Anda di halaman 1dari 3

1.

Pengertian EDI (Electronic Data Interchange) adalah salah satu metode pertukaran bisnis yang
mengacu pada bidang bisnis yang sangat komersial dengan menggunakan standar format yang telah
ditentukan serta disepakati bersama oleh sebagian besar organisasi-organisasi yang ada.

Tujuan diberlakukan EDI adalah agar dapat membantu para pelaku bisnis untuk mengolah suatu
dokumen dengan pihak lain dengan akurat,cepat serta efisien dalam penyelesaiannya. Apabila
proses tersebut dilaksanakan dengan sebaik mungkin, maka akan terjalin komunikasi yang sangat
baik antar sesama pelaku kegiatan bisnis baik secara internal maupun eksternal.

Pemanfaatan EDI di Indonesia nampaknya masih belum mengalami pertumbuhan dan


perkembangan yang signifikan. Masih sangat jarang yang memanfaatkan system ini sebagai salah
satu komponen teknologi informasi. Komponen dasar pada EDI ialah Hub(pihak yang memberikan
perintah), Spoke (pihak yang menerima perintah), Computer (sebagai electronic hardware) dan
Electronic software.

Ada beberapa Manfaat EDI langsung berasal dari teknologi yaitu :


– Manfaat langsung dari pengurangan kesalahan, pengurangan biaya, dan peningkatan efisiensi
operasional. Manfaat lain di hasilkan oleh manfaat langsung.
– Manfaat tidak langsung dari peningkatan kemampuan bersaing, hubungan dengan mitra dagang
yang lebih baik, dan pelayanan pelanggan yang lebih baik.. 

Adapun kendala-kendala yang dijumpai di dalam penerapan sistem ini adalah:


–  Kendala teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer, fasilitas
telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
– Terbatasnya pihak Bank yang memakai program EDI ini.
– Belum ada aturan hukum yang mengatur mengenai pemakaian sistem EDI ini.

Inter-Organizational System (IOS) atau seringkali disebut sebagai sistem informasi antar organisasi
merupakan suatu kombinasi perusahaan-perusahaan yang terkait sehingga mereka berfungsi
sebagai satu sistem tunggal, yang bekerja sama untuk untuk tujuan bersama. Perusahaan-
perusahaan yang membentuk IOS disebut mitra bisnis atau mitra dagang. Para mitra bisnis ikut
dalam IOS dengan harapan memperoleh manfaat tertentu.

Manfaat itu terbagi dalam dua kategori – efisiensi komparatif dan kekuatan tawar menawar dengan
penjelasan :
1. Efisiensi Komparatif
Dengan bergabung dalam IOS, para mitra dagang dapat menyediakan barang dan jasa mereka
dengan biaya yang lebih murah daripada pesaing. Perbaikan dalam efisiensi ini dapat berasal dari
dalam dan berkaitan dengan organisasi lain.
• Efisiensi internal
Terdiri dari perbaikan-perbaikan dalam operasi perusahaan itu sendiri, sehingga memungkinkan
perusahaan untuk mengumpulkan data lebih cepat, menganalisisnya lebih cepat, dan membuat
keputusan lebih cepat.
• Efisiensi antar organisasi
Mencakup perbaikan-perbaikan yang diperoleh melalui kerjasama dengan perusahaan lain.
Perbaikan ini memungkinkan perusahaan untuk menawarkan lebih banyak barang dan jasa,
melayani lebih banyak pelanggan, memindahkan pekerjaan tertentu ke pelosok atau pelanggan,
serta lebih mudah mengumpulkan data lingkungan.
2. Kekuatan Tawar Menawar
Kemampuan suatu perusahaan untuk menyelesaikan perselisihan dengan pemasok dan
pelanggannya yang menguntungkan dirinya disebut kekuatan tawar menawar (bargaining power).

Keistimewaan produk yang unik, pemesanan lebih mudah, pengiriman yang lebih cepat, waktu
respon atas permintaan informasi yang cepat.

Penurunan biaya yang berhubungan dengan pencarian, mengurangi biaya belanja dalam mencari
pemasok, dapat mengindentifikasi prooduk alternatif dengan mendapatkan harga yang terendah.

Peningkatan biaya peralihan, perusahaan ingin jika pelanggan beralih ke pesaing maka biaya
pemeliharaan menjadi mahal.

Ketergantungan produk satu dengan yang lainnya sangat tinggi. IOS memiliki landasan teoritis yang
kuat – delapan elemen lingkungan yang dihubungkan oleh arus sumber daya. Untuk alasan itu,
tidaklah mengejutkan bahwa IOS telah menjadi strategi dominan untuk mencapai keunggulan
kompetitif. Juga tidaklah mengherankan bahwa hubungan data dicapai secara elektronik, suatu
strategi yang disebut pertukaran data elektronik.

2. Beberapa definisi telah diberikan untuk e-commerce (electronic commerce). Martin dkk (1999)
mendefinisikan e-commerce sebagai penggunaan TI untuk melakukan kegiatan bisnis antara dua
atau lebih organisasi atau antara sebuah organisasi dengan satu atau lebih pelanggan akhir (end-
customer) melalui satu atau lebih jaringan komputer.

Dari definisi yang luas ini, e-commerce dapat diklasifikasikan ke dalam dua aplikasi berikut.

1. Aplikasi Electronic Commerce antara Organisasi-organisasi Bisnis

Sistem aplikasi e-commerce yang melibatkan organisasi-organisasi bisnis ini sering disebut dengan
sistem interorganisasi (interorganizational system atau IOS) atau business to business (B2B). Dengan
sistem interorganisasi ini, dimungkinkan suatu perusahaan untuk lebih efisien dan efektif melakukan
kegiatan bisnis dengan supplier, dengan langgananlangganan atau dengan dealer-dealer dan
distributor-distributornya. Contoh sukses dari aplikasi ini misalnya adalah SABRE, yaitu sistem
reservasi tiket yang dimiliki oleh American Airline dan electronic data interchange (EDI).

2. Aplikasi Electronic Commerce antara Organisasi Bisnis dan Pelanggan Akhir

Aplikasi e-commerce yang paling banyak dibicarakan sekarang ini adalah aplikasi e-commerce yang
menggunakan jasa internet melalui jaringan world wide web (WWW). Aplikasi ini disebut juga
dengan istilah B2C (business to customers). Dengan menggunakan internet,dimungkinkan suatu
perusahaan untuk menjangkau pelanggan-pelanggan di mana pun, siapa pun, dan kapan pun.
Konsep ini konsisten dengan konsep reach and range oleh Keen (1991), yaitu mengusulkan
perusahaan-perusahaan yang menggunakan TI supaya mendapatkan keunggulan strategis untuk
menarik jangkauan dari TI sampai pelanggan-pelanggan akhir.

Pada akhir tahun 1990-an, e-commerce mulai menggunakan teknologi internet, terutama
menggunakan teknologi web. E-commerce lewat internet juga mempunyai keuntungan yang sama
dengan yang dimiliki oleh EDI. Keuntungan yang lain lewat internet adalah pengurangan biaya yang
lebih besar dibandingkan dengan pengurangan biaya akibat penggunaan EDI karena biaya akses
internet lebih murah dibandingkan dengan biaya komunikasi dengan EDI. Tambahan keuntungan
lainnya adalah penggunaan internet dapat menjangkau lebih jauh sampai pelangganakhir. Lebih
lanjut, Martin dkk (1999) mengutarakan tambahan keuntungan e-commerce lewat internet
dibandingkan lewat EDI sebagai berikut:
a. distribusi yang lebih murah dari dokumen dan produk digital,

b. kemampuan memberikan layanan dukungan kepada pelanggan,

c. kanal pemasaran yang baru,

d. mempunyai kemampuan untuk menarik pelanggan baru,

e. menyediakan satu titik lokasi kontak untuk bermacam-macam produk dan jasa,

f. dapat digunakan sebagai media riset pasar.

Selain keuntungan yang diperoleh e-commerce dari penggunaan internet, beberapa hambatan juga
ditemui seperti berikut:

a. keamanan,

b. keamanan akses,

c. keamanan transmisi,

d. beban trafik yang terlalu banyak,

e. kesulitan sensor,

f. kesulitan mengukur kinerja dari situs, apakah keberhasilannya akan diukur dari jumlah orang yang
mengunjungi atau diukur dengan cara lain.

Referensi: Buku Materi Pokok EKMA4434/Modul 9

Anda mungkin juga menyukai