. 9) mendefinisikan e-business adalah transaksi dan proses secara digital di
dalam perusahaan, yang melibatkan sistem informasi yang dikontrol oleh perusahaan.
Menurut Turban, Jurdy, dan Straus (2016, p. 293), e- business merupakan bagian yang
lebih luas dibandingkan dengan e-commerce. E- business juga melakukan segala bentuk
transaksi bisnis, seperti melayani pelanggan, berkolaborasi dengan rekan bisnis, dan
mendukung transaksi secara elektronik pada suatu perusahaan.
E-business dinilai lebih efisien dibandingkan dengan membuka toko
konvensional dikarenakan proses yang terintegrasi antara satu dengan yang lainnya.
Selain itu, dikarenakan jangkauan konsumen lebih luas dapat menambah calon
konsumen. Kedua hal tersebut akhirnya dapat meningkatkan keuntungan daripemiliki
bisnis (Laudon & Laudon, 2017, p. 31). Berdasarkan pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa e-business merupakan seluruh proses bisnis perusahaan yang
dilakukan dengan menggunakan sistem informasi perusahaan, termasuk dengan e-
commerce.

2.2 Jenis-jenis E-Business

1. B2C (Business to Consument)

B2C adalah kegiatan e-business dalam pelayanan secara langsung kepada konsumen
melalui barang atau jasa. Transaksi penjualan dapat dilakukan di intenet dan pemesanan
langsung dilakukan oleh konsumen dengan melihat harga - harga yang sudah tercantum.
2. B2B (Business to Business)
B2B adalah transaksi secara elektronik antara objek bisnis yang satu dengan objek bisnis
lainnya. B2B disebut juga transaksi antar perusahaan. Transaksinya menggunakan EDI
(Elektronikm data Interchange) dan email untuk pembelian barang dan jasa, informasi dan
konsultasi. B2B juga digunakan untuk pengiriman dan penerimaan berupa proposal bisnis.
3. C2C (Consumer to Consumer)
C2C adalah Sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis atau transaksi antar konsumen
untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan pada saat tertentu. C2C merupakan model e-
commerce yang telah menjamur di Indonesia.

4. C2B (Consumer to Business)

C2B adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau jual
beli barang secara tradisional, meliputi individu yang menjual produk atau jasa kepada
organisasi, serta individu yang mencari penjual, berinteraksi dengan penjual tersebut, dan
melakukan transaksi.

5. G2B (Goverment to Business)

G2B adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku bisnis/sektor
bisnis dengan menggunakan interaksi secara online. Contoh : Pajak perseroan, Peluang
Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah (Hukum Bisnis), Pelelangan dan
penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak paten merk dagang, dll.

6. B2G (Bussiness to Government)

B2G sama dengan B2B disebut sebagai definisi pasar “pemasaran sektor publik” yang
mencakup pemasaran produk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik komunikasi
pemasaran terpadu seperti iklan, dan komunikasi berbasis web, dll.

7. G2G (Government to Governments)

Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk saling
berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk berinteraksi antar satu
pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau
diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar kerjasama antar negara dan
kerjasama antar entiti-entiti negara (masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam
 melakukan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik,
mekanisme hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.

2.3 Tahapan Evolusi

1. Channel Enhancement
Pada tahap ini perusahaan menggunakan internet sebagai kanal alternatif untuk
berhubungan dengan mitra bisnis maupun pelanggan. Perusahaan tidak khawatir akan
kehilangan pangsa pasar yang telah dimiliki karena akses melalui internet hanya merupakan
salah satu pilihan utama sebagai pelengkap fasilitas konvensional yang telah ada. Jika hasil
evaluasi terlihat adanya trend pergeseran pelanggan untuk lebih memilih internet
dibandingkan dengan jalur konvensional, maka pada saat itulah perlahan-lahan cara lama
dapat mulai ditinggalkan.

2. Value Chain Integration

Value Chain didefinisikan sebagai rangkaian proses atau aktivitas perubahan bahan mentah
menjadi produk jadi. Integrasi rantai nilai perusahaan dengan berbagai rantai nilai mitra
bisnisnya akan semakin meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses penciptaan produk
secara keseluruhan.

3. Industry Transformation
Transformasi industri terjadi karena perusahaan yang telah mulai memanfaatkan peluang
e- bisnis menyadari kekuatan dan kelemahannya. Tidak sedikit perusahaan yang pada
akhirnya berganti bisnis inti atau merubah visi dan misi usahanya setelah melihat tingginya
kompetisi di industri terkait. Diperlukannya kemampuan manajemen untuk mendefinisikan
ulang bisnis intinya setelah adanya fenomena e-business.

4. Convergence
Konvergensi antara lebih dari satu industri terjadi karena perusahaan mudah berkolaborasi
dan berkooperasi untuk menciptakan produk-produk baru yang tidak mungkin dapat
diciptakan tanpa adanya kerja sama tersebut. Format kerja sama ini mendatangkan value
yang sangat besar baik bagi masing-masing perusahaan maupun terhadap kualitas
kehidupan manusia secara lebih menyeluruh.
 BAB III
PEMBAHASAAN

Table Analisi Perusahaan Yang Berevolusi Kedalam E-Bisnis

Nama Jenis Bisnis Produk yang Alasan Migrasi ke E- Kategori
Perusahaan Dijual Business Evolusi

PT telekomunikasi layanan internet - Pelanggan semakin transformasi

Telekomunikasi (fiber optic, beralih ke platform bisnis
Indonesia internet digital untuk
nirkabel), berinteraksi, membeli
layanan TV layanan, dan
berlangganan mengakses informasi.
(IndiHome), - Telkom ingin
solusi menyediakan layanan
yang lebih luas dan
perusahaan
terintegrasi kepada
seperti layanan
pelanggan, termasuk
cloud, layanan layanan digital, solusi
data center, cloud, dan layanan TI
keamanan siber, lainnya.
dan layanan TI - E-business
lainnya. memungkinkan
Telkom untuk
mengoptimalkan
proses operasional
dengan penggunaan
teknologi dan
platform digital yang
lebih efisien.
PT. Trinusa Industri Layanan • Untuk memungkinkan Inovasi dan
Travelindo pariwisata dan perjalanan, akses yang lebih luas transformasi
perjalanan termasuk tiket bagi calon pelanggan, digital
pesawat, memungkinkan
akomodasi mereka untuk
hotel, paket melakukan pemesanan
liburan, atau reservasi kapan
penyediaan pun dan di mana pun
transportasi melalui platform
online.
selama
• Melalui e-business,
perjalanan, serta
perusahaan bisa
mungkin mengoptimalkan
 layanan tur atau proses pemesanan,
kegiatan wisata pembayaran, dan
lainnya. pengiriman layanan
secara lebih efisien
dan cepat
• Perusahaan bisa
menjangkau pasar
yang lebih luas,
termasuk pelanggan
yang berada di luar
wilayah geografis
yang terbatas.
PT. GoTo Layanan Mencakup - Perubahan perilaku Transisi dari
Gojek transportasi berbagai konsumen yang model bisnis
Tokopedia on-demand kategori, mulai semakin beralih ke tradisional ke
(Gojek), e- dari barang platform digital platform digital
commerce konsumen mendorong yang mencakup
(Tokopedia), hingga layanan perusahaan untuk layanan multi-
dan layanan seperti mengembangkan sektor, dari e-
keuangan transportasi dan solusi-solusi yang commerce
mencakup berbagai
(GoTo keuangan. hingga layanan
kebutuhan konsumen
Financial). Mereka juga keuangan dan
di ruang digital.
menghubungkan - Untuk mencapai dan transportasi.
pelanggan melayani lebih
dengan berbagai banyak pengguna di
penjual dan seluruh Indonesia
penyedia melalui platform
layanan. online mereka yang
mudah diakses.
- Dengan fokus pada e-
business, GoTo
Group dapat terus
berinovasi dalam
menyediakan
layanan-layanan baru,
memperluas
jangkauan produk,
dan meningkatkan
pengalaman
pengguna secara
keseluruhan.
PT Kreatif Industri Produk utama Untuk memperluas Transformasi
Media Karya hiburan dan dari PT KMK jangkauan pasar mereka digital dan
konten digital Online adalah dengan memanfaatkan penyediaan
konten-konten keberadaan online. konten online
digital seperti Melalui migrasi ke e-
artikel, foto, business, mereka dapat
video, menyediakan konten-
wawancara, dan konten mereka secara
informasi terkait digital kepada audiens
industri hiburan yang lebih luas di
dan selebriti. seluruh Indonesia dan
mungkin di seluruh
dunia, dibandingkan
dengan distribusi konten
konvensional yang
terbatas pada media
cetak atau saluran
tradisional lainnya.
 BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1) Evolusi Menuju E-Bisnis: Perusahaan telah mengalami transformasi signifikan dalam cara mereka
beroperasi, memasarkan produk, dan memberikan layanan kepada pelanggan. Migrasi ke e-bisnis
telah menjadi strategi inti dalam menghadapi perubahan pasar dan teknologi.
2) Peningkatan Kinerja dan Pertumbuhan: Transformasi ke e-bisnis telah memberikan kontribusi positif
terhadap kinerja perusahaan. Ada peningkatan dalam omset penjualan, penetrasi pasar yang lebih
luas, atau efisiensi operasional yang meningkat.
3) Pengembangan Infrastruktur Teknologi: Perusahaan telah berinvestasi dalam infrastruktur teknologi
yang memungkinkan adopsi e-bisnis. Ini termasuk pengembangan platform online, integrasi sistem,
dan investasi dalam keamanan serta privasi data.

Kesimpulan dari laporan perusahaan dalam revolusi bisnis sering kali mencerminkan
pencapaian, tantangan, dan strategi yang diadopsi oleh perusahaan untuk bergerak maju
dalam era e-bisnis. Ini memberikan gambaran menyeluruh tentang bagaimana perusahaan
telah berevolusi dan beradaptasi dengan tren dan teknologi terkini.

4.2 Saran

Terkait dengan revolusi bisnis, analisis perusahaan menjadi kunci dalam memahami
perubahan pasar, mengidentifikasi peluang baru, dan menyesuaikan strategi bisnis. Dengan
pemahaman yang baik tentang kondisi bisnis dan memanfaatkan peluang yang muncul,
perusahaan dapat tetap relevan dan bersaing di pasar yang terus berubah.