Anda di halaman 1dari 9

MID SEMESTER EXAMINATION

Academic Year 2023-1 / Odd Semester


Subject : Introduction to IE Kelas Kamis-Malam
Lecturer : Adi Saptari, PhD
Study Program : Industrial Engineering

Instructions to Students
1. This examination consists of 3 pages and 3 question(s). Total marks Eighty (80).
2. Time allowed for this examination is 2.0 hour(s).
3. Sanctions will be given to those students who are not following the examination rules.
4. All answers to be written in answer sheet provided. The number to the corresponding
question must be written correctly.
5. Students are to use proper English and are required to write neatly and clearly.
6. This is an OPEN book examination.
7. Students are allowed to use any dictionary.
8. Students need to turn-off any communication devices.
9. Students are not allowed to use other electronic devices or borrow any equipment, etc.
from fellow students, nor can they communicate with each other while the examination
is going on.
10. Return your answer sheet on e-campus.

Questions:
a) Dalam disiplin Ergonomik, ketika seseorang bekerja, mereka menghadapi Tujuh (7) faktor
Risiko dalam bekerja.
i. Jelaskan faktor risiko apa yang relevan seseorang yang bekerja di industry manufaktur?
ii. Jelaskan faktor risiko seseorang yang bekerja di konstruksi bangunan.
iii. Jelaskan faktor risiko seseorang yang bekerja di industri Pertambangan.

(6 Skor)
b) Dalam mendesain kursi pada bus umum:
Jarak antara kursi depan dan belakang, ukuran Antropometri apa yang perlu digunakan,
dan berapa Percentile (persentil) (5, 50 atau 95) yang akan digunakan. Jelaskan
(4 Skor)
c) Terangkan apa itu Kualitas berikan contohnya.
(5 Skor)
2.
a) Dalam merancang papan rambu lalu lintas di transportasi, Bidang ilmu Ergonomi apa yang
harus kita gunakan dan jelaskan mengapa.
(5 skor)

b) Anda akan mendesain sebuah produk manufaktur, jelaskan EMPAT (4) faktor yang
mempengaruhi desain produk.
(5 Skor)

Page 1 of 9
c) Pilih sepeda yang Anda gunakan sehari-hari, jelaskan LIMA (5) dimensi kualitas produk.
(5 Skor)
d) Salah satu operator di bidang quality control lampu mobil bertugas melakukan pengecekan
kualitas lampu selama 3 bulan. Hasil temuannya sebagai berikut:
No Problem f
1 Chokotei 720
2 Inner housing A 375
gores
3 Leak 118
4 Benang HPW 81
5 Sampah 47
6 Inner housing B 28
Gores
7 Inner lens gores 19
8 Peleburan NG 9

Buatlah diagram Pareto dari masalah ini.


(10 Skor)
e) Berdasarkan diagram Pareto pada soal d). Dengan menggunakan Cause effect diagram,
Analisa Dua (2) penyebab yang mungkin.
(5 Skor)
f) Dalam organisasi industri, bagian mana dari organisasi yang bertanggung jawab terhadap
kualitas? jelaskan.
(10 Skor)

3. Sebuah perusahaan ABC memproduksi sebuah kursi kios, seperti terlihat pada Gambar 1.
Komponen-komponen sebagai berikut (1) penyangga punggung (2); Bantalan, terbuat dari kulit
dan busa, (3) Kaki kursi (4) Dudukan alas untuk bantalan, dan (5) Karet di bagian kaki bawah.
Semua bingkai terbuat dari baja berlubang.

1
1
2
1

4
1
3
1
5

Figure 1 Kursi Stall

Page 2 of 9
(a) Buat struktur produk dan Bill of Material (BOM) produk kursi diatas.
(10 skor)
(b) Buat OPC (Operations Process chart) kursi kios, termasuk nomor operasi dan nomor
inspeksi. Menunjukkan setiap bagian dan proses yang dibutuhkan, jenis mesin, proses
perakitan, dan inspeksi yang diperlukan.
(10 skor)
(c) Buat Assembly Chart untuk kursi stall (kios) ini.
(5 skor)

Oooo00000oooo

Page 3 of 9
Lembar Jawaban

Nama : Mochamad Fachri Noer


NIM : 004202205071

1. a). (i) Tujuh (7) Faktor Resiko bekerja di Industry Manufacture adalah :
2. Postur Kerja : Berdiri terlalu lama atau membungkuk, yang dapat menyebabkan stres pada
tubuh, terutama pada punggung, leher, dan bahu.
3. Beban Fisik : Angkat, dorong, dan membawa benda-benda berat dalam lingkungan manufaktur
dapat meningkatkan risiko cedera akibat beban fisik yang berlebihan.
4. Vibrasi : Mesin atau tools yang digunakan dalam industri manufaktur sebagian besar
menghasilkan getaran, yang jika tidak dikendalikan dengan baik, dapat menyebabkan gangguan
kesehatan jangka panjang, seperti kerusakan syaraf dan lain sebagainya.
5. Pengulangan Gerakan : Pekerjaan di industri manufaktur seringkali melibatkan gerakan
berulang, seperti contoh operator yang me-assembly produk atau mengoperasikan mesin. Ini
dapat menyebabkan cedera akibat pengulangan gerakan yang berlebihan.
6. Cedera Otot : Sebagian besar pekerja operator di industri manufaktur memerlukan kekuatan
fisik yang signifikan, seperti mengencangkan baut atau menggerakkan benda berat. Penggunaan
kekuatan yang berlebihan dapat menyebabkan cedera otot dan sendi.
7. Lingkungan : Faktor seperti suhu yang ekstrim, kebisingan, dan pencahayaan yang buruk dapat
mempengaruhi kenyamanan dan gangguan kesehatan pekerja di industri manufaktur.
8. Psikososial/Mental : Stres, tekanan waktu, dan tuntutan mental adalah faktor risiko ergonomi
yang relevan di industri manufaktur. Pekerjaan yang menuntut secara psikososial dapat
berdampak negatif pada kesehatan mental dan fisik pekerja.

(ii) Tujuh (7) Faktor Resiko bekerja di Industry Building Construction adalah :
1. Postur Kerja: Pekerja konstruksi seringkali harus menghadapi postur kerja yang tidak nyaman,
seperti membungkuk, merunduk, atau mengangkat beban berat. Postur kerja yang buruk dapat
menyebabkan stres pada otot, tulang belakang, dan sendi.
2. Beban Fisik: Pekerja konstruksi bangunan sering melibatkan angkatan, dorongan, dan
pengangkutan benda berat seperti bahan bangunan, alat, dan peralatan. Pekerja yang tidak
dilatih dengan baik atau yang tidak menggunakan teknik pengangkatan yang benar berisiko
mengalami cedera akibat beban fisik yang berlebihan.
3. Ketinggian: Pekerja konstruksi seringkali harus bekerja di ketinggian, seperti pada struktur
bangunan, tangga, atau alat berat. Ketinggian ini bisa menjadi faktor risiko yang signifikan jika
tidak diatasi dengan peralatan pelindung dan prosedur yang sesuai.
4. Vibrasi : Penggunaan peralatan dan mesin berat dalam konstruksi bisa menjadi faktor risiko,
terutama jika pekerja tidak dilatih dengan baik dalam pengoperasian dan pemeliharaan
peralatan tersebut. Getaran dan kebisingan dari mesin juga dapat berkontribusi pada risiko
kesehatan.
5. Pengulangan Gerakan: Pekerjaan konstruksi seringkali melibatkan gerakan berulang, seperti
memasang bata, menggali, atau mengangkat material. Pengulangan gerakan yang berlebihan
dapat menyebabkan cedera seperti sindrom terowongan karpal atau cedera otot.
6. Lingkungan Kerja: Pekerja di konstruksi seringkali bekerja dalam berbagai kondisi lingkungan,
termasuk cuaca ekstrem, panas, dingin, atau hujan. Kondisi ini dapat mempengaruhi
kenyamanan dan kesejahteraan pekerja.
7. Mental : Pekerjaan konstruksi sering kali melibatkan tekanan waktu, tanggung jawab yang
besar, dan stres psikososial. Ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental pekerja.
Page 4 of 9
(iii). Tujuh (7) Faktor Resiko bekerja di Industry Mining adalah :
1. Beban Fisik : Pekerja pertambangan seringkali dihadapkan pada beban fisik yang berat, baik
dalam bentuk alat berat, peralatan, atau material tambang. Membawa atau mengoperasikan alat
berat dan mengangkat bahan yang berat dapat meningkatkan risiko cedera fisik, terutama pada
punggung, bahu, dan sendi.
2. Kondisi Lingkungan yang Ekstrem : Pekerja pertambangan seringkali harus bekerja di
lingkungan yang ekstrem, termasuk suhu yang tinggi atau rendah, kelembaban yang tinggi, dan
paparan debu atau bahan kimia beracun. Ini dapat berdampak pada kesehatan dan kenyamanan
pekerja, serta meningkatkan risiko kondisi medis seperti penyakit paru-paru yang disebabkan
oleh paparan debu.
3. Keterpaparan Getaran : Mesin dan alat berat yang digunakan di industri pertambangan sering
menghasilkan getaran, yang jika tidak dikendalikan dengan baik, dapat menyebabkan
kerusakan saraf, gangguan sirkulasi, dan masalah muskuloskeletal.
4. Kondisi Ketinggian dan Ruang Terbatas : Bekerja di tambang bawah tanah atau di lokasi
dengan terowongan dan ruang terbatas bisa menjadi faktor risiko. Kondisi ketinggian yang
rendah dan ruang terbatas dapat mempengaruhi kenyamanan, mobilitas, dan keamanan pekerja.
5. Penggunaan Alat Berat dan Peralatan : Pengoperasian alat berat dan peralatan pertambangan
memerlukan keterampilan dan keahlian khusus. Ketidakmampuan mengoperasikan alat dengan
benar atau kegagalan peralatan dapat mengakibatkan cedera serius.
6. Pengulangan Gerakan : Pekerjaan di pertambangan seringkali melibatkan gerakan berulang,
seperti menggali, memuat, atau memindahkan material. Pengulangan gerakan yang berlebihan
dapat menyebabkan cedera seperti sindrom terowongan karpal atau cedera otot.
7. Mental : Pekerja pertambangan seringkali dihadapkan pada tekanan waktu, tuntutan mental
yang tinggi, dan beban kerja yang besar. Hal ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan
mental dan fisik pekerja.

Untuk mengurangi risiko-risiko ini, perusahaan dan juga pekerja harus menerapkan praktik
ergonomi yang baik, memberikan pelatihan yang tepat, dan memastikan bahwa pekerja dilengkapi
dengan peralatan pelindung pribadi yang sesuai. Selain itu, perusahaan juga perlu memantau dan
memitigasi risiko lingkungan dan psikososial yang berkaitan dengan pekerjaan di masing-masing
bidang industry.

b). Dalam mendesain kursi Bus antara jarak depan belakang, harus mempertimbangkan Antopometri
manusia, dimana dengan mempertimbangkan ukuran tubuh manusia. Biasanya pengukuran
menggunakan rata-rata dan variasi dari populasi pengguna Bus. Kemudian, percentile yang
digunakan adalah 5, 50, 95.

1. Persentil 5 (5th Percentile): Mengacu pada ukuran tubuh yang sesuai untuk 5% terendah dalam
populasi. Ketika menggunakan ukuran antropometri pada persentil 5, maka diharuskan
mengambil pendekatan yang memperhitungkan individu yang lebih kecil atau kurus. Ini akan
memastikan bahwa kursi bus juga cocok bagi mereka yang berukuran lebih kecil.
2. Persentil 50 (50th Percentile): Persentil 50 merupakan ukuran tubuh rata-rata dalam populasi.
Ini sering digunakan sebagai referensi utama dalam desain karena mencakup mayoritas
pengguna. Ketika kursi bus dirancang dengan persentil 50, mereka seharusnya nyaman bagi
sebagian besar penumpang.
3. Persentil 95 (95th Percentile): Ini mengacu pada ukuran tubuh yang sesuai untuk 5% teratas
dalam populasi. Menggunakan persentil 95 dalam desain akan mempertimbangkan individu
yang lebih besar atau tinggi. Ini penting agar kursi bus juga nyaman bagi penumpang yang
berukuran lebih besar

Page 5 of 9
Dalam eksekusinya, kursi bus yang ideal akan mempertimbangkan semua tiga persentil ini.
Kesimpulannya, kursi harus cukup luas dan memberikan ruang yang cukup antara kursi depan dan
belakang untuk mengakomodasi penumpang dari berbagai ukuran tubuh. Desain ini akan membuat
perjalanan lebih nyaman bagi semua penumpang.

c). Kualitas (Quality) adalah sebuah sistem yang ketika diterapkan,hasil meningkat pangsa pasar
dan mengurangi sisa serta pengerjaan ulang. Ini mencakup sejauh mana suatu produk atau layanan
memenuhi atau melebihi harapan dan kebutuhan pelanggan atau pengguna. Kualitas bisa diukur
dalam berbagai aspek, seperti keandalan, daya tahan, estetika, keamanan, fungsionalitas, atau
kualitas layanan. Contohb dari Kualitas (Quality) :

1. Kualitas Produk : Dalam konteks produk fisik, kualitas dapat merujuk pada seberapa baik
produk tersebut dibuat. Contohnya adalah mobil yang memiliki bahan dan perakitan berkualitas
tinggi sehingga tahan lama, atau sebuah ponsel cerdas yang memiliki layar tajam dan baterai
yang tahan lama.
2. Kualitas Layanan : Dalam konteks layanan, kualitas berarti sejauh mana pelanggan puas dengan
pelayanan yang diberikan. Misalnya, dalam industri perhotelan, kualitas layanan mencakup
responsifnya staf hotel, kebersihan kamar, dan keramahan pelayanan.
3. Kualitas Proses : Kualitas proses mengacu pada sejauh mana suatu proses dapat menghasilkan
produk atau layanan yang memenuhi standar. Misalnya, dalam manufaktur, ini mungkin
melibatkan pemantauan dan pengendalian kualitas selama proses produksi untuk memastikan
bahwa setiap produk memenuhi spesifikasi.
4. Kontrol kualitas : Pemantauan proses dan penghapusan akar penyebab kinerja kualitas produk
atau layanan yang tidak memuaskan
5. Kualitas Asuransi : Jaminan bahwa produk atau layanan memenuhi kriteria pelanggan.

2.
a). Dalam perancangan Papan Rambu Lintas, bidang Ergonomics yang harus dipelajari dan
diterapkan adalah Cognitive Ergonomics. Cognitive Ergonomics adalah ilmu yang
mempelajari tentang studi interaksi antara manusia dan sistem yang melibatkan pemahaman,
pengambilan keputusan, pemrosesan informasi, dan aspek-aspek lainnya. Ergonomi kognitif
berfokus pada bagaimana manusia berpikir, belajar, mengingat, dan berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya, termasuk teknologi, alat, dan interaksi manusia-mesin.

Dalam merancang Papan Rambu Lalu Lintas Aspek yang paling utama adalah bagaimana
manusi dapat memahami apa yang diinformasikan oleh papan rambu lalu lintas dan
meresponnya dengan cepat. Diharuskan untuk symbol dan juga warna pada papan rambu lalu
lintas memiliki makna/arti yang dimaksudkan kepada si pembaca (manusia)

b). 4 Faktor yang mempengaruhi Desain Produk adalah :


 Estetika
 Fungsi
 Bahan
 Pertimbangan Manufacture

- Estetika : Studi tentang apa yang dianggap indah dan bagaimana kita merasakannya.
- Fungsi : Fungsi yang dimaksud adalah bagaimana produk itu digunakan dan berguna
sebagai semestinya
- Bahan : Bahan yang digunakan dalam produk mempengaruhi desain dari produk, apakah
bahan tersebut mudah di aplikasikan ke dalam design produk tersebut atau tidak.
Page 6 of 9
- Pertimbangan manufacture : Desain produk perlu dipertimbangkan dimana berkaitan
dengan cost yang dikeluarkan apakah tinggi atau rendah, apakah efisien atau tidak.

c). Saya menggunakan motor Yamaha Vixion R setiap harinya, dimana 5 kualitas dimensi
produknya adalah :

1. Fitur : Fitur pada motor ini yaitu Fuel Injection dimana bahan bakar lebih irit, dan juga
terdapat teknologi VVA dimana mesin lebih bertenaga.
2. Daya Tahan : Daya tahan pada motor ini bisa dibilang tinggi durabilitynya, karena
menggunakan bahan Metal anti rusty dan juga rangka DeltaBox yang kokoh.Namun disisi
lain Oli pada mtoor ini mudah habis dikarenakan system pemabakaran yang berbeda
dengan motor competitor.
3. Pertunjukan : Karakteristik motor ini bisa dibilang mudah panas mesinnya karena system
pendingin yang dinilai kurang efisien jika dibanding dengan kompetitornya, dan juga
penyebabnya adalah kapasitas mesin yang lebih besar 5cc.
4. Estetika : Desain estetika pada motor ini terbilang sporty mengingat banyak garis tegas
yang di aplikasikan pada body motor ini.
5. Reputasi : Motor ini memiliki reputasi yang cukup baik di kalangan masyarakat sejak
produksinya di tahun 2007 hingga tahun sekarang (2023), dimana reputasi tersebut cukup
baik karena mesinnya yang handal, spare part murah dan juga irit bensin.

d). Pareto Problem

Page 7 of 9
e). Cause effect diagram / fish bone diagram

f). Dalam organisasi industri, departemen yang bertanggung jawab terhadap kualitas produk atau
layanan biasanya disebut "Departemen Manajemen Kualitas" (Quality Management Department)
atau seringkali hanya disebut "Bagian Kualitas" (Quality Department). Fungsi departemen ini
adalah untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan oleh organisasi memenuhi
standar kualitas yang ditetapkan dan memuaskan pelanggan.

3.
a). Bill of Material
Bill of Material
Part Part Name Qty Material Make or Buy Price
1 Penyangga Punggung 1 Kayu Make 4500
2 Bantalan 1 Busa Buy 2500
3 Kaki Kursi 4 Kayu Make 4000
4 Dudukan Alas bantalan 1 Kayu Make 3000
5 Karet Kaki 4 Karet Buy 500
TOTAL 14500

Page 8 of 9
b). OPC

c).Assembly Chart

Page 9 of 9

Anda mungkin juga menyukai