Week 02 / Sesi 03
2502395084
BAB I
PENDAHULUAN
Sektor kesehatan adalah bagian penting dari masyarakat, dan distribusi alat kesehatan
yang efektif sangat penting untuk memberikan pelayanan kesehatan yang baik. Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang Cara Distribusi Alat
Kesehatan yang Baik dikeluarkan oleh pemerintah untuk meningkatkan kualitas distribusi alat
kesehatan di Indonesia. Peraturan ini bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa
distribusi alat kesehatan dilakukan dengan standar yang tinggi, sehingga sistem distribusi yang
andal dan aman untuk pengguna akhir tersedia.
Keamanan, mutu, dan manfat alat kesehatan dapat menurun akibat penanganan yang
tidak sesuai selama kegiatan distribusi. Distributor Alat Kesehatan memiliki peranan penting
dalam menjamin keamanan, mutu, dan manfaat alat kesehatan yang beredar di masyarakat.
Cara Distribusi Alat Kesehatan yang Baik yang selanjutnya disingkat CDAKB adalah
pedoman yang digunakan dalam rangkaian kegiatan distribusi dan pengendalian mutu yang
bertujuan untuk menjamin agar produk alat kesehatan yang didistribusikan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan sesuai tujuan penggunaannya.
CDAKB digunakan oleh Pemerintah dalam rangka pemberian sertifikasi terhadap
Distributor Alat Kesehatan yang melakukan kegiatan distribusi alat kesehatan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Tantangan untuk memastikan kualitas distribusi alat kesehatan masih menjadi
perhatian, meskipun peraturan tersebut telah disahkan. Dalam situasi seperti ini, Total Quality
Management (TQM) tampaknya merupakan kerangka kerja manajemen yang dapat digunakan
untuk meningkatkan kinerja distribusi alat kesehatan. TQM adalah pendekatan yang
menyeluruh untuk manajemen kualitas dan melibatkan seluruh organisasi dalam upaya
mencapai keunggulan.
Sesuai dengan Permenkes No. 4 tahun 2014, diperlukan evaluasi mendalam tentang
seberapa efektif penerapan Quality Management System dalam meningkatkan kinerja
distribusi alat kesehatan. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memberikan wawasan yang
penting tentang sejauh mana penerapan TQM meningkatkan aspek-aspek kinerja distribusi
alat kesehatan, seperti kehandalan, akurasi, dan kecepatan distribusi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi factor - faktor penting yang
mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan implementasi Total Quality Management (TQM)
dalam distribusi alat kesehatan. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan
panduan praktis bagi organisasi kesehatan dan pemangku kepentingan terkait tentang cara
memperbaiki atau meningkatkan implementasi TQM. Penelitian juga diharapkan dapat
meningkatkan pemahaman akademis tentang hubungan antara TQM dan kinerja distribusi alat
kesehatan di seluruh dunia. Secara keseluruhan, penelitian ini akan memajukan praktik
manajemen kualitas di sektor kesehatan dan membantu pemerintah serta organisasi terkait
mencapai tujuan regulasi distribusi alat kesehatan.
LANDASAN TEORI
2.3 Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 4 Tahun 2014 tentang Cara Distribusi
Alat Kesehatan yang Baik
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014 tentang
Distribusi Alat Kesehatan memiliki tujuan untuk mengatur dan menjamin kualitas distribusi
alat kesehatan di Indonesia. Regulasi ini menetapkan standar dan ketentuan yang harus
dipatuhi oleh organisasi distribusi alat kesehatan guna memastikan produk yang diperoleh
oleh pengguna akhir memenuhi standar kesehatan yang ditetapkan.
Beberapa poin utama yang dijelaskan pada Permenkes No. 4 tahun 2014 antara lain
adalah :
1. Persyaratan umum yang harus dipenuhi oleh Distributor Alat Kesehatan yang di
dalamnya termasuk aspek legalitas, administrasi dan teknis
2. Ketentuan terkait dengan pendaftaran izin Distributor Alat Kesehatan yang
mencakup proses administratif dan persyaratan teknis yang harus dipenuhi
3. Memuat persyaratan terkait dengan implementasi Sistem Manajemen Mutu
(Quality Management System) yang bertujuan untuk menjamin keamanan, mutu
dan manfaat dari produk alat kesehatan
4. Menetapkan standar untuk tata cara penyimpanan alat kesehatan yang
memeperhatikan faktor suhu, kelembaban, penanganan barang, dan kemasan
5. Mengatur dokumen mutu yang harus disiapkan termausk prosedur terkait proses
distribusi alat kesehatan untuk memastikan keamanan, mutu dan manfaat produk
alat kesehatan sampai ke end user dalam hal ini pasien
6. Memberikan ketentuan terkait dengan pengawasan dan pengendalian produk alat
kesehatan termasuk identifikasi, penelusuran, dan pengambilan tindakan korektif
7. Mengatur kewajiban distributor alat kesehatan untuk melaporkan Kejadian Tidak
Diinginkan (KTD) dan keluhan terkait alat kesehatan yang didistribusikan
8. Menyusun ketentuan tentang pemusnahan dan pengembalian alat kesehatan (retur)
dan penarikan kembali (recall) yang tidak memenuhi syarat dan ilegal
9. Menetapkan mekanisme pengawasan oleh otoritas yang berwenang dan
memberikan dasar hukum untuk tindakan jika ditemukan pelanggaran terhadap
peraturan ini
10. Menetapkan sanksi bagi distributor alat kesehatan yang tidak mematuhi ketentuan
yang diatur dalam peraturan ini.